Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Rafif Thufail, athor
Abstrak :
Gunung Endut memiliki potensi cadangan terduga sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 80 MWe. Informasi geologi teknik seperti mekanika tanah, litologi batuan, tingkat pelapukan batuan, kekuatan batuan, serta kemiringan lereng menjadi hal yang fundamental dalam menentukan lokasi wellpad. Hal tersebut mendasari penelitian karakteristik geologi teknik perlu dilakukan untuk kepentingan penentuan titik wellpad. Metode penelitian berupa pemetaan geologi teknik dan uji laboratorium mekanika tanah. Dalam melakukan uji mekanika tanah, digunakan sampel tanah terganggu yang diambil menggunakan sekop. Hasil pemetaan geologi teknik menunjukkan daerah penelitian tersusun atas lima satuan geologi teknik, yaitu satuan tanah residual SP (RSP), tanah residual SW (RSW), andesit lapuk sedang (AM), andesit sangat lapuk (AH), dan tuf lapuk sempurna. Berdasarkan tingkat pelapukan, daerah penelitian terbagi menjadi tiga zona pelapukan, yaitu zona batuan lapuk tinggi (level 4), zona batuan lapuk sempurna (level 5), dan zona tanah residu (level 6). Hasil analisis mekanika tanah menunjukkan nilai kadar air 29,62%- 40,89%, nilai batas cair (LL) 28,56%-48,17%, indeks plastisitas (PI) 1,49%- 17,96% dominan agak plastis, indeks aktivitas 0,3-1,55 (inactive hingga active clays) dominan normal clays, potensi swelling sedang, kohesi (c) 0,814-7,364 kPa, serta sudut geser dalam (ф) 2,51⁰-20,9⁰. Analisis kelayakan menunjukkan daerah penelitian layak dibangun wellpad dengan kriteria pondasi dengan kedalaman 3 m, berat tanah 1,8 t/m3 , lebar pondasi 5 m, serta faktor keamanan 2,5 dapat menopang wellpad dengan daya dukung rata-rata 12,16 ton/m2. ......Mount Endut has a potential reserve of 80 MWe as a geothermal power plant. Technical geological information such as soil mechanics, lithology, weathering level, rock strength, and slope are fundamental in determining the location of wellpad. This underlies the research on engineering geological characteristics that need to be carried out to determine the wellpad point. The research method is in the form of engineering geological mapping and soil mechanics laboratory tests. In carrying out soil mechanics tests, disturbed soil samples were used which were taken using a shovel. The result of the engineering geological mapping show that the research area is composed of five engineering geological units, namely residual soil unit SP (RSP), residual soil SW (RSW), moderately weathered andesite (AM), highly weathered andesite (AH), and completely weathered tuff. Based on the level of weathering, the study area is divided into three weathering zones, namely the highly weathered rock zone (level 4), the completely weathered rock zone (level 5), and the residual soil zone (level 6). The results of the soil mechanics analysis show that the water content value is 29.62%-40.89%, the liquid limit value (LL) is 28.56%-48.17%, and the plasticity index (PI) 1.49%-17.96% is slightly dominant. plastic, activation index 0.3-1.55 (inactive to active clays) dominant normal clays, moderate swelling potential, cohesion (c) 0.814-7.364 kPa, and internal shear angle (ф) 2.51⁰-20.9⁰. The feasibility analysis shows that the research area is feasible to build a wellpad with the criteria of a foundation with a depth of 3 m, soil weight of 1,8 t/m3 , a foundation width of 5 m, and a safety factor of 2.5 that can support a wellpad with an average carrying capacity of 12,16 tons/ m2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ori Zahra Sativa
Abstrak :
Gunung Endut merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya panas bumi yang memiliki kapasitas mencapai 80 Mwe dan mampu memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Jawa (KESDM, 2021). Pemerintah sudah melakukan tahapan survei pendahuluan dan penentuan lokasi titik pembangunan wellpad geothermal. Informasi geologi teknik merupakan salah satu data pendukung yang dapat mengoptimalkan penentuan suatu area pembangunan. Metode yang dilakukan berupa pemetaan geologi teknik dan uji mekanika tanah. Pemetaan geologi teknik meliputi kemiringan lereng, tingkat pelapukan, dan litologi. Sedangkan uji mekanika tanah terdiri atas uji ukuran butir, klasifikasi tanah, dan uji kuat geser langsung. Hasil analisis sifat fisik dan mekanik pada setiap sampel tanah daerah penelitian memiliki karakteristik yang berbeda. Nilai kohesi (c) yang didapatkan sebesar 1,03 – 12,03 kg/cm 2 dan nilai sudut geser dalam (Φ) 3,2 – 5,2 ̊. Daerah penelitian terdiri atas 4 satuan geologi teknik, yaitu satuan andesit lapuk tinggi, satuan tanah pasir bergradasi buruk (SP), satuan tanah pasir bergradasi baik (SW), dan endapan kolovium. Daerah penelitian