Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Talitha Kyla Ardinda
Abstrak :
Latar belakang: Kondisi kehilangan gigi dapat menurunkan kemampuan tubuh seperti saat mastikasi, bicara, estetika, maupun gangguan pada sendi temporomandibular. Salah satu solusi untuk menggantikan gigi yang hilang adalah dengan menggunakan gigi tiruan lepasan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perawatan, di antaranya adalah pengetahuan dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh operator. Kepercayaan diri dapat menunjang terlaksananya prosedur dengan benar. Pengetahuan yang dimiliki didapatkan selama proses pembelajaran. Persepsi yang positif terhadap proses pembelajaran dapat meningkatkan semangat dan kepercayaan diri mahasiswa. Tujuan: Mengetahui distribusi frekuensi kepercayaan diri mahasiswa profesi dalam melakukan perawatan dengan gigi tiruan lepasan, melakukan tahapan perawatan gigi tiruan lepasan, dan mengetahui persepsi mahasiswa profesi mengenai sistem pembelajaran prostodontik. Metode: Studi deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada seluruh mahasiswa profesi dan diisi oleh mahasiswa profesi yang yang telah melakukan perawatan gigi tiruan lepasan, yaitu 1 kasus gigi tiruan lengkap dan 1 kasus gigi tiruan sebagian lepasan. Selanjutnya mahasiswa dikelompokan berdasarkan angkatan tahun memasuki program profesi. Data dianalisis dengan uji desktriptif untuk mencari tahu nilai reratanya. Hasil Penelitian: Didapatkan 80 mahasiswa profesi yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengsi kuesioner. Kepercayaan diri mahasiswa profesi saat melakukan perawatan prostodontik paling tinggi dimiliki kelompok angkatan 2013 saat melakukan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan (8,00) dan melakukan pencobaan gigi tiruan sebagian lepasan (wax) (9,00) serta kelompok angkatan 2014 saat melakukan pencetakan untuk membuat model studi untuk perawatan gigi tiruan lengkap (9,00). Lebih dari 95% mahasiswa profesi FKG UI yang mengisi kuesioner memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran prostodontik yang diterimanya. Kesimpulan: Kepercayaan diri mahasiswa profesi paling tinggi dalam menangani perawatan gigi tiruan sebagian lepasan, serta pada tahapan perawatan gigi tiruan lepasan paling tinggi pada pencetakan untuk membuat model studi dan pencobaan gigi tiruan (wax). Mayoritas mahasiswa profesi yang terlibat dalam penelitian memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran prostodontik di FKG UI. Latar belakang: Kondisi kehilangan gigi dapat menurunkan kemampuan tubuh seperti saat mastikasi, bicara, estetika, maupun gangguan pada sendi temporomandibular. Salah satu solusi untuk menggantikan gigi yang hilang adalah dengan menggunakan gigi tiruan lepasan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perawatan, di antaranya adalah pengetahuan dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh operator. Kepercayaan diri dapat menunjang terlaksananya prosedur dengan benar. Pengetahuan yang dimiliki didapatkan selama proses pembelajaran. Persepsi yang positif terhadap proses pembelajaran dapat meningkatkan semangat dan kepercayaan diri mahasiswa. Tujuan: Mengetahui distribusi frekuensi kepercayaan diri mahasiswa profesi dalam melakukan perawatan dengan gigi tiruan lepasan, melakukan tahapan perawatan gigi tiruan lepasan, dan mengetahui persepsi mahasiswa profesi mengenai sistem pembelajaran prostodontik. Metode: Studi deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada seluruh mahasiswa profesi dan diisi oleh mahasiswa profesi yang yang telah melakukan perawatan gigi tiruan lepasan, yaitu 1 kasus gigi tiruan lengkap dan 1 kasus gigi tiruan sebagian lepasan. Selanjutnya mahasiswa dikelompokan berdasarkan angkatan tahun memasuki program profesi. Data dianalisis dengan uji desktriptif untuk mencari tahu nilai reratanya. Hasil Penelitian: Didapatkan 80 mahasiswa profesi yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengsi kuesioner. Kepercayaan diri mahasiswa profesi saat melakukan perawatan prostodontik paling tinggi dimiliki kelompok angkatan 2013 saat melakukan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan (8,00) dan melakukan pencobaan gigi tiruan sebagian lepasan (wax) (9,00) serta kelompok angkatan 2014 saat melakukan pencetakan untuk membuat model studi untuk perawatan gigi tiruan lengkap (9,00). Lebih dari 95% mahasiswa profesi FKG UI yang mengisi kuesioner memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran prostodontik yang diterimanya. Kesimpulan: Kepercayaan diri mahasiswa profesi paling tinggi dalam menangani perawatan gigi tiruan sebagian lepasan, serta pada tahapan perawatan gigi tiruan lepasan paling tinggi pada pencetakan untuk