Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Putri Anjani
"Pesatnya pemerataan pembangunan di Indonesia mendorong tersedianya fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang mendukung dalam pembangunan tersebut, salah satu sarana dan prasarana olahraga bangunan gedung negara yaitu stadion. Sayangnya, dalam pelaksanaannya, masih banyak terdapat kekurangan, padahal stadion merupakan salah satu bangunan gedung negara yang seharusnya menjadi perhatian dalam proses pembangunannya, baik dari tahap perancangan hingga pemeliharaan. Kekurangan dan ketidakselarasan pembangunan bangunan gedung negara khusus stadion diakibatkan karena belum adanya peraturan yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah manapun di Indonesia yang secara khusus memuat standar dan ketentuan-ketentuan dalam pembangunan stadion. Karena demikian, perlu adanya pedoman perencanaan biaya gedung khusus stadion yang mengacu pada metode kontrak terintegrasi rancang bangun yang efisien berbasis Permen PU No. 22 Tahun 2018 yang mengatur tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komponen biaya bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018 serta usulan pedoman perencanaan biaya bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018.
Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang melibatkan tiga ahli untuk merumuskan pedoman perencanaan pembiayaan bangunan gedung negara stadion berdasarkan Permen PU No 22 tahun 2018. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan masing-masing ahli, menggunakan panduan wawancara terstruktur yang dirancang untuk mengeksplorasi aspek-aspek utama perencanaan pembiayaan. Hasil wawancara dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi poin-poin kunci dan menyusun draf pedoman. Draf ini kemudian divalidasi melalui umpan balik dari para ahli dan direvisi sesuai dengan masukan yang diterima, menghasilkan pedoman yang komprehensif dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Hasil penelitian ini berupa identifikasi komponen biaya standar dan non-standar pembangunan stadion serta pedoman perencanaan biaya yang komprehensif dan sesuai dengan Permen PU No 22 Tahun 2018. Pedoman ini mencakup komponen biaya utama seperti biaya arsitektur, struktur, utilitas, dan perampungan (finishing). Selain itu, pedoman juga mengatur biaya non-standar yang meliputi alat pengondisian udara, elevator, tata suara, instalasi IT, dan lain-lain. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai model di seluruh Indonesia untuk memastikan perencanaan biaya yang efisien dan mengurangi potensi perselisihan dalam proyek pembangunan stadion.
Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi komponen biaya pembangunan bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018 serta pedoman perencanaan biaya bangunan gedung negara khusus stadion yang menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun berbasis Permen PU No 22 Tahun 2018 yang dapat digunakan sebagai pengembangan model pedoman yang dapat digunakan di seluruh wilayah NKRI.

The rapid development in Indonesia has led to the availability of sports facilities and infrastructure that support this growth, including state buildings like stadiums. Unfortunately, there are still many shortcomings in their implementation, even though stadiums, as state buildings, should receive careful attention from the design phase to maintenance. The lack of alignment and deficiencies in the construction of state buildings, especially stadiums, are due to the absence of specific regulations issued by any government agency in Indonesia that set standards and guidelines for stadium construction. Therefore, there is a need for a cost planning guideline specifically for stadiums that refer to the efficient integrated design-build contract method based on Permen PU No. 22 of 2018, which regulates the construction of state buildings.
The aim of this study is to identify the cost components of state buildings, specifically stadiums, using integrated design-build contracts based on Permen PU No. 22 of 2018, and to propose cost planning guidelines for state buildings, particularly stadiums, using integrated design-build contracts based on Permen PU No. 22 of 2018.
This study employs a descriptive method with a case study approach involving three experts to formulate the cost planning guidelines for state stadium buildings based on Permen PU No. 22 of 2018. Data were collected through in-depth interviews with each expert, using a structured interview guide designed to explore the key aspects of cost planning. The interview results were qualitatively analyzed to identify key points and draft the guidelines. The draft was then validated through feedback from the experts and revised according to the feedback received, resulting in comprehensive guidelines that comply with the relevant regulations.
