Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni’matul Isna
"

Sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan kelainan reproduksi yang ditandai dengan anovulasi, menstruasi tidak teratur, dan hirsutisme yang seringkali menyebabkan infertilitas. Meski etiologinya belum sepenuhnya dipahami, namun telah diketahui bahwa sebagian besar wanita dengan SOPK mengalami obesitas dengan prevalensi mencapai 40—80%. Obesitas merupakan kelebihan akumulasi lemak tubuh yang dicirikan dengan hipertrofi. Salah satu gen yang diduga terkait dengan obesitas adalah gen fat mass and obesity associated (FTO). Gen FTO menyebabkan peningkatkan nilai BMI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi mRNA gen FTO dan korelasinya dengan BMI pada wanita SOPK dan normal dengan obesitas dan non-obesitas. Jaringan darah digunakan sebagai sumber mRNA yang diambil pada 30 wanita non obesitas, 30 wanita normal obesitas, 30 wanita SOPK non-obesitas, dan 30 wanita SOPK obesitas. Kuantitas ekspresi mRNA gen FTO ditentukan dengan menggunakan quantitative real-time PCR. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan ekspresi mRNA gen FTO pada kelompok wanita SOPK dan normal dengan obesitas, serta tidak terdapat korelasi antara ekspresi mRNA gen FTO dengan BMI. Gen FTO merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap obesitas akan tetapi tidak memiliki keterkaitan dengan sindrom ovarium polikistik, serta tidak memiliki korelasi dengan BMI.


Polycystic ovary syndrome (PCOS) is a reproductive disorder characterized by anovulation, irregular menstruation, and hirsutism which often causes infertility. Although the etiology is not fully understood, it is well known that most women with PCOS are obese with a prevalence of 40-80%. Obesity is an excess of body fat accumulation which is characterized by hypertrophy. Fat mass and obesity associated gene (FTO) is known to correlate with obesity. The study found that FTO gene causes an increase in the BMI. This reserach aim to determine the differences in FTO mRNA gene expression and its correlation with BMI in normal and PCOS woman with obesity and lean. This study used blood tissue as a source of mRNA taken in 30 normal lean woman, 30 normal obese women, 30 PCOS lean women, and 30 PCOS obese women. The quantity of FTO mRNA gene expression was determined using quantitative real-time PCR. The result shows that there is differences in FTO mRNA gene expression in PCOS and normal woman with obesity dan non-obesity. FTO mRNA expression in PCOS and normal obesity woman is higher than those in the PCOS and normal lean women, and there is no correlation between FTO gene mRNA expression and BMI. Thus, the FTO gene is a gene responsible for obesity but has no association with polycystic ovary syndrome, and does not have a correlation with BMI. 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulianah Daya
"Obesitas merupakan masalah yang mengancam dunia dan Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar Riskedas 2013, Indonesia masih memiliki kecenderungan pola diet tinggi lemak. Faktor genetik berperan 40-70 terhadap indeks massa tubuh IMT . Salah satu gen yang diduga memengaruhi obesitas adalah gen FTO, dan variasi genetik terkuat adalah rs9939609 subtitusi T/A. Variasi gen FTO rs9939609 dilaporkan menimbulkan ekspresi berlebihan dari gen FTO, yang akan memicu adipogenesis melalui demetilasi m6A yang berperan dalam alternatif splicing. Ekspresi berlebihan di hipotalamus memengaruhi pemilihan makanan densitas tinggi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi potong lintang komparatif yang bertujuan untuk melihat hubungan antara polimorfisme gen FTO rs9939609 dengan obesitas dan pola asupan lemak pada subyek dewasa di Indonesia. Subyek terdiri dari 40 non obes dan 40 obes, usia 19-59 tahun, dan berdomisili di DKI Jakarta. Dilakukan pengukuran IMT, lingkar pinggang, massa lemak, persentase massa lemak, dan wawancara kuesioner FFQ semikuantitatif dan food recall 2x24 jam.
Pemeriksaan gen FTO rs9939609 dengan metode ARMS PCR. Distribusi genotipe berada pada kesetimbangan Hardy-Weinberg p=0,72 dengan MAF=0,19. Subyek dengan genotipe AT/AA memiliki risiko obesitas 1,39x p=0,009 dan pola asupan lemak 1,73x p=0,011 lebih tinggi dibandingkan dengan genotipe TT. Subyek obes dengan genotipe AT/AA memiliki kecenderungan pola asupan tinggi lemak 0,714x lebih tinggi dibandingkan dengan genotipe TT.
Kesimpulan: Subyek dengan FTO rs9939609 genotipe AT/AA memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi dan cenderung memilih makanan tinggi lemak dibandingkan dengan subyek genotipe TT.

