Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Based on the growth trend of GDP and its multiplier effect,livestoc sub sector is a potential resource for new source of agricultural growth sector....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Senna Gumilar
"ABSTRAK

Kegiatan berwirausaha dapat tervisualisasi dari terbentuknya start-up atau bisnis baru-kecil. Risiko kegagalan menjadi salah satu alasan rendahnya jumlah pengusaha startup di Indonesia dimana masyarakat cenderung menghindari  risiko dan memilih profesi yang lebih stabil ketimbang menjadi pengusaha (Cooney, 2012). Kegagalan dalam berusaha sering dipengaruhi oleh ketidakmampuan pebisnis dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, membuat arah strategis yang kuat, dan merumuskan strategi untuk terus menjadi relevan di dunia bisnis.

Studi ini menekankan pada bagaimana bisnis baru mampu menyusun strategi untuk terus bertumbuh serta mengimplementasikannya dalam target dan kegiatan bisnis. Studi ini juga menekankan pada logika penting dan nilai-nilai yang mendasari pengambilan keputusan. Oleh karena itu, interpretasi tentang bagaimana strategi pertumbuhan yang tergabung dalam konteks start-up menjadi penting.

Pendekatan kualitatif dipilih untuk mempelajari bagaimana faktor yang mempengaruhi strategi bertumbuh terhadap kinerja start-up/usaha kecil. Studi kasus dilakukan kepada 27 startup dalam bentuk wawancara semi-terstruktur yang didukung oleh data sekunder sebagai pelengkap. Klasifikasi Start-up oleh Start-up Genome Report (2014) dan Tahap Blank-Marmer digunakan dalam rangka untuk memahami lebih dalam perilaku setiap start-up dalam strategi pertumbuhan menggabungkan.

Pengertian strategi dalam kacamata startup dipandang sebagai gabungan antara perencanaan dan pendekatan. Semua partisipan menunjukkan implementasi strategi dengan fleksibilitas tinggi.

Studi ini menunjukkan terdapat beberapa faktor positif yang mempengaruhi perumusan strategi. Orientasi entrepreneurial serta pandangan manajerial atas pertumbuhan organisasi juga berpengaruh terhadap pembentukan strategi bertumbuh terutama dalam mendukung visi sang pendiri serta kesempatan dalam mencari peluang sebagai salah satu faktor internal Perusahaan.

Melalui wawancara, terindikasi bahwa akses ke sumber daya keuangan, manusia dan social cukup berpengaruh pada Perusahaan merumuskan strategi. Namun, tidak seperti wiklund, kondisi lingkungan bisnis terlihat belum terlalu berpengaruh terhadap pembentukan strategi bertumbuh.

Peta strategi produk-pasar milik Ansoff dianggap cukup mewakili klasifikasi strategi yang dilakukan oleh perusahaan startup. Sayangnya, Penetrasi pasar dalam studi ini belum mampu menunjukkan perbedaan atas strategi yang dipilih dalam bertumbuh.

Temuan lain memperlihatkan bahwa pengalaman strategis mampu memberikan pertimbangan tambahan bagi startup dalam memilih strategi bertumbuh. Pertimbangan positif juga ditemukan bahwa kolaborasi dapat menjadi pilihan para startup dalam rangka membangun pertumbuhan strategis dan lebih berkelanjutan.

Kata kunci: Startup, Strategi Bertumbuh, Peta Strategi, New-Small Business, Aksi Berwirausaha

 



ABSTRACT
The interest over entrepreneurship is manifested in start-ups or new-small businesses, but the number of startup entrepreneur is still low. One of many reasons for that is the risk of failures. People tend to adverse risk and come to more stability profession. These failures then become motivational factors and the need of management capability that role as internal barrier (Cooney, 2012) for being an entrepreneur. These failure often affected by their incapability of creating sustainable growth, making strong direction, and formulating strategies in order to continue being relevant.

This study emphasize on how newly-business would be able to encompass their strategies to grow, iterate them into business targets and activities, and what the essential logic and values that enable them to do so . Thus it will create an interpretation on how growth strategies are incorporated in start-up context.

Qualitative approach is selected in order to study how growth strategies affecting how start-up/small-new business perform. The approach is performed in multiple case studies including 27 startup/new-small businesses in semi-structured interviews supported by complement data from various secondary sources. Classification of Start-up by Start-up Genome Report (2014) and Blank-Marmer Phase are implemented in order to understanding more deeply behavior between one company to the other in incorporate growth strategies.