dikategorikan kurang layak dalam pembangunan wellpad geothermal. Kemiringan lereng yang termasuk curam, karakteristik batuan dan tanah dengan pelapukan yang tinggi, akses dan lokasi jalan yang kurang mendukung, dan lokasi sumber air yang cukup jauh. ......Mount Endut is one of the areas with potential for geothermal resources that have capacity up to 80 Mwe and able to supply electrical energy in Java Island (KESDM, 2021). The government has carried out the preliminary survey stage and determined the location of the geothermal well pad construction point. Engineering geological information is one of supporting data to optimize the determination of the development area. The method used is engineering geological mapping and soil mechanics tests. Engineering geological mapping includes slope, weathering level, and lithology. The soil mechanics test consists of grain size test, soil classification, and direct shear strength test. The results of the analysis of the physical and mechanical properties of each soil sample in the study area have different characteristics. The cohesion value (c) obtained is 1.03 – 12.03 kg/cm2 and the internal shear angle (Φ) is 3.2 – 5.2 ̊. The research area consists of 4 engineering geology units, namely high weathered andesite unit, poorly graded sand soil unit (SP), well graded sand soil unit (SW), and colluvium unit. The research area is categorized as less feasible in the construction of geothermal wellpad. The slopes are steep, the characteristics of rocks and soil with high weathering, poor access and road location and the location a fairly distant from source of water.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Camelia
Abstrak :
Jalan Tol Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang sedang dibangun oleh PT. Hutama Karya Infrastruktur. Pembangunan JTTS ini nantinya akan menghubungkan kota-kota di Pulau Sumatera. Dalam pembangunan jalan tol tentunya perlu memperhatikan aspek kestabilan lereng yang ditinjau secara geologi teknik, terutama pada pekerjaan konstruksi lereng galian. Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah gaya-gaya dari luar yang memicu getaran seperti gempa bumi dan pembebanan di sekitar lereng. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai faktor keamanan lereng pada STA 52+950 L dan STA 52+950 R JTTS Simpang Indralaya-Prabumulih dengan dan tanpa pengaruh gempa bumi serta penambahan beban. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan metode kesetimbangan batas melalui software Geostudio 11.3. Berdasarkan model desain awal didapatkan nilai faktor keamanan lereng tanpa pengaruh gempa menunjukkan kondisi stabil (FS>1,25), sedangkan pada kondisi gempa nilai FS tergolong kritis. Pada keadaan gempa dan penambahan beban dengan gempa secara bersamaan, lereng STA 52+950 L memiliki nilai FS=1,183 dan FS=1,141, sedangkan lereng STA 52+950 R memiliki nilai FS=1,156 dan FS=1,147. Oleh karena itu diperlukan rekomendasi desain baru dengan mengubah geometri lereng untuk mencegah terjadinya longsor pada daerah penelitian. Pengubahan geometri lereng dilakukan dengan membuat penanggaan (benching) agar sudut lereng secara keseluruhan menjadi lebih landai. Nilai faktor keamanan lereng dengan rekomendasi desain baru pada kondisi gempa menjadi tergolong stabil dengan FS>1,25. Selain itu sudut lereng secara keseluruhan juga mengalami penurunan dari 25° menjadi 20° untuk STA 52+950 L, dan 28° menjadi 20° untuk STA 52+950 R. ......Indralaya-Prabumulih Toll Road is part of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS) which is being built by PT. Hutama Karya Infrastruktur. The construction of JTTS will connect cities on Sumatra. In the construction of toll roads, it is necessary to pay attention to aspects of slope stability which are reviewed from a geological engineering perspective, especially in excavation slope. One of the factors that affect the stability of the slope is external forces that trigger vibrations such as earthquakes and loading around the slope. Therefore this study was conducted to analyze the safety factor of the slopes at STA 52+950 L and STA 52+950 R JTTS Indralaya–Prabumulih intersection with and without the influence of earthquakes and surcharge loads. Slope stability analysis was carried out using the limit equilibrium method through Geostudio 11.3. Based on the initial design model, the safety factor of the slope without the influence of the earthquake shows a stable condition (FS> 1.25), while in earthquake conditions the FS value is classified as critical. In earthquake condition and the addition of traffic loads with the earthquake simultaneously, the slope at STA 52+950 L has safety factor values FS=1.183 and FS=1.141, while the slope at STA 52+950 R has safety factor values FS=1.156 and FS=1.147. Therefore a new design recommendation is needed by changing the slope geometry to prevent landslides in the study area. Changing the geometry of the slope is done by making benches so that the overall angle of the slope becomes more gentle. The value of the slope factor of safety with the recommendation of a new design in earthquake conditions is classified as stable with FS> 1.25. In addition, the overall slope angle also decreased from 25° to 20° for STA 52+950 L, and 28° to 20° for STA 52+950 R.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haykal Abdi