Obesity is a global health problem including in Indonesia. Baseline Health Research Riskesdas 2013, Indonesia tended to have high dietary fat. Available data demonstrated that genetic factors are associated with BMI 40 70. The FTO gene has been well documented as one of the genes to be associated with obesity by modulating adipogenesis with alternative splicing through m6A demethylation. FTO gene variation rs9939609 was reported to lead to FTO mRNA overexpression in hypothalamus, which induce a preference towards high energy dense foods. However, the correlation between FTO gene variation rs9939609 and fat intake pattern is still not well described.
This study aimed to investigate the relationship between FTO gene rs9939609 with obesity and fat intake pattern of Indonesian adults. A cross sectional comparative study design was applied in this study by recruiting 40 non obese and 40 obese subjects, aged 19 59, who were living in DKI Jakarta. Measurements included BMI, waist circumference, fat mass, fat mass percentage, and interview with FFQ semi quantitative and food recall 2x24 questionaire.
Genetic variation was determine by ARMS PCR. The genotype distribution of FTO gene rs9939609 was at Hardy Weinberg equilibrium p 0.72 with MAF 0.19. This study showed that the AT AA genotype has 1.39x higher risk of obesity p 0.009 and 1.73x higher dietary fat intake p 0.011 than the TT genotype. Obese subjects with AT AA genotype tended to have higher dietary fat intake of 0.714x than the obese subjects with TT genotype.
These findings suggest that subjects with the AT AA genotype of the FTO rs9939609 have higher obesity risk and preference to high dietary fat intake than subjects with the TT genotype.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni`Matul Isna
"Sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan kelainan reproduksi yang ditandai dengan anovulasi, menstruasi tidak teratur, dan hirsutisme yang seringkali menyebabkan infertilitas. Meski etiologinya belum sepenuhnya dipahami, namun telah diketahui bahwa sebagian besar wanita dengan SOPK mengalami obesitas dengan prevalensi mencapai 40—80%. Obesitas merupakan kelebihan akumulasi lemak tubuh yang dicirikan dengan hipertrofi. Salah satu gen yang diduga terkait dengan obesitas adalah gen fat mass and obesity associated (FTO). Gen FTO menyebabkan peningkatkan nilai BMI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi mRNA gen FTO dan korelasinya dengan BMI pada wanita SOPK dan normal dengan obesitas dan non-obesitas. Jaringan darah digunakan sebagai sumber mRNA yang diambil pada 30 wanita non obesitas, 30 wanita normal obesitas, 30 wanita SOPK non-obesitas, dan 30 wanita SOPK obesitas. Kuantitas ekspresi mRNA gen FTO ditentukan dengan menggunakan quantitative real-time PCR. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan ekspresi mRNA gen FTO pada kelompok wanita SOPK dan normal dengan obesitas, serta tidak terdapat korelasi antara ekspresi mRNA gen FTO dengan BMI. Gen FTO merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap obesitas akan tetapi tidak memiliki keterkaitan dengan sindrom ovarium polikistik, serta tidak memiliki korelasi dengan BMI

Polycystic ovary syndrome (PCOS) is a reproductive disorder characterized by anovulation, irregular menstruation, and hirsutism which often causes infertility. Although the etiology is not fully understood, it is well known that most women with PCOS are obese with a prevalence of 40-80%. Obesity is an excess of body fat accumulation which is characterized by hypertrophy. Fat mass and obesity associated gene (FTO) is known to correlate with obesity. The study found that FTO gene causes an increase in the BMI. This reserach aim to determine the differences in FTO mRNA gene expression and its correlation with BMI in normal and PCOS woman with obesity and lean. This study used blood tissue as a source of mRNA taken in 30 normal lean woman, 30 normal obese women, 30 PCOS lean women, and 30 PCOS obese women. The quantity of FTO mRNA gene expression was determined using quantitative real-time PCR. The result shows that there is differences in FTO mRNA gene expression in PCOS and normal woman with obesity dan non-obesity. FTO mRNA expression in PCOS and normal obesity woman is higher than those in the PCOS and normal lean women, and there is no correlation between FTO gene mRNA expression and BMI. Thus, the FTO gene is a gene responsible for obesity but has no association with polycystic ovary syndrome, and does not have a correlation with BMI. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library