Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarjono
Abstrak :
ABSTRAK
pada dasarnya pokok pembahasan yang menjadi fokus perhatian dalam tesis ini adalah masalah struktur modal, dengan objek penelitian 10 (sepuluh) perusahaan di luar lembaga keuangan yang telah terdaftar sejak tahun 1983 di Bursa Efek Jakarta.

Tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah untuk melihat dan mengetahui apakah kebijaksanaan struktur modal (leverage) yang diterapkan telah mencapai optimal guna memaksimumkan hasil pengembalian bagi pemilik perusahaan (rentabilitas modal sendiri), atau belum mencapai optimal di mana perusahaan masih dapat menambah leverage (hutang) untuk meningkatkan hasil pengembalian pemilik perusahaan. Selain itu studi ini juga bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi leverage atau struktur modal perusahaan.

Analisa diawali dengan meneliti besarnya leverage dan rentabilitas modal sendiri tiap perusahaan pada setiap periode observasi dan menentukan leverage optimal yang memaksimumkan rentabilitas modal sendiri melalui model hubungan rentabilitas dan leverage, kemudian membandingkannya. Hasil pembandingan dan pengujian dengan menggunakan metode statistik terbukti bahwa leverage dan rentabilitas modal sendiri yang nyata dari perusahaan-perusahaan yang diteliti berada di bawah atau lebih kecil dari leverage optimal yang memaksimumkan rentabilitas modal sendiri yang dapat dicapai perusahaan pada periode yang bersangkutan. Dengan demikian terbukti bahwa perusahaan-perusahaan yang menjadi objek penelitian sebenarnya masih dapat menambah hutang untuk meningkatkan hasil bagi para pemegang saham.

Lebih lanjut kemudian dilakukan perkajian terhadap hubungan antara leverage dengan beberapa faktor yang diduga mempengaruhinya yaitu tingkat penjualan, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas. Hubungan ini ditelaah dengan menggunakan metode regresi linier berganda yang disertai dengan pengujian dan koreksi asumsi dasar klasik autokorelasi, heteroskedastis dan multikolinieritas, serta uji t dan uji F statistik. Hasil pengujian ini memperlihatkan bahwa di antara ke empat faktor yang diduga mempengaruhi leverage, hanya profitabilitas yang terbukti dengan signifikan mempengaruhi tingkat leverage, sedangkan faktor-faktor lain seperti penjualan, struktur aktiva dan tingkat pertumbuhan memperlihatkan pengaruh yang tidak signifikan. Hal ini memberi indikasi bahwa selain penjualan saham di pasar modal, laba ditahan (retensi laba) merupakan sumber modal yang terpenting bagi perusahaan.