The study indicates that some of the firms in the strategy positively use emergent approach in strategy formulation, while the other combined between planning and emergent approach. All of the firms adapt the high-level of flexibility over implementation and formal strategies. This approach help some of the firms to made clear into steps taken by them to explore their entrepreneurial behavior in opportunity seeking behavior while maintained their sustainable source of advantages.

Through the interview, it is found that different elements affected the fabrication of growth strategies. External environment, access to financial, human and social resources is quite affected on how firms formulate strategies. Other factors that proposed internally affected the process such as entrepreneurial orientation and the owner-manager orientation towards growth are also affected the process of growth strategies manufacturing.

There also findings that Ansoff strategy map able to classify growth strategy taken by the participant. Another finding is that strategic experience does give the firms more consideration in selecting strategies. It also will be a positive consideration for new-small business should consider collaboration in order to expand their own capabilities and cooperate with externals as strategic steps to obtained more sustainable growth.

 

 

 

"
2017
T55126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Irene Margaretta
"Manajemen PT. Semen Bosowa Maros (SBM) menyadari bahwa faktor-faktor non finansial berupa intangible assets memiliki porsi yang semakin besar di dalam perusahaan serta semakin berperan bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu manajemen PT. SBM ingin mengimplementasikan balanced scorecard sebagai langkah berikutnya setelah pengembangan fase ketiga dari SAP: business warehousing, yang berfungsi sebagai salah satu alternatif metode pengukuran kinerja.
Berdasarkan alasan tersebut, karya akhir ini membahas perancangan balanced scorecard pada PT.Semen Bosowa Maros dengan mendasarkannya pada misi, visi, strategi dan objectives perusahaan.
Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, PT.SBM ingin menawarkan kepemilikan saham kepada publik (go public) dan menyelesaikan hutang yang jumlahnya besar dengan berbagai macam skema yang memungkinkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. SBM berfokus pada strategi pertumbuban pendapatan (revenue growth strategy) dan strategi produktivitas (productivity strategy).
Perancangan balanced scorecard pada PT. Semen Bosowa Maros dilakukan berdasarkan kedua strategi besar di atas. Oleh karena itu penentuan tema strategis, objectives, critical performance variables, dan performance measurement dalam keempat perspektif BSC diarahkan mengikuti kedua strategi utama tersebut, yang sesuai dengan misi dan visi perusahaan.
Untuk memperoleh data, dilakukan kunjungan selama sebulan secara rutin ke pabrik maupun kantor pusat PT.Semen Bosowa Maros, wawancara dengan pihak manajemen dan pemeriksaaan dokumen guna memahami kegiatan bisnis dan operasi PT.SBM secara umum. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang menjadi tanggung jawab manajemen, strategi-strategi yang diterapkan dan faktor-faktor yang terpenting bagi perusahaan.
Penyusunan strategy map dan balanced scorecard pada PT. SBM merupakan langkah awal dalam memusatkan seluruh aktivitas karyawan terhadap strategi yang telah ditentukan. Strategy map dan BSC yang telah disusun memberikan gambaran hubungan sebab-akibat pada keempat perspektif dan dapat menjadi panduan bagi setiap karyawan dalam melaksnakan aktivitasnya khususnya mengenai apa yang dapat mereka sumbangkan untuk mencapai objectives perusahaan.
Namun demikian ada dua kendala dalam penerapan balanced scorecard pada PT. SBM. Yang pertama berasal dari internal perusahaan yaitu kurangnya pemahaman karyawan atas konsep balanced scorecard dimana konsep ini juga masih baru di Indonesia. Yang kedua berasal dari eksternal perusahaan, yaitu ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam lingkungan bisnis di Indonesia saat ini dapat menyebabkan sulitnya balanced scorecard diterapkan oleh perusahaan.
Kendala-kendala yang berasal dari internal perusahaan akan dapat diatasi dengan segera melakukan sosialisasi tentang pentingnya balanced scorecard dalam kegiatan operasional perusahaan serta peranan dari setiap karyawan dalam penerapan balanced scorecard kepada seluruh karyawan. Sosialisasi ini dapat memberikan efek positif terhadap pemahaman karyawan akan misi, visi serta nilai-nilai yang ada dalam perusahaan serta merupakan langkah awal dalam pengimplementasian balanced scorecard.
Agar dapat berhasil menerapkan balanced scorecard pada PT.SBM, maka diharapkan manajer dan tim proyek balanced scorecard PT.Semen Bosowa Maros, harus benar-benar memahami apa yang menjadi tanggung-jawab mereka sebagai pihak yang mencetuskan dan menerapkan balanced scorecard dan juga harus menguasai konsep-konsep latar belakang pemikiran masing-masing perspektif yang ada dalam balanced scorecard yang dikembangkan, agar keyakinan tersebut dapat ditularkan kepada bawahan karena adanya tuntutan dari bawahan bahwa pimpinan dan pelopor harus mengetahui seluruh proses yang menyangkut pekerjaan terutama di divisinya.
Dengan adanya karya akhir yang membahas perancangan balanced scorecard pada PT.SBM diharapkan dapat menjadi masukan dan template bagi pihak manajemen PT. SBM dalam menggambarkan strategi dan sistem manajemen yang mengintegrasikan setiap bagian organisasi di dalam strategi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jogi Huxany Fatah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang strategi pemasaran yang perlu dilakukan oleh Bakpau
Ming Yen untuk meningkatkan penjualannya di masa mendatang. Tidak adanya
perubahan dan bertambahnya kompetitor menjadi penyebab terus menurunnya
penjualan dari Bakpau Ming Yen. Penelitian dimulai secara kualitatif dengan
metode wawancara dan dilanjutkan secara kuantitatif dengan metode Importance
Performance Analysis. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kekuatan dan
kelemahan Bakpau Ming Yen yang kemudian menyarankan Bakpau Ming Yen
untuk melakukan strategi Market Development didukung dengan strategi Product
Development yang tertuang dalam Marketing mix 4P (product, price, place,
promotion) baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

