Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Susilowati
Abstrak :
Gemuk merupakan pelumas semi-solid yang secara luas diaplikasikan untuk mengurangi gesekan, panas, dan keausan pada permukaan mesin yang bergesekan. Gemuk overbased calcium sulfonate (Ca-sulfonat) memiliki performa antiwear sama baiknya dengan gemuk yang ditambahkan aditif anti-wear. Gemuk ini dibuat menggunakan minyak goreng kelapa sawit sebagai minyak dasar dengan Linear Alkyl Benzene Sulfonic Acid (LABSA), kalsium hidroksida, dan kalsium karbonat sebagai pengental. Pada penelitian ini dilihat pengaruh penambahan Ca-sulfonat terhadap gemuk kalsium oleat kompleks (Ca-oleat-asetat) untuk mengurangi keausan. Gemuk Ca-oleat-asetat terdiri dari asam oleat epoksidasi sebagai asam lemak serta asam asetat sebagai agen pengompleks. Gemuk Ca-oleat-asetat divariasikan dalam rentang 0 – 100% untuk mendapatkan gemuk NLGI 2 atau multipurpose grease. Gemuk dibuat dengan cara mencampurkan semua bahan di reaktor terbuka, sebutan gemuk gabungan ini adalah gemuk Ca-oleat-sulfonat. Gemuk mengalami proses saponifikasi, pendinginan, dan homogenisasi menggunakan hand mixer. Selanjutnya dilakukan uji karakteristik performa gemuk yaitu uji penetrasi, uji tekstur fibril, uji dropping point, dan uji four ball dengan kecepatan putaran 1150 rpm dan beban 62 kg selama 60 menit. Gemuk Ca-oleat-sulfonat yang dihasilkan memiliki performa anti-wear dan panjang mulur yang lebih baik dibandingkan gemuk 100% Ca-oleat-asetat. Persentase gemuk terbaik Ca-oleat-asetat/Ca-sulfonat berada pada 50:50 yang mengandung 38,2% sabun dari total massa gemuk dengan hasil nilai keausan 0,7 mg; kemuluran 4,6 cm; dan dropping point 220 °C. ......Grease is a semi-solid lubricant widely applied to reduce friction, heat, and wear on rubbing machine surfaces. Overbased Calcium Sulfonate Grease (Ca-sulfonate) has anti-wear performance comparable to grease with added anti-wear additives. This grease is made from palm cooking oil as a base oil with Linear Alkyl Benzene Sulfonic Acid (LABSA), calcium hydroxide, and calcium carbonate as a thickener. This study is to know how adding Ca-sulfonate affects calcium oleic complex grease (Ca-oleic-acetate) in reducing wear. Ca-oleic-acetic grease consists of epoxidized oleic acid as a fatty acid and acetic acid as a complexing agent. Ca-oleic-acetate grease is varied in the 0 – 100% range to get NLGI 2 grease or multipurpose grease, combination of grease is called Ca-oleic-sulfonate grease. Grease was manufactured by mixing all the ingredients in an open reactor. Grease went through saponification, cooling, and homogenization using a hand mixer. Furthermore, grease performance characteristics such as penetration, fibril texture, dropping point, and four balls at 1150 rpm and 62 kg for 60 minutes were tested. The best grease percentage of Ca-oleic-acetate/Ca-sulfonate was at 50:50, which contains soap 38.2% of the total mass of grease with 0.7 mg of wear, tackiness of 4.6 cm, and a dropping point of 220 °C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Chairulina Dara
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan kejadian karies pada anak gemuk usia 3-5 tahun. Subjek penelitian adalah anak usia 3-5 tahun sebanyak 34 anak yang terdiri dari 17 anak gemuk dan 17 anak normal. Disain penelitian adalah deskriptif analitik potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Pemeriksaan klinis untuk memperoleh data kejadian karies dilakukan dengan kriteria def-t. Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan tidak bermakna (p>0,05) antara gaya hidup (pola makan selingan dan aktivitas fisik) dengan kejadian karies. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan adanya hubungan tidak bermakna antara gaya hidup dan kejadian karies pada anak gemuk.