Kedua kesimpulan mengenai hasil penelitian ini memberi kesan bahwa perusahaan-perusahaan yang diteliti umumnya cenderung menghindari risiko dalam memenuhi kebutuhan dana.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Rizkianto
Abstrak :
Dalam membentuk suatu portfolio dan dengan menggunakan Single-Index Model diperiukan input data berupa beta saham-saham yang dimasukkan ke dalam portfolio. Dengan menggunakan model tersebut akan diperoleh gambaran mengenai hasil dan resiko dari portfolio. Semakin akurat estimasi beta dari masing-masing saham, akan semakin jelas gambaran dari hasil dan resiko portfolio. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kita bisa memperoleh estimasi beta saham yang akurat dengan hanya mengandalkan kepada beta historisnya ataukah diperlukan penyesuaian agar diperoleh hasil yang lebih baik. Terdapat 3 buah tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Pertama, ingin diketahui apakah beta historis dapat dijadikan prediktor bagi future beta. Kedua, ingin mengetahui apakah nilai dari future beta cenderung mendekati angka satu atau nilai beta historisnya. Ketiga, ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara jumlah jenis saham yang diportfoliokan dengan tingkat akurasi prediksi beta portfolio untuk periode berikutnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis time-series dan cross﷓sectional dengan mengambil sampel sebanyak 26 saham yang tergabung dalam kelompok Indeks LQ 45. Periode penelitian adalah antara bulan Januari 1995 sampai dengan bulan Desember 1996. Dengan meregresikan itudari masing-masing saham secara mingguan terhadap return pasar secara mingguan pula diperoleh beta saham untuk tahun 1995 dan 1996. Prosedur penyesuaian yang diajukan Blume adalah dengan meregresikan nilai beta saham 1996 terhadap beta saham 1995. Persamaan regresi yang diperoleh akan digunakan untuk mengestimasi beta saham untuk tahun 1996. Sementara itu, prosedur yang diajukan oleh Merril Lynch, Pierce, Fenner dan Smith (MLPFS) memiliki kemiripan dengan prosedur Blume di mana nilai beta saham 1996 yang telah disesuaikan dengan angka satu diregresikan terhadap nilai beta saham 1995 yang juga telah disesuaikan terhadap angka satu, yakni nilai beta portfolio pasar. Prosedur terakhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah Prosedur Bayes, yaitu dengan menggunakan informasi yang terkandung dalam distribusi nilai beta saham pada periode sebelumnya untuk menghasilkan nilai beta yang telah disesuaikan. Hasil analisis terhadap data sampel menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan cukup tinggi antara beta saham tahun 1996 dan 1995. Selain itu juga dilakukan analisa stabilitas beta pada 2 periode berurutan. Hasilnya menunjukkan bahwa beta historis dapat dipakai sebagai prediktor bagi future beta. Namun akan lebih baik lagi apabila dilakukan sejumlah penyesuaian agar diperoleh nilai estimasi yang lebih baik. Hasil perhitungan MSE dari ke 3 prosedur penyesuaian memperlihatkan tingkat akurasi yang lebih baik. Dari ketiganya, prosedur Blume memberikan pengurangan forecast error terbesar, diikuti oleh prosedur MLPFS dan terakhir prosedur Bayes. Namun perlu diingat bahwa hal tersebut bukan berarti mutlak. Bukan tidak mungkin jika periode pengamatannya diperpanjang akan diperoleh hasil yang berbeda. Hasil perhitungan MSE dari portfolio yang terdiri dari 2, 3 dan 5 saham menunjukkan adanya peningkatan akurasi daya prediksi beta portfolio pada periode berikutnya. Semakin banyak jumlah jenis saham yang di portfoliokan, semakin tinggi akurasi prediksi untuk memperoleh future beta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T6156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumanggor, Manumpan
Abstrak :
ABSTRAK
Pasar Modal di Indonesia enam tahun terakhir ini, telah mengalami perkembangan begitu menarik yang sebenarnya sudah ada sejak zaman Belanda yaitu pada tahun 1912. Namun telah beberapa kali ditutup, dan terakhir dibuka kembali pada tahun 1977 yang pengelolaan dan pengawasannya dilakukan oleh Pemerintah pada saat itu dan baru sejak tahun 1992 pengelolaan Bursa Efek Jakarta diserahkan sepenuhnya kepada swasta.

Tujuan Pemerintah untuk mengembangkan Pasar Modal di Indonesia adalah untuk menunjang pertumbuhan dan pengembangan perekonomian Indonesia dimasa yang akan datang. Disamping itu juga, oleh karena gerak pembangunan yang semakin meningkat sudah barang tentu akan memerlukan sumber pembiayaan pembangunan yang semakin besar pula.

Sebagaimana diketahui bahwa dana yang disediakan oleh Pemerintah antara lain melalui perpajakan dan bantuan keluar negeri sangat terbatas, sehingga pengembangan sumber lain yaitu mobilisasi dana masyarakat.

Atas dasar itu, usaha Pemerintah antara lain melalui kebijaksanaan deregulasi dibidang keuangan termasuk perbankan & Pasar Modal dan yang terakhir dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Apabila dibandingkan antara perusahaan yang telah go public sebanyak 316 perusahaan dengan perusahaan yang potensial go public sebesar 7.455 perusahaan relatif masih tergolong sedikit, yang pada dasarnya potensi perusahaan untuk go public sangat besar, atas dasar itu nampaknya perlu penanganan Pasar Modal yang lebih serius dan informasi yang transparan, benar dan akurat.

Adapun manfaat dari Prospektus ini adalah menjadi salah satu media informasi, media komunikasi, bahkan juga media promosi, hal ini disebutkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995, bahwa Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan tujuan agar pihak lain membeli afek.

Jadi dengan demikian Prospektus tersebut merupakan kepanjangan tangan oleh pemilik perusahaan agar efeknya (saham) dibeli oleh masyarakat yang ingin berinvestasi melalui Pasar Modal. Oleh karena Prospektus itu merupakan sarana informasi, sarana komunikasi bahkan sarana promosi, seyogyanya pendistribusiannya yang tepat waktu, keterbukaan, isi pesan dengan bahasa yang sederhana , agar pesan tersebut sampai kepada target sasaran yaitu Brokers Dealer.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library