Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angestika Wilandari
"ABSTRAK
Sebelum konsep cultural distance dikembangkan, konsep distance dalam perdagangan terfokus kepada geographical distance. Perbedaan norms, values, serta beliefs merupakan cultural distance yang berpotensi memunculkan trade cost sehingga menurunkan perdagangan. Variabel dari World Values Survey seperti trust, respect, control, dan obedience digunakan sebagai indikator cultural distance untuk menganalisis hubungan cultural distance dan perdagangan di dalam kawasan ekonomi APEC. Sebanyak 6,728 observasi digunakan dengan periode penelitian tahun 1990-2013, pertama-tama penelitian ini menggunakan metode estimasi pooled-effect OLS.Namun hasil dari pooled-effect OLS berpotensi mengandung endogenitas, sehingga penelitian ini menggunakan 3SLS sebagai strategi empiris dalam mengatasi endogenitas. Hasil estimasi menunjukkan cultural distance tidak berpengaruh terhadap perdagangan di dalam kawasan APEC, tetapi perdagangan di dalam kawasan ekonomi APEC terbukti mampu menurunkan keengganan berdagang yang muncul akibat cultural distance.

ABSTRACT
Before the concept of cultural distance has been developed, the concept of distance in the trade has focused on geographical distance. The Differences of norms, values, and beliefs are forms of cultural distance that have potential to generate trade cost, thus lowering trade. Variables from World Values Surveys such as trust, respect, control, and obedience are used as indicators of cultural distance to analyze cultural distance and trade relations within APEC economies. A total of 6,728 observations were used for the period of 1990 2013, first of all this research used the pooled effect OLS estimation method.However, the result of pooled effect OLS potentially contains endogeneity, so this study uses 3SLS as an empirical strategy in overcoming endogenity. The estimation result shows that cultural distance has no impact within the APEC economic region, on the other hand trade within the APEC economic region decreases the reluctance of trading that occurs due to cultural distance.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Djamaluddin
"Negara - negara ASEAN yang secara georafis berada di daerah Asia tenggara merupakan daerah tujuan wisatawan baru yang berkembang pesat. Pada sisi kesediaan ada faktor warisan/pusaka yang mempunyai nilai sejarah, keanekaragaman alam, seperti sinar matahari yang cukup, pemandangan alarn seperti pantai, hutan wisata, taman taut, yang dapat dijadikan potensi besar untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke wilayah ini.
Dalam studi ini menggunakan gravity model yang diaplikasikan dalam sektor pariwisata dengan tujuan untuk melihat permintaan wisatawan asing di ASEAN-5 dengan menganalisis kedatangan wisatawan asing dari 16 negara asal dengan data panel. Variabel yang digunakan adalali GDP, harga di daerah tujuan, harga di daerah pesaing, biaya transportasi, penggunaan internet dan jumlah populasi usia 16-64 tahun di negara asal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan wisatawan asing ke ASEAN-5 secara umum dipengaruhi oleh GDP daerah tujuan, seperti halnya Malaysia dan Singapura, sedangkan di Indonesia, Thailand dan Philipina mempunyai hubungan yang berlawanan. GDP di negara asal secara signifikan berpengaruh terhadap permintaan wisatawan di negara Malaysia, Thailand dan Philipina, sedangkan di Indonesia dan ASEAN-5 secara umum, mempunyai pengaruh yang berlawanan. Permintaan wisatawan sangat sensitif akan perubahan harga, baik itu harga domestik maupun harga di daerah pesaing. Perubahan harga domestik berpengaruh secara signifikan di Thailand, Philipina dan Singapura, sedangkan di ASEAN-5 secara umum mempunyai arah yang berlawanan. Perubahan harga di daerah pasaing secara signifikan mempengaruhi kinjungan wisatawan ke ASEAN-5. Penggunaan Internet dan jumlah populasi di negara asal mempunyai pengaruh yang berbeda-beda. Sedangkan transportation cost tidak mempunyai pengaruh terhadap kunjungan wisatawan asing ASEAN-5.

