Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadilla Putri Irintika
Abstrak :
HDPE High-density Polyethylene merupakan salah satu peralatan tegangan tinggi berbahan isolasi dimana bisa terjadi partial discharge. Kemampuan ketahanan isolasi listrik bergantung terhadap besarnya tegangan yang diterapkan. Tegangan pasokan terdistorsi karena adanya beban. Beban ini dipengaruhi oleh switching yang menyebabkan terjadinya modulasi harmonik. Aktivitas partial discharge di ukur dengan menggabungkan variasi harmonik ke-3,-5,-7 danvariasi sudut harmonik 0, 90,180,270. Pengukuran menggunakan partial discharge inception voltage dengan menaikkan tegangan selama 1 detik di setiap 10 detik hingga mencapai nilai tertentu dimana total distorsi harmonik bernilai konstan di 10. Hasil pengukuran frekuensi dasar di PDIV menghasilkan nilai tegangan lebih tinggi ketika terjadi variasi sudut harmonik di tegangan maksimum dan menghasilkan tren yang sama dengan simulasi tegangan maksimum. Hal ini mengakibatkan rata-rata charge dan repetition rate pada pengukuran memiliki tren yang sama. Hal ini dapat disimpulkan ketika sudut fasa berubah, maka tegangan maksimum juga berubah yang menyebabkan naiknya nilai kombinasi sudut gelombang. Perubahan ini akan mengakibatkan perubahan nilai rata-rata dan repetition rate. Pengaruh harmonik sudut fasa harmonik harus dipertimbangkan karena hasil dari nilai rata-rata charge dan repetition rate memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai frekuensi dasar p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px Helvetica. ...... HDPE High density Polyethylene is one of the common insulation material thatis used for high voltage equipment where partial discharge could happen. Theen durance of electrical insulation is dependent on the voltage that applied. Supply voltage being distorted caused by loads. This load is influenced by switching which cause harmonic modulation. Partial discharge activity is being monitored by combining the fundamental frequency with variant of harmonics 3rd, 5th, 7th and also the variant of phase angle of harmonics 0, 90, 180, 270. The measurement is focused on partial discharge inception voltage by stepping up voltage for 1s in every 10s until it reaches the specific value where THD was kept constant at 10. The measurement The fundamental frequency in PDIV results ina higher voltage than the varied phase angle harmonics combination in VMAX, where it can also be concluded that the trend of varied combination has the same trend of the simulation of VMAX. Thus, the average charge and repetition rate of varied measurements have also the same trend. It can be concluded when phase angle shifted, VMAX is also shifted causing the peak value of combined waveformincrease. This affected the changing of average charge and repetition rate. The influence of phase angle harmonics should be considered, since the result of the average charge and repetition rate has higher value than the fundamental frequency. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 12.0px Helvetica span.s1 font 8.0px Helvetica.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Erlangga
Abstrak :
Sistem Distribusi Stasiun MRT Bawah Tanah Dukuh Atas Line-1 didominasi oleh beban non-linier seperti motor-motor dengan pengatur kecepatan, pendingin, dll. Keberadaan beban non-linier pada sistem akan menimbulkan permasalahan kualitas daya berupa distorsi harmonik yang batasannya diatur oleh IEEE 519-2014. Distorsi harmonik arus dapat meningkatkan arus rms beban pada transformator yang akan menimbulkan pemanasan kumparan transformator. Untuk menyelidiki pengaruh dari arus harmonik maka dilakukan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak ETAP untuk mendapatkan gambaran umum respons gelombang sistem, dan juga perhitungan rugi-rugi daya transformator berdasarkan pedoman IEEE C57.110-2008 untuk melihat besarnya rugi daya tambahan, penurunan arus maksimum dan penurunan kemampuan maksimum dari transformator. Perbandingan spektrum harmonik pengukuran dengan standar menyatakan bahwa IHDI dan THDI sistem distribusi stasiun lebih tinggi dari nilai standar dengan arus harmonik