Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fithri Dzakiyyah Hafizah
"Hagar is a fascinating figure in both Jewish and Islamic traditions. Her portrayal varies greatly across these two different faiths. In both Jewish and Islamic traditions, Hagar is sent away into the desert. However, this same story has different interpretations in Judaism and Islam and has diverse cultural impacts on today’s Jewish and Muslim societies. In Islam, Hagar is seen as a respected figure, the mother of Arabs. This contrasts with her negative portrayal in some Jewish interpretations. This paper examines historical sources of Hagar’s story in the Biblical narrative and the Islamic tradition, exploring how each scripture aligns and contrasts with the other through the pivotal event of Hagar’s banishment to the wilderness. Utilizing a qualitative methodology and comparative approach, this study undertakes a textual and content analysis of relevant literature. This paper argues that how Hagar’s banishment is recounted in Jewish and Islamic traditions significantly influences how her story is understood and interpreted today. These interpretations, shaped by their respective cultural and historical contexts, contribute to differing portrayals of Hagar’s role and social position within the family of Abraham in Jewish and Islamic communities."
Depok: UIII Press, 2024
297 ISR 3:2 (2024)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rigelina S.P.
"Skripsi ini menganalisis tindak lokusi , tindak ilokusi dan tindak perlokusi dalam komik Hagar. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara tindak ilokusi dan tindak perlokusi dalam masing-masing cerita komik Hagar, menganalisis apakah terjadi ketidaksesuaian antara tindak ilokusi dan tindak perlokusi dan penyebab ketidaksesuaian tersebut, serta apa penyebab kelucuan di dalam masing_-masing cerita.
Dari kelima cerita yang menjadi korpus data, dua cerita merupakan cerita dimana tindak ilokusinya menghasilkan tindak perlokusi yang sesuai, satu cerita merupakan cerita dimana tindak perlokusi yang muncul tidak dapat sepenuhnya memenuhi tindak ilokusinya, satu cerita lain merupakan cerita dimana tindak perlokusi yang muncul merupakan tindak ilokusi yang tidak diharapkan, sedangkan dalam satu cerita terakhir, tidak ada tindak perlokusi yang terjadi, karena cerita tersebut, merupakan sebuah monolog.
Ketidaksesuaian antara tindak ilokusi pembicara dan tindak perlokusi mitra bicaranya hanya terdapat pada cerita pertama, yang disebabkan karena situasi dimana ada pihak yang merasa berkepentingan terhadap isi pembicaraan pembicara dengan mitra bicaranya, walaupun pihak tersebut sebenarnya berada di luar pembicaraan itu. Di dalam tiga cerita lainnya, tindak perlokusi yang terjadi adalah tindak perlokusi yang sesuai dengan tindak ilokusinya. Sedangkan di dalam satu cerita terakhir, tindak ilokusi pembicara tidak menghasilkan tindak perlokusi, karena di dalam cerita ini si pembicara tidak memiliki mitra bicara.
Kelucuan terjadi di dalam semua cerita. Kelucuan itu terjadi karena reaksi yang terjadi pada mitra bicara si pembicara. Akan tetapi, khusus untuk satu buah cerita yang merupakan monolog, kelucuan terjadi karena reaksi yang terjadi pada diri si tokoh sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library