Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henderson, Paul
Oxford: Pergamon Press , 1982
551.9 HEN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rosler, H.J.
Amsterdam: Elsevier , 1972
551.9 ROS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karnadi Syachrul
Abstrak :
[ABSTRAK
Formasi Baong bagian bawah bertanggung jawab sebagai batuan induk yang mengisi reservoar batupasir pada lapangan minyak dan gas di bagian tenggara Cekungan Sumatera Utara. Penelitian ini mengungkapkan data dan fakta dari laboratorium, pengeboran, wireline well log dan seismik melalui studi analisa petrofisika, geokimia, geomekanika dan geofisika Formasi Baong bagian bawah. Pemahaman tentang geokimia, mineralogi dan geomekanika serpih sangat penting untuk memahami bagaimana reservoir serpih memiliki potensi untuk cadangan dan produksi ketika dilakukan stimulasi. Analisis laboratorium geokimia digunakan untuk menentukan kekayaan, kematangan dan kerogen tipe. Penelitian ini mengklasifikasikan serpih berdasarkan kekayaan organik, kematangan, jenis, kekuatan serpih, kerapuhan serpih dan kandungan clay. Formasi Baong bagian bawah yang menjadi target pada studi ini terletak pada kedalaman 1778-2428 m (TVD), memiliki material organik yang kaya dengan TOC berkisar antara 1,88- 3,85% wt, tingkat kematangan 12% sudah matang dan 88% belum matang, serta menghasilkan 20% kerogen tipe III dan 80% kerogen tipe II/III sehingga dapat dijadikan sebagai batuan induk yang berpotensi menghasilkan gas dan gas/minyak. Rigiditas Formasi Baong bagian bawah sangat sangat brittle dengan memiliki rata ? rata kandungan mineral kuarsa 33,7% dan mineral brittle seperti kalsit 8,8%, dolomit 1,8% dan siderit 0,9%, serta brittle 80% dan less brittle 20%, sehingga dapat dilakukan hyhraulic fracturing dengan baik. Nilai impedansi serpih Formasi Baong bagian bawah berkisar antara 20203 ? 24615 ((ft/s)*(g/cc)).
ABSTRACT
The Lower Baong Formation is responsible for source rock filled up sandstones reservoir in the oil and gas field in the southeastern part of North Sumatra Basin. This study reveals the data and facts from the laboratory, drilling, wireline well logs and seismic through the analysis study of petrophysics, geochemistry, geomechanics and geophysics of Lower Baong Formation. An understanding of shale geochemistry, mineralogy and geomechanics is very important to understand how the shale reservoir has the potential to reserve and produce when carried out stimulation. Geochemical laboratory analysis is used to determine the richness, maturity and kerogen type. This study classify shale based on organic richness, maturity, type, shale strengthness, shale brittleness and clay content. The Lower Baong Formation being targeted in this study lies at a depth of 1778-2428 m (TVD), has a rich organic material with TOC ranging from 1.88 to 3.85 wt%, the maturity level of 12% is mature and immature 88%, and generate 20% kerogen type III and 80% kerogen type II / III so it can be used as a source rock potential to produce gas and gas / oil. Lower Baong Formation rigidity are very brittle by having the averages 33.7% quartz mineral content and brittle minerals such as 8.8% calcite, 1.8% dolomite and siderite 0.9%, and brittle 80% and less brittle 20%, so it can be done hyhraulic fracturing very well. Sahle values of Lower Baong Formation bottom ranges from 20203-24615 ((ft/s)*(g / cc))., The Lower Baong Formation is responsible for source rock filled up sandstones reservoir in the oil and gas field in the southeastern part of North Sumatra Basin. This study reveals the data and facts from the laboratory, drilling, wireline well logs and seismic through the analysis study of petrophysics, geochemistry, geomechanics and geophysics of Lower Baong Formation. An understanding of shale geochemistry, mineralogy and geomechanics is very important to understand how the shale reservoir has the potential to reserve and produce when carried out stimulation. Geochemical laboratory analysis is used to determine the richness, maturity and kerogen type. This study classify shale based on organic richness, maturity, type, shale strengthness, shale brittleness and clay content. The Lower Baong Formation being targeted in this study lies at a depth of 1778-2428 m (TVD), has a rich organic material with TOC ranging from 1.88 to 3.85 wt%, the maturity level of 12% is mature and immature 88%, and generate 20% kerogen type III and 80% kerogen type II / III so it can be used as a source rock potential to produce gas and gas / oil. Lower Baong Formation rigidity are very brittle by having the averages 33.7% quartz mineral content and brittle minerals such as 8.8% calcite, 1.8% dolomite and siderite 0.9%, and brittle 80% and less brittle 20%, so it can be done hyhraulic fracturing very well. Sahle values of Lower Baong Formation bottom ranges from 20203-24615 ((ft/s)*(g / cc)).]
