Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Primayantha Maulana Malik
Abstrak :
Pelanggaran kedaulatan di wilayah perbatasan laut masih menjadi suatu permasalahan yang terjadi di Indonesia. Padahal, kedaulatan merupakan hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jakarta: Seskoal Press, 2019
023.1 JMI 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Helmi Ahdiat Rahawarin
Abstrak :
Pasca tragedi pengeboman World Trade Centre (WTC) ancaman transnasional khususnya terorisme semakin marak terjadi sehingga tindakan perlunya penanganan dan pemberantasannya. Perubahan ini seharusnya mempengaruhi persepsi gelar pasukan indonesia dalam menjaga kedaulatan wilayahnya dari ancaman terorisme transnasional atau ancaman asimetris, seharusnya gelar pasukan indonesia tidak hanya melihat ancaman internal sebagai ancaman utama akan tetapi perlunya juga melihat perubahan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara sebagai lingkungan bermain Indonesia, dalam hal ini ancaman yang bersumber dari luar atau eksternal. Pada kenyataannya persepsi ancaman gelar pasukan Indonesia masih melihat internal sebagai ancaman utama dengan strategi gelar pasukan yang lebih ditujukan kepada stabilitas keamanan dalam negeri. ......After World Trade Centre (WTC) Tragedy, transnational threats especially terrorism is often happen so it needs to be handled and to be combat. This change should influence the perception of Indonesia force employment in guarding Indonesia sovereignty from transnational terrorism threat or asymmetric threats, Indonesia force employment should not only looking internal threats as main threats but also need to see the change happen in Southeast Asia region as a play ground for Indonesia, in this case external threats. In fact, Indonesia force employment perception still looking for internal threats as main threats with force employment assembling strategy which more function to maintain internal stability.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T 28666
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Assa Rahmawati Kabul
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam masyarakat Cina tradisional ada sekelompok orang terpelajar yang disebut shenshi. Mereka adalah para penyandang gelar yang diakui oleh negara, dan dari kelompok ini pulalah diangkat para pejabat negara. Jumlah mereka yang termasuk shenshi sangat sedikit, tapi pengaruh dan kekuasaannya sangat besar. Kelompok ini mendominir kehidupan kehidupan politik, sasial dan ekonomi masyarakat Cina tra_disional. Dengan adanya hak-hak istimewa serta hubungan yang dekat dengan pemerintah, kelompok ini amat leluasa mainkan peranannya dalam masyarakat.Studi mengenai shenshi penting untuk menganalisa ma_syarakat Cina tradisional. Selain itu, studi mengenai kelompok ini masih kurang mendapat perhatian di Indonesia, antara lain karena memang belum cukup tersedia bahan-bahan sumber bacaan yang diperlukan.Karena alasan-alasan tersebut di atas, saya mencoba untuk menggambarkan kelompok shenshi ini secara umum dan menuliskannya dalam skripsi ini. Tidak lain harapan saya agar tulisan singkat ini ada manfaatnya bagi pars peminat studi masyarakat Cina, khususnya masyarakat tradisional
1985
S12829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Muflihah Fitriyani
Abstrak :
Tugas akhir ini membahas mengenai analisis gelar Sultan Hamengku Buwana VIII ndash; X dan gelar anak-anaknya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelar Sultan Hamengku Buwana VIII-X dan gelar anak-anaknya dalam buku berjudul Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ndash; Sujarah sarta Sawatawis Pranatan Lampah Budaya/ Adat tahun 1943. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk gelar Sultan Hamengku Buwana VIII ndash; X dan gelar anak-anaknya. Penelitian ini menggunakan konsep frasa nominal Gina 1981 . Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif analitis. Hasil penelitian ini adalah, kata yang dipertahankan dalam gelar anak Sultan Hamengku Buwana VIII ndash; X terletak pada kata kedua, serta kata kedua dan ketiga. Kemudian, frasa yang dipertahankan dalam gelar Sultan terletak pada frasa pertama dan kedua. Kata Ayu, Ageng, dan Ajeng dalam gelar anak perempuan posisinya tidak mungkin berada sebagai kata pertama gelar. Kata pertama hanya dapat berupa Raden, Gusti, Bendara, dan Kangjeng. Dalam gelar anak laki-laki, kata Harya dan Mas posisinya tidak mungkin berada sebagai awalan gelar, dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai satuan gelar. Kata pertama dalam gelar anak laki-laki hanya berupa Gusti, Bendara, dan Kangjeng. ...... This thesis describes about analysis of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X rsquo s title and his child rsquo s title. The data used in this research is title of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X and his child rsquo s title in the book entitled Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ndash Sujarah sarta Sawatawis Pranatan Lampah Budaya Adat. The book was published in 1943. The purpose of this thesis is to find out the title rsquo s form of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X and his children. The researcher uses nominal phrase concept of Gina 1981 . The research method that is used is descriptive analysis. The result of this research is that the main word which is maintained of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X rsquo child title are the second word and the second and third words. In addition, the maintained phrase in Sultan Hamengku Buwana rsquo s title is the first and second phrases. Ayu, Ageng, and Ajeng in the title of the daughter, could not be the first word of the title. The first word should be only be Raden, Gusti, Bendara, and Kangjeng. In a boy 39 s title, Harya and Mas unlikely to be a starting point, and can not stand alone as a unit of titles. The first word in a boy 39 s title is only Gusti, Bendara, and Kangjeng.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: IPB Press, 2017