penyumbang terbesar pada orde ke-5 dan ke-7 sebesar 10,547% dan 7,3958% dari nilai arus fundamentalnya. Kemudian dari hasil perhitungan rugi daya, terdapat rugi daya tambahan total akibat arus harmonik sebesar 363,3735 W atau 7,866% dengan komposisi rugi tembaga sebesar 15,0759 W atau 1,9%, rugi arus eddy sebesar 393,22467 W atau 89,26%, dan rugi sasar lain (other stray losses) sebesar 3,615 W atau 1,9% dari nilai rugi daya pengukuran tanpa harmonik yang diiringi dengan penurunan arus maksimum sebesar 2390,3 A atau 78,68% dari nilai nominalnya serta penurunan kemampuan pembebanan maksimum transformator yang dibatasi hanya sebesar 78,68% dari nilai nominalnya. ......The distribution system of Dukuh Atas Underground MRT Station Line-1 is dominated by non-linear loads such as motors with speed control, coolers, etc. The presence of non-linear loads on the system will cause power quality problems in the form of harmonic distortion in which the limits are regulated by IEEE 519-2014. Current harmonic distortion can increase the load rms current on the transformer which will cause overheating on the transformer windings. To further investigate the effect of harmonic currents, a simulation is carried out using ETAP software to get an overview of the system wave response, as well as calculation of transformer power losses based on IEEE C57.110-2008 guidelines to see the amount of additional power losses, reduction of maximum current and maximum loading capability of the transformer. Comparison between measurement harmonic spectrum with the standard results in IHDI and THDI that are higher than the standard value with the largest contributing harmonic currents are the 5th and 7th harmonic orders consecutively 10,547% and 7,3958% of the fundamental current values. Then according to the results of power loss calculation, there is a total additional power losses due to harmonic currents of 363,3735 W or 7,866% which consist of copper losses of 15,0759 W or 1,9%, winding eddy current losses of 393,22467 W or 89,26 %, and other stray losses of 3,615 W or 1,9% relative to the measurement power losses without harmonics which accompanied by a decrease in the maximum load current of 2390,3 A or 78,68% of its rated value and a decrease in the maximum loading capability of transformer which limited to only 78,68% of its rated value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Cahyadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Munandir
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malik Adhi Wicaksono
Abstrak :
Kegiatan akademik di Fakultas Teknik Universitas Indonesia relatif tinggi. Gedung K salah satu gedung yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan di FTUI. Sebagian besar fasilitas penunjang kegiatan akademis di FTUI menggunakan peralatan listrik, yang membuat pemakaian listrik bervariasi setiap harinya. Maka dari itu diperlukan analisis kualitas daya untuk mengetahui mutu kelistrikan gedung tersebut. Diperoleh nilai tegangan maksimum dan minimum sebesar 227,86 Volt dan 213,4 Volt. Nilai frekuensi maksimum 50,366 Hz dan minimum 49,643 . THD arus berada diluar standar dengan nilai IHD maksimum mencapai 17,15 . Hasil dari pengukuran tersebut kemudian disimulasikan untuk mendapatkan kualitas daya yang lebih baik. Simulasi pemasangan filter berhasil mereduksi IHD menjadi 3,9 sesuai standar. Dengan melakukan analisis audit kualitas daya maka dapat diperoleh solusi untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem kelistrikan Gedung K Fakultas Teknik Universitas Indonesia. ......Academic activity at the Faculty of Engineering University of Indonesia is becoming relatively high. Building K is one of the buildings that is used for lecture activities at FTUI. Most of the facilities that supports all academic activities at FTUI use electrical equipment, which make the use of electricity in that building varies every day. Therefore it is necessary to analysis the quality of power to know the electrical quality of the building. Maximum and minimum voltage values of 227.86 Volt and 213.4 Volt are obtained. Maximum frequency value 50.366 Hz and minimum 49.643. However, the THD currents are out of standard with a maximum IHD value of 17.15. The results of these measurements are then simulated to obtain better power quality. The filter installation simulation succeeded in reducing IHD to 3.9 by standard. By conducting a power quality audit analysis, a solution to fix and improve the electrical system Building K Faculty of Engineering Universitas Indonesia is obtained.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Faza Rizqia