ABSTRACT
This thesis discusses the marketing strategies that need to be done by a Steamed
Bun Ming Yen to increase sales in the future. The lack of change and increased
competition continue to be the cause of the decline in sales of Steamed Bun Ming
Yen. Qualitative research begins with interviews and followed quantitatively by
the method of Importance Performance Analysis. The results showed some
strengths and weaknesses then suggest Steamed Bun Ming Yen to run Market
Development strategy and supported by Product Development strategy which
contained in the 4P marketing mix (product, price, place, promotion) for both
short-term and long-term."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyo Elly Hariyanto
"ABSTRAK
Pengendalian Energi merupakan salah satu tantangan terbesar bagi umat manusia. Gas Bumi khususnya semakin berperan dalam iklim dimana cadangan minyak bumi yang semakin menipis sebagai salah satu alternatif yang dapat menggantikan BBM, selain harganya murah juga bersahabat dengan lingkungan.
Dalam pengembangannya masalah letak geografis sebagai kendala yang harus diatasi karena letak sumber gas bumi yang berskala besar jauh terpisah dari pengguna gas bumi, oleh karena itu diperlukan suatu jaringan pipa gas untuk menghubungkan dari sumber gas ke sentra - sentra konsumen.
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero ) salah satu Badan Usaha Milik Negara dibawah Departemen Pertambangan dan Energi yang mempunyai peran dalam mendayagunakan pemanfatan gas baik gas bumi maupun gas buatan sebagai bahan bakar gas di dalam negeri bagi kepentigan masyarakat luas dengan memanfaatkan sitem Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi disertai pelayanan teknis sampai titik bakarnya.
Namun demikian dalam mengantisipasi persaingan dipasar bebas dimana menerapkan prinsip usaha terpisah ( unbundling) akan muncul pesaing baik swasta nasional maupun asing dibidang distribusi gas yang juga sebagai pemasar ( Marketer ) maka diperlukan strategi pemasaran yang cocok.
Untuk mengetahui seberapa besar daya saing perusahaan dilakukan Analisis secara makro maupun makro. Analisis makro yaitu menganalisis sumberdaya perusahaan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki dengan mengaudit sumberdaya yang ada. Sedangkan analisis makro untuk mengetahui dimana posisi kompetitif perusahaan berada, dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala ( SWOT) kemudian dipetakan dalam suatu model dari Boston Consulting Group ( BCG matrix).
Sedangkan untuk pemetaan produknya dilakukan dengan melalui kajian terhadap daya tarik pasar dan daya saing perusahaan yang digambarkan dalam GE 9 cell.
Dari hasil analisa BCG, posisi perusahaan pada kwadran I yang artinya Strategi yang ditempuh saat ini adalah " Rapid Growth Strategy ", sedangkan pemetaan produknya posisi perusahaan berada pada " Selective Growth "."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library