membuat model studi dan pencobaan gigi tiruan (wax). Mayoritas mahasiswa profesi yang terlibat dalam penelitian memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran prostodontik di FKG UI. ......Background: Loss of teeth can reduce the ability of the body such as during mastication, speech, aesthetics, and disorders of the joints. One solution to replace missing teeth is to use removable dentures. There are several factors that influence the success of treatment, including knowledge and confidence possessed by the operator. Confidence can support the implementation of the procedure correctly. Knowledge is gained during the learning process. A positive perception of the learning process can increase student enthusiasm and confidence. Objective: To determine the frequency distribution of clinical year students' confidence in handling removable denture treatment, and the stage prosthodontic treatments, also to determine their perception of the quality of prosthodontic studies. Method: An observational descriptive study with a cross-sectional design. Retrieval of data using a questionnaire distributed online to all clinical year students and will be filled by clinical year students who have done 1 case of complete denture and at least 1 case of partial denture. Furthermore students are grouped according to the year of entering the professional program. Data were analyzed with descriptive test to find out the mean value. Results: There were 80 clinical year students who met the inclusion criteria and were willing to fill in the questionnaire. The highest confidence levels of clinical year student in performing removable prosthodontic treatment are found in the 2013 group when performing partial denture treatment (8,00) and try-in stage of partial denture (wax) (9,00) and also the 2014 group taking primary impression for complete denture (9,00). More than 95% of the FKG UI clinical year students who filled out the questionnaire had a positive perspective on the prosthodontic learning they received. Conclusion: The confidence of clinical year students is higher in handling removable partial denture treatment and in specific treatment is higher when taking primary impession and try-in stage (wax). The majority of professional students have positive perceptions of prosthodontic learning at FKG UI.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Dennisa
Abstrak :
Latar Belakang: Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunya fungsi mastikasi sehingga dapat mempengaruhi status nutrisi pralansia dan lansia. Pemakaian gigi tiruan dapat mengembalikan fungsi gigi yang hilang sehingga diharapkan dapat meningkatkan status nutrisi. Keberhasilan perawatan gigi tiruan selain dipengaruhi oleh penilaian dokter gigi juga dipengaruhi oleh penilaian pasien. Penilaian dari pasien diukur oleh tingkat kepuasaan pasien. Faktor yang mempengaruhi kepuasaan pasien diantaranya adalah fungsi mastikasi yang berpengaruh pada status nutrisi pasien. Tujuan: Menganalisis hubungan kepuasan pemakaian gigi tiruan lepasan menggunakan kuesioner Turker’s patient’s perceptions-ID dengan status nutrisi menggunakan kuesioner Mini Nutritional Assessment- Short Form (MNA-SF) pada pralansia dan lansia. Menganalisis pengaruh faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis gigi tiruan lepasan, klasifikasi Eichner, dan lama pemakaian gigi tiruan lepasan terhadap tingkat kepuasan pemakai gigi tiruan dan status nutrisi. Metode: 88 subjek (27 laki-laki dan 61 perempuan) berusia 45 tahun ke atas berpartisipasi dalam penelitian ini. Dilakukan pencatatan data diri subjek, pemeriksaan rongga mulut, pengukuran berat dan tinggi badan, serta wawancara kuesioner Turker’s patient’s perceptions-ID dan MNA-SF. Hasil penelitian: Tingkat kepuasan pemakai gigi tiruan lepasan memiliki hubungan bermakna dengan status nutrisi pada pralansia dan lansia (p < 0,05). Kepuasan pasien dan status nutrisi memiliki hubungan bermakna dengan usia, tingkat pendidikan, jenis gigi tiruan lepasan dan klasifikasi Eichner. Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien terhadap gigi tiruan lepasanya maka akan semakin baik tingkat status nutrisinya. ...... Background: Tooth loss can cause disruption of mastication and may affect the nutritional status of pre-elderly and elderly. Denture wearing can improve tooth function so it may improve patient’s nutrition. The success of denture treatment is not only influenced by the assessment of the dentist but also influenced by the assessment of the patient. Patient assessment is measured by the level of patient satisfaction. Mastication is one of factors that influence patient satisfaction which can affects patients nutritional status. Objective: The aim of this study is to analyze the relationship between satisfaction of removable denture using the Turker's patient's perceptions-ID questionnaire and nutritional status using the MNA-SF questionnaire in the elderly, and analyze the influence of age, gender, education level, type of removable denture, Eichner classification, duration of using removable dentures to denture satisfaction level and nutritional status. Method: 88 subjects (27 male and 61 female) aged 45 years and older were included in the study. Subjects personal data, oral examination, weight and height measurement were obtained, and interview for Turker’s patient’s perceptions-ID and MNA-SF were conducted. Results: The level of satisfaction of removable denture users had a significant relationship with nutritional status in elderly (p <0.05). Patient satisfaction and nutritional status have a significant relationship with age, level of education, type of removable denture and tooth loss based on Eichner's classification. Conclusion: The better level of patient satisfaction with their removable dentures, the better their nutritional status is.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheynna Azka Afifah
Abstrak :
Latar belakang: Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunya kemampuan mastikasi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan umum dan kualitas hidup individu. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik yang sesuai dengan klasifikasi kehilangan gigi dapat membantu mengembalikan fungsi gigi yang hilang, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mastikasi. Namun, tidak semua pengguna gigi tiruan memiliki kemampuan mastikasi yang lebih baik setelah menggunakan gigi tiruan. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik berdasarkan klasifikasi Kennedy terhadap kemampuan mastikasi, menganalisis hubungan antar kelas pada klasifikasi Kennedy terhadap kemampuan mastikasi, menganalisis pengaruh faktor sosiodemografi usia,jenis kelamin, tingkat pendidikan terhadap kehilangan gigi dan kemampuan mastikasi. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada 30 pasien RSKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia berusia 20 tahun ke atas yang baru menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik. Dilakukan pencatatan diri subjek serta wawancara pengisian kuesioner kemampuan mastikasi. Hasil penelitian: Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada kehilangan gigi berdasarkan klasifikasi Kennedy diketahui memiliki pengaruh p=0,00 terhadap kemampuan mastikasi. Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik kelas 1 dan kelas 2 Kennedy, kelas 2 dan kelas 3 Kennedy, kelas 2 dan kelas 4 Kennedy memiliki pengaruh dengan kemampuan mastikasi. Tidak terdapat pengaruh antara faktor sosiodemografi usia,jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap kemampuan mastikasi. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik berdasarkan klasifikasi Kennedy terhadap kemampuan mastikasi. ...... Background: Tooth loss can cause disruption of masticatory ability and may affect patient's general health and quality of life. The use of acrylic removable partial denture based on the classification of tooth loss may restore the oral function, which is expected to increase patient's masticatory ability. However, not all denture wearers have better masticatory ability after using the removable partial denture. Objectives: To analyze the effect of removable partial denture wearing based on Kennedys classification towards masticatory ability, correlation between each class on Kennedy's classification towards masticatory ability, and the effect of sociodemographic factors age, gender, educational level toward tooth loss and masticatory ability. Methods: Cross Sectional Study was conducted on 30 patients of RSKGM Faculty of Dentistry University of Indonesia aged 20 years and over who just used removable partial denture. Subjects personal data were obtained, and interview for masticatory ability was conducted. Results: There was significant difference p 0,00 between removable partial denture wearing on tooth loss based on kennedys classification towards masticatory ability. Kennedy class 1 and 2, class 2 and 3, class 2 and class 4 removable partial denture have significant difference with masticatory ability. There was no significant difference between sociodemographic factors age, gender, educational level, income level toward tooth loss and masticatory ability. Conclusion: The use of removable partial denture based on Kennedys classification may increase patients masticatory ability.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Fadhilah Hermawan
Abstrak :