The results of this study include the identification of cost components for the construction of state buildings, specifically stadiums, using integrated design-build contracts based on the Indonesian Minister of Public Works Regulation No. 22 of 2018. Additionally, the research proposes cost planning guidelines for state buildings, particularly stadiums, using integrated design-build contracts based on the same regulation, which can be developed as a model guideline applicable throughout Indonesia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Marastuti
"Banyaknya pembangunan infrastruktur di Jakarta membuat pengawasan internal pelaksanaan kontrak rancang bangun pembangunan gedung negara perlu mendapat perhatian. Permasalahan dalam pengawasan internal, yaitu masih adanya beberapa temuan yang tidak terdeteksi oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) namun ditemukan oleh auditor eksternal, serta keterlambatan penyelesaian pengawasan. Permasalahan tersebut diantaranya, terbatasnya jumlah auditor teknis, belum meratanya pengetahuan dan pengalaman pengawasan konstruksi, penugasan yang tumpang tindih, dan proses pelaporan yang memakan waktu lama. Permasalahan tersebut berdampak pada tidak tercapainya tujuan pengawasan internal dan ketidakpatuhan proses konstruksi terhadap peraturan perundangan, sehingga pengawasan internal konstruksi tidak berjalan secara efektif dan efisien. Dalam pemerintahan, diperlukan adanya standarisasi prosedur operasional (SOP) untuk membantu kinerja pemerintah agar pelaksanaannya lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar prosedur operasional pengawasan internal konstruksi bangunan gedung negara menggunakan kontrak rancang bangun berbasis risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip atau studi literatur, survei kuesioner, dan metode Delphi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat 3 proses bisnis dalam pengawasan internal, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Dalam aktivitas pengawasan internal ditemukan 90 risiko yang mungkin terjadi dan 16 risiko diantaranya dikategorikan sebagai level risiko tinggi. Respon risiko atas 16 risiko tinggi tersebut digunakan sebagai dasar pengembangan SOP berbasis risiko.

The amount of infrastructure development in Jakarta makes internal control of the implementation of design and build contracts for construction of state buildings need attention. The problem is there are still some findings that are not detected by APIP but found by external auditors, and delays in completing assignments. The problems include a limited number of technical auditors, uneven knowledge, and experience of construction supervision, overlapping assignments, and a report process that takes time. These problems have an impact, that are lack of internal control objectives’s achievement and non-compliance with laws and regulations, thus showing that internal control of construction is not running effectively and efficiently. In government, it is necessary to standardize operational procedures (SOP) to help government performance more effective and efficient. This research aims to develop SOP for internal control of building construction using design and build contracts with risk based. Methods used in this research are archival analysis or literature study, questionnaire survey, and Delphi method. The results showed that there are 3 business processes, namely the planning, implementation, and reporting. In internal control activities, 90 potential risks were found and 16 of them were categorized as high-risk level. Risk responses of 16 high risks are used as the basis for developing risk-based SOP."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Jonathan Hasian
"Pembangunan Stadion sangatlah kompleks karena kerumitan dan kompleksitasnya maka metode kontrak terintegrasi rancang bangun dinilai lebih efisien untuk diterapkan dibandingkan metode konvensional. Namun, masih ada masalah atau penyebab kegagalan untuk melaksanakan kontrak desain. Salah satu contoh masalah fantastis yang muncul pasca pembangunan Proyek Asian Games XVIII 2018 adalah adanya sengketa cost mismatch dimana total kerugian akibat sengketa ini sebesar Rp. 5,3 triliun dari Rp. 7,4 triliun anggaran. Dalam proyek pembangunan The Montreal Olympic Stadium dimana Stadium Area telah mengalami pembengkakan biaya sebesar $60 juta. Proyek ini mengalami kerugian sebesar $270 juta karena ada