Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Jangkrik sangat berguna sebagai bahan makanan karena memiliki kandungan
protein yang tinggi. Sebagai obat tradisional jangkrik kalung (Gryllus testaceus.
Walk) dapat dibuat untuk meningkatkan gairah seks karena mengandung
hormon testosteron. Pada penelitian ini ekstrak jangkrik kalung (Gryllus
testaceus. Walk) diformulasikan menjadi sediaan granul effervescent
menggunakan metode peleburan. Serbuk simplisia diekstraksi dengan metode
maserasi menggunakan pelarut metanol absolut. Serbuk ekstrak kering dibuat
dengan menambahkan maltodekstrin pada ekstrak kental jangkrik kalung
dengan perbandingan 1:1,5. Granul effervescent dibuat dalam 3 formula
dengan penambahan effervesnet mix yang terdiri dari asam sitrat, asam tartrat
dan natrium bikarbonat dengan berbagai perbandingan. Campuran ekstrak
kering dan effervescent dikeringkan dalam oven dengan suhu 50o C. Granul
effervescent dievaluasi berdasarkan waktu larut, laju alir, sudut diam, kadar air
dan pH. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil ketiga formula memenuhi
syarat-syarat granul effervescent."
Universitas Indonesia, 2007
S32588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gelatin kulit ikan nila merupakan hasil hidrolisis dari kolagen yang berasal dari kulit ikan nila yang kini sedang dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang dapat menambah nilai guna dari gelatin kulit ikan nila tersebut, salah satunya dalam bidang farmasi. Telah diteliti penggunaan gelatin kulit ikan nila yang dikombinasikan dengan derivat selulosa yaitu HPMC (Metolose 90SH-4000SR) dan CMCNa (CMC Daichi Japan) sebagai granul mukoadhesif. Granul dibuat secara granulasi basah dengan 5 formula berbeda. Daya lekat granul diteliti dengan uji bioadhesif in vitro dan uji wash off pada lambung dan usus kelinci. Hasil menunjukkan bahwa semua formula masih melekat pada mukosa lambung dan usus setelah 10 menit pada uji bioadhesif in vitro. Uji wash off pada usus, formula granul yang mengandung HPMC dan gelatin kulit ikan nila (7:3) menunjukkan hasil paling baik yaitu masih menempel sebanyak 85%±1% pada menit ke-120. Uji wash off pada lambung tidak ada perbedaan signifikan dari tiap formula, empat formula hanya bertahan menempel di lambung hingga menit ke-30 saja, sedangkan formula granul pembanding positif (HPMC 100%) masih menempel di lambung pada menit ke-60 sebanyak 62%±2%."
Universitas Indonesia, 2007
S32591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Octarina
"Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) merupakan buah yang banyak manfaatnya tapi penggunaannya kurang optimal. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh formula granul dan tablet effervescent dengan bahan berkhasiat ekstrak kering buah belimbing wuluh dengan variasi konsentrasi aspartam sebagai pemanis sehingga dapat dikonsumsi sebagai minuman suplemen sehat komersial. Granul dan tablet dibuat dengan metode granulasi kering pada kondisi kelembaban relatif (RH) 40 % dengan suhu 25 0C. Ketiga formula granul dan tablet effervescent yang dibuat memenuhi syarat evaluasi granul dan tablet effervescent. Hasil analisis kesukaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kesukaan dari ketiga formula granul dan tablet effervescent dari penampilan, rasa dan aroma.