Abstract0,05) between lifestyle (in-between meal and physical activities) and caries incidence. In conclusion, there is no significant association between lifestyle and caries incidence in overweight children.
2012
T31181
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirno
Abstrak :
ABSTRAK
Pada riset ini dilakukan studi pembuatan gemuk bio ramah lingkungan, melalui proses saponifikasi-pelarutan-kristalisasi-homogensasi. Minyak-dasar yang digunakan adalah olein sawit yang dimodifikasi, untuk meningkatkan ketahanan oksidasinya. Sebagai pengental adalah sabun logam-12-hidroksistearat. Dari studi ini diketahui bahwa preparasi minyak-dasar, yaitu modifikasi olein sawit menjadi pelumas bio yang memiliki gugus-gugus polar (epoksida -COC, hidroksida -OH, ester -COOC-), sangat penting dalam proses pembuatan gemuk bio. Gugus-gugus tersebut menjadikan gemuk bio memiliki performa pelumasan yang melampaui performa gemuk mineral. Gemuk bio dengan konsistensi NLGI2 (tingkat kekerasan gemuk multiguna) dapat diperoleh pada komposisi sabun 10-15 % dengan dropping point 200 oC untuk gemuk litium dan 110 oC untuk gemuk kalsium. Penggunaan pengomplek Ca-asetat menghasilkan gemuk kalsium kompleks dengan dropping point 300oC pada komposisi sabun total 15% dan rasio mol Ca-asetat/Ca-12-hidroksistearat 5:1. Gemuk bio yang diperoleh dihomogenisasi melalui metode pengadukan (2-pengaduk-turbin yang berputar berlawanan arah).
ABSTRACT
This research studies the manufacturing of eco-friendly biogrease via saponification-dilution?recrystallization-homogenization process. The base oil for the biogrease is prepared by modification of palm olein via esterification-epoxidation-addition process to improve its oxidation stability. The thickening agent for the biogrease is metal-12-hydroxystearate soap. From this study it was found that the preparation of base oil through modification of palm olein into biolubricant containing polar groups (-COC, -OH, -COOC-) is important step in the manufacturing process of biogrease. The biogrease NLGI2 (consistency level of multipurpose grease)) can be obtained when soap composition is 10-15 % with dropping point of 200 oC for lithium biogrease and 110 oC calcium biogrease. The use of acetic acid as complexing agent for the calcium grease can significantly improve its dropping point to 300oC at ratio mol Ca-asetat/Ca-12-hydroxystearate 5:1 with total thickening agent 15%. The biogrease is homogenized by mixing method (2-turbin rotated in the opposite direction).
Depok: 2011
D1179
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Ceti Prameswari, suthor
Abstrak :
Kegemukan pada wanita merupakan salaii satu masaiah yang berhubungan dengan penampilan fisik, karena seiain mengganggu kesehatan, kegemukan juga dapat mengurangi daya tank fisik seseorang. Menurut Unger dan Crawford (1992), wanita cenderung dinilai berdasarkan penampilan fisiknya dan faktor tersebut dijadikan kriteria penting dalam memilih pasangan, terutama oleh kaum pria. Kondisi tersebut seolah-olah menutup kemungkinan bagi wanita gemuk untuk mendapatkan perhatian dan dipilih pria menjadi pasangannya. Namun berdasarkan pengamatan dan wawancara awal terhadap beberapa wanita gemuk diketahui bahwa ternyata tidak sedikit wanita gemuk yang dipilih pria sebagai pasangan. Dengan latar belakang