Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafid Abbas
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, {s.a.}
297 EDUISMK 5:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Thalal
Abstrak :
Kajian kualitas hadis terdiri dari dua unsur, kritik matan dan kritik sanad. kritik sanad sendiri merupakan salah satu unsur terpenting dalam metodologi hadis. Sistem sanad merupakan salah satu hal yang unik di dalam tradisi keilmuan Islam. Di dalam sistem ini perawi hadis harus memenuhi kriteria bertaqwa, tidak berdusta, kuat ingatannya, berakhlak mulia, wara' dan tidak melakukan kemungkaran. Apabila semua perawi dalam sebuah sistem sanad demikian, maka hadis ini dinilai sah untuk menjadi landasan hukum dan pemikiran. Semua hadis haruslah mempunyai suatu sistem sanad. Sebuah kitab yang perlu dikaji hadis-hadisnya adalah al-Ahkdm al-Suithaniyah karya al-Mawardi. Kitab ini memuat banyak pemikiran politik yang berlandaskan kepada al-Qur'an dan hadis Nabi Saw. Dengan menggunakan salah satu metodologi ilmu hadis yaitu ilmu kritik sanad, ditemukan bahwa beberapa hadis yang menjadi landasan pengarang dalam pemikiran politiknya mempunyai kualitas yang bertingkat yang mayoritasnya sahih. Di samping penelitian kualitas terhadap hadis-hadis tertentu, dalam penelitian cam penukilan hadis yang dilakukan al-Mawardi disemukan bahwa mayoritas hadis dalam kitab tersebut tidak disebutkan sanad sama sekali, atau dihilangkan sebagiannya. Pengarang dalam hal mi menggunakan metode tertentu yang setelah dikaji berbeda dengan metode yang dianut oleh ahli hadis.
Study of hadith's quality consists of criticism of main and sanad. The criticism of sanad is one of the most important elements in the methodology of hadith. This system was one of the unique matters in the Islamic scientific tradition. In this transmission system, the transmitters must fill criteria piety to the Lord, honest, strongly the memory, had a noble character, not arrogant, and did not do the bad matters. If all transmitters in a system so, then the hadith is considered valid to become the legal base and thinking. All hadith had to have a transmission system. A book that must be studied its hadith is AI Ahkum al-Sulthaniyah, the Mawardi's work. This book contained much political thinking that based on to Al-Qur'an and Hadith of the Prophet. By using one of the methodologies of' hadith science, that is criticism knowledge of hadith's transmission, was found that several hadith of the the writer's base in his political thinking had the stratified quality which the hadith's majority was shahih. Beside the study of the quality transmission against several certain hadith, another kind of study also found that the majority hadith in this book was not named its transmission system completely, or was eliminated some of them.The writer, in this case, had used a certain method that after being studied was different to the method followed by the hadith's expert.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Septyadi
Abstrak :
Homoseksual adalah rasa ketertarikan secara seksual antara satu individu dengan individu lainnya yang berjenis kelamin sama. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku homoseksual menurut pandangan Al-Qur`an dan Hadits. Karya tulis ini dilandasi oleh kecemasan sang penulis akan maraknya perkembangan perilaku seksual yang menyimpang yaitu homoseksual. Homoseksual dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang menular maupun yang tidak menular. Pada zaman yang serba canggih ini justru perilaku tersebut berkembang dengan pesat, banyak juga individu-individu yang memanfaatkan homoseksual ini untuk melakukan kampanye HAM atau menuntut hak mereka disamakan dengan yang lain. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka, yaitu mengumpulkan data melalui sumber buku, Al-quran, jurnal ilmiah, ensiklopedia dan dokumen-dokumen lainnya. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori yang dikemukakan oleh Imam Muhsin Hendricks bahwa penolakan terhadap praktek homoseksual dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari Al-Quran dan Hadits sebagai dua sumber hukum bagi umat Islam. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa perilaku homoseksual ini bertentangan dengan Al-Qur`an dan Hadits, serta berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.