ASEAN countries, located geographically within South-East Asia, are currently popular tourism destinations. In terms of attractions they have inherited factors which have highly historical values and natural mixture such as a long period of sun, nature view (beach, forest tourism, and maritime tourism). These attractions have a significant potential to be a magnet for foreign tourist to visit the regions.
The study is based on gravity model in tourism practices. This dissertation is essentially aimed to determine a foreign tourists demand within ASEAN-5 by analyze foreign tourists arrivals from 16 different originated countries using panel data. Variable are GDP, price in the destinations, and price in the competitor destinations, transportation cost, and internet access and population range from 16-64 year old in the originated countries. The analysis revealed that foreign. Tourist demand to ASEAN-5 mostly influences by destinations' GDP, in cases like Malaysia and Singapore; however in Indonesia, Thailand, and Philippine has the opposite result. GDP in the originated countries are significantly influenced to tourist demand in Malaysia, Thailand, and Philippine, on the other hand, the influences doesn't affect to Indonesia and ASEAN-5. Tourist demand is very sensitive to prices fluctuation, whether in domestic prices and competitor regions. Domestic prices fluctuation are considerably influenced to Thailand, Philippine and Singapore, yet in ASEAN-5 doesn't have any affect what so ever. The price fluctuation in competitor regions are considerably influenced tourist visit to ASEAN-5. Internet access and population in the originated countries are varied in their consequences. Then, transportation cost doesn't have any influence to foreign tourists visit to ASEAN-5.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Notonegoro
"ABSTRAK
Pada tahun 2009, Kementerian Kehutanan mengeluarkan peraturan baru yang dikenal dengan nama Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu SVLK . Salah satu tujuan dari peraturan ini adalah memastikan para pemangku kepentingan yang berkecimpung di bidang kehutanan dan juga industri kehutanan, menggunakan kayu legal sehingga dapat meningkatkan daya saing produk ekspor kehutanan Indonesia. Tesis ini meneliti pengaruh peraturan tersebut pada pasar ekspor kayu lapis, bukan hanya pada banyaknya jumlah kayu lapis yang diekspor tetapi juga penerimaan negara yang diterima dari ekspor produk ini. Dengan menggunakan data mulai tahun 2000 sampai dengan tahun 2014 dan melibatkan 58 negara sebagai mitra perdagangan ekspor kayu lapis Indonesia, pengaruh perturan tersebut akan dihitung menggunakan model gravity yang telah digunakan oleh Rose 2004 dalam penelitian sebelumnya. Dari beberapa pendekatan yang dilakukan untuk menghitung pengaruh peraturan tersebut, tesis ini membuktikan terdapat indikasi bahwa jumlah kayu lapis yang dieskpor maupun penerimaan negara dari ekspor kayu lapis menurun setelah diterapkannya SVLK.

ABSTRACT
In 2009, Ministry of Forestry issued new regulation which is known as Timber Legality Verification System SVLK . One of the regulation rsquo s objectives is to ensure the forestry stakeholders and industries use only legal wood and therefore increases the competitiveness of Indonesian forest products. In this thesis, I will estimate how this regulation affects the plywood export market, not only on the quantity exported but also on the revenue earned from this product. Using panel data of this market from 2000 to 2014, involving 58 countries as trading partner, I adapt gravity model which has been used by Rose 2004 . Employing several approaches, this study finds an indication that quantity exported and revenue earned after the implementation of the regulation is less than before. "
Lengkap +
2016
T47081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadheta Mia Tri Mareta
"Keikutsertaan dalam perdagangan bebas memberikan dampak yang beragam bagi negara anggota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek trade creation dan trade diversion dari implementasi ASEAN-Korea Free Trade Agreement AKFTA pada lima 5 kategori produk manufaktur di Indonesia dengan 20 negara mitra dagang yang termasuk anggota dan non-anggota AKFTA periode 1990-2015. Metode estimasi menggunakan model gravity yang dimodifikasi dengan menambahkan variabel dummy FTA sebagai proxi dari dampak implementasi AKFTA dengan variasi model fixed effects. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek trade creation dan trade diversion dimana pada sisi impor menunjukkan efek yang hampir sama pada kelima klasifikasi produk, sedangkan sisi ekspor efeknya bervariasi untuk masing-masing klasifikasi produk.