masalah pada tahap pengembangan desain dan karena itu pekerjaan lokasi karena tidak ada ruang untuk slip jadwal. Insiden lain yang berkaitan dengan struktur adalah menimpa Miller Park pada tahun 2001, diperlukan $ 13 juta untuk perbaikan yang dibayarkan karena kerusakan. Melihat delik masalah yang terjadi. Maka Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar perencanaan biaya untuk design development, sitework, dan struktur pada pekerjaan area stadion pada kontrak terintegrasi rancang bangun gedung negara berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No 22 tahun 2018 untuk meningkatkan akurasi biaya. Penelitian ini diawali dengan studi pustaka untuk menetapkan dan mengidentifikasi latar belakang masalah dan sebagai penunjang penelitian, selanjutnya dilakukan perumusan dalam pertanyaan penelitian yaitu biaya standar dan non standar, standar spesifikasi teknis, standar penyajian biaya, standar biaya per meter persegi, dan standar biaya per kursi untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, penelitian ini akan menggunakan metode validasi dan uji statistik seperti Metode SEM dan SPSS. Hasil penelitian ini diharapkan dengan adanya Standar Perencanaan Biaya dapat meningkatkan akurasi biaya dan tidak mengalami pembengkakan biaya dalam pelaksanaan proyek yang menimbulkan kerugian besar seperti sebelumnya. Temuan model matematis hasil penelitian ini adalah berdasarkan Original Sample (O) yaitu Y= 0.573X1-0.249X2+0.229X3. Dapat juga dikatakan bahwa tingkat akurasi meningkat jika variabel X1 Standard Cost dan X3 Miscellaneous Expenses dinaikkan, dan tingkat akurasi juga meningkat jika variabel X2 dinaikkan. Biaya Non-Standar berkurang. dapat dilihat bahwa model yang dihasilkan dapat mewakili kondisi sebenarnya di lapangan sebesar 64,3%.

The stadium is very complex because of the complexity the design and build integrated contract method is considered efficient to apply than the conventional method. However, there are still problems or causes of failure to implement the design contract. One example of a fantastic problem that arise after the construction of the 2018 Asian Games XVIII Project was that there was a dispute regarding a cost mismatch where The total loss caused by this dispute amounted to Rp. 5.3 trillion from Rp. 7.4 trillion of the budget. In the construction project of The Montreal Olympic Stadium where the Stadium Area has experienced a cost swelling of $ 60 million. This project suffered a loss of $270 million because there is a problem at the design development stage and Because of that the sitework as there was no room for schedule slippage. Other incidents related to the structure is the befell Miller Park in 2001, required $13 million in repairs paid because of the malfunction. Seeing the offense of the problem. This research aims to develop the cost planning standards for design development, sitework, and structure on stadium area works on integrated contracts based on state building design based on PUPR Minesterial Decree No 22 year of 2018 to improve cost accuracy. This research began with a literature study to establish and identify the background of the problem and as a support for the study, then the formulation is carried out in research questions there are standard and non-standard cost, technical specification standards, cost presentation standards, cost standards per square meter, and cost standards per seat to get results that are academically justifiable, this research will use validation methods and statistical tests like SEM and SPSS Method. The results of this research were expected with the existence of a Cost Planning Standard can increased cost accuracy and not experiencing cost overruns in project implementation which caused large losses as before. for the mathematical model of the research results based on the Original Sample (O), namely Y= 0.573X1-0.249X2+0.229X3. It can also be said that the level of accuracy increases if the variable X1 Standard Cost and X3 Miscellaneous Expenses is increased, and the accuracy rate is also increased if the X2 variable is increased. Non-Standard Costs are reduced. it can be seen that the resulting model can represent the actual conditions in the field. by 64.3%
Keywords: State Buildings, Design and Construction, Cost Planning Standards, Stadiums, Areas, Design Development, Sitework, and Structures.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library