Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lailatul Djamilah
"Penelitian bertujuan mengetahui fase pertumbuhan Chlorella sp.; identitas molekuler Chlorella sp.; mendeteksi lipid Chlorella sp. secara kualitatif; waktu panen Chlorella sp. dengan biomassa terbanyak; waktu panen Chlorella sp. dengan lipid terbaik; dan mengkarakterisasi asam lemak pada tiga fase pertumbuhan Chlorella sp. Sepuluh mikroalga diseleksi menjadi tiga melalui identifikasi molekuler, pendeteksian lipid kualitatif menggunakan nile-red, dan pengamatan pertumbuhan dalam Erlenmeyer, selanjutnya karakterisasi pertumbuhan, pengamatan produksi biomassa dengan metode filtrasi, penghitungan kadar lipid dengan ekstraksi Bligh-Dyer, dan analisis profil asam lemak dengan karakterisasi FAME menggunakan GCMS. Hasil penelitian menunjukkan Chlorella sp. MA-84, Chlorella sp. MA-86, dan Chlorella sp. MA-90 diidentifikasi secara molekuler sebagai Chlorella vulgaris dan memiliki potensi lipid terbaik secara kualitatif tanpa hambatan pertumbuhan biomassa. Terdapat variasi fase-fase pertumbuhan pada ketiga strain. Chlorella vulgaris MA-84, Chlorella vulgaris MA-86, dan Chlorella vulgaris MA-90 menghasilkan biomassa tertinggi masing-masing 1,242±0,08 g/L (t12), 3,217±0,17 g/L (t14), dan 0.604±0.04 g/L (t16), kadar lipid tertinggi masing-masing 13,853±7,09% (t15), 26,810±22,62% (t16), dan 10,161±3,74% (t16). Ketiga strain mengandung asam palmitat, asam palmitoleat, asam heksadekadienoik, asam linoleat, asam stearat, dan asam arakidat.

The study aims to identify the growth phases of Chlorella sp., molecularly identify of Chlorella sp., qualitatively detect Chlorella sp. lipids, determine the best harvesting time for maximum biomass and maximum lipid content, also characterize the fatty acids on three growth phases of Chlorella sp. Ten microalgae were selected into three strains through molecular identification, qualitative lipid detection using nile-red, and growth observation in Erlenmeyer, for analyze growth characterization, biomass production using filtration method, lipid content using Bligh-Dyer extraction, and fatty acid profiling through FAME characterization using GCMS. The research results showed that Chlorella sp. MA-84, Chlorella sp. MA-86, and Chlorella sp. MA-90 were molecularly identified as Chlorella vulgaris and demonstrated the best qualitative lipid potential with good growth. There were variations in growth phases among the three strains. Chlorella vulgaris MA-84, Chlorella vulgaris MA-86, and Chlorella vulgaris MA-90 produced the highest biomass of 1.242±0.08 g/L (t12), 3.217±0.17 g/L (t14), and 0.604±0.04 g/L (t16), respectively, and exhibited the highest lipid content of 13.853±7.09% (t15), 26.810±22.62% (t16), and 10.161±3.74% (t16), respectively. All three strains contained palmitic acid, palmitoleic acid, hexadecadienoic acid, linoleic acid, stearic acid, and arachidic acid."
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana
"

Pemantauan lahan sawah penting dilakukan demi menjamin ketersediaan data untuk perencanaan pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan teknik penginderaan jauh. Sensor penginderaan jauh aktif yang dimiliki sistem SAR (Synthetic-Aperture Radar) Sentinel-1A memiliki resolusi spasial 10 meter sangat cocok untuk digunakan dapat digunakan untuk pemantauan fase tumbuh padi, khususnya pada wilayah dengan iklim tropis yang banyak terdapat awan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fase pertumbuhan tanaman padi sawah dan pola tanamnya dalam satu tahun. Metode yang digunakan adalah Supervised Maximum Likelihood Classification dengan training sample lokasi-lokasi yang disurvei saat ke lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai backscatter pada fase persiapan lahan sangat rendah yaitu dengan rata-rata -25.81 dB dan terus meningkat ketika memasuki fase vegetatif (-20.64 dB) dan mencapai nilai maksimum reproduktif (-14.82 dB). Saat menjelang fase generatif dan panen, nilai backscatter akan turun Kembali dengan rata-rata -17.76 dB. Fase bera ditandai dengan nilai backscatter yang turun naik tidak berpola karena tidak adanya perubahan kekasaran pada permukaan sawah. Pola spasial masa tanam padi yang dihasilkan dalam penelitian ini ada 6 yaitu padi-padi-padi, padi-padi-bera, padi-bera-padi, bera padi-padi, padi-bera-bera, dan bera-padi-bera.


The monitoring of paddy fields conducted to guarantee national food data. One of the ways is to use the Sentinel-1A (Synthetic-Aperture Radar) system with a spatial resolution of 10 meters and able to penetrate the clouds. The purpose of this research is to know how the growing phases of paddy fields and planting patterns within one year. The method used is supervised maximum likelihood classification with training sample based on ground truth survey. The results showed that the backscatter value in the land preparation phase was very low (-25.81 dB), then continued to increase upon entering the vegetative phase (-20.64 dB), which achieve maximum value on reproductive phase (-14.82 dB). When entering generative and harvest phases, the backscatter value would drop to averages -17.76 dB. The fallow phase is characterized by backscatter values that are ascending or not patterned due to the absence of roughness changes on the surface of the paddy field. The results of the study had three planting patterns in Pabuaran Subistrict. The planting pattern found are are six patterns, which are (1) paddy-paddy-paddy, (2) paddy-paddy-fallow, (3) paddy-fallow-paddy, (4) fallow-paddy-paddy, (5) paddy-fallow-fallow, and (6) fallow-paddy-fallow. Dominated of planting patterns on paddy-fallow-paddy that distributed around Pabuaran Subistrict.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library