......
The impact of a free trade agreement FTA establishment is different for each country involved. This paper highlights the effect of ASEAN Korea Free Trade Agreement AKFTA on Indonesian manufacturing products which devided into five categories of manufacturing goods. By using a panel data with augmented gravity model and fixed effects approach, this paper investigates evidence of trade creation and trade diversion effects of Indonesia with 20 trading partner countries, covering a 26 year period dating from 1990 2015. The results identified the presence of both trade creation and diversion effects. While the results on import side almost similar for five products classification, the results on export side vary among categories."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhechanis Saptanto
"Indonesia memiliki potensi kelautan yang besar dimana diperkirakan perairan Indonesia mampu memproduksi 6,4 juta ton ikan tiap tahunnya dengan pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 5,79 % per tahun. Dengan potensi sumberdaya perikanan tersebut diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir komoditas perikanan yang cukup diperhitungkan di mancanegara. Penelitian ini menggunakan pendekatan Gravity Model yang diaplikasikan dalam subsektor perikanan dengan tujuan untuk mengetahui potensi ekspor perikanan Indonesia di 28 negara tujuan ekspor dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor perikanan. Variabel-variabel yang digunakan antara lain nilai ekspor riil, GDP nominal, jumlah penduduk, jarak relatif, nilai tukar riil efektif dan interaksi antara tarif dengan dummy integrasi ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum seluruh variabel berpengaruh secara signifikan kecuali untuk variabel nilai tukar riil efektif Indonesia. Tanda variabel yang berlawanan dengan hipotesis adalah variabel jumlah penduduk mitra dagang yang seharusnya bernilai positif dan interaksi antara tarif dan APEC yang seharusnya bernilai negatif. Peningkatan jumlah penduduk mitra dagang menyebabkan penurunan nilai ekspor. Sedangkan variabel interaksi tarif dan APEC bemilai positif karena tujuan ekspor perikanan Indonesia lebih banyak ke Amerika Serikat dan Jepang yang memang merupakan anggota dari APEC. Berdasarkan hasil estimasi model dengan menggunakan fixed effect diperoleh informasi bahwa terdapat lima negara yang umumnya menjadi tujuan ekspor komoditas perikanan Indonesia, antara lain : Amerika Serikat, China, Mesir, Inggris dan Jepang.
......Indonesia has a big potency in fisheries sub sector because Indonesian sea is predicted to be able to produce 6,4 million tonnage fish/year with growth rate 5,79 %/year. With this potency, Indonesia may become high exporter country in the world. This study is using Gravity Model approach is implemented in fisheries sub sector and aimed to analyze the potency from 28 importer countries and factors that related with fisheries commodities export value. Variables in this study are export value, nominal GDP, population, real effective exchange rate, relative distance and interaction between tariff and dummy of economic integration. Analysis of method is using panel data analysis with fixed effect. The result shows that in general, all variables influence significantly; except real effective exchange rate of Indonesia. Variable sign of trade partner population and interaction between tariff and APEC dummy do not conform with hypothesis. An increase in trade partner population will decrease export of value. An interaction between tariff and APEC dummy will increase export of value because both of United States of America and lapan are large importers in fisheries sub sector and member of APEC, as the result Indonesia still exports fisheries commodities eventhough the tariff is increasing. Based on estimation the model, the other result shows there are big five importers of fisheries commodities such as United States of America, China, Egypt, England and Japan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T25875
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Hestarina
"Tesis ini membahas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi korelasi bursa saham Indonesia dengan bursa saham di lima negara lainnya, yaitu Jepang, Hongkong, AS, Inggris dan Australia. Faktor-faktor yang diteliti tidak menyangkut faktor ekonomi saja, namun juga melibatkan faktor geo-politik. Penelitian ini mencoba munguji model yang tidak biasa digunakan dalam manajemen keuangan, yaitu dengan menggunakan Gravity Model. Basil penelitian menemukan bahwa temyata Gravity Model sesuai digunakan untuk memprediksi detenninan korelasi stock market Indonesia dengan lima negara lainnya pada tahun 2004-2009. Determinan korelasi stock market Indonesia adalah besarnya kapitalisasi pasar, Over Lapping Open Hour, dan kesamaan hukum.