Homosexuality is a sense of sexual attraction between one individual and other individuals of the same sex. This article aims to explain homosexual behavior according to Al-Qur`an and Hadith views. This paper is based on the author's anxiety about the rampant development of sexual behavior that is distorted, homosexuals. Homosexuals can cause a variety of both infectious and non-infectious. In this highly sophisticated era, such behavior develops rapidly. Many individuals also use homosexuals to carry out human rights campaigns or demand their rights to be equalized with others. The method used was literature study, which were collecting data through book sources, the Qur'an, scientific journals, encyclopedias and other documents. The theory used was based on Imam Muhsin Hendricks which stated that the rejection of homosexual practices in Islam cannot be separated from the Qur`an and the Hadith as two sources of law for Muslims. The results of this study showed that homosexual behavior is contrary to Al-Qur`an and Hadith, and adversely affects on physical and mental health.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hazairin
Jakarta: Tintamas Indonesia, 1982
297.432 HAZ h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kamaruddin Amin
Abstrak :
Satu hal yang begitu krusial dalam studi hadis adalah adanya fakta bahwa kodifikasi hadis dilakukan pada waktu yang cukup jauh dari peristiwa-peristiwa yang dinarasikannya. Untuk itu, tulisan ini memfokuskan pada metode-metode yang digunakan untuk menenetukan keotentikan hadis. Dengan demikian, riset ini dapat menjadi pertimbangan untuk menempatkan hadis dalam studi Islam. Riset ini menggunakan pendekatan isnad yang didukung dengan metode komparatif, pendekatan Barat dan Timur. Metode ini diperkuat dengan karya-karya dan literaturliteratur para ahli hadis Barat dan Timur. Tulisan ini akhirnya menegaskan bahwa dasar-dasar kritreria dalam menentukan keotentikan hadis dan evaluasi kritis terhadap bentuk-bentuk dalam mentransmisikan hadis merupakan hal yang fundamental untuk dipertimbangkan. Walaupun demikian, bentuk-bentuk itu tidak mudah diinvestigasi karena mereka dapat digunakan secara bergantian. Begitu juga dengan ulumul hadis yang masih perlu dipertanyakan tentang keselarasannya dengan praktek pentransmisian dan kritik terhadap hadis pada masanya.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005
297 JAMI 43:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The following article is analyzing both fuat sezgin's approach to western scholarship of hadith and the view of some non-Muslim scholars,which give either support or criticism againts him....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yunus
Abstrak :
Sunah Rasulullah saw. merupakan sumber ajaran Islam kedua. Pemeliharaan sunah diserahkan sepenuhnya kepada umat, yaitu dengan mengabadikan ucapan, perbuatan dan tagrir beliau, atau disebut hadis. Upaya ini dilakukan turun-temurun dalam bentuk periwayatan hingga pengkodifikasiannya pada abad kedua hijriyah. Namun, ada saja ketidak-akuratan dalam periwayatan. Karenanya, para ulama berupaya menyeleksinya. Muncullah pembagian hadis menjadi tiga; sahib, hasan dan daif. Hadis sahih dan hasan memiliki keakuratan tinggi sebagai bentuk pengejawantahan sunah Rasulullah saw., hal ini tidak berlaku bagi hadis daif. Namun, ternyata dijumpai ulama yang menggunakan hadis daif sebagai hujah dan pengejawantahan sunah beliau. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pada selain bidang akidah, hadis daif juga digunakan sebagai hujah. Dalam bidang hukum, hadis daif dijadikan hujah dengan syarat: diterima dan diamalkan; dikenal imam-imam hadis tanpa ada yang mengingkarinya; dan sesuai dengan salah satu ayat Alquran atau dasar syariat. Selain hadis daif, amalan penduduk Madinah yang bersifat naqli dijadikan sebagai hujah. Dalam bidang akhlak/fadlail al-a'mal, hadis daif bisa digunakan dengan syarat: tidak terlalu lemah; tema hadis tergolong tema yang ditetapkan dalil yang diamalkan; dan pada saat mengamalkannya, tidak berkeyakinan bahwa ia berasal dari Nabi Saw., tetapi sebagai sikap berhati-hati. The Authority of Hadis Sahih in Exclamation of Passages of Sunah Rasulullah Saw. Sunah Rasulullah saw. is second resource of Islam teaching. The conservancy of Sunah is delivered fully to people, that is by immortalizing utterance, deed and his tagrir, or referred by hadis. This effort was done in the way of narrative till finally emerge the effort to codification of hadis in the second century of hijriyah. But, in the effort continuation the hadis there are invalid narratives. So that, the muslims scholar have effort to select it. Hence, emerging the divede of hadis become three; sahih, hasan and daif. Sahih hadis and hasan hadis have high accuracy as sunah Rasulullah saw. personification form, this not applicable matter to daif hadis. But, practically met many moslem scholar using daif hadis as hujah and making it as his sunah personification. This research yield conclusion that daif hadis also used as hujah, besides akidah area. In the field of law, daif hadis used as hujah on condition that: accepted and practiced; recognized by among hadis imam without there isn't disobeying it; and as according to one of the Alquran sentence or syariat bases. Despitefully, there are also using Madinah resident deed having the character of as hujah. In the field of behavior/ fad/rill al-a'mal, daif hadis can be used on condition that: do not too weak; the hadis theme still classified into theme which have been specified by theorem which have been practiced; and at the time of practicing it, do not convince of that he come from Prophet saw., however believing that it is as attitude take a care.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library