Abstrak :
Curug Batu Nyusun merupakan salah satu situs warisan geologi yang memiliki nilai ilmiah tinggi. Batu Nyusun merupakan sebuah air terjun yang berada di aliran sungai Ci Durian yang tersusun atas batu dengan kenampakan berlapis yang memiliki nilai keindahan. Curug Batu Nyusun berada di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Curug Batu Nyusun merupakan salah satu situs yang ditawarkan sebagai calon situs yang akan terdaftar di proyek Geopark Soenda. Curug Batu Nyusun tersusun atas batuan lava hasil letusan gunung sunda dengan kehadiran struktur geologi berupa kekar lembar. Selain itu, situs ini merekam bukti geologi terjadinya pembalikan kutub magnetik sekitar satu juta tahun lalu berdasarkan penelitian di tahun 1996. Pengembangan fungsi wisata pada terhadap Batu Nyusun perlu didukung oleh aspek teknis dengan mengukur tingkat kesesuaian lahan dengan kemampuan geologi teknik. Oleh karena itu, menarik dilakukan analisis kemampuan Geologi Teknik pada daerah Curug Batu Nyusun untuk pengembangan kawasan wisata yang dengan wawasan lingkungan. Akan dilakukan penelitian terhadap kemampuan geologi teknik daerah penelitian serta analisis kelayakan fungsi wisata daerah penelitian. Pada penelitian ini, Kemampuan Geologi Teknik dianalisis untuk melakukan zonasi tingkat kemampuannya menggunakan pembobotan parameter-parameter geologi yang berkaitan dengan objek wisata yaitu kemiringan lereng, tingkat kekuatan tanah dan batuan, kedalaman muka air tanah, tata guna lahan, tingkat kemudahan penggalian, dan potensi bencana geologi. Kemampuan Geologi Teknik Daerah Penelitian dapat diketahui dengan melakukan overlay parameter-parameter yang telah memiliki bobotnya masing-masing menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, daerah penelitian dibagi ke dalam 4 zona kemampuan geologi teknik untuk pengembangan wisata. Zona kemampuan tinggi, meliputi: 30 % luas sebagian timur dan utara pada daerah penelitian, dengan prospek pengembangan yang mendukung konstruksi bangunan berat. Zona kemampuan menengah, meliputi: 48 % luas yang tersebar merata pada daerah penelitian dengan prospek pengembangan yang mendukung konstruksi bangunan menengah dan ringan. Zona kemampuan rendah, meliputi: 15 % luas bagian tengah pada daerah penelitian yang kurang direkomendasikan dilakukan konstruksi kecuali pengerjaan dekorasi ringan atau ingin melakukan penyelidikaan geologi teknik skala rinci dengan biaya cukup besar. Zona kemampuan sangat rendah, meliputi: 7 % luas bagian tengah pada daerah penelitian yang hanya direkomendasikan untuk area hijau. ......Batu Nyusun Waterfall is a geological heritage site that has high scientific value. Batu Nyusun is a waterfall in the Ci Durian river which is composed of stones with a layered appearance that has aesthetic value. Batu Nyusun Waterfall is located in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency, West Java. Curug Batu Nyusun is one of the sites offered as a candidate site to be registered in the Soenda Geopark project. Batu Nyusun waterfall is composed of lava rock from the eruption of Mount Sunda with the presence of a geological structure in the form of sheet joints. In addition, this site records geological evidence of a magnetic pole reversal about one million years ago based on research in 1996. The development of the tourism function on Batu Nyusun needs to be supported by technical aspects by measuring the level of land suitability with engineering geological capabilities. Therefore, it is interesting to carry out an analysis of the capabilities of Engineering Geology in the Batu Nyusun Waterfall area for the development of a tourist area with environmental insight. Research will be carried out on the technical geological capabilities of the research area as well as an analysis of the feasibility of the research area's tourism function. In this study, Engineering Geological Capability is analyzed to carry out zoning of its ability level using the weighting of geological parameters related to tourist objects, namely slope, soil and rock strength, depth of groundwater table, land use, level of ease of excavation, and disaster