Abstrak :
Stasiun MRT Blok M menggunakan dua buah transformator 630 kVA untuk listrik non-traksi dengan beban harmonik, yang dapat mengakibatkan overheating dan mengurangi umur transformator. Solusi yang akan dilakukan pada transformator yang melebihi batas harmoniknya adalah melakukan derating atau penurunan kapasitas daya. Penentuan ini didasari dengan membandingkan nilai THDi dan IHDi dengan standar IEEE 519-2014. Data yang digunakan berupa nilai IHDi berorde ganjil dari 1 hingga 15, THDi, serta besarnya rugi-rugi daya akibat beban harmonik dengan menggunakan standar IEEE C57.110-2018 pada kedua transformator. Hasil yang didapatkan berupa dua transformator di stasiun tersebut mengalami nilai Total Harmonic Distortion arus (THDi) yang melebihi batas standar sebesar 8%, yaitu 34.73% pada transformator 1 dan 30.18% pada transformator 2, sehingga perlu dilakukan derating pada keduanya. Beban nonsinusoidal menyebabkan penurunan kemampuan beban maksimum yang dapat disuplai oleh kedua transformator, dimana arus r.m.s yang diizinkan, yaitu sebesar 77.4% pada transformator 1 dan 72.5% pada transformator 2 dari nilai arus rating-nya. Harmonik juga menyebabkan kenaikan pada rugi-rugi total pada kedua transformator, yaitu 34.94% pada transformator 1 dan 28.51% pada transformator 2, dimana kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan pada rugi-rugi arus eddy. Transformator 1 dan 2 mengalami derating masing-masing dengan standar IEEE C57-110 sebesar 22.6% menjadi 487.6 kVA dan 27.5% menjadi 456.8 kVA, dan dengan standar IEC 60067 sebesar 12% menjadi 541.8 kVA dan 14% menjadi 544.4 kVA. Derating pada kedua transformator dengan kedua standar aman untuk dilakukan dan memenuhi kapasitas minimum beban. Standar IEEE C57-110 memberikan solusi efektif dalam situasi paling buruk, sedangkan metode IEC 60076 memberikan derating sesuai dengan batas paling aman. ......Blok M MRT Station uses two 630 kVA transformers for non-traction electricity with harmonic loads, which can cause overheating and reduce transformer life. The solution that will be carried out on a transformer that exceeds its harmonic limit is derating or reducing power capacity. This determination is based on comparing the THDi and IHDi values with the IEEE 519-2014 standard. The data used is in the form of odd-order IHDi values from 1 to 15, THDi, as well as the amount of power losses due to harmonic loads using the IEEE C57.110-2018 standard on both transformers. The results obtained were that the two transformers at the station experienced a current Total Harmonic Distortion (THDi) value that exceeded the standard limit of 8%, namely 34.73% on transformer 1 and 30.18% on transformer 2, so it was necessary to derate both of them. The non-sinusoidal load causes a decrease in the maximum load capability that can be supplied by both transformers, where the permitted r.m.s current is 77.4% in transformer 1 and 72.5% in transformer 2 of the rated current value. Harmonics also cause an increase in total losses in both transformers, namely 34.94% in transformer 1 and 28.51% in transformer 2, where the increase is caused by an increase in eddy current losses. Transformers 1 and 2 experience respective derating with IEEE C57-110 standards of 22.6% to 487.6 kVA and 27.5% to 456.8 kVA, and to IEC 60067 standards of 12% to 541.8 kVA and 14% to 544.4 kVA. Derating on both transformers with both standards is safe to do and meets the minimum load capacity. The IEEE C57-110 standard provides an effective solution in the worst situations, while the IEC 60076 method provides a derating according to the safest limit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tipler, Paul A.
