Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoshi Monica Perwitasari Budiyasa
Abstrak :
Operasi pada sektor Hulu Migas banyak memberi dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meningkatnya pengawasan terhadap lingkungan secara global membuat ?Green? menjadi sebuah inovasi yang diadopsi oleh berbagai perusahaan di dunia. Green Supply Chain Management (GSCM) merupakan inovasi dengan menaikan efisiensi pada ekologi. Penelitian dilakukan pada satu perusahaan hulu migas dimana difokuskan pada faktor-faktor yang terdapat dalam proses SCM perusahaan tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan hasil identifikasi proses mana saja pada SCM Hulu Migas yang dapat diaplikasikan dengan pendekatan ramah lingkungan, mendapatkan strategi dalam penerapan GSCM pada Industri Hulu Migas serta menggambarkan urutan prioritas penerapannya berdasarkan variabel yang dominan. Penelitian dilakukan dengan melakukan studi literatur dan survey pakar untuk mendapatkan variabel yang signifikan. Pengolahan data dilakukan dengan metode Interpretive Structural Modeling (ISM) dimana hubungan antara variabel diuraikan secara spesifik.ISM merupakan suatu teknik permodelan yang memberikan gambaran tentang hubungan antar elemen dan struktur hierarki guna menyusun suatu perencanaan strategis. Hasil pengolahan data dianalisa dengan metode MICMAC dengan menepatkan variabel pada empat kuadran sesuai nilai driver power dan dependence. Hasil identifikasi proses GSCM pada hulu migas yang dapat diaplikasikan dengan pendekatan lingkungan adalah Procurement, Inventory, Logistic/ Warehouse, dan Complience&Strategic. Terdapat 13 variabel untuk perumusan strategi GSCM berdasarkan urutan driver power paling tinggi. Variabel yang menjadi elemen kunci adalah peraturan atau regulasi terkait ramah lingkungan yang berada pada kuadran IV. ......Upstream operation give impact to social, economy & environment. Increment of environment controlling in global makes ?green? as a new trend which is currently being adopted by several companies in the world. Green supply management is one of innovation that increase the efficiency of ecology. The research carried on upstream oil and gas industry according to factors in their SCM process. Research objective is to get indentification of wich function in SCM oil and gas industri can be applied with enviromentall friendly, get the strategy to implementing GSCM, and describe the number of priority based on dominant variable. Research is done with literature review and survey from expert to identify variable in GSCM strategy. Data processing to be done with intrepretative Structural Modelling (ISM) where relation between variables outlines specificcaly. ISM is modelling technique that give descriptions of relationship between variables and structure hierarchy planning to drow up the strategy. The result of data processing analysis by MICMAC that places the variables into four sector base on their driver power and dependence. The Result of identification on SCM process that will be approached with environment aspect are procurement, inventory, logistic/ warehouse and compliance & strategic. There are 13 variables to formulated the GSCM stategic in upstrem oil and gas industry and the priority that shown base on their driver power. The key variablein system is ?Regulation related to environment friendly? wich available at quadrant IV
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Samuel Tagan Rodhyanto
Abstrak :
Perkembangan dan persaingan dalam industri otomotif menjadi salah satu penyumbang terbesar berbagai pencemaran lingkungan dan limbah yang diakibatkan oleh pergerakan rantai pasok industri di Indonesia. Perusahaan di industri otomotif dituntut untuk menerapkan green supply chain management. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis penerapan green supply chain management pada perusahaan di industri otomotif. Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Cikarang yang bergerak di bidang perakitan mobil yang merupakan perusahaan dengan produksi mobil yang cukup besar di industri otomotif Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah green procurement, green manufacturing dan green logistics (inbound). Alur penelitian dilakukan dengan langkah awal pengumpulan data primer dan sekunder, kemudian desain KPI yang nantinya akan divalidasi oleh ahli. Setelah itu dilakukan pembobotan AHP kemudian dihitung kinerjanya menggunakan metode Green SCOR. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 KPI yang menjadi dasar penghitungan Green SCOR. Hasil Green SCOR untuk GSCM diperoleh sebesar 65.819 dimana menurut tabel sistem monitoring indikator kerja termasuk dalam kategori “Average”. Oleh karena itu, masih ada banyak ruang untuk perbaikan. Meningkatkan kinerja manajemen rantai pasokan hijau dengan menerapkan perbaikan yang diusulkan akan berdampak baik pada penerapan green supply chain management secara keseluruhan. ......The development and competition in the automotive industry have become one of the biggest contributors to various pollution and waste caused by the movement of the industrial supply chain in Indonesia. Companies in the automotive industry are required to implement green supply chain management. Therefore, it is necessary to analyse the application of green supply chain management in companies in the automotive industry. The study was conducted at a manufacturing company located in Cikarang, Jawa Barat, which is engaged in the field of car assembly, which is a company with fairly large car production in the Indonesian automotive industry. The population in this study are green procurement, green manufacturing and green logistics (inbound). The flow of the research was carried out with the initial steps of primary and secondary data collection, then the KPI design which would later be validated by an expert. After that, the AHP is weighted and then the performance is calculated using the Green SCOR method. The results showed there were 22 KPIs which became the basis for calculating Green SCOR. The results of the Green SCOR for GSCM obtained amounted to 65,819 where according to the monitoring system table the work indicators are included in the "Average" category. Therefore, there are still lot of room for improvement. Improving the performance of green supply chain management by implementing proposed improvements will have a good impact on green supply chain management as a whole.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Juliastri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria kinerja supplier bahan baku yang ramah lingkungan sebagai mitra perusahaan dalam jangka panjang yang berkelanjutan dan menghitung nilai optimum jumlah bahan baku yang perlu dipesan dengan menyeimbangkan berbagai aspek manufaktur dan green supply chain management GSCM. Penelitian ini melibatkan responden sebagai pengambil keputusan yang merupakan representasi dari perusahaan dengan instrumen pengambilan data yang dilakukan dengan dua fase yaitu in-depth interview dan penyebaran kuesioner tiga tahap. Dengan menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process F-AHP dan Goal Programming GP didapatkan bobot prioritas dan solusi optimal jumlah pembelian yang lebih akurat dan spesifik dengan mempertimbangkan ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam masalah yang disebabkan oleh kurangnya informasi ataupun kesubjektivitasan oleh para pengambil keputusan. Dari hasil perhitungan dengan F-AHP, didapatkan bahwa komitmen manajemen 28,57 adalah kriteria yang paling penting dalam pemilihan green supplier, di mana dampak lingkungan 26,48 dan kualitas 18,78 menempati peringkat setelahnya. Dan dari hasil perhitungan GP, didapatkan bahwa utilitas maksimum terjadi pada empat dari enam variabel yang ada yaitu kualitas yang baik, harga yang rendah, pengiriman yang handal, dan dampak lingkungan yang positif. Pada akhirnya, fokus perusahaan pada pemilihan green supplier dengan keempat kriteria ini sebaiknya dilakukan dan dipertahankan seoptimal mungkin demi terciptanya sinergi supply dan demand dalam upaya keberlangsungan bisnis jangka panjang dan memiliki keunggulan daya saing.
This study aims to determine the performance criteria in selecting environmentally friendly suppliers as strategic partners for a long term and sustainable alliance and to calculate an optimum quantity of raw materials need to be ordered by considering various aspects of manufacturing and green supply chain management GSCM. The study involved decision makers as representatives of the case company by adopting a two phase survey approach, which interviews and three stage questionnaire survey were undertaken. By using Fuzzy Analytic Hierarchy Process F AHP and Goal Programming GP , priority weights and optimum solution of quantity order were obtained in a way more accurate and specific that considered the vagueness and uncertainty of the problems caused by either lack of information or subjective views by decision makers. The result of the F AHP study lays on management commitment 28.57 as the most important criteria in selecting green suppliers, with the environmental impact 26.48 and quality 18.78 rank consecutively. From the calculation model of the GP, it was found that the maximum utility occurs on four out of six variables good quality, low cost, reliable delivery, and the positive environmental impact. At the end of the day, the company 39 s focus in selecting green suppliers to these four criteria should be performed and maintained as optimal as possible in order to deliver the synergies of supply and demand for business sustainability and competitive advantage.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library