potential. geology. The capability of the Engineering Geology of the Study Area can be determined by overlaying the parameters which have their respective weights using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Based on the analysis that has been done, the research area is divided into 4 zones of engineering geological capability for tourism development. High capability zone, covering: 30 % of the eastern and northern parts of the research area, with development prospects that support heavy building construction. Medium capability zone, covering: 48% of the area spread evenly in the research area with development prospects that support medium and light building construction. Low capability zone, covering: 15% of the central part of the study area where it is not recommended to carry out construction except for light decoration work or wish to carry out a detailed scale engineering geological investigation at a considerable cost. Very low capability zone, covering: 7% of the central area in the study area which is only recommended for green areas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Fakhri Syawalrizqy
Abstrak :
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Endut memiliki luas 25.870,0 Ha dengan potensi spekulatif mencapai 100 Mwe dan cadangan terduga 80 MWe (Kementerian ESDM,2017). Namun, hingga saat ini belum tedapat investor yang tertarik untuk memproduksi WKP Gunung Endut karena risikonya yang masih tinggi. Risiko tersebut adalah belum adanya kepastian perihal sumber panas bumi pada lokasi tersebut. Pemerintah berupaya dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi menggunakan dana dari pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi secara lengkap. Meskipun demikian, dalam menentukan area untuk dibangun wellpad, diperlukan beberapa data pendukung. Salah data pendukung untuk membangun wellpad adalah informasi geologi teknik untuk mengetahui area sekitar wellpad. Untuk itu dilakukan pemetaan geologi teknik pada area tersebut. Metode yang dilakukan adalah pemetaan geologi teknik dan uji mekanika tanah. Pemetaan geologi teknik meliputi tingkat pelapukan, kemiringan lereng, litologi, dan kekuatan batuan. Sedangkan uji mekanika tanah terdiri dari uji batas cair,batas plastis, indeks aktivitas, schimdt hammer, uji kuat geser, dan klasifikasi tanah. Daerah penelitian terdiri dari 4 satuan geologi teknik yaitu satuan andesit lapuk sempurna, satuan tuf sangat lapuk-lapuk sempurna, satuan tanah pasir bergradasi buruk (SP), dan satuan tanah pasir bergradasi baik (SW). Berdasarkan uji mekanika tanah yang dilakukan pada daerah penelitian memiliki nilai kadar air 25%-41%, memiliki nilai batas cair (LL) 49.53% - 58.49%, memiliki nilai batas plastis (PL) 38.64% - 47.412%, memiliki nilai indeks plastisitas (PI) 6.38% - 11.61%. Berdasarkan analisis indeks aktivitas didapatkan nilai aktivitas sebesar 0.77 – 5.28. Memiliki nilai kohesi (c) 8.38 - 12.278, dan nilai sudut gesek dalam (ɸ) sebesar 3.7027 – 4.8261. Spesifikasi wellpad yang akan dibangun tidak diketahui, sehingga digunakan faktor keamanan sebesar 2.5, sehingga didapatkan daya dukung tanah yang dizinkan untuk dibangun wellpad pada daerah penelitian adalah sebesar 3.4-5.5 ton/m2 dengan rata-rata 4.55 ton/m2. ......The Gunung Endut Geothermal Working Area (WKP) itself has an area of 25,870.0 Ha with a speculative potential of up to 100 Mwe and an estimated reserve of 80 MWe (Ministry of Energy and Mineral Resources, 2017). However, until now there has been no investor who is interested in producing the Gunung Endut WKP because the risk is still high. The risk is that there is no geothermal source in that location. The government is trying to drill exploration wells using government funds. It aims to obtain complete data and information. However, in determining the area to build a wellpad, some supporting data is needed. One of the supporting data for building a wellpad is engineering geological information to find out the area around the wellpad. For this reason, a geological engineering mapping of the area was carried out. The method used is engineering geology and soil mechanics test. Mapping of engineering geology includes the level of weathering, slope, lithology, and rock strength. While the soil mechanics test consists of a liquid limit test, plastic limit, activity index, Schimdt hammer, shear strength test, and soil classification. The research area consists of 4 engineering geology units, namely the Perfectly Weathered Andesite Unit, Highly Weathered-Perfectly Weathered Tuff Unit, Poor Graded Sand Soil Unit (SP), and Well Graded Sand Soil Unit (SW). Based on soil mechanics tests conducted in the research area, it has a moisture content value of 25%-41%, has a liquid limit value (LL) of 49.53% - 58.49%, has a plastic limit value (PL) of 38.64% - 47.412% , has a plasticity index (PI) of 6.38% - 11.61%. Based on the activity index analysis, the activity value is 0.77 – 5.28. It has a cohesion value (c) of 8.38 - 12,278, and an internal friction angle (ɸ) of 3.7027 – 4.8261. The specifications for the wellpad to be built are unknown, so a safety factor of 2.5 is used, so that the soil bearing capacity allowed for the construction of the wellpad in the research area is 3.4-5.5 tons/m2 with an average of 4.55 tons/m2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mifta Hulkhair Sipni