Averrhoa bilimbi is fruit that has many benefits but the usage is not optimal. That is why the aim of the research is to get formulation of effervescent granule and tablet containing dry Averrhoa bilimbi extract with modified concentration of aspartame as sweetening agent for commercial healthy drink. Granules and tablets were produced with dry method granulation with 40 % of relative humidity (RH) and 25 0C of temperature. The three of formulations were qualified as effervescent granules and tablets. Favorite tests showed that no significant differences of appearances, tastes and flavors for three of effervescent granules and tablets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sasanthy Kusumaningtyas
"Latar belakang : Kelenjar eksoktin pankreas mensekresikan amilase, protease dan lipase yang disimpan dalam bentuk granula zimogen pada bagian apikal sel asinus pankreas. Regulasi sekresi setiap enzim pencernaan diduga diatur tersendiri. Hal ini menyiratkan dugaan bahwa dalam satu granula zimogen mengandung satu jenis enzim, namun belum ada penelitian yang mengungkapkannya. Penetitian ini bertujuan untuk menemukan pola sekresi granula zimogen yang berbeda pada pemberian karbohidrat, protein, dan lemak. Bahan dan cara kerja : 30 ekor tikus Wistar jantan dibagi dalam 5 kelompok, yaitu: kelompok I (kontrol), kelompok II (sukrosa), kelompok III (putih telur), kelompok IV (minyak jagung), dan kelompok V (campuran ketiganya). Hewan coba dicekok makanan yang sesuai 3x sehari selama 1 hari untuk adaptasi pankreas. Hewan kontrol diberi pellet ad libitum masing-masing selama 1 jam sebanyak 3 kali. Pada saat perlakuan, hewan coba dicekok 1 x dan hewan kontroi dipuasakan. Setelah 7 jam keduanya dibedah dan diambil pankreasnya lalu dibuat sediaan histotogi dengan pulasan Gomori's krom alum hematoksilin floksin. Asinus pankreas diamati dibawah mikroskop dan diukur diameter apikobasal dan laterolateral sel asinus serta diameter asinusnya. Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan uji Levene dan uji anova same multiple comparison untuk menguji perbedaan diameter apikobasal, dan diameter asinus antar perlakuan sedangkan untuk menguji perbedaan diameter laterolateral antar perlakuan ditakukan uji nonparametrik Kruskat Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Withney.
Hasil dan kesimpulan : Terdapat perbedaan bermakna (p <0,01) diameter apikobasal, laterolaterat set dan diameter asinus pankreas tikus kontrol dengan yang dicekok sukrosa dan minyak jagung. Hal ini menunjukkan bahwa sekresi enzim pencernaan dipengaruhi oleh diet. Ada perbedaan yang bermakna (p < 0,01) diameter apikobasal dan diameter asinus antara tikus yang dicekok sukrosa dengan tikus yang dicekok putih telur, tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna (p > 0,01) diameter apikobasal, taterolaterat sel asinus dan diameter asinus pada tikus kontrol dibandingkan dengan tikus yang dicekok putih telur dan campuran dan antara tikus yang dicekok sukrosa dengan tikus yang dicekok campuran. Hal ini terjadi karena pengaruh protease inhibitor yang meningkatkan sintesis protease dan amilase. Dapat disimpulkan bahwa pemberian lemak (minyak jagung) mengakibatkan sekresi lebih banyak granula zimogen yang mengandung lipase, dibandingkan dengan pemberian karbohidrat, protein, dan campuran ketiganya. Sedangkan protease inhibitor yang terdapat di dalam putih telur diduga meningkatkan produksi protease dan amilase dan menstimutasi pembentukan granula zimogen yang hanya mengandung tripsinogen, kimotripsinogen dan amilase. Hal ini membawa dugaan bahwa satu granula zimogen hanya mengandung satu jenis enzim saja.

Background: The pancreatic exocrine gland secretes amylase, protease and lipase, which are stored in the form of zymogen granules at apical site of pancreatic acinl cell. The secretion of each digestive enzyme is thought to regulate in different manner. It is assumed that one zymogen granule contains only one specific enzyme. But until now, there is no supporting data explaining about that. The aim of this study is to observe the secretory pattern of zymogen granules as a reaction of carbohydrate, protein and fat administration. Method of investigation: 30 male Wistar rats were used and divided in 5 groups: group ((control), II (sucrose), Ill (white part of egg), IV (corn oil), V (mixed of sucrose, white part of egg and corn oil). In adaptation stage of pancreas, the experimental rats were administered with appropriate food 3 times daily for one day while control rats were administered with pellet ad libitum 3 times daily for hour each. On the day of experiment, the experimental rats were administered with the appropriate food land the control rats were fasted. After 7 hour, all of the rats were sacrified and pancreatic glands were isolated. The pancreatic glands were processed for histological slides and were stained with Gomori's Chrome Alum Hematoxiliin Phioxine. The pancreatic glands were examined under light microscope. The diameter of apicobasal, laterolateral and acinus from acini cells were measured. The data than were tested with Levene's homogeneity test, anova test and multiple comparison to analyze the difference in apicobasal and acini diameter between groups. Laterolateral diameter was tested with Kruskat Wallis nonparametric test and Mann Wdhney test to analyze the difference in laterolateral diameter between groups.
