Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Amry Daulat
Abstrak :
High Altitude Platform (HAP) merupakan solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur terestrial maupun satelit. HAP merupakan pesawat ataupun balon udara yang ditempatkan pada ketinggian 20-50 km di atas permukaan bumi. Kelebihan yang utama dari HAP adalah kemudahan dalam penempatan, fleksibilitas, biaya operasionalnya rendah, delay propagasi rendah, sudut elevasi lebar, cakupan yang luas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi HAP untuk komunikasi pita lebar dan perkembangannya di Indonesia. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengolah data literatur yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat potensi teknologi HAP untuk komunikasi pita lebar dengan lebar pita 2x300 MHz di band 27,9-28,2 GHz dan 31-31,3 GHz. Namun, belum ada peraturan yang mengatur alokasi frekuensi untuk HAP secara khusus di Indonesia.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2016
302 BPT 14:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Istisakinah
Abstrak :
Konsekuensi hemodinamik defek septum atrium sekundum (DSAS) salah satunya adalah hipertensi arterial pulmonal (HAP), yang merupakan prediktor morbiditas dan mortalitas pascaoperasi. Indeks resistensi vaskular paru (IRVP) merupakan salah satu parameter operabilitas DSAS-HAP. Nilai IRVP < 4 WU.m2(IRVP rendah) dikatakan aman untuk dilakukan penutupan, sedangkan IRVP 4 WU.m2(borderline) berada di area abu-abu dimana mungkin sudah terjadi penyakit vaskular paru. Belum terdapat studi yang membandingkan luaran klinis pasca operasi kedua kelompok IRVP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IRVP preoperasi terhadap mortalitas dan morbiditas perioperatif pascaoperasi DSAS-HAP. Studi kohort retrospektif dilakukan pada pasien DSAS-HAP usia 18 tahun yang menjalani operasi penutupan defek. Analisis akhir dilakukan pada 183 pasien (92 kelompok IRVP borderline dan 91 kelompok IRVP rendah). Mayoritas berjenis kelamin perempuan (83,6%) dengan median usia 37 (18-64) tahun. Median IRVP preoperasi adalah 4,3 (0,4-13,5) WU.m2. Nilai IRVP borderline tidak meningkatkan risiko mortalitas pascaoperasi (p = 0,621; OR 0,48, 95% IK 0,04-5,48), namun meningkatkan risiko morbiditas keseluruhan (p= 0,002;  OR 3,28, 95% IK 1,5-6,72). Analisis multivariat memperlihatkan hubungan IRVP borderline (p=0,045; OR 2,63, 95% IK 1,02-6,77) dan tricuspid valve gradient (TVG) preoperasi 64 mmHg (p=0,034; OR 2,77, 95% IK 1,08-7,13) dengan kejadian morbiditas intraperawatan. Tidak terdapat perbedaan kejadian mortalitas pascaoperasi intraperawatan antara pasien IRVP borderline preoperasi dengan IRVP rendah. Nilai IRVP borderline preoperasi dan TVG berkaitan dengan peningkatan morbiditas intraperawatan. ......One of hemodynamic consequences of secundum atriap septal defect (ASD) is pulmonary arterial hypertension (HAP), which is a predictor of postoperative morbidity and mortality. Pulmonary vascular resistance index (PVRI) is one of operability parameter for SASD with HAP. Pulmonary vascular resistance index < 4 WU.m2(low PVRI) is said to be safe for closure, while PVRI 4 WU.m2(borderline) is in the gray zone where pulmonary vascular disease may have occurred. Studies comparing clinical outcomes of these PVRI group in secundum ASD with HAP do not yet available. This study aims to determine the impact of preoperative PVRI on perioperative morbidity and mortality after surgical closure of secundum ASD with HAP. This study is a retrospective cohort study in secudum ASD with HAP patients age 18 years old undergoing surgical closure. A total of 183 patients were analyzed (92 borderline PVRI group and 91 low PVRI group). Majority of patient is female (83,6%) with median age 37 (18-64) years old. Median