Abstrak :
Daerah sembalun yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki Potensi panas bumi yang besar. Potensi panas bumi yang besar tersebut haruslah dapat segera dimanfaatkan untuk mempercepat proses transisi ke energi baru terbarukan. Dalam proses eksplorasi energi panas bumi tersebut, salah satu tahapan yaitu pengeboran merupakan suatu tahapan penting dan juga mahal dalam eksplorasi panas bumi. Untuk itu diperlukan proses perencanaan yang matang, salah satunya dalam persiapan lokasi pengeboran. Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan informasi geologi teknik dari daerah sembalun untuk menilai kesesuaian dari daerah penelitian untuk pembangunan dudukan sumur pengeboran. Metode penelitian meliputi pemetaan langsung di lapangan untuk mendapatkan gambaran kondisi lahan, data sifat fisik batuan dan tanah serta data diskontinuitas. Hasil akhir dari penelitian berupa peta geomorfologi sembalun yang terdiri atas satuan perbukitan tinggi vulkanik berlereng agak curam dan satuan pegunungan berlereng curam, peta geologi teknik yang tersusun atas satuan endapan tanah, satuan kolovium, satuan andesit lapuk rendah, satuan andesit lapuk tinggi, satuan breksi vulkanik lapuk rendah dan satuan breksi vulkanik lapuk tinggi, nilai kestabilan lereng dari Slope Mass Rating pada batu andesit adalah 62.4 dengan jenis kegagalan yang mungkin terjadi adalah wedge failure, selanjutnya nilai Slope Mass Rating breksi vulkanik adalah 58.07 dengan kegagalan jenis toppling failure. Dari keempat titik lokasi penelitian didapatkan lokasi SBL-2 merupakan titik dengan kesesuaian lahan yang baik. ......Sembalun region, located in West Nusa Tenggara Province has a large geothermal potential. The enormous geothermal potential must be used immediately speed up transition process to renewable energy. In the geothermal energy exploration process, one of the stages, namely drilling, is an important and costly stage in geothermal exploration. For this reason, a careful planning process is needed, one of which is in the preparation of drilling locations. In this study, geological engineering information was collected from the Sembalun area to decide the most suitable location for the construction of drilling well pad. The research method includes field mapping to get an overview of land conditions, data on physical properties of rocks and soils as well as discontinuity data. The final results of the research are sembalun geomorphological maps, consist of volcanic high hill with gently steep slope unit and volcanic mountain with steep slope unit. Geological engineering maps consist of soil sediment unit, colovium unit, high weathered andesit unit, low weathered andesit unit, high weathered volcanic breccia unit, low weathered volcanic breccia unit. SMR value of andesit rock is 62.4 with potential wedge failure and breccia volcanic with SMR value 58.07 with potential toppling failure. Of all locationin sembalun SBL-2 is the most suitable location.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Burhani
Abstrak :
Dalam desain geometri tambang terbuka salah satu yang perlu diperhatikan adalah geometri lereng. Dalam analisis LEM, tingkat kestabilan geometri lereng dinyatakan dalam nilai Faktor Keamanan (FK). Nilai tersebut didapat berdasarkan perbandingan antara gaya penggerak penyebab lereng bergeser, dengan gaya penahan yang membuat lereng tetap stabil. Konfigurasi geometri lereng bertujuan untuk memberikan konfigurasi penggalian yang optimal, baik dalam konteks keselamatan operasional maupun keuntungan finansial. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan kajian kestabilan lereng pada desain awal penambangan PT X. Analisis dilakukan dengan mempertimbangn beban kegempaan pada daerah telitian. Analisis dilakukan pada dua line section yang mencakup 4 segmen lereng, yatu Selatan, Utara, Barat dan Timur. Hasil analisis pada kedua line section menunjukkan bahwa keempat segmen lereng dalam kondisi Failure, yaitu Section A-A’ sisi Selatan FK 0.856, Section A-A’ sisi Utara FK 0.874, Section B-B’ sisi Barat FK 0.604, dan Section B-B’ sisi Timur FK 0.962. Rekomendasi desain menunjukkan nilai factor kemana yang stabil yaitu Section A-A’ sisi Selatan FK 1.153, Section A-A’ sisi Utara FK 1.192, Section B-B’ sisi Barat FK 1.55, dan Section B-B’ sisi Timur FK 1.152 ......In the design of open-pit mine geometry, one thing that needs to be considered is the slope geometry. In LEM analysis, the level of slope geometric stability is expressed in the Safety Factor (FK) value. This value is obtained based on a comparison between the driving force that causes the slope to shift, and the resisting force that keeps the slope stable. The slope geometric configuration aims to provide an optimal excavation configuration, both in the context of operational safety and financial benefits. Therefore, in this research, a slope stability study was carried out in the initial mining design of PT X. The analysis is carried out by considering the seismic load in the study area. The analysis was carried out on two line sections covering 4 slope segments, namely South, North, West and East. The results of the analysis on both line sections show that the four slope segments are in Failure condition, namely Section A-A' on the South side FK 0.856, Section A-A' on the North side FK 0.874, Section B-B' on the West side FK 0.604, and Section B- B' East side FK 0.962. Design recommendations indicate which factor values are stable, namely Section A-A' South side FK 1.153, Section A-A' North side.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariq Daffarafian
Abstrak :
Proyek Bendungan Pidekso yang berlokasi pada Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah tersebut sedang dilakukan pembangunan jalan pada tebing lereng yang mengelilingi area genangan air pada bendungan tersebut. Maka dari itu diperlukan kajian geologi teknik dan geomorfologi guna menunjang keberlangsungan pembangunan jalan lingkar tersebut (Jalan Lingkar Kiri Fase I). Kajian geologi teknik yang dilakukan berupa kajian persebaran jenis tanah dan juga batuan pada daerah pembangunan jalan lingkar kiri fase I. Kajian tersebut dapat tercapai dengan dilakukan pemetaan geologi teknik, analisis mekanika tanah pada uji laboratorium, dan analisis kestabilan lereng guna mengetahui nilai faktor keamanan dari desain jalan tersebut. Analisis kestabilan lereng dilakukan menggunakan metode kesetimbangan batas “Morgenstern-Price” dengan tiga jenis kondisi muka air yaitu Muka Air Rendah (MAR), Muka Air Normal (MAN), dan Muka Air Banjir (MAB). Untuk kajian geomorfologi dilakukan dengan menggunakan analisis data Digital Elevation Model (DEM) dan peta geologi permukaan daerah proyek bendungan pidekso oleh PT. Virama Karya. Berdasarkan kajian geomorfologi menggunakan data DEM, peta geologi permukaan, dan pemetaan tersebut menunjukkan bahwa daerah proyek bendungan pidekso memiliki dua satuan geomorfologi yaitu Satuan Perbukitan Rendah Vulkanik Sangat Landai dan Satuan Perbukitan Vulkanik Agak Curam. Berdasarkan kajian geologi teknik dan analisis fisik dan mekanika tanah pada daerah pembangunan jalan lingkar kiri fase I tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua jenis satuan geologi teknik. Satuan geologi teknik I tersusun atas tanah Silt Low Plasticity (ML) dan batuan tuf lapuk kelas II, dan satuan geologi teknik II tersusun atas tanah Silty Sand (SM) dan batuan tuf lapuk kelas IV. Analisis kestabilan lereng menunjukkan bahwa nilai FK (Faktor Keamanan) pada desain yang telah diperbaharui menggunakan metode “slope profile description” pada saat pemetaan telah memenuhi standar nilai FK yang telah ditentukan yaitu >1.5 pada tiga jenis kondisi muka air. Maka dari itu dapat diketahui kondisi geologi teknik dan geomorfologi pada daerah pembangunan serta dapat melanjutkan proses pembangunan dengan desain akhir yang sudah diperbaharui. ......The Pidekso Dam project, located in Giriwoyo District, Wonogiri Regency, Central Java Province. Currently there is a road construction on the slopes surrounding the dam area.. Therefore, it is necessary to study engineering geology and geomorphology to support the sustainability of the ring road construction (Left Ring Road Phase I). The study of engineering geology was carried out in the form of a study of the distribution of soil and rock types in the construction area of the left ring road phase I. This study can be achieved by conducting engineering geological mapping, soil mechanics analysis in laboratory tests, and slope stability analysis to determine the value of the safety factor of the slope design. Slope stability analysis was carried out using the "Morgenstern-Price" Limit Equilibrium Method (LEM) with three types of water level conditions, such as Low Water Level (LWL), Normal Water Level (NWL), and Flood Water Level (FWL). For geomorphological studies, data analysis