Result and conclusion: there were significant differences (p<0.01) in apicobasal, lateroteral cells and pancreatic acinus diameter between control rats and sucrose administration rat and corn oil administration rat. The result showed that the digestive enzyme secretion are influenced by the diet. There were significant differences (p < 0.01) in apicobasat cells and acinus diameters between sucrose administration rat and white part of egg administration rat, but there were no significant differences (p > 0.01) in apicobasal, laterolateral cells and pancreatic acinus between white part of egg administration rat and mixture food administration rat; and between sucrose administration rat and mixture food administration rat. These results might be occurred due to the presence of protease inhibitor, which increased the synthesis of protease and amylase. We concluded that the administration of fat (corn oil) would cause higher secretion of zymogen granules which contain the lipase than the administration of carbohydrate, protein and mix of the aboves. it assumed that the protein inhibitor in white part of egg increase the production of protease and amylase and resulting the formation of zymogen granules which contain only trypsinogen, chymotrypsinogen or amylase enzymes. The results of our experiment suggested that one zymogen granule may contain only one specific enzyme.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutriyo
"Chitosan is a polycatonis biopolymer that can form gel in acidic environment so that can be used as a hydrophilic matrix in controlled release drug delivery system. In this research, propranolol hydrochloride controlled release granule was made in chitosan matrix. Granules were made by wet granulation method with variety of matrices, i.e. chitosan, hydroxypropyl mthylcellulose (HPMC) and ethyl cellulose (EC). HPMC and EC were used as a comparing matrix. The release rates of propranolol HCl from matric were determined by using dissolution apparatus type I with 50 rpm stirring rotation in acidic media of pH 1,2 and base media of pH 7.5 for 8 hours. Sample was taken at certain time and the samples were anakyzed by spetrophotometer. The result showed that the release of propranolol hydrocholride from chitosan matrix was the slowest compared to the other matrices."
2005
MIKE-II-3-Des2005-145
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Adi Prasetyanto
"Sediaan mengapung granul hollow microspheres mulai dikembangkan untuk memperpanjang waktu tinggal obat di dalam lambung. Formulasi granul dibuat dengan cara mendispersikan siprofloksasin HCl dan etil selulosa serta HPMC dengan pelarut etanol dan diklorometana. Pendispersian disertai pemanasan suhu 40oC dan pengadukan. Penguapan pelarut menghasilkan rongga dan pori pada granul yang membuat densitas granul menjadi rendah. Dilihat pengaruh kombinasi perbandingan pelarut terhadap mutu dan kemampuan mengapungnya. Formula dengan perbandingan etanol dan diklorometana 1:1 dipilih untuk dijadikan tablet. Pembuatan tablet menggunakan metode kempa langsung. Hasil evaluasi tablet menunjukkan tablet mampu mengapung selama 12 jam dan kinetika pelepasan obat mengikuti orde nol dan mekanisme pelepasannya difusi Fickian.

The preparation of floating granules hollow microspheres were developed to extend the retention time of drug in stomach. The formulation prepared by dispersing ciprofloxacin HCl, ethyl cellulose, and HPMC with ethanol and dichloromethane. Dispersion process used heat 40oC with stirring. Evaporation of the solvent resulted cavities and pores inside the granules and made low density granules in the process. Formula with ratio ethanol and dichloromethane 1:1 has been chosen to be used as a tablet. The tablet was made using direct compression method. Buoyancy test and drug release tablet was evaluated. The result showed the tablet can float for 12 hours and followed zero order release kinetic and showed Fickian diffusion mechanism."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library