preoperative PVRI is 4,3 (0,4-13,5) WU.m2. Borderline PVRI was not associated with increase risk of postoperative mortality (p = 0,621; OR 0,48, 95% CI 0,04-5,48),but increase the risk of overall morbidity in bivariate analysis (p= 0,002;  OR 3,28, 95% CI 1,5-6,72). Multivariate analysis showed the association of PVRI borderline (p=0,045; OR 2,63, 95% CI 1,02-6,77) and preoperative tricuspid valve gradient (TVG) 64 mmHg (p=0,034; OR 2,77, 95% CI 1,08-7,13) with overall morbidity. There was no difference in the incidence of inhospital mortality between preoperative borderline PVRI patients compared to low PVRI patients. Preoperative borderline PVRI and TVG are associated with increase inhospital morbidity.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sutera Insani
Abstrak :
ABSTRAK
Metode : Penelitian ini menggunakan studi kasus kontrol berpasangan, dilakukan di ruang rawat inap RSUP Persahabatan pada bulan November 2018-Maret 2019. Kriteria kasus semua pasien yang terdiagnosis HAP saat perawatan, kriteria kontrol berpasangan adalah, jenis kelamin sama dengan kasus, usia ± 10 tahun dengan kasus dan dirawat di ruang perawatan yang sama dengan kasus. Pada kelompok kasus dan kontrol dilakukan pemeriksaan foto toraks untuk melihat infiltrat baru dibandingkan dengan foto lama. Pada kelompok kasus dilakukan pemeriksaan biakan sputum dan darah sebagai data pola mikroorganisme HAP. Hasil : Didapatkan 25 kasus HAP dan faktor risiko HAP dinilai dari 23 pasang subjek penelitia. Faktor risiko intrinsik yang paling berperan pada HAP adalah hipoalbuminemia (OR 5 [IK 95% 3,34-6,63], p=0,039). Faktor ekstrinsik HAP yang paling berperan adalah penggunaan obat lambung dengan (p=0,016). Pola mikroorganisme pasien HAP dari 25 pasien HAP biakan yang tumbuh 19 (78,7% dahak dan 21,3% darah). Lima belas sampel (78,9%) adalah Gram negatif, dan 5 (26,3%) diantaranaya adalah Acinetobacter baumanii. Dari 19 mikroorganisme yang tumbuh terdapat 63,5% MDRO. Kesimpulan: Hipoalbuminemia adalah faktor risiko yang paling berperan dalam terjadinya HAP serta mikroorganisme terbanyak adalah Acinetobacter baumanii.
ABSTRACT
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Windha Mahyastuty
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan transformasi sosial-ekonomi telah menyebabkan bisnis jaringan seluler 5G mengalami perubahan, sehingga jaringan seluler 5G diharapkan dapat mengirim informasi dengan cepat dan mendukung kasus penggunaan yang banyak bermunculan dari berbagai aplikasi. Salah satu kasus penggunaan pada jaringan 5G adalah massive Machine Type Communication (MTC). Salah satu aplikasi massive MTC adalah jaringan sensor nirkabel (JSN). Tantangan bagi jaringan seluler 5G ini adalah bagaimana memodelkan arsitektur/topologi untuk mendukung JSN dan bagaimana mengatasi masalah efisiensi konsumsi energi di JSN. Untuk menjawab tantangan ini, maka diterapkan sistem HAP yang terintegrasi JSN dan menggunakan protokol routing Low Energy Adaptive Clustering Hierarchy. Sistem HAP dirancang untuk digunakan di ketinggian 20 km dengan topologi tanpa dan dengan clustering, menggunakan 1.000 node sensor. Sistem ini telah disimulasikan dengan menggunakan MATLAB. Simulasi dilakukan untuk melihat konsumsi energi, jumlah node yang mati dan rata-rata total paket yang dikirim ke HAP untuk topologi tanpa dan dengan clustering. Dari serangkaian simulasi, terlihat bahwa topologi dengan clustering dapat mengurangi konsumsi energi dan jumlah node yang mati, sekaligus meningkatkan total paket yang dikirimkan ke HAP.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2017
302 BPT 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Wilmayanti
Abstrak :