was carried out using Digital Elevation Model (DEM) and geological maps of the pidekso dam project area by PT. Virama Karya. Based on the geomorphological study using DEM data, surface geological maps, and mapping, it shows that the pidexo dam project area has two geomorphological units, namely the Satuan Perbukitan Rendah Vulkanik Sangat Landai and Satuan Perbukitan Vulkanik Agak Curam. Based on the study of engineering geology and physical analysis and soil mechanics in the construction area of the Phase I left ring road, it shows that there are two types of engineering geology units. Satuan Geologi Teknik I is composed of Silt Low Plasticity (ML) soil and class II weathered tuff, and Satuan Geologi Teknik II is composed of Silty Sand (SM) soil and class IV weathered tuff. Slope stability analysis shows that the SF (Safety Factor) value in the updated design using the "slope profile description" method has met the standard SF value that has been determined >1.5 in three types of water level conditions. Therefore, it can be known the engineering geology and geomorphology conditions in the development area and can continue the development and construction process with an updated final design.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Surya Madani
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman geologi dengan nilai ilmiah yang tinggi. Oleh karena itu, terdapat banyak lokasi di Indonesia yang dikembangkan menjadi geopark. Salah satu projek geopark yang akan dikembangkan adalah Geopark Rajamandala dengan beragam titik lokasi yang menyebar mulai dari Kabupaten Bandung hingga Kabupaten Bandung Barat. Salah satu situs yang ditawarkan sebagai geosite pada projek ini adalah Tebing Citatah yang berlokasi di Desa Citatah, Kecamatan Cipatatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Tebing Citatah merupakan tebing karst (kapur) yang berada di bukit Padalarang yang memiliki nilai keindahan. Situs ini juga merekam nilai sejarah geologi yakni permukaan laut yang telah mengalami penurun hingga saat ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian analisis kemampuan geologi teknik pada objek wisata Tebing Citatah untuk dilakukannya pengembangan rekayasa geologi teknik infrastruktur. Pada penelitian ini, zona kemampuan geologi teknik dilakukan melalui pembobotan parameter yang memiliki korelasi dengan potensi wisata antara lain tingkat kekuatan batuan dan tanah, kedalaman muka air tanah, tata guna lahan, tingkat kemudahan penggalian, kemiringan lereng, dan potensi bencana geologi. Pembobotan parameter akan diolah melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui kemampuan geologi teknik lokasi. Hasil dari analisis didapatkan bahwa lokasi penelitian dibagi ke dalam 4 zona kemampuan geologi teknik untuk pengembangan wisata. Zona kemampuan tinggi mencakup 5 % luas lokasi penelitian berada pada arah utara dan barat lokasi penelitian dengan rekomendasi konstruksi bangunan menengah. Zona kemampuan menengah mencakup 35 % lokasi penelitian yang berada pada arah utara dan barat lokasi penelitian dengan rekomendasi konstruksi bangunan menengah hingga rendah. Zona kemampuan rendah mencakup 25 % lokasi penelitian yang berada pada bagian tengah dan selatan lokasi penelitian kurang direkomendasikan untuk dilakukan pembangunan kecuali skala kecil dengan memperhatikan stabilitas lereng dan penyelidikan geologi teknik dengan skala rinci dan biaya yang cukup besar. Zona kemampuan sangat rendah mencakup 35 % lokasi penelitian yang berada pada bagian tengah yang merupakan Tebing Citatah itu sendiri yang direkomendasikan sebagai area penghijauan. ......Indonesia is a country that is rich on geological diversity with high scientific value. Therefore, there are several locations in Indonesia that have been developed into geoparks. One of the geopark projects that will be developed is the Rajamandala Geopark with a wide range of locations spreading from the Bandung district to the West Bandung district. One of the sites offered as a geosite on this project is Citatah Cliff located in Citatah Village, Cipatatat District, West Bandung District, Western Java Province. Citatah cliff is a karst cliff (chalk) that is in the hill Padalarang that has a value of beauty. The site also records the geological history of the sea level that has been declining to this day. Therefore, there is a need for research and analysis of the geological capabilities of engineering at the tourist site of the coastline to do the development of geological infrastructure engineering. In this study, the Geological Engineering Capacity Zone conducted analysis through the degradation of parameters that have correlation with tourist potential among others the level of rock and soil strength, surface