tersebut disusun suatu penelitian untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap bentuk tubuh wanita gemuk dengan kecenderungan memilih pasangan. Dalam penelitian ini digunakan alat ukur berupa dua buah kuesioner, untuk mengukur persepsi terhadap bentuk tubuh wanita gemuk dan kecenderungan memilih wanita gemuk sebagai pasangan. Subyek penelitian terdiri dari 52 pria lajang, berusia antara 25 sampai 33 tahun, berpendidikan minimal SMU, bekerja dan berdomisili di Jakarta. Metode analisa masaiah utama berupa penghitungan korelasi dengan rumus Pearson Product Moment dan dari hasil penghitungan diperoleh nilai r sebesar 0,3168 dengan p<0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap bentuk tubuh wanita gemuk dengan kecenderungan memilih pasangan. ini berarti subyek yang tidak menilai bentuk tubuh wanita gemuk sebagai sesuatu yang negatif, tidak berkeberatan memilih wanita gemuk sebagai pasangannya. Sebaliknya, subyek yang menilai bentuk tubuh wanita gemuk sebagai sesuatu yang negatif cenderung tidak mau memilih wanita gemuk sebagai pasangannya. Pada pengukuran persepsi pria terhadap bentuk tubuh wanita gemuk tidak ditemukan perbedaan frekuensi yang signifikan antara subyek yang mempersepsi wanita gemuk secara positif dan subyek yang mempersepsi wanita gemuk secara negatif. Hasil lain yang juga diperoleh yaitu adanya perbedaan mean yang signifikan antara persepsi pria terhadap bentuk tubuh wanita gemuk dan persepsi pria terhadap bentuk tubuh wanita langsing. Kemudian diketahui juga bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi subyek yang cenderung mau memilih dan frekuensi subyek yang cenderung tidak mau memilih wanita gemuk sebagai pasangannya. Dari hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pria cenderung lebih menyukai wanita bertubuh langsing daripada wanita gemuk. Namun secara kualitatif diketahui bahwa tidak sedikit pria yang mempersepsi wanita gemuk secara positif dan mau memilih wanita gemuk sebagai pasangannya. Untuk menambah bobot penelitian ini masih diperlukan pendekatan kualitatif berupa wawancara mendaiam terhadap beberapa subyek.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirno
Abstrak :
ABSTRAK Pada riset ini dilakukan studi pembuatan gemuk bio ramah lingkungan, melalui proses saponifikasi-pelarutan-kristalisasi-homogensasi. Minyak-dasar yang digunakan adalah olein sawit yang dimodifikasi, untuk meningkatkan ketahanan oksidasinya. Sebagai pengental adalah sabun logam-12-hidroksistearat. Dari studi ini diketahui bahwa preparasi minyak-dasar, yaitu modifikasi olein sawit menjadi pelumas bio yang memiliki gugus-gugus polar (epoksida -COC, hidroksida -OH, ester -COOC-), sangat penting dalam proses pembuatan gemuk bio. Gugus-gugus tersebut menjadikan gemuk bio memiliki performa pelumasan yang melampaui performa gemuk mineral. Gemuk bio dengan konsistensi NLGI2 (tingkat kekerasan gemuk multiguna) dapat diperoleh pada komposisi sabun 10-15 % dengan dropping point 200 oC untuk gemuk litium dan 110 oC untuk gemuk kalsium. Penggunaan pengomplek Ca-asetat menghasilkan gemuk kalsium kompleks dengan dropping point 300oC pada komposisi sabun total 15% dan rasio mol Ca-asetat/Ca-12-hidroksistearat 5:1. Gemuk bio yang diperoleh dihomogenisasi melalui metode pengadukan (2-pengaduk-turbin yang berputar berlawanan arah).