378.2 KAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purlilaiceu
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur asertif dan ekspresif serta impikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Sumber data penelitian ini yaitu tindak tutur asertif dan ekspresif peserta diskusi pada gelar wicara Indonesia Lawyers Club TV One. Pendekatan penelitian yang ditetapkan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi melalui video youtube, simak, catat. Adapun teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Haberman dengan langkah mereduksi data atau melakukan transkrip video, menyajikan data, dan menganalisis serta menarik simpulan. Hasil pembahasan pada penelitian ini diperoleh bahwa tindak tutur asertif yang sering muncul adalah bentuk menyatakan dan mengungkapkan pendapat diikuti dengan mengusulkan, mengeluh dan melaporkan. Adapun tindak tutur ekspresif yang sering muncul dalam gelar wicara yaitu berterima kasih, memuji, meminta maaf, mengkritik, dan mengucapkan selamat. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XII pada materi teks editorial atau opini.
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2023
400 BEBASAN 10:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meidita Kusuma Wardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menjelaskan pemicu tawa dalam percakapakan humor antara David Letterman dan John Oliver pada gelar wicara Late Show with David Letterman yang ditayangkan pada 29 Januari 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis percakapan (Conversation Analysis (CA)). Penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam percakapan yang mengandung pemicu tawa, terdapat beberapa pelaku percakapan yang terlibat dengan peran dan kontribusi masing-masing. Kemudian, ada empat bentuk pemicu tawa yang ditemukan, yaitu penggunaan kata-kata tertentu, simile, dialog dalam dialog, dan gabungan dialog dalam dialog dan penggunaan kata. Keempat bentuk pemicu tawa tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya karena adanya konteks yang relevan. Hal ini menunjukkan bahwa konteks memiliki kedudukan penting dalam memicu tawa.
ABSTRACT
The purpose of this study is to illuminate triggers of laughter found in a conversation between David Letterman and John Oliver in a talk show, Late Show with David Letterman on January 29th, 2015. This study is conducted using qualitative method and Conversation Analysis (CA) approach. It shows that in the conversation, there are some participants who have certain roles and contributions. It also shows that there are four types of triggers of laughter found in the conversation which are the use of certain words, simile, dialog in dialog, and the combination between dialog in dialog and the use of certain words. Those types of triggers of laughter can function well because of relevant context. It means that context plays a prominent role in making people laugh
2016
T46145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arma Adhe Ureshii
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji teori enam jenis maksim kesantunan berbahasa dalam ilmu pragmatik yang dirumuskan oleh Leech (1993) dalam acara program televisi gelar wicara di Rusia yang berjudul Вечер С Владимиром Соловьевым (Vecher S Vladimirom Solovevym) pada salah satu episodenya yaitu Вся Правда О Шоу-Бизнесе (Vsya Pravda O Shou-Biznese). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penulis mengategorikan data tuturan dari percakapan partisipan acara ke dalam enam jenis maksim kesantunan. Dalam data penelitian ini ditemukan maksim kesantunan berjumlah total 29 tuturan yang terdiri dari lima tuturan maksim kedermawanan, empat tuturan maksim kebijaksanaan, tujuh tuturan maksim pujian, lima tuturan maksim kerendahan hati, enam tuturan maksim kesepakatan dan dua tuturan maksim simpati. ......This research examines the theory of six types of language politeness maxims in pragmatics formulated by Leech (1993) in a talk show television program in Russia entitled Вечер С Владимиром Соловьевым (Vecher S Vladimirom Solovevym) in one of its episodes, namely Вс я Правда О Шоу-Бизнесе (Vsya Pravda O Shou-Biznese). The writing method used in this research is a descriptive qualitative. The author categorizes speech data from event participant conversations into six types of politeness maxims. In this research data, it was found that there are a total of 29 politeness maxims, consisting of five maxims of generosity, four maxims of tact, seven maxims of praise, five maxims of modesty, six maxims of agreement and two maxims of sympathy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>