......This thesis mainly discusses the determinants of Indonesia's stock market correlations with five otherstock markets in five countries, which are Japan, Hong Kong, USA, UK and Australia. The factors that are observed are not just economic factors but a1so geo-political factors. This study examines a model that is rarely used in financial management that is Gravity Model. The result of this study is that, Gravity Model is suitable enough to estimate the correlation between Indonesia's stock market and five other partners in the year 2004-2009. Hence, the determinants are; market capitalization size, Over Lapping Open Hour, and the law index"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Gusti Valendra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan ekspor Indonesia ke tujuh negara anggota D-8 dengan menggunakan data panel dari tahun 2007 hingga tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan gravity model dengan teknik analisis Random Effect. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ekspor Indonesia secara positif dipengaruhi oleh PDB, jumlah penduduk D-8, nilai tukar riil Indonesia dan trade agreement serta secara negatif dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia dan jarak.  Penelitian ini merekomendasikan agar Indonesia memfokuskan ekspornya ke Negara Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki.

This study aims to analyze the determinants of Indonesian exports to seven D-8 member countries using panel data from 2007 to 2017. This study used the gravity model approach with Random Effect analysis techniques. The results show that Indonesian exports to D-8 member countries were positively correlated with GDP, D-8s population, real exchange rate and trade agreement and were negatively correlated with Indonesian population and distance. This research recommends that Indonesia focus its exports to Malaysia, Nigeria, Pakistan and Turkey."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadheta Mia Tri Mareta
"ABSTRACT
Along with an attempt to promote the export performance of manufacturing goods, the number of investigation about the potential benefit or harm of free trade agreements is still weak in Indonesia. This paper highlights the effect of ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA) on Indonesian export of manufacturing products since AKFTA as one of the significant initiatives in Southeast Asia is expected to boost Indonesian export. By using augmented gravity models with panel data, this paper investigates the presence of trade creation and trade diversion effects on Indonesian export with 20 trading partners, covering a 26-year period from 1990-2015. Fixed effects with least square dummy variable (LSDV) models are applied to tackle the endogeneity problems of FTA by controlling the unobserved heterogeneity. The results showed that trade diversion outweighs trade creation effects in almost all categories, confirming a decrease in export from member to non-member countries."
Lengkap +
Jakarta: Faculty of Economics and Business State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah, 2018
330 JETIK 17:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lapipi
"Hampir semua kawasan telah melakukan kerjasama dalam bidang ekonomi untuk memperlancar aktivitas investasi dan perdagangan dengan membentuk integrasi ekonomi. Kerjasama ini dimaksudkan untuk memperkuat ekonomi kawasan dalam mempersiapkan din memasuki perdagangan bebas WTO. Kesuksesan Uni Eropa juga menjadi pendorong semakin cepatnya perkembangan aktivitas blok-blok ekonomi dan perdagangan dari berbagai kawasan.
Integrasi ekonomi ASEAN dibentuk untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN sekaligus menangkal blok-blok ekonomi lainnya Walaupun kerjasama ASEAN telah dibentuk sejak tahun 1967, namun baru tahun 1992 integrasi ekonomi ASEAN mulai diintensifkan dengan membentuk ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang mulai dilaksanakan sejak 1 Januari 2003 Pada KIT ASEAN ke-9 di Bali 2003 lalu, semua kepala negara ASEAN telah menyetujui untuk membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2020 dan ASEAN menjadi production center. Negara-negara anggota ASEAN sekaligus menjadi anggota integrasi ekonomi Asian Pacipic Economic Cooperation (APEC) dan World Trade Organization (WTO).
