Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isabela Andhika Paramita
"Banyak penduduk yang tinggal di dataran tinggi mengalami keadaan hipobarik hipoksia intermiten IHH . Kondisi tersebut bahkan diciptakan sedemikian rupa untuk pelatihan pilot, atlit dan pendaki gunung. Dalam percobaan ini, akan dilihat apakah efek perlindungan IHH dimediasi oleh enzim glutathione peroksidase GPX . Sampel percobaan adalah ginjal tikus Sprague-Dawley sehat usia 2 bulan dengan berat 200-250 g. Perlakuan IHH diterapkan dengan menggunakan Hypobaric Chamber tipe I yang dapat mengondisikan tekanan udara seperti pada ketinggian 35,000 1 menit ; 30,000 3 menit ; 25,000 5 menit ; dan 18,000 30 menit kaki. Tikus dibagi dalam lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol, kelompok hipobarik-hipoksia, dan kelompok hipobarik-hipoksia intermiten 1x, 2x, dan 3x dengan jumlah tikus masing-masing 3 ekor/kelompok. Aktivitas spesifik GPX diukur menggunakan metode RANDOX dan RANSEL. Analisa statistik ANOVA-one way menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang signifikan antar kelompok P>0.05 walaupun aktivitas spesifik GPX ginjal tikus pada kelompok dengan perlakuan hipobarik hipoksia lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Hal ini kemungkinan terjadi karena aktivitas antioksidan lain. Kesimpulan penelitian penerapan IHH tidak mempengaruhi aktivitas GPX pada ginjal tikus.

Many people live in high altitude experiencing a condition called intermittent hypobaric hypoxia IHH . Some people even create IHH condition as an exercise for pilot, athletes, and mountaineers. In this experiment, we wanted to see whether the protective effect of IHH is mediated through glutathione peroxidase GPX enzyme. The experiment rsquo s sample is 2 months old healthy Sprague Dawley rat rsquo s kidney weighing 200 250 g. Intermittent hypobaric hypoxia treatment is done by using Hypobaric Chamber type I that can mimic air pressure at certain altitudes 35,000 1 minute 30,000 3 minutes 25,000 5 minutes and 18,000 30 minutes feet. The rats were divided into five treatment groups such as control group, hypobaric hypoxia group, and intermittent hypobaric hypoxia 1x, 2x, and 3x groups with each group consisting of 3 rats. The specific activity of GPX was measured using RANDOX and RANSEL methods. Statistical analysis of one way ANOVA did not show significant difference between the groups P 0.05 even though specific activities of renal GPX of rats exposed to hypobaric hypoxia were higher compared to the control group. This may be caused by the other antioxidants rsquo activities. In conclusion, the IHH treatment did not affect GPX activity in rat rsquo s kidney."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Phillip Monang Bravery
"Latar belakang: Nefrotoksisitas merupakan penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh zat toksin atau beracun. Prevalensi nefrotoksisitas adalah 18% - 27% di Amerika Serikat dan 5% dari pasien pascakemoterapi di RSUP Dr. Sardjito. Ekstrak lunasin memiliki fungsi sebagai antioksidan dan dan antikanker yang diperlukan penelitian efek toksisitas terhadap ginjal tikus Sprague Dawley (SD) untuk memeriksa keamanannya.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental in vivo dengan sampel ginjal tikus Sprague Dawley (SD). Tikus diberikan dosis lunasin masing-masing dengan konsentrasi 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB yang selanjutnya diterminasi serta dibentuk preparat histopatologi jaringan ginjal dengan diberikan pewarnaan HE. Proses berikutnya dilakukan pengamatan melalui mikroskop dengan perbesaran 400 kali pada diameter tubulus. Pengukuran pada satu preparat dengan mengambil 5 tubulus dan masing-masing tubulus membentuk 5 garis saling memotong untuk mengukur diameter. Menggunakan aplikasi Indomicro View untuk mengolah data yang nantinya akan dimasukkan ke Microsoft Excel untuk pengumpulan data.
Hasil: Pemberian ekstrak lunasin memiliki hasil yang berbeda terhadap diameter tubulus ginjal tikus Sprague Dawley (SD). Ginjal normal tanpa pemberian ekstrak lunasin memiliki rerata diameter adalah 31,325 μm. Pada pemberian dosis 250 mg/kgBB rerata diameter adalah 31,985 μm, pada dosis 500 mg/kgBB rerata diameter adalah 33,91 μm, dan pada dosis 750 mg/kgBB rerata diameter adalah 32,02 μm. Dengan hasil yang dimiliki tidak bermakna dan tidak signifikan
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan terdapat kenaikan diameter tubulus ginjal tikus Sprague Dawley (SD) dengan pemberian dosis ekstrak lunasin sebanyak 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB, dan terdapat penurunan diameter tubulus pada pemberian lunasin dengan dosis 750 mg/kgBB. Hasil yang diperoleh tidak signifikan terhadap data yang diukur.