2015
T44404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robi Sobirin
Abstrak :
Daerah panas bumi Gunung Endut berlokasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sekitar 40 km ke arah selatan dari kota Rangkasbitung. Terdapat empat manifestasi mata air panas yaitu mata air panas Handeuleum, Cikawah 1, Cikawah 2, dan Gajrug. Berdasarkan analisis geokimia menggunakan diagram segitiga Na-K-Mg, Cl-Li-B, dan Cl-SO4-HCO3, diketahui bahwa mata air panas Cikawah 1 bertipe klorida sedangkan lainnya bertipe bikarbonat. Temperatur reservoir berkisar 162 -180 oC diprediksi dengan geotermometer SiO2 dan NaK. Secara umum keseluruhan mata air panas merupakan out flow, namun ada pendugaan bahwa Cikawah 1 merupakan upflow ? karena berada pada partial equilibrium dan bertipe klorida. Berdasarkan metode gravitasi, mengindikasikan intrusi batuan beku di Cikawah yang memungkinkan menjadi sumber panas untuk sistem panas bumi Cikawah. Zona clay cap diduga lapisan impermeablel memanjang di bawah permukaan gunung Endut sehingga fluida reservoir tidak bisa muncul di pemukaan Gunung Endut tetapi mengalir ke arah manifestasi berupa outflow. Zona reservoir berada di bawah gunung Endut pada kedalaman > 1000 m. Panas bumi Gunung Endut merupakan sistem hidrotermal dengan fluida reservoir berupa air panas water dominated system . Area prospek panas bumi gunung Endut berada di sekitar manifestasi Cikawah hingga bagian barat gunung Endut. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan survey geokimia dan gravitasi di sekitar puncak Gunung Endut.
Endut geothermal area is located in Lebak, Banten province, about 40 km to the south of the town of Rangkasbitung. There are four manifestations of the hot springs, they are hot springs Handeuleum, Cikawah 1, Cikawah 2, and Gajrug. Based on geochemical analysis using the triangular diagram of Na K Mg, Cl Li B and Cl SO4 HCO3, it is known that the hot springs Cikawah 1 is type of chloride water whereas the other type of bicarbonate. Reservoir temperature ranges from 162 180 C predicted by geotermometer SiO2 and NaK. In general overall hot springs are out flow, but there are predictions that Cikawah 1 is an upflow because it is the type of partial equilibrium and chloride. Based on the gravity method, indicating igneous intrusions in Cikawah which allows the source of heat for geothermal systems Cikawah. Clay cap zone allegedly impermeable layer extends below the surface Mt. Endut so that the fluid reservoir Endut could not appear at the surface Gunung Endut but flows towards manifestation in the form of outflow. Reservoir zone located below the Mt. Endut at depths 1000 m. Geothermal of Mt. Endut is a hydrothermal system with a fluid reservoir in the form of hot water water dominated system . Geothermal prospect Mt. Endut areas located around manifestation Cikawah to the western part of the Mt. Endut. Further research is needed to conduct geochemical surveys and gravity around the summit of Mt. Endut.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Fathoni
Abstrak :
Pantai Bagedur berada di Kabupaten Lebak, Banten memiliki karakteristik sedimen yang diduga terendapkannya endapan tsunami purba. Daerah penelitian termasuk ke dalam Endapan Aluvium (Qa) dan Endapan Undak Pantai (Qc) pada Peta Regional Lembar Cikarang (Sudana & Santoso, 1992). Sampel sedimen lepas bawah permukaan diambil menggunakan metode lubang bor tangan pada delapan stasisun penelitian dengan kedalaman yang bervariasi. Penelitian kali ini berfokus terhadap studi provenance dari endapan tsunami purba dan juga karakteristiknya berdasarkan geokimia. Metode analisis yang digunakan berupa analisis petrografi, X-Ray Diffraction (XRD), dan X-Ray Fluorescence (XRF). Hasil analisis petrografi menunjukkan bahwa tipe provenance utama dari daerah penelitian menurut diagram Q-F-L dan Qm-F-Lt (Dickinson & Suzcek, 1979) adalah recycled orogen. Kerangka tektonik yang mempengaruhi dari tipe provenance recyceled orogen merupakan zona subduksi dan diinterpretasikan ada kaitannya dengan subduksi di selatan Pulau Jawa. Berdasarkan analisis XRD dan XRF, didapatkan bahwa didominasi oleh senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 dan pada stasiun BG 06 memiliki unsur yang dominanas berasal dari