Secara teoritis integrasi ekonomi akan menimbulkan efek peningkatan perdagangan, peningkatan efisiensi ekonomi dan days saing yang tinggi yang pada akhirnya meningkatkan welfare. Namun sebagian negara di dunia khawatir dengan perdagangan bebas yang menganggap hanya memberikan manfaat yang besar pada negara maju. Apakah kekhawatiran ini akan terbukti pads negara-negara ASEAN baik sebagai anggota integrasi ekonomi ASEAN maupun sebagai anggota APEC? Penelitian ini melihat apakah integrasi ekonomi ASEAN dan APEC menimbulkan meningkatnya welfare (creation effects) atau sebeliknya menimbulkan penurunan welfare (diversion effects).
Dengan menggunakan gravity model dan panel data menunjukkan bahwa integrasi ekonomi ASEAN telah meningkatkan perdagangan ASEAN secara umum, namun belum memberikan manfaat pada peningkatan perdagangan yang signifikan pada masing-masing negara ASEAN, kecuali Filipina. Justru keterlibatan anggota ASEAN dalam integrasi ekonomi APEC banyak memberikan manfaat pada peningkatan perdagangan masingmasing negara anggota ASEAN yang memberikan efek kreasi (menurut indikator Balassa). Efek integrasi ekonomi ASEAN (menurut indikator vinerian) hanya memberikan efek kreasi (creation effects) pada kelompok perdagangan barang-barang komponen dan perdagangan Filipina. Sedangkan efek diversi (diversion effects) terjadi pada perdagangan secara umum, perdagangan barang komponen dan perdagangan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Dalam studi ini juga menunjukkan bahwa fenomena perdagangan infra industry trade sangat tinggi dan perdagangan barang-barang komponen sangat dominan yang dapat mendukung ASEAN sebagai production base."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scorpio Satriyo Putranto
"Penelitian ini bertujuan (a) Mengetahui variabel apa saja dalam model gravitasi Batra yang mempengaruhi perdagangan bilateral antar negara OKI berdasarkan data tahun 2003; (b) Mengetahui besarnya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki oleh negara OKI menurut model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003; (c) Mengetahui peluang perdagangan bilateral Indonesia dengan negara OKI lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor seluruh negara OKI dan non-GKl untuk tahun 2003. Pendekatan yang digunakan adalah model gravitasi yang umum dipakai dalam mencari tahu pola perdagangan bilateral dengan menggunakan metode OLS dengan data cross section tahun 2003
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dalam model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003 yang mempengaruhi perdagangan bilateral negara OKI secara positif adalah pendapatan, kesamaan sejarah yang diwakili oleh hubungan kolonial, kesamaan bahasa, perbatasan langsung clan keanggotaan dalam Preferential Trade Agreement yang sama. Sementara itu variabel jarak dan tidak adanya hubungan langsung dengan taut memiliki pengaruh negaiif terhadap perdagangan bilateral negara OKI. Penerapan model gravitasi Batra yang dihasilkan dengan menggunakan data tahun.2003 menunjukkan adanya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki negara-negara OKI serta potensi perdagangan yang dimiliki Indonesia dengan negara OKI lainnya.

This study was aimed to (a) know which variables in Batra's gravity model based on 2003 data that had an effect on OTC's bilateral trade; (b) know the value of OIC's bilateral trade. According to Batra's gravity model based on 2003 data, (c) know the opportunity regarding of Indonesia's bilateral trade with other OIC member, this study used OIC and non-OIC export data for the year 2003. The approach used in this study was the gravity model that was common to be used in identifying bilateral trade pattern by using OLS method with cross section data for the year 2003.
This study showed that variables in Batra's gravity model .based on 2003 data that influenced OIC's bilateral trade positively were income, historical ties that was represented by colonial ties, common language, contiguous, and membership in the same Preferential Trade Agreement. While distance and landlocked variables have negative influence on OIC's bilateral trade. Based on the use of Batra's gravity model that had been estimated by using 2003 data, it had been shown that there was a potential to increase bilateral trade between OIC member and between Indonesia and with the rest of OIC member."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>