water depth, land use, level of excavation facility, slope inclination, and potential for geological disasters. Parameter weighing will be processed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the geological capabilities of location engineering. The results of the analysis resulted that the research site was divided into four geological engineering capacity zones for tourism development. The high capacity zone covers 5% of the area of the research location in the northern and western directions of the study site with recommendations for the construction of medium buildings. The middle capacity area covers 35% of research sites that are in the Northern and Western direction of the survei site with the recommendation for the construction of medium to low buildings. The low capacity zone covers 25% of research locations in the middle and southern parts of the research site is less recommended for construction except on a small scale, taking into account the stability of the slopes and engineering geological research with a sufficiently large scale of detail and cost. The very low capacity zone covers 35% of the research site that is located in the middle of Citatah Cliff itself that is recommended as a green area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Jeremia
Abstrak :
Kawasan Rawa Danau merupakan salah satu kawasan yang akan dijadikan cagar alam geologi, khususnya kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang menjadi pusat dalam pengembangan wilayah. Untuk menunjang hal tersebut memerlukan penyelidikan geologi teknik sebagai dasar rekomendasi pengembangan wilayah terutama dalam pembangunan berkelanjutan. Dasar penentuan zona kemampuan geologi teknik adalah penyelidikan geologi teknik. Dalam penelitian ini, penyelidikan geologi teknik meliputi pemetaan geologi teknik seperti satuan geologi teknik, kondisi geomorfologi, kedalaman muka airtanah, dan potensi kerentanan bencana geologi. Berdasarkan hasil penyelidikan geologi teknik, didapatkan enam satuan geologi teknik pada daerah penelitian yaitu satuan residu piroklastik, satuan pasir lanauan, satuan residu batuan lava andesit terkekarkan, satuan residu batuan intrusi, satuan kolovium, dan satuan aluvium. Di daerah penelitian terdapat tiga zona kedalaman muka airtanah yaitu zona kedalaman muka airtanah dangkal (0 – 15 m), zona kedalaman muka airtanah dalam (15 – 30 m), dan zona kedalaman muka airtanah sangat dalam (> 30 m). Selain itu, terdapat tiga potensi bencana geologi seperti kerentanan gerakan tanah, rawan banjir, dan rawan terdampak gempabumi. Berdasarkan parameter – parameter diatas, didapatkan tiga zona kemampuan geologi teknik yaitu zona kemampuan geologi teknik sangat rendah, zona kemampuan geologi teknik rendah, dan zona kemampuan geologi teknik menengah. Maka dari itu, berdasarkan zona kemampuan geologi teknik terdapat tiga tipe lahan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi pengembangan wilayah yaitu lahan dapat dikembangkan, lahan yang mungkin dikembangkan dengan batasan ekonomi dan kendala fisik (wilayah kendala), serta lahan yang tidak dapat dikembangkan ......Rawa Danau is the one zone that has been proposed to be a geopark in Indonesia, especially in Cinangka, Serang, Banten which is become the center of regional development. Urban development must also consider engineering geological investigation as basic information for creating engineering geology capability zone and also as recommendations for regional development, especially in sustainable development. In this research, there are several methods for engineering geological investigation such as mapping of engineering geological, geomorphological conditions, unconfined groundwater depth zone, and vulnerability level of geological disasters. Based on engineering geological studies, there are six engineering geological units such as pyroclastic residue unit, silty sand unit, andesite lava residue unit, intrusion dacite residue unit, colluvium unit, and aluvium unit. There are three groups of unconfined groundwater depth such as shallow unconfined groundwater depth ( 0 – 15 m), deep unconfined groundwater depth ( 15 – 30 m), and the deepest unconfined groundwater depth ( > 30 m). Moreover, there are three types of geological disasters that can happen in there such as landslide, flood, and earthquake. There are also three types of engineering geology capability zone which are the lowest zone, low zone, and medium zone. Based on that engineering geology capability zone, in Cinangka there are three types of land that can be used as recommendations for urban development such as land that can be developed, land with constraints, and land that can’t be developed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>