Introduction: Nephrotoxicity is a decrease in kidney function caused by toxic or toxic substances. The prevalence of nephrotoxicity is 18% - 27% in the United States and 5% of post-chemotherapy patients at Dr. Sardjito. The lunasin extract has antioxidant and anticancer functions which are needed to study its toxicity effect on the kidneys of Sprague Dawley (SD) rats.
Method: This study used an in vivo experimental method with Sprague Dawley (SD) rat kidney samples. The rats were terminated and histopathological preparations were made using HE staining. Furthermore, the sample was given a dose of lunasin with a concentration of 250 mg/kgBW, 500 mg/kgBW, and 750 mg/kgBW, respectively. The next process was observed through a microscope with a magnification of 400 times on the diameter of the tubules. Measurement on one preparation by taking 5 tubules and each tubule forming 5 lines to measure diameter. Using the Indomicro View application to process data which will later be entered into Microsoft Excel for data collection.
Result: The administration of lunasin extract had different results on the kidney tubule diameter of Sprague Dawley (SD) rats. Normal kidney without lunasin extract had a mean diameter of 31.325 μm. At a dose of 250 mg/kg the average diameter was 31.985 μm, at a dose of 500 mg/kg the average diameter was 33.91 μm, and at a dose of 750 mg/kg the average diameter was 32.02 μm.
Conclusion: Based on the research carried out, there was an increase in the diameter of the kidney tubules of Sprague Dawley (SD) rats with the administration of lunasin extract doses of 250 mg/kgBW and 500 mg/kgBW, and there was a decrease in tubular diameter with the administration of lunasin at a dose of 750 mg/kgBW. The results in the form of increases and decreases obtained are not significant to the measured data.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynardi Larope Sutanto
"Jumlah penduduk lanjut usia di dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini diikuti dengan semakin naiknya insidensi penyakit tidak menular yang kerap menyerang di usia tua. Penggunaan antioksidan dapat mencegah insidensi penyakit-penyakit tersebut melalui kapasitasnya menangkal peningkatan radikal bebas, inflammaging, dan markamarka inflamasi, seperti TNF-α. Salah satu sumber antioksidan yang paling baik dan banyak tersedia adalah dari tanaman-tanaman herbal, seperti Acalypha indica L. (AI). Tidak hanya banyak tersedia, tanaman ini juga telah dipakai secara empiris oleh berbagai peradaban dunia dan ditemukan memiliki sifat antioksidan. Metode: Penelitian dilaksanakan pada tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (plasebo), kontrol positif (6 IU vitamin E), perlakuan (250 mg/kg berat badan (mg/kgBB) ekstrak AI), dan kontrol pembanding (tikus muda). Setelah 28 hari, tikus diterminasi dan diambil organ ginjal dan jantungnya untuk dilakukan pengecekan kadar TNF-α menggunakan metode ELISA. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan tes Saphiro-Wilk dan one-way ANOVA. Hasil: Pemberian AI menghasilkan penurunan kadar TNF-α in pada ginjal (0,95 ± 0,76 pg/mg pada kelompok perlakuan vs 1,37 ± 0,41 pg/mg pada kelompok kontrol negatif) dan jantung (15,43 pg/mg ± 2,33 pada kelompok perlakuan vs 16,50 ± 1,33 pg/mg pada kelompok kontrol negatif) tikus tua meski tidak signifikan (p = 0,645 pada ginjal dan p = 0,973 pada jantung). Kesimpulan: Penemuan penurunan TNF-α dalam studi ini menunjukkan potensi penggunaan AI sebagai agen antiinflamasi dan anti penuaan. Penelitian dan investigasi lebih lanjut perlu dilakukan pada AI dengan menggunakan durasi perlakuan, dosis, dan parameter inflammaging yang berbeda.

The world’s elderly are currently rising in numbers every year. This is followed by an increase of noncommunicable diseases which are often found in the elderly. Antioxidants could prevent occurrences of such diseases because of their capacity to counter rising free radicals, inflammaging, and inflammatory markers, such as TNF-α. One of the main abundant sources of antioxidants are herbal plants, such as Acalypha indica L. (AI). AI has been used empirically by different cultures and is found to have antioxidant properties. Method: Research was conducted on Sprague-Dawley rats which were divided into four groups, the negative control (placebo), positive control (6 IU vitamin E), treatment group (250 mg/kg of body weight (mg/kgBW) AI extract), and comparison control (young rats). The rats were terminated after 28 days with their organs, kidneys and hearts examined using ELISA to look for TNF-α concentration. Data were analysed using the Saphiro-Wilk test and one-way ANOVA. Results: AI administration yielded decrease of TNF-α in both the kidneys (0.95 ± 0.76 pg/mg in treatment group vs 1.37 ± 0.41 pg/mg in negative control) and hearts (15.43 pg/mg ± 2.33 in treatment group vs 16.50 ± 1.33 pg/mg in negative control) of aged SD rats, albeit insignificantly (p value for the kidney = 0.645 and p value for the heart = 0.973). Conclusion: This finding of decreased TNF-α suggests a potential anti-inflammatory and anti-aging effect of AI. Further research and investigation need to be made on AI, such as by using different dosages, time, and inflammaging parameters."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library