Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Faozi Kurnia D
Abstrak :
Isolat bakteri SM 1_7 merupakan mikroorganisme yang diisolasi dari habitat mangrove dan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hidrokarbon sebagai sumber energi. Penelitian sebelumnya menguji kemampuan bakteri SM 1_7 pada konsentrasi hidrokarbon 1 . Potensi kemampuan biodegradasi isolat bakteri SM 1_7 perlu diuji kembali dengan meningkatkan konsentrasi senyawa hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan biodegradasi isolat bakteri SM 1_7 pada konsentrasi minyak diesel 1,5 . Pengukuran pertumbuhan isolat bakteri SM 1_7 dilakukan menggunakan metode Total Plate Count TPC dan analisis degradasi senyawa hidrokarbon menggunakan metode GC/MS. Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa isolat SM 1_7 mengalami peningkatan jumlah koloni dari 9,38 x 105 CFU/mL pada jam ke-0 menjadi 9,28 x 108 CFU/mL setelah inkubasi 48 jam. Hasil analisis biodegradasi senyawa hidrokarbon menunjukkan bahwa isolat SM 1_7 mampu mendegradasi beberapa senyawa alkana dengan panjang rantai karbon C12--C23, yaitu Dodecane 49,997 , tridecane 49,603 , tetradecane 13,880 , pentadecane 34,323 , hexadecane 9,247 , heptadecane 33,683 , heneicosane 61,143 , tricosane 51,453 , dan senyawa asam lemak hexadecanoic acid 75,467 dan octadecanoic acid 82,630. ......Bacterial isolate SM 1 7 was isolated from mangrove habitat and has the capability to utilize hydrocarbons as a carbon source. Previous research examined the capability of bacterial isolate SM 1 7 to degrade 1 v v hydrocarbon. The biodegradation potential of hydrocarbons from bacterial isolate SM 1 7 needs to be re examined by increasing the concentration of hydrocarbon. The objective of this research is to analyze the hydrocarbon degrading capabilities of bacteria isolate SM 1 7 in 1,5 v v diesel oil. Growth measurement of SM 1 7 bacterial isolate was performed using Total Plate Count TPC method, and analysis of hydrocarbon degradation was carried out by GC MS. The growth measurements show that the total number of bacteria increased from 9,38 x 105 CFU mL to 9,28 x 108 CFU mL after 48 hours incubation. Analysis of hydrocarbon compounds showed that bacteria isolate SM 1 7 is capable of degrading alkane hydrocarbon compounds with carbon chain length C12 C23, namely Dodecane 49,997 , tridecane 49,603 , tetradecane 13,880 , pentadecane 34,323 , hexadecane 9,247 , heptadecane 33,683 , heneicosane 61,143 , tricosane 51,453 , and fatty acid compounds hexadecanoic acid 75,467 and octadecanoic acid 82,63.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dachniar Hajar
Abstrak :
Bakteri yang berpotensi mendegradasi hidrokarbon dapat diperoleh dari tanah yang tercemar hidrokarbon. Penelitian bertujuan mendapatkan isolat bakteri dari sampel tanah tercemar hidrokarbon dan mengetahui kemampuan isolat bakteri tersebut dalam mendegradasi hidrokarbon. Isolasi dilakukan menggunakan medium Ilyina dkk. (2003). Identifikasi dilakukan dengan mengamati sifat morfologi dan aktivitas biokimia, sedangkan analisis hasil degradasi hidrokarbon dilakukan dengan GC/MS. Sebanyak 3 dari 9 isolat yang diperoleh dipilih untuk melihat kemampuan degradasi hidrokarbon, yaitu DT2 (Pseudomonas), DT5 (Citrobacter) dan DT8 (Enterobacter). Isolat DT2 dipilih untuk analisis hidrokarbon karena memiliki pertumbuhan paling baik dalam medium BSM + 1% hidrokarbon. Hasil pengukuran berat ekstrak minyak solar setelah penambahan Isolat DT2 menunjukkan penurunan sebesar 32,5%. Hasil analisis sisa senyawa hidrokarbon memperlihatkan penurunan luas area yang mengindikasikan penurunan konsentrasi senyawa yang diduga merupakan hexadecanoic acid, methyl ester dan n-heneicosane masing-masing sebesar 97,66% dan 96,79%. Hydrocarbon degrading potential bacteria can be isolated from hydrocarbon contaminated soil. This research aims to obtain bacterial isolates from hydrocarbon contaminated soil and study the hydrocarbon degradation capabilities of selected isolates. Isolation was carried out using Ilyina et al. (2003) medium. Bacterial identification was performed based on morphological and biochemical characterizations, while GC/MS was used for analysis of hydrocarbon degradation capabilities. Nine isolates were obtained and three of them were selected to examine hydrocarbon degradation capability, namely DT2 (Pseudomonas), DT5 (Citrobacter) and DT8 (Enterobacter). The DT2 isolate was selected for analysis of hydrocarbon degradation because it has the highest growth in BSM medium + 1% hydrocarbon. The results from weight measurements of diesel oil extract after the addition of DT2 isolates showed a decrease of 32.5%. The results of hydrocarbon degradation analysis showed decrease in the area that indicate a decrease in concentration of compounds suspected to be hexadecanoic acid, methyl ester and n-heneicosane respectively 97.66% and 96.79%.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adara Permata Halimatunnisa
Abstrak :
Jeruk limau adalah salah satu sumber minyak atsiri yang dapat dijumpai secara mudah di Indonesia, tetapi belum banyak penelitian yang menguji manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi minyak atsiri kulit jeruk limau dalam menghambat aktivitas enzim tirosinase dan elastase, serta melakukan karakterisasi menggunakan pengukuran massa jenis, indeks refraksi, putaran optik, dan analisis GC-MS. Metode ekstraksi minyak atsiri dilakukan menggunakan distilasi air, kemudian pengujian antitirosinase dan antielastase dilakukan dengan mengukur absorbansi minyak atsiri dalam menghambat enzim menggunakan microplate reader. Asam kojat sebagai pembanding uji antitirosinase memiliki IC50 sebesar 4,26 μg/mL, sedangkan minyak atsiri kulit jeruk limau memiliki IC50 sebesar 235,89 μg/mL. Pada pengujian antielastase, pembanding kuersetin menunjukkan IC50 6,12 µg/mL terhadap enzim elastase, sedangkan minyak atsiri kulit jeruk limau memiliki IC50 sebesar 40,66 μg/mL. Nilai massa jenis minyak atsiri kulit jeruk limau sebesar 0,8317 g/mL, indeks refraksi sebesar 1,467, dan perputaran optik sebesar [α] 25 = +35,10 (c=1, neat, λ=589 nm) yang memberikan informasi awal mengenai kebenaran minyak atsiri yang diteliti. Hasil analisis GC-MS menunjukkan adanya senyawa aktif dalam minyak atsiri, yaitu β-pinena