ABSTRACT This research studies the manufacturing of eco-friendly biogrease via saponification-dilution?recrystallization-homogenization process. The base oil for the biogrease is prepared by modification of palm olein via esterification-epoxidation-addition process to improve its oxidation stability. The thickening agent for the biogrease is metal-12-hydroxystearate soap. From this study it was found that the preparation of base oil through modification of palm olein into biolubricant containing polar groups (-COC, -OH, -COOC-) is important step in the manufacturing process of biogrease. The biogrease NLGI2 (consistency level of multipurpose grease)) can be obtained when soap composition is 10-15 % with dropping point of 200 oC for lithium biogrease and 110 oC calcium biogrease. The use of acetic acid as complexing agent for the calcium grease can significantly improve its dropping point to 300oC at ratio mol Ca-asetat/Ca-12-hydroxystearate 5:1 with total thickening agent 15%. The biogrease is homogenized by mixing method (2-turbin rotated in the opposite direction).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
D1184
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrianna Cahyaningrum
Abstrak :
Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk membuat optimalisasi diet untuk anak gemuk dan obesitas usia 12-23 bulan yang dibuat menggunakan linear programming dengan memperhitungkan rasio asupan omega 6 dan omega 3 dan harga. Penelitian dilaksanakan di Jakarta Timur pada 42 anak dengan berat badan normal dan 29 anak gemuk dan obesitas berdasarkan z-score IMT/ umur. Metode yang digunakan yaitu 24 jam recall selama 3 hari tidak berturut, diskusi kelompok dan survei pasar, sedangkan LP NutriSurvey digunakan untuk analisis optimalisasi diet. Penelitian ini menghasilkan optimalisasi diet dengan memperhitungkan rasio omega 6 dan omega 3, dengan harga masih dalam rentang yang direkomendasikan.
This cross sectional study aims at developing optimized diet based on linear programming for overweight and obese children aged 12-23 months considering the ratio of omega-3 and omega 6 intakes and prices in the diets. It was conducted in East Jakarta involving 42 children in normal group and 29 children in overweight and obese group based on BMI/ age z-score. The methods used were three non-consecutive days of 24-hour recall, group interview and market survey, while LP NutriSurvey was used in analyzing optimized diet. Optimized diet is presented with ratio of omega-6 and -3 and cost within the recommended range
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putu Geraldo Chiyoda Wiraspati
Abstrak :
ABSTRAK
Pembuatan gemuk bio kalsium kompleks dengan nilai NLGI (National Lubricating Grease Institute) #2 yaitu yang memiliki konsistensi semi-solid akan ditambahkan aditif talc untuk meningkatkan sifat antiwearnya serta mengurangi friksi. Gemuk yang dihasilkan berbahan dasar minyak kelapa sawit dan sabun kalsium kompleks sebagai thickening agent-nya. Sintesis gemuk tersebut dilakukan dengan cara melakukan proses pengadukan, pemanasan, dan reaksi saponifikasi pada suhu maksimum 165oC antara sabun kalsium kompleks secara in situ dalam minyak RBDPO (Refine Bleach Deodorized Palm Oil) yang terepoksidasi pada suhu 65oC. Selanjutnya dilakukan pendinginan dan homogenisasi pada suhu 70oC, serta penambahan aditif talc yang divariasikan komposisinya: 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% dari berat gemuk. Pengujian karakteristik dari gemuk bio yang dihasilkan meliputi uji konsistensi, uji dropping point dan four ball test dengan kecepatan putaran 1000 rpm. Adapun variable yang terdapat pada penelitian ini yaitu waktu dan suhu selama proses serta ukuran partikel talc sebagai variabel control; komposisi aditif talc sebagai variable bebas; komposisi base oil, thickener agent, dan aditif antioksidan BHT (Butylated Hydroxy Toluene) serta hasil uji karakteristik sebagai variable terikat. Gemuk terbaik yang dihasilkan memiliki sifat antiwear terbaik pada penambahan 2,5% talc dengan jumlah keausan terkecil 0,5 mg, dropping point pada suhu 265oC. Sementara pada penelitian sebelumnya gemuk terbaik yang dihasilkan memiliki jumlah keausan sebesar 0,7 mg pada penambahan 3,5% CaCO3.