Laut. Endapan tsunami mengalami erosi dan pelapukan yang cukup tinggi. ...... Bagedur Coast in Lebak Districts, Banten has sediment characteristic that assumed as deposit of paleotsunami deposit. The Research area consisted of Alluvium Deposit (Qa) and Beach Terrace Deposit (Qc) from Geological Map of Cikarang (Sudana & Santoso, 1992). Loose Sediment sample have collected using Hand Auger drilling methods from eight observation stations with various depth. This research is focused in provenance study from paleotsunami deposit and geochemistry characteristics. The method that used is petrography analysis, X-Ray Diffraction (XRD), and X-Ray Fluorescence (XRF). The result of petrography analysis show the type of provenance from research area according to Q-F-L dan Qm-F-Lt diagram (Dickinson & Suzcek, 1979) is recycled orogen. Geological setting that control provenance type of recycled orogen is subduction tectonic regime and interpreted to be related with subduction in South of Java. Based on XRD and XRF analysis, SiO2, Al2O3, and Fe2O3 are the dominating compound and from BG 06 station can be concluded the dominant deposit is originate from marine environment. Paleotsunami deposit have been undergone extreme erosion and weathering.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Russel, Fhillipo
Abstrak :
Gunung Karang merupakan gunung api yang belum pernah meletus. Skripsi ini membahas mengenai wilayah potensi panas bumi berdasarkan karakteristik fisik wilayah di Gunung Karang. Metode yang digunakan adalah geokimia dengan mengambil sampel mata air dan metode SIG dalam mengolah penentuan spasial dalam wilayah potensi panas bumi di Gunung Karang. Wilayah potensi panas bumi di Gunung Karang terbagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Wilayah potensi panas bumi dengan kelas tinggi memiliki luas wilayah 24.16 Km2 dan berada di wilayah mata air panas Cisolong dan Banjar 2. Karakteristik fisik yang mempengaruhi potensi panas bumi dalam penelitian ini adalah kerapatan patahan. ...... Gunung Karang is a volcano, but never being erupted. This research about geothermal potential based on characteristics of region on Gunung Karang. Method used in this research is geochemistry by take a sample of hot springs combined with GIS for the determination of its territory. Region of Gunung Karang there are three is a high potential, normal potential and low potential. Region of high geothermal potential has an area 24.16 Km2 and where its on Cisolong rsquo s hot spring and Banjar 2 hot spring. Kawah rsquo s hot spring has a normal potential. Physical characteristics significant to geothermal is index of the fault.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Dara Illona
Abstrak :
Studi potensi batuan induk merupakan tahapan penting dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi. Studi ini berguna untuk memberikan gambaran terkait kemampuan dan efektivitas suatu batuan induk untuk menghasilkan hidrokarbon. Pada penelitian ini, dilakukan studi potensi batuan induk singkapan batuan di daerah “X”, Cekungan Waipoga, berdasarkan analisis geokimia dan stratigrafi. Analisis geokimia dilakukan untuk mengkuantisasi elemen dan proses yang berpengaruh terhadap evolusi batuan induk. Metode yang digunakan meliputi TOC, rock-eval pyrolysis, dan vitrinite reflctace pada 22 sampel batuan. Sedangkan analisis stratigrafi dilakukan untuk mengetahui informasi terkait umur dan lingkungan pengendapan batuan induk. Metode analisis stratigrafi yang digunakan adalah litostratigrafi berdasarkan data litologi, karakteristik, ketebalan, dan data sekunder berupa umur dari hasil analisis biostratigrafi. Hasil dari analisis kedua metode tersebut kemudian diintegrasikan untuk memberikan informasi menyeluruh mengenai kondisi batuan induk dan potensinya dalam menghasilkan hidrokarbon. Berdasarkan analisis geokimia, didapatkan bahwa mayoritas sampel batuan memiliki kuantitas material organik buruk, tipe kerogen III dan IV, dan tingkat kematangan belum matang. Kemudian, hasil analisis stratigrafi menunjukan bahwa batuan induk merupakan bagian dari Formasi Unk dengan lingkungan pengendapan delta yang menerus hingga ke laut dangkal. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa batuan induk di daerah “X” memiliki potensi yang rendah untuk menghasilkan hidrokarbon. ......Study of source rock potential is essential step in oil and gas exploration. This study provides an overview of the ability and effectiveness of source rock to produce hydrocarbons. Based on geochemical and stratigraphic analysis, this research studies the potential of rock outcrop source rocks in the “X” area, Waipoga Basin. Geochemical analysis aims to quantify the elements and processes that influence the evolution of the source rock. The analysis includes TOC, rock-eval pyrolysis, and vitrinite reflectance on 22 rock samples. Stratigraphic analysis aims to find information related to the age and depositional environment of the source rock. This analysis uses lithostratigraphy method based on lithology data, characteristics, thickness, and depositional age from the biostratigraphic analysis. The results are integrated to provide comprehensive information about the condition of the source rock and its potential. Geochemical analysis shows that most rock samples had poor quantity of organic material, kerogen type III and IV, and immature maturity level. The results of the stratigraphic analysis show that the source rock is part of the Unk Formation with a continuous delta to shallow marine depositional environment. This research concluded that the source rock in the “X” area has low potential to produce hydrocarbons.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanako Adnan Kishi
Abstrak :
Kawasan “X”, Provinsi Lampung diketahui memiliki kandungan energi panas bumi yang besar. Salah satu tantangan utama dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi sendiri adalah karakterisasi struktur geologi sebagai pengontrol utama zona permeabilitas yang menjadi target dalam pembentukan sumur panas bumi. Identifikasi struktur dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan geokimia berupa evaluasi gas tanah. Gas tanah yang umumnya digunakan adalah Radon (222Rn) dan Thoron (220Rn) karena bersifat inert dan memiliki mobilitas yang tinggi. Gas panas bumi dapat bermigrasi ke permukaan secara cepat melalui sesar dan rekahan yang bersifat permeabel. Karena itu, anomali dari komposisi gas tanah 222Rn dan 220Rn dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sesar dan rekahan. Anomali dari 222Rn dan 220Rn diidentifikasi menggunakan Cumulative Probability Plotting (CP-Plot). Selanjutnya, distribusi nilai konsentrasi aktivitas 222Rn dan 220Rn ditunjukkan secara spasial menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Berdasarkan distribusi nilai anomali 222Rn dan 220Rn, diketahui bahwa sesar di sisi barat daerah penelitian yang terdiri atas Sesar Muaradua–Datarajan dan Pagaralam lebih bersifat permeabel. Hasil yang serupa juga ditunjukkan berdasarkan metode Fault Fracture Density (FFD), di mana area sesar pada sisi barat menunjukkan nilai densitas kelurusan yang tinggi. Selanjutnya, berdasarkan persebaran manifestasi permukaan pada daerah penelitian, dapat diketahui bahwa area utara merupakan zona upflow dan area selatan merupakan zona outflow. Karena itu, dapat diperkirakan bahwa Sesar Muaradua–Datarajan dan Pagaralam yang bersifat permeabel mengontrol transportasi fluida panas bumi baik secara vertikal maupun lateral dan memengaruhi keterbentukan manifestasi permukaan pada lapangan panas bumi “X”. ......Region "X", Lampung Province is known to have a large geothermal energy content. One of the main challenges in geothermal exploration and exploitation activities is the characterization of the geological structure as a controller for the main permeability zone which is the target in the formation of geothermal wells. Structure identification can be carried out using a geochemical approach in the form of soil gas evaluation. The commonly used ground gases are Radon (222Rn) and Thoron (220Rn) because they are inert and have high mobility. Geothermal gas can migrate to the surface rapidly through permeable faults and fractures. Therefore, the anomaly of the soil gas composition of 222Rn and 220Rn can be used to identify the presence of faults and fractures. The anomalies of 222Rn and 220Rn were identified using Cumulative Probability Plotting (CP-Plot). Furthermore, the distribution of activity concentration