Jakarta: Erlangga, 1991
530 TIP f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianto
Abstrak :
Arus dari beban harmonik pada umumnya akan menyebabkan panas tambahan, kegagalan isolasi, kegagalan operasi, dan lain-lain. Salah satu cara untuk mengatasi masalah harmonik ini ialah dengan memberikan filter pasif pada beban sumber harmonik (beban non linear) tersebut. Dengan menggunakan filter pasif ini, maka diharapkan dapat meredam distorsi harmonik sampai mencapai batas toleransi yang diizinkan sehingga sistem tenaga listrik dapat tetap bekerja dengan baik. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk membahas penanggulangan harmonic dengan menggunakan single tuned filter untuk mereduksi harmonik dan perbaikan faktor daya dari beban non linear. Optimalisasi dari penempatan filter pasif pada sistem distribusi akan dianalisis sehingga di dapat hasil filterisasi yang maksimal dan efisien baik untuk perbaikan rugi-rugi dayanya maupun perbaikan harmoniknya. Metodologi penelitian yang digunakan dari penulisan ini dimulai dengan studi literatur mengenai perancangan filter pasif sehingga bisa diimplementasikan pada beban non linear yang akan di filterisasi. Berikutnya, hasil rancangan dari filter disimulasikan pada program ETAP Power Station 4.0.0. yang kemudian dianalisis unjuk kerjanya untuk memberikan saran terbaik pada perusahaan yang dijadikan obyek penelitian. Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ialah PT. X. Perusahaan ini merupakan industri peleburan baja terbesar di Jawa Timur dengan hasil produksi berupa billet dan wire rod sebagai produk akhir. Data diambil dengan menggunakan peralatan pengukur harmonik dan energi. ......Current from the harmonic load causes many effects including extra heat, isolation failure, and operation failure. One of the solutions to solve this problem is by using passive filter at the source of the harmonic load. Using this passive filter, harmonic distortion is expected to decrease until the limit of tolerance so that the power system can work properly. The purpose of this research is to demonstrate the optimalization of placing a passive filter in a power system to achieve the most efficient and maximum filterazation. This, in turn, results in reduced harmonic current and consequently also reducing the losses. This paper studies ways on how to reduce harmonics and improve power factor by using single tuned notch filter. The research methodology used in this work begins with a literary review of a passive filter design so it can be implemented to non linear load. The result of the filter design will then be simulated into the ETAP Power Station 4.0.0 from which the output will be analyzed and therefore enable us to give the best advice for the company whose data is being used. The company used as the research object is PT. X, the biggest steel company in East Java, which primarily produce billet and wire rod as the final products. The data were collected by using power and harmonic analyzer equipment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Cahyono
Abstrak :
Perkembangan teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan sistem tenaga listrik. Salah satunya adalah semakin banyaknya pemakaian beban-beban nonlinear pada insatalasi tenaga listrik. Penggunaan beban-beban nonlinear ini menyebabkan harmonik pada gelombang arus listrik maupun tegangannya. Adanya harmonik ini akan mempengaruhi kinerja dari peralatan-peralatan listrik yang terpasang dan juga terhadap generator sebagai penyuplai daya listrik tersebut. Generator serempak merupakan jenis generator yang banyak digunakan dalam pembangkitan tenaga listrik. Adanya harmonik akan memperngaruhi kinerja generator serempak seperti halnya terjadinya pemanasan berlebih pada kumparan stator karena nilai RMS arus yang mengandung harmonik menjadi lebih besar dari arus fundamentalnya. Dengan demikian rugi-rugi yang terjadi akan semakin besar sehingga efisiensi dari generator juga akan mengalami penurunan. ......The development of technology affect to the development on the electrical power system. One of them is the increasing of nonlinear loads on electric installation. Utilizing of nonlinear loads causes harmonic on voltage and current waves which flow on the system. Harmonics will influences performances of the installed electrical equipment, and also attached to generator as a supplier of electrical power. Synchronous generator is type of generator which most used in the generation of electricity. Harmonic will affect performances of synchronous generator such as overheating on the stator winding because of RMS current value will increase compare to the fundamental current. Thus, generator losses will greater and efficiency of the generator will also decrease.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51256
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>