Pemantauan Terapi Obat (PTO), yaitu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas terapi, meminimalkan risiko terjadinya Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD), dan melindungi pasien dari penggunaan obat tidak rasional sehingga meningkatkan keselamatan pasien. Salah satu kriteria pasien yang penting dilakukan PTO adalah pasien pediatri. Massa skrotum membesar (hernia) merupakan suatu keluhan umum yang ditemukan di poliklinik urinologi. Keadaan ini dapat ditemukan pada berbagai usia mulai dari pasien pediatrik, dewasa, sampai pasien geriatri. Hospital-acquired Pneumonia (HAP) merupakan salah satu infeksi nosokomial pada jaringan parenkim paru yang berkembang minimal 48 jam saat pasien dirawat di Rumah Sakit. Kegiatan Pemantauan Terapi Obat (PTO) dilaksanakan selama Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSPAD Gatot Soebroto secara on-going selama 7 hari. Pasien pediatrik atas nama An. FBA sejak tanggal 12 sampai 18 Juni 2023 di PICU RSPAD Gatot Soebroto. Adapun kondisi pasien terdiagnosis HAP membaik, nyeri post op. herniotomi ec hernia scrotalis dextra strangulate minimal, kejang ec electrolyte imbalance belum membaik, dan diagnosis terbaru susp. meningitis. Ditemukan masalah pasien mengalami hipoalbuminemia sejak tanggal 9 Juni 2023 dan belum mendapatkan terapi albumin oral atau iv. Rekomendasi yang disetujui untuk diimplementasikan adalah terapi Albumin mulai tanggal 15 Juni 2023. ...... TDM is performed to increase the effectiveness of therapy, minimize the risk of Adverse Drug Reaction (ADR), and protecting patients from irrational medication thereby increasing patient safety. One of the patient criteria that is important to get TDM is pediatric patients. An enlarged scrotal mass (hernia) is a common complaint found in urology clinics. This condition can be found in various ages, from pediatric patients, adults, to geriatric patients. Hospital-acquired pneumonia (HAP) is a nosocomial infection of lung parenchymal tissue that develops with an incubation period of at least 48 hours when the patient is hospitalized. TDM practices are carried out during Pharmacist Professional Work Practices (PKPA) in the Pediatric Intensive Care Unit (PICU) of RSPAD Gatot Soebroto continuously for 7 days. Pediatric patient, named An. FBA, started from June 12th to 18th 2023 at PICU RSPAD Gatot Soebroto. Patients was diagnosed with improved of HAP, post-operative pain. herniotomy ec dextra strangulate scrotalis hernia is minimal, spasm ec electrolyte imbalance has not improved, and the latest diagnosis is susp. meningitis. It was discovered that the patient had experienced hypoalbuminemia since June 9th 2023 and had not received oral or IV albumin therapy. The recommendation approved for implementation is Albumin therapy starting June 15th 2023.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Mikhail Hudiono
Abstrak :

Implan gigi merupakan solusi terdepan penggantian gigi hilang karena lebih mudah beradaptasi, kokoh, dan tahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi lapisan dan ketahanan korosi hydroxyapatite/multiwalled carbon nanotube (HAp/MWCNT) pada substrat stainless steel 316L (SS 316L) sebagai implan gigi. Metode electrophoretic deposition (EPD) adalah metode pelapisan yang prosesnya relatif sederhana dengan biaya yang rendah. Variasi tegangan dilakukan pada 20, 30, dan 40 V selama 20 menit pada suspensi metanol. Hasil morfologi lapisan hydroxyapatite/multiwalled carbon nanotube (HAp/MWCNT) akan dikarakterisasi dengan Scanning Electrode Microscope (SEM) dan uji korosi yang dilakukan menggunakan metode Potentiodynamic Polarization (PDP) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Variasi tegangan 30 V menunjukkan hasil lapisan yang homogen dan bebas retakan, serta memiliki ketahanan korosi terbaik yang dengan nilai resistansi tertinggi yaitu 114.99 kΩ, serta laju korosi terendah yaitu 3.89 ×10-4 mmpy.