ABSTRACT
Making bio calcium complex grease with NLGI grades (National Lubricating Grease Institute) # 2 is that having a semi-solid consistency will be added talc additives to improve the antiwear properties and reduce friction. Grease generated based palm oil and calcium complex soap as a thickening agent of his. The grease synthesis is performed by the stirring process, heating, and a saponification reaction at a maximum temperature of 165oC between calcium complex soap in situ in the oil RBDPO (Refine Bleach Deodorized Palm Oil) is epoxidized at a temperature of 65oC. Furthermore, the cooling and homogenization at 70°C, and the addition of additives talc varied composition: 0%, 2.5%, 5%, 7.5%, and 10% by weight of fat. Testing characteristics of bio grease produced include test consistency, dropping point test and four-ball test with a rotation speed of 1000 rpm. The variables contained in this research that the time and temperature during the process as well as a variable talc particle size control; talc additive composition as independent variables; the composition of base oil, thickener agent, and antioxidant additives BHT (Butylated Hydroxy Toluene) as well as the characteristics of the test results as the dependent variable. Best bio grease produced has the best antiwear properties on the addition of 2.5% Talc with the smallest amount of wear of 0.5 mg, dropping point at a temperature of 265oC. While previous research has produced the best grease has the amount of wear 0.7 mg on the addition 3.5% CaCO3.
2016
S63366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Galih Utomo
Abstrak :
ABSTRAK
Pada riset ini telah dilakukan studi pembuatan gemuk bio foodgrade NLGI No.2, melalui proses saponifikasi-pelarutan-pendinginan-homogensasi. Penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Morway, et al. yang memformulasikan gemuk sodium stearat alginat menggunakan minyak mineral, di mana pada penelitian ini akan digunakan palm oil dalam menghasilkan gemuk yang memiliki kualitas yang baik dalam memberikan efektifitas pelumasan nilai ketahanan ausnya tinggi dengan dropping point yang tinggi, serta dapat diaplikasikan pada industri makanan dan obat-obatan karena bersifat biodegradable dan edible tidak beracun . Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Penelitian tahap pertama dilakukan dengan mensintesis gemuk hanya menggunakan sodium stearat kompleks sebagai thickener, yaitu sodium stearat dan sodium asetat sebagai agen pengompleks untuk mengetahui performa gemuk sodium stearat tanpa tambahan alginat. Tahap kedua dilakukan menggunakan sodium alginat sebagai thickener dengan tambahan sabun sodium stearat kompleks. Pada tahap pertama, sintesis gemuk diawali dengan pembuatan sabun sodium stearat kompleks yaitu penambahan base oil dan material lainnya secara bertahap dengan pemanasan. Seluruh sisa material diaduk secara kontinyu dan dilanjuti dengan pendinginan, penambahan aditif, dan homogenisasi. Pada tahap kedua, sintesis gemuk didahului dengan pengadukan alginat dengan air dan sebagian base oil tanpa adanya pemanasan, untuk dicampurkan dengan sabun sodium stearat kompleks yang dibuat setelahnya. Setelah itu, dilakukan uji karakteristik gemuk yang terdiri dari penetration test ASTM D-217 , dropping point test ASTM D-566 , four ball test D-4172 , dan bleeding test ASTM D-1742 . Gemuk sodium stearat terbaik dihasilkan dengan komposisi thickening agent 18 dengan tingkat konsistensi NLGI 2, nilai dropping point 96 C, nilai keausan sebesar 5,2 mg, serta oil separation sebesar 0,35 . Sementara itu, gemuk sodium stearat alginat terbaik dihasilkan dengan komposisi thickening agent 31 dengan tingkat konsistensi NLGI 2, nilai dropping point 133 C, nilai keausan sebesar 5,7 mg, serta oil separation sebesar 9,87.
