Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Guntur Bumi, Author
Abstrak :
ABSTRAK
Penentuan golongan daran ABU dari tulang manusia telah dilakukan pada mayat di Bagian Kedmkteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta dan Bagian Hedokteran Forenaik Fakultas Kedokteran Universitaa Sumatera Utara di Medan. Mayat-mayat ini herasal dari kasus-kasus kecelakaan yang diminta oleh penyidik untuk di autapsi.

Penentuan gnlungan darah AED dilakukan denQan metoda absnrpsi elusi yang menggunakan bahah dari Biofarma Bandung serum anti A dan serum anti E' dengan titer 1 : 125, sedangkan anti H beraaal dari biji ulex europaeua dengan titer 1 : 32.

Hasil penelitian pada 30 kasus menunjukkan banwa golongan darah dari tulang masih dapat ditentukan dalam jangka waktu EO minggu setelan kematian. Perubahan intenitas reaksi aglutinasi dari (+++) menjadi (++) untuk anti A mulai terlinat setelah 4 minggu dan telah lengkap pada seluruh tulang setelah 10 minggu. Sedangkan untuk anti B dan anti H, perubahan intensitas reaksi tersebut mulai terlinat setelah 4 minggu' dan menjadi lengkap pada seluruh tulana setelah B minggu.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Gagas Media, 2005
612.11 DAD bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta : Bhuana Ilmu Populer, 2004
613.2 DAD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Gagas Media, 2005
612.11 DAD bt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta : Gramedia, 2006
612.11 DAD d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Pekey
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang : Infeksi malaria menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan pada semua usia terutama kelompok berisiko tinggi. Golongan darah ABO dikatakan dapat mempengaruhi berat ringannya malaria namun pada etnik dan geografis tertentu dapat berbeda. Meskipun beberapa penelitian terakhir mengatakan terdapat hubungan namun terdapat beberapa penelitian yang tidak menemukan hubungan tersebut termasuk di Papua New Guinea yang memiliki karakteristik etnik dan alam yang mirip dengan Papua. Selain itu pada beberapa studi sebelumnya jumlah sampel yang digunakan hanya sedikit, terdapat hasil statistik yang tidak bermakna, melibatkan sampel anak serta beberapa hanya dilakukan berbasis laboratorium Laboratory base . Pada penelitian ini kami menggunakan sampel yang lebih banyak, tidak melibatkan sampel anak dan penelitian dilakukan berbasis rumah sakit Hospital base . Metode : Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan di RSUD Dok II Jayapura Indonesia dari September hingga November 2016. Sebanyak 210 subjek malaria yang memenuhi kriteria dikategorikan menjadi golongan darah O dan Non O serta malaria berat dan malaria ringan berdasarkan kriteria WHO. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS versi 17 dengan melakukan analisis statistik kai-kuadrat dan menghitung rasio prevalensi serta interval kepercayaan. Hasil Penelitian : Dari 210 pasien, golongan darah non-O 80 pasien 38,2 dan golongan darah O 130 pasien 61,9 . Malaria berat pada golongan darah Non O sebanyak 13 kasus 16,3 dan Golongan darah O sebanyak 9 kasus 6,9 . Terdapat perbedaan prevalensi kejadian malaria berat yang bermakna antara kedua golongan darah p = 0,032 dengan Prevalensi rasio PR 2,4 IK95 : 1,06-6,42 . Golongan darah B terbanyak mengalami malaria berat p = 0,038 dan IK95 1,06-6,42 . Prevalensi malaria berat golongan darah non O pada kedua etnik lebih tinggi terutama pada etnik non Papua non Papua, PR 3,8 IK95 0,84-17,9, p=0,143 dibandingkan Papua, PR 1,83 IK 95 0,56-5,9, p=0,356 . Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna golongan darah ABO dengan berat ringanya malaria. Malaria berat lebih banyak terjadi pada Golongan darah Non O terutama golongan darah B.