values of 222Rn and 220Rn is shown spatially using the Inverse Distance Weighted (IDW) interpolation method. Based on the distribution of anomaly values of 222Rn and 220Rn, it is known that the fault on the west side of the study area which consists of the Muaradua–Datarajan and Pagaralam Faults is more permeable. Similar results are also shown based on the Fault Fracture Density (FFD) method, where the fault area on the west side shows a high lineament density value. Furthermore, based on the distribution of surface manifestations in the study area, it can be seen that the north area is an upflow zone and the south area is an outflow zone. Therefore, it can be estimated that the permeable Muaradua–Datarajan and Pagaralam Faults control the transportation of geothermal fluids both vertically and laterally and affect the formation of surface manifestations in the “X” geothermal field.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Dhiyaa Mazaya Zhafira
Abstrak :
Indonesia memiliki potensi panasbumi terbesar di dunia karena letak Indonesia yang berada pada jalur gunungapi aktif atau disebut juga sebagai zona ring of fire. Salah satu lapangan panasbumi yang berada di Indonesia adalah lapangan panasbumi Ulubelu, yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya panasbumi. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan zona yang memiliki potensi panasbumi menggunakan metode penginderaan jauh yang berfokus pada analisis terhadap temperatur permukaan (LST) dan densitas kelurusan (FFD). Metode penginderaan jauh tersebut kemudian akan diintegrasikan menggunakan metode geokimia berupa data manifestasi daerah penelitian. emperatur permukaan tertinggi pada daerah penelitian sebesar 35.55˚C dan arah kelurusan dominan berorientasi baratlaut – tenggara (NW – SE) dengan nilai densitas kelurusan tertinggi sebesar 2,016.02 kilometer. Aliran fluida mengalir dari zona uplow yaitu dari arah utara daerah penelitian menuju zona outflow yang berada di bagian selatan. Arah aliran fluida dilakukan dengan melihat tipe air, jenis manifestasi, dan elevasi daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tiga (3) zona yang memiliki potensi panasbumi, yaitu zona UBL-1, UBL-2, dan UBL-3. Zona UBL-1 merupakan area yang memiliki potensi panasbumi terbesar, sedangkan Zona UBL-3 merupakan zona dengan potensi panasbumi terkecil. Hal tersebut dilihat berdasarkan karakteristik temperatur permukaan, kerapatan struktur, keberadaan manifestasi, arah aliran fluida, serta luas area yang dimiliki. Indonesia memiliki potensi panasbumi terbesar di dunia karena letak Indonesia yang berada pada jalur gunungapi aktif atau disebut juga sebagai zona ring of fire. Salah satu lapangan panasbumi yang berada di Indonesia adalah lapangan panasbumi Ulubelu, yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya panasbumi. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan zona yang memiliki potensi panasbumi menggunakan metode penginderaan jauh yang berfokus pada analisis terhadap temperatur permukaan (LST) dan densitas kelurusan (FFD). Metode penginderaan jauh tersebut kemudian akan diintegrasikan menggunakan metode geokimia berupa data manifestasi daerah penelitian. emperatur permukaan tertinggi pada daerah penelitian sebesar 35.55˚C dan arah kelurusan dominan berorientasi baratlaut – tenggara (NW – SE) dengan nilai densitas kelurusan tertinggi sebesar 2,016.02 kilometer. Aliran fluida mengalir dari zona uplow yaitu dari arah utara daerah penelitian menuju zona outflow yang berada di bagian selatan. Arah aliran fluida dilakukan dengan melihat tipe air, jenis manifestasi, dan elevasi daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tiga (3) zona yang memiliki potensi panasbumi, yaitu zona UBL-1, UBL-2, dan UBL-3. Zona UBL-1 merupakan area yang memiliki potensi panasbumi terbesar, sedangkan Zona UBL-3 merupakan zona dengan potensi panasbumi terkecil. Hal tersebut dilihat berdasarkan karakteristik temperatur permukaan, kerapatan struktur, keberadaan manifestasi, arah aliran fluida, serta luas area yang dimiliki. ......Indonesia has the largest geothermal potential in the world due to its location in the active volcanic belt or also known as the ring of fire zone. One of the geothermal fields in Indonesia is the