Dental implants are the leading solution for replacing missing teeth because they are more adaptable, sturdy, and long-lasting. This study aims to determine the coating morphology and corrosion resistance of hydroxyapatite/multiwalled carbon nanotube (HAp/MWCNT) on stainless steel 316L (SS 316L) as a dental implant substrate. The electrophoretic deposition (EPD) method is a relatively simple coating method with a low cost. Voltage variations were carried out at 20, 30, and 40 V for 20 minutes in methanol suspension. The results of the morphology of the hydroxyapatite/multiwalled carbon nanotube (HAp/MWCNT) layer will be characterized by a Scanning Electrode Microscope (SEM) and corrosion tests carried out using the Potentiodynamic Polarization (PDP) and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) methods. The voltage variation of 30 V showed that the coating was homogeneous and free of cracks and had the best corrosion resistance as indicated by the highest resistance value of 114.99 kΩ, and the lowest corrosion rate of 3.89 ×10-4 mmpy.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Gebri Connidio
Abstrak :
Untuk mengatasi kehilangan gigi diperlukan implan gigi yang tahan terhadap korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi lapisan dan ketahanan korosi Hidroksiapatit (HAp)/Multi Walled Carbon Nanotube (MWCNT) pada substrat Stainless Steel (SS) 316L sebagai implan gigi. Metode yang digunakan untuk melapisi SS 316L dengan HAp/MWCNT adalah metode Electrophoretic Deposition (EPD). Tegangan EPD dilakukan pada 20, 30, dan 40 V selama 20 menit dengan pelarut aseton. Morfologi lapisan HAp/MWCNT dianalisis dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil SEM menunjukkan tegangan 20 dan 30 V memiliki morfologi lapisan yang homogen sedangkan tegangan 40 V mengalami terjadinya aglomerasi. Uji korosi dengan metode Potentiodynamic Polarization (PDP) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) menunjukkan pelapisan HAp/MWCNT melindungi substrat SS 316L dari korosi dalam larutan Simulated Body Fluid (SBF). Sampel dengan kualitas terbaik diperoleh pada tegangan 30 V karena memiliki morfologi lapisan yang homogen sehingga menghasilkan laju korosi yang rendah (0,0745 mpy). ......To address tooth loss, corrosion-resistant dental implants are required. This research aims to investigate the morphology and corrosion resistance of Hydroxyapatite (HAp)/ Multi Walled Carbon Nanotube (MWCNT) coatings on Stainless Steel (SS) 316L substrates for dental implants. The electrophoretic deposition (EPD) method was employed to coat SS 316L with HAp/MWCNT. EPD was carried out at 20, 30, and 40 V for 20 minutes using acetone as the solvent. The morphology of the HAp/MWCNT coatings was analyzed using Scanning Electron Microscopy (SEM). SEM results revealed that coatings at 20 and 30 V exhibited a homogeneous morphology, while agglomeration occurred at 40 V. Corrosion tests, conducted using Potentiodynamic Polarization (PDP) and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) methods in Simulated Body Fluid (SBF) solution, demonstrated that the HAp/MWCNT coatings protected the SS 316L substrate from corrosion. Samples coated at 30 V exhibited the highest quality due to their homogeneous morphology and low corrosion rate (0.0745 mpy).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andaradhi Nararya
Abstrak :
ABSTRACT