ABSTRACT
Background Malaria infection has caused a significant morbidity and mortality in all ages, especially in high risk groups. Various factors, including ABO blood type, can influence the severity of malaria to certain ethnic group and location. In terms of ABO blood types, several studies showed their relationship with severity of malaria. Others, such as study on Papua New Guinea which has the same characteristic with Papua Province in Indonesia, showed a contrary result. However, these studies were considered invalid due to the usage of smaller samples, with no statistical differences results, only included children and laboratory based studies. In our study, we included more samples, not involving children and did a hospital based studies. Methods This was a cross sectional study in Dok II Jayapura Hospital, Indonesia, from September to November 2016. 210 subjects were diagnosed with malaria, clinically classified according to WHO criteria and underwent ABO blood type examination. Blood type was categorized into O and Non O groups. Malaria severity was classified into severe and mild malaria. Results Out of 210 patients, 80 38.2 and 130 61.9 were Non O and O blood types respectively. Severe malaria was commonly found in Non O compare to O blood type 16.3 vs 6.9 prevalence ratio PR 2.4 95 CI 1.06 6.42 p 0.032 . Moreover, group B blood type had the highest incidence of severe malaria p 0.038 95 CI 1.06 6.42 . In addition, Non O blood group in both Papuan and Non Papuan races had a greater prevalence of severe malaria Papuan, PR 1.83, 95 CI 0.56 5.9 p 0.356, compared with Non Papuan, PR 3.8, 95 CI 0.84 17.9, p 0.143 .Conclusion There is a significant relationship between ABO blood group and the severity of malaria in Papua. Severe malaria was more common in Non O, especially type B blood group.
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2005
612.11 DAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004
612.11 DAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004
612.11 DAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Gede Indah Citra Narini
Abstrak :
Latar belakang: Infeksi parasit usus (IPU) masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Utamanya, IPU disebabkan oleh STH dan protozoa usus. IPU berhubungan dengan penurunan kadar Hb dan mekanisme pertahanan inang melalui golongan darah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara infeksi parasit usus dalam variasi tipe golongan darah dengan kadar hemoglobin pada siswa sekolah dasar di Jakarta Utara. Metode: Studi cross-sectional dilakukan di salah satu sekolah dasar di Jakarta Utara yang telah mengikuti Program Penanggulangan Cacingan (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 15 Tahun 2017). Total 215 siswa didapatkan melalui teknik consecutive sampling. Intensitas dan prevalensi IPU diukur dengan metode Kato-Katz dan apusan langsung pada sampel tinja yang dikumpulkan dari tiap siswa. Kadar Hb siswa diukur dengan EasyTouch® GCHb. Golongan darah ABO siswa diuji melalui reaksi aglutinasi dengan reagen. Hasil: Pada 215 siswa, spesies parasit usus yang paling banyak ditemukan adalah A. lumbricoides (6,0%) dan B. hominis (5,1%), Ditemukan 30 siswa mengalami anemia (14,0%). Tipe golongan darah yang ditemukan, antara lain golongan darah A (29,8%), golongan darah B (31,6%), golongan darah O (32,1%), dan golongan darah AB (6,5%). Melalui analisis bivariat tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara IPU dengan kadar Hb dalam variasi golongan darah (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara IPU dengan kadar Hb dalam variasi golongan darah pada siswa sekolah dasar yang telah mengikuti Program Penanggulangan Cacingan di Jakarta Utara ......Introduction: Intestinal parasitic infection (IPI) is still a public health problem in Indonesia and primarily caused by STH and intestinal protozoa. IPI is associated with decreased Hb levels and host defense mechanism depends on blood groups. Therefore, the aim of this study is to determine the association between IPI and Hb levels in blood groups variation in elementary school students in North Jakarta. Method: A cross-sectional study was conducted in one of the elementary schools in North Jakarta that has participated in the Deworming Program. Total 215 students were collected through consecutive sampling techniques. Intensity and prevalence of IPI were measured by the Kato-Katz method and direct smear on stool samples collected from each student. Students' Hb levels were measured by EasyTouch® GCHb. Students' ABO blood group was tested by agglutination reaction with reagents. Result: From 215 students, the most common IPI’s species were A. lumbricoides (6.0%) and B. hominis (5.1%). It was found that 30 students had anemia (14.0%). The blood group found included blood type A (29.8%), blood type B (31.6%), blood type O (32.1%), and blood type AB (6.5%). Through bivariate analysis, no statistically significant association was found between IPU and Hb levels in blood type variation (p > 0.05). Conclusion: There was no statistical association between IPU and Hb levels in blood groups variation in elementary school students who had participated in Deworming Program, North Jakarta.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>