Ulubelu geothermal field, located in Tanggamus Regency, Lampung Province. Exploration activities are one of the ways to utilize geothermal resources. This research is conducted to map the zones that have geothermal potential using remote sensing methods that focus on the analysis of surface temperature (LST) and straightness density (FFD). The remote sensing method will then be integrated using geochemical methods in the form of manifestation data of the research area. The highest surface temperature in the research area is 35.55˚C and the dominant alignment direction is oriented northwest - southeast (NW - SE) with the highest alignment density value of 2,016.02 kilometers. The fluid flow flows from the upflow zone in the north of the study area to the outflow zone in the south. The direction of fluid flow is done by looking at the type of water, the type of manifestation, and the elevation of the research area. Based on the results of the research, three (3) zones were found to have geothermal potential, namely zones UBL-1, UBL-2, and UBL-3. Zone UBL-1 is the area with the largest geothermal potential, while Zone UBL-3 is the zone with the smallest geothermal potential. This is based on the characteristics of surface temperature, structure density, manifestation presence, fluid flow direction, and area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Aulia Luqman
Abstrak :
Manifestasi Kawah Ratu Terletak di Pegunungan Halimun-Salak yang merupakan terletak di antara Banten dan Jawa Barat. Pada tahap awal eksplorasi panas bumi, survei aspek geologi dan geokimia. Survei geologi meliputi aspek geomorfologi dan litologi daerah penelitian. Survei geokimia untuk mengetahui karakteristik fluida pada manifestasi dan mencari penyebab terjadinya manifestasi di daerah tersebut. Pembuatan pemodelan panas bumi merupakan salah satu pendekatan awal pada eksplorasi panas bumi. Pemodelan panas bumi dibuat dengan korelasi data geologi, geokimia, dan geofisika. Data geologi di dapatkan dengan melakukan pemetaan dan studio dengan analisis citra DEM. Pengambilan ata geokimia dilakukan dengan sampling fluida panas bumi. Data geokimia berupa analisis kation anion, isotop, gas chromatography, dan gas titration. Data geofisika didapatkan dari studi literature pada daerah penelitian. Kawah Ratu didominasi dengan batuan vulkanik seperti breksi andesit, scoria, dan tuff yang sudah teralterasi. Kawah Ratu memiliki karakteristik fluida sulfat dengan tingginya kandungan SO4. Fluida pada manifestasi kawah ratu berasal dari air hujan atau meteoric water. Dari karakteristik geologi dan geokimia pada Kawah Ratu masuk ke dalam kelompok geothermal play convection dominated tipe CV– 1. Hasil akhir dari penelitian ini berupa model konseptual model Lapangan Panas Bumi Kawah Ratu. ......Kawah Ratu Manifestation Located in the Halimun-Salak Mountains which are located between Banten and West Java. In the early stages of geothermal exploration, survey of geological and geochemical aspects. The geological survey covers the geomorphological and lithological aspects of the research area. Geochemical survey to see the fluid response to manifestations and to find out the causes of manifestations in the area. Geothermal modeling is one of the earliest approaches to geothermal exploration. Geothermal modeling is carried out by displaying geological, geochemical and geophysical data. Geological data were obtained by mapping and studio using DEM image analysis. Geochemical sampling is carried out by taking geothermal fluid samples. Geochemical data are in the form of analysis of cation anions, isotopes, gas chromatography, and gas titrations. Geophysical data were obtained from literature studies in the research area. Kawah Ratu is dominated by volcanic rocks such as altered andesite, scoria, and breccia tuff. Kawah Ratu contains sulfuric liquid containing SO4. The liquid in the form of the queen's crater comes from rainwater or meteor water. From the influence and geochemistry of Kawah Ratu, it is included in the geothermal convection game group which is dominated by the CV– 1 type. The final result of this study is a conceptual geological model of the Kawah Ratu Geothermal Field
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>