ABSTRACT
This research studies the manufacturing of foodgrade NLGI No.2 biogrease via saponification dilution ndash cooling homogenization process. This research is based on previous study by Morway, et al. which formulated sodium stearate alginate grease using mineral oil, which in this study will be used vegetable oil palm oil in order to manufacture grease which has good quality in providing the effectiveness of lubrication high wear resistance value with high dropping point, and its applicability to the food and medicine industries due to its biodegradability and edibility non toxic . This study is conducted in two stages. The first stage is performed by synthesizing greases only using complex sodium stearate as a thickener, i.e. sodium stearate and sodium acetate as a complexing agent , to determine the performance of sodium stearate grease without additional alginate. The second stage is to use sodium alginate as a thickener with the addition of complex sodium stearate soap. In the first stage, the manufacturing of grease begins with synthesizing complex sodium stearate soap where the addition of base oil and other materials are thereafter carried out gradually with heating and continuous stirring, which is then followed by cooling, addition of additive, and homogenizing. In the second stage, the grease synthesis is preceded by alginate stirring with water and part of the base oil in the absence of heating, to be mixed with the complex sodium stearate soap which is synthesized thereafter. Subsequently, grease characteristic tests consisting of penetration test ASTM D 217 , dropping point test ASTM D 566 , bleeding test ASTM D 1742 and four ball test D 4172 are performed. The best sodium stearate grease was synthesized with a thickening agent composition of 18 with a consistency level of NLGI 2, dropping point value of 96 C, wear value of 5.2 mg, and oil separation of 0.35 . Meanwhile, the best sodium stearate alginate grease was produced with a 31 thickening agent composition with a consistency level of NLGI 2, dropping point value of 133 C, wear value of 5.7 mg, and oil separation of 9.87.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Monica Rachelia
Abstrak :
Kalsium karbonat merupakan aditif padat yang dapat meningkatkan performa anti-wear pada pelumas gemuk. Kinerja aditif dalam mengurangi jumlah keausan dipengaruhi oleh ukuran partikelnya, dimana ukuran partikel yang semakin kecil akan memberikan sifat ketahanan aus yang semakin baik. Namun, partikel yang semakin kecil akan memiliki harga yang semakin mahal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa gemuk dalam mengurangi jumlah keausan dan memaksimalkan efisiensi biaya dengan mengkombinasikan ukuran partikel aditif kalsium karbonat, yaitu ukuran mikro diatas asperities (Mb), ukuran mikro dibawah asperities (Mk) dan ukuran nano (N). Tiga ukuran tersebut dikombinasikan dengan komposisi berbeda. Pembuatan gemuk dilakukan melalui reaksi saponifikasi minyak sawit sebagai bahan dasar dengan asam 12-hidroksistearat, kalsium hidroksida, dan asam asetat sebagai pengental dan pengompleks. Gemuk bio kalsium kompleks dengan tingkat kekerasan gemuk multiguna (NLGI 2) yang dihasilkan selanjutnya dicampur dengan bubuk aditif kalsium karbonat sebanyak 1% dari basis gemuk, Partikel dikarakterisasi ukurannya menggunakan SEM. Gemuk yang dihasilkan dilakukan pengujian untuk mengetahui jumlah keausan menggunakan uji four ball dan untuk mengetahui pengaruh terhadap karakteristik gemuk yaitu konsistensi, kemuluran, dan dropping point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kombinasi mikropartikel dibawah ukuran asperities dan nanopartikel dengan rasio 50% : 50% menghasilkan performa terbaik dalam mengurangi keausan dan mengurangi biaya bahan baku pembuatan gemuk. Penambahan aditif tidak terlalu memengaruhi tingkat penetrasi, kemuluran dan dropping point. ......Calcium carbonate is a solid additive that is well-known for improving the anti-wear performance of bio greases. The performance of additives in reducing the amount of wear can be affected by its particle size, where the smaller particle size will provide better anti-wear performance. However, smaller particles are more expensive. Therefore, research is needed on the particle size combination of calcium carbonate particles on tribological performance to reduce the amount of wear and achieve cost efficient grease. The grease is made through the saponification reaction of palm oil as base oil with 12-hydroxystearic acid, calcium hydroxide, and acetic acid as thickeners and complexing agents. The resulting NLGI 2 calcium complex bio-grease (multi-purpose grease) was then mixed with 1% w/w calcium carbonate powder. The additive particle size was varied into three sizes: micro size above asperities (Mb), micro size below asperities (Mk), and nano size (N). The sizes were varied by its compositions. Particles were characterized using SEM, meanwhile bio-grease using penetration, drop point, and four ball tests. The results showed that the combination of microparticles below asperities (Mk) and nanoparticles (N) with a ratio of 50% : 50% produced the best performance in reducing wear and reducing the cost of raw material for making grease. The addition of additives does not significantly affect the level of penetration, fibril texture and dropping point.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>