Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmansyah
"Bagaimana membangun merek global adalah hal penting bagi perusahaan multinasional. Merek global membutuhkan konsistensi di level global dan adaptasi dengan lingkungan lokal secara bersamaan. Sehingga bagaimana headquarter mengintegrasikan aktivitas yang dilakukan subsidiary di pasar domestik penting dalam proses pembangunan merek global. Membiarkan subsidiary untuk beradaptasi dengan lingkungan domestik akan beresiko munculnya ketidaksesuaian dengan konstruksimerekglobal. Sementara kontrol yang terlalu ketat akan juga mengurangi kemempuan untuk beradaptasi. Sehingga integrasi yang dilakukan headquarter perlu menggunakan proses kontrol dan koordinasi secara simultan dalam proses pembangunan merek global."
2006
MUIN-XXXV-5-Mei2006-36
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kussusilowati Trihandayani
"Dalam pasar persaingan bebas, merek lokal bersaing ketat dengan merek global. Pembangunan merek global memiliki keunggulan utama yaitu economies of scale, khususnya dalam iklan dan promosi, public relations, kemasan, dan kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya. Dengan menggunakan satu wajah tunggal perusahaan atau produk, keputusan-keputusan desain menjadi lebih mudah dan lebih hemat dalam produksi, penelitian, dan pengembangan. Sedangkan keunggulan pembangunan merek lokal mempunyai kebebasan untuk mengembangkan nama-nama merek, unsur-unsur visual, asosiasi untuk masing-masing konsumen, dan memproduksinya secara lokal. Salah satu cara membangun merek suatu produk untuk memenangkan persaingan adalah dengan beriklan.
Dalam tesis ini, penulis menganalisis makna tanda dalam iklan merek lokal dan global, dan strategi penyusunan pesan iklan merek lokal dan merek global. Iklan yang digunakan adalah iklan kosmetik Sariayu versi Kharisma Jogja dan versi Bunga Khatulistiwa dan iklan kosmetik Revlon versi Animal Instinct dan versi James Bond 007.
Penelitian deskriptif ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik analisis semiotik-Dalam melakukan analisis semiotik, penulis menggunakan konsep strategi penyusunan pesan iklan dari Philip Kotler. Untuk itu penulis menggabungkan konsep analisis semiotika iklan dari Roland Barthes dengan konsep elemen-elemen iklan dari Gilson dan Berkman serta konsep signeme non verbal dari Arthur Asa Berger. Selain itu, penulis juga menggunakan konsep teknik pengambilan gambar dari Arthur Asa Berger.
Paduan antara konsep-konsep tersebut menghasilkan rumusan baru yang dikemukakan oleh penulis, yaitu Analisis Semiotika Iklan Kosmetik Terpadu yang mangandung unsur (1) pesan linguistik: a. headline, subhead, body copy, slogan, (2) pesan ikonik terkodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f warna, (3) pesan ikonik tak dikodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f. warna, (4) teknik pengambilan gambar.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa makna tanda iklan kosmetik merek lokal lebih menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Sedangkan iklan merek global lebih menonjolkan hal-hal yang sifatnya universal dan trend dunia. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa strategi penyusunan pesan iklan kosmetik lokal dan global adalah: (1) Menggunakan gaya citra (image), (2) menggunakan pendekatan seksual dan emosional, (3) menggunakan beberapa kata asing, (4) menggunakan model wanita cantik, (5) menggunakan teknik pengambilan gambar secara close up.
Dan hasil analisis, penulis mencoba memberikan beberapa rekomendasi praktis, yaitu (1) Iklan merek lokal dapat tetap menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia, sedangkan iklan merek global sebaiknya menyesuaikan isi pesan dengan budaya Indonesia, agar tercipta kedekatan dengan konsumen. (2) desain iklan dibuat menarik dan unik, (3) teknik pengambilan gambar dibuat secara close up yang melambangkan keintiman antara model dengan pembaca. Sedangkan rekomendasi akademisnya adalah dibuat penelitian lanjutan yang menggali seberapa efektif strategi penyusunan pesan iklan kosmetik terpadu bagi khalayak, karena berhasil tidaknya suatu kampanye iklan adalah bila iklan tersebut berpengaruh terhadap khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T12401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hammam Haris Tasurru
"Indonesia is a large market for consumer products targeting youth consumers, with populations of more than 70 million young inhabitants and market size of USD 155 billion. The large size of this potential market attracts foreign products with globallyrecognized brands to enter the Indonesian market. The objective of this study is to explain the purchase intention of youth consumers toward a particular brand of soft drink with global penetration by their perceptions and ethnocentrism. This study obtained response from 156 youths in Greater Jakarta, Indonesia. The resulting data was analyzed using structural equation modeling with LISREL software package. The study found that consumer ethnocentrism decreases purchase intention, both directly and indirectly through brand image. Contrary to the hypothesis, consumer ethnocentrism does not influence corporate image of the global firm, which significantly influences brand image but only slightly impacts purchase intentions directly.
Indonesia adalah pasar yang besar bagi produk konsumen yang membidik kalangan pemuda, dengan
70 juta populasi berusia muda dan ukuran pasar sebesar USD 155 milyar. Besarnya pasar potensial
ini menarik produk-produk asing dengan merek global untuk masuk ke pasar Indonesia. Tujuan
studi ini adalah menjelaskan bagaimana niat membeli dari konsumen muda terhadap salah satu
produk dengan merek global dipengaruhi oleh persepsi dan etnosentrisme mereka. Studi ini memperoleh
respon dari 156 pemuda di wilayah Jabodetabek, Indonesia. Data yang diperoleh kemudian
diolah menggunakan pemodelan persamaan struktural dengan paket LISREL. Studi ini menemukan
bahwa etnosentrisme konsumen mengurangi intensi membeli, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung melalui konstruk citra merek. Berlawanan dari hipotesis, etnosentrisme konsumen
tidak mempengaruhi citra perusahaan yang memiliki pengaruh yang kecil namun signifikan terhadap
niat membeli."
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library