This study aims to reveal the effects of pressure during cold isostatic pressing (CIP) on the microstructure and optical properties of fluorescent HAp complexes using Raman spectroscopy. Although the microstructure-dependent properties of fluorescent HAp complexes have been reported to improve the antibacterial properties of photocatalyst coating layers, the mechanism behind the changes in the fluorescence properties of highly compressed HAp complex has not yet been unveiled. CIP was successfully used to fabricate fluorescent HAp/amino acid complex, and their fluorescence intensities increased with increasing fabrication pressure. The concentration of amino acid increased proportionally with pressure, which suggests changes in the packing structures of the ligands in the HAp/amino acid complex. Polarized Raman spectroscopy measurements clearly detected ligands normally arranged to the HAp layer under high pressure fabrication conditions, which can provide the tightly packed ligand structure in the HAp/amino acid complex. These tightly packed ligand structure in the HAp/amino acid complex could emit stronger fluorescence owing to the increased density of complexations. This newly found pressure dependency in the optical properties of HAp/amino acid complexes is beneficial for developing biocompatible fluorescence materials or enhancement agents for antibacterial coating layers HAp / coating densification that lead to activate intermolecular interactions and subsequently intensify fluorescence.
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap efek tekanan selama proses penekanan isostatik dingin pada struktur mikro dan sifat optik fluoresen kompleks HAp dengan menggunakan spektroskopi Raman. Meskipun sifat mikro ketergantungan dari fluoresen kompleks HAp telah dilaporkan yaitu untuk meningkatkan sifat antibakteri lapisan fotokatalis, mekanisme dibalik perubahan sifat fluorosensi dari kompleks HAp yang dilakukan kompresi belum terjawab. CIP berhasil digunakan untuk membuat fluoresen kompleks HAp/asam amino, dan intensitas fluoresensi mereka meningkat dengan meningkatnya penekanan saat fabrikasi. Konsentrasi asam amino meningkat secara proporsional dengan tekanan, yang menunjukkan perubahan dalam struktur pengepakan ligan pada kompleks HAp/asam amino. Pengukuran spektroskopi Raman dengan polarisasi dapat mendeteksi ligan dengan jelas yang biasanya diatur ke lapisan HAp dibawah kondisi fabrikasi tekanan tinggi, yang dapat memberikan struktur ligan yang padat dalam kompleks HAp.asam amino. Struktur ligan yang padat ini dalam kompleks HAp.asam amino dapat memancarkan fluoresensi yang lebih kuat karena meningkatnya kerapatan kompleksasi. Ketergantungan tekanan yang baru ditemukan ini dalam sifat optik kompleks HAp/asam amino bermanfaat untuk mengembangkan bahan fluoresensi biokompatibel atau agen peningkatan lapisan antibakteri.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Wijayanti
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan memiliki tujuan yaitu untuk mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khusunya dan pelayanan kesehatan umumnya; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang praktek permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan Rumah Sakit. Dalam pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker ini, terdapat tugas khusus yang berjudul ldquo;Identifikasi Drug Related Problem pada Pasien dengan Sepsis et Causa Hospital Acquired Pneumonia HAP di Hight Care Unit Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan. Tugas Khusus ini memiliki tujuan untuk memonitoring, mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan rekomendasi solusi terkait masalah pemberian obat.
Internship at Fatmawati General Hospital Center South Jakarta has purposes, namely to understand the role, duties and responsibilities of Pharmacist in accordance with the provisions of the legislation and ethics have the insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacist in Hospital and have a real picture of the practice of pharmacy practice issues and learn the strategies and activities that can be done in order to develop Hospital. In the implementation of this practice, there is a special task entitled Identification of Drug Related Problems in Patients with Sepsis et Causa Hospital Acquired Pneumonia HAP in Teratai Hight Care Unit Fatmawati General Hospital, South Jakarta . Special task has puposes to monitor, identify, analyze and provide recommendations related to the problem of drug administration.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library