Latar belakang : Kehilangan gigi merupakan salah satu keadaan yang sering ditemukan pada kesehatan gigi dan mulut. Meskipun memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan secara menyeluruh, masih banyak masyarakat yang tidak mengatasi permasalahan kehilangan gigi dengan gigi tiruan. Contoh faktor yang menimbulkan kurangnya perawatan gigi tiruan, yaitu persepsi masyarakat terhadap perawatan gigi tiruan dan alasan finansial. Persepsi individu terhadap pemilihan rencana perawatan gigi merupakan keputusan yang sangat penting berdasarkan pengetahuan, kesadaran, dan motivasi. Persepsi dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, finansial, dan faktor sosiodemografis. Keadaan finansial merupakan salah satu faktor utama di negara berkembang untuk mencari perawatan. Hal ini dikarenakan biaya perawatan gigi tiruan yang cukup mahal sehingga banyak yang memilih perawatan gigi tiruan lepasan dikarenakan biayanya relative murah dibandingkan dengan perawatan gigi tiruan lainnya. Faktor finansial berhubungan erat dengan kesediaan untuk membayar perawatan (willingness to pay/WTP). Tujuan : Mengetahui hubungan persepsi masyarakat dengan kesediaan membayar perawatan gigi tiruan lepasan. Selain itu, dilakukan juga analisis deskriptif keadaan sosiodemografis dan keadaan ekonomi masyarakat. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan desain potong lintang pada 274 orang yang berusia 18 tahun ke atas yang mengalami kehilangan gigi (bukan karena pencabutan molar 3 ataupun alasan perawatan ortodonti). Kuesioner yang digunakan adalah persepsi masyarakat terhadap perawatan gigi tiruan dan untuk menentukan kesediaan membayar, menggunakan pertanyaan hipotetika, discrete choice, dan open-ended question. Analisis statistik yang digunakan adalah Uji Chi-Square, Uji Kruskal Wallis, dan Uji Mann Whitney. Hasil Penelitan : Karakteristik demografis pada responden penelitian yang kehilangan gigi adalah perempuan (63,1%), berusia 35-54 tahun (42,7%), berpendidikan terakhir di perguruan tinggi (83,2%), dan memiliki jarak terdekat ke fasilitas kesehatan gigi terdekat dengan jarak 1-5 km (56,6%). Berdasarkan uji Chi-Square, tidak terdapat hubungan persepsi masyarakat dengan keputusan pemakaian gigi tiruan (domain tujuan (p=0,331), domain manfaat (p=0,579), dan domain prosedur (p=0,654), terdapat hubungan pendapatan dengan kesediaan membayar (p=0,014), terdapat hubungan pendidikan dengan kesediaan membayar (p=0,002), dan terdapat hubungan kesediaan membayar dengan keputusan pemakaian gigi tiruan (p=0,000). Kesimpulan : Terdapat hubungan kesediaan membayar dengan perawatan gigi tiruan namun tidak terdapat hubungan persepsi masyarakat dengan perawatan gigi tiruan. ......Background: Tooth loss is a condition that is often found in dental and oral health. Even though it has a significant effect on overall health, there are still many people who do not overcome the problem of tooth loss with dentures. Examples of factors that lead to a lack of use of dentures are people's perceptions of denture treatment and financial reasons. Individual perception of the choice of treatment plan is a very important decision based on knowledge, awareness, and motivation. Perceptions can be influenced by educational level, financial, and sociodemographic factors. Financial situation is one of the main factors in developing countries to seek treatment. This is because the cost of denture treatment is quite expensive. This is because the cost of denture care is quite expensive, so many choose removable denture treatment because the cost is relatively cheap compared to other denture treatments. The financial factor is closely related to the willingness to pay for treatment (willingness to pay/WTP). Objective: To study the relationship between public perception and willingness to pay (WTP) for removable denture treatment. In addition, an analysis of the sociodemographic and economic conditions of the community was also carried out. Methods : This study was conducted with a cross-sectional design on 274 people aged 18 years and over and had missing teeth (not due to third molar extraction or reasons for orthodontic treatment). The questionnaire used is public perception of denture treatment and to determine willingness to pay, using hypothetical questions, discrete choice, and open-ended questions. The statistical analysis used was the Chi-Square Test, the Kruskal Wallis Test, and the Mann Whitney Test. Result: Demographic characteristics of the research respondents who lost their teeth were women (63.1%), aged 35-54 years (42.7%), graduated from university (83.2%), and had the closest distance to the nearest dental health facility with a distance of 1-5 km (56.6%). Based on the Chi-Square test, there is no relationship between public perception and the decision to use dentures (objective domain (p=0.331), benefits domain (p=0.579), and procedure domain (p=0.654), there is a relationship between income and willingness to pay (p =0.014), there is a relationship between education and willingness to pay (p=0.002), and there is a relationship between willingness to pay and the decision to use dentures (p=0.000). Conclusion: There is a relationship between willingness to pay and removable denture treatment but there is no relationship between public perception and denture treatment.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Nafisah
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Kehilangan gigi posterior dapat menyebabkan terganggunya fungsi mastikasi sehingga dapat mempengaruhi asupan dan status nutrisi pralansia dan lansia. Pemakaian gigi tiruan dapat mengembalikan fungsi gigi yang hilang sehingga diharapkan dapat meningkatkan asupan dan status nutrisi. Belum ada penelitian yang mengamati asupan dan status nutrisi pada sebelum dan setelah pemakaian gigi tiruan di Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu tentang hubungan antara kehilangan gigi dan pemakaian gigi tiruan dengan asupan dan status nutrisi di Indonesia dilakukan dengan studi potong lintang dan menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Tujuan: Menganalisis hubungan antara kehilangan gigi posterior dengan faktor sosiodemografi, hubungan antara kehilangan gigi posterior, pemakaian gigi tiruan, dan faktor sosiodemografi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan asupan dan status nutrisi. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain observasional pada 30 pasien RSKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia berusia 45 tahun ke atas yang akan dibuatkan gigi tiruan lepasan. Dilakukan pencatatan data diri subjek, pemeriksaan rongga mulut, pengukuran berat dan tinggi badan, serta wawancara kuesioner FFQ semikuantitatif dan MNA-SF. Hasil penelitian: Kehilangan gigi posterior diketahui tidak berhubungan dengan asupan dan status nutrisi. Kehilangan gigi posterior memiliki hubungan bermakna dengan usia dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Uji analisis Paired T-Test menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pemakaian gigi tiruan dengan asupan nutrisi. Terdapat perbedaan bermakna antara usia dengan asupan nutrisi pada 1 bulan setelah pemakaian gigi tiruan. Uji analisis Wilcoxon menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pemakaian gigi tiruan dengan status nutrisi. Kesimpulan: Kehilangan gigi tidak berhubungan dengan asupan dan status nutrisi pralansia dan lansia. Namun, pemakaian gigi tiruan berhubungan dengan asupan dan status nutrisi pralansia dan lansia.
ABSTRACT
Background Posterior tooth loss can cause disruption of mastication and may affect the nutrient intake and nutritional status of pre elderly and elderly. Denture wearing can improve tooth function so it may improve patients nutrition. There has been no research that discusses nutrient intake and nutritional status before and after denture wearing in Indonesia. Previous studies on tooth loss and denture wearing with nutrient intake and nutritional status were using cross sectional study and showed inconclusive result. Objectives To analyze the relationship between posterior tooth loss and sociodemographic factors, the relationship between posterior tooth loss, denture wearing, denture type, and sociodemographic factors age, gender, educational level with nutrient intake and nutritional status. Methods Observational study was conducted on 30 patients that will be made a removable denture at RSKGM Faculty of Dentistry University of Indonesia aged 45 years and over. Subjects 39 personal data, oral examination, weight and height measurement were obtained, and interview for semiquantitative FFQ and MNA SF were conducted. Results There was no significant difference between posterior tooth loss and nutrient intake, and between posterior tooth loss and nutritional status. Posterior tooth loss is known to be age related and unrelated to gender and educational level. Paired T Test analysis showed significant difference between denture wearing and nutrient intake. There was a significant difference between age and nutrient intake 1 month after denture wearing. Wilcoxon analysis showed significant difference between denture wearing and nutritional status. Conclusion Posterior tooth loss is not related to nutrient intake and nutritional status of pre elderly and elderly. However, denture wearing is related to nutrient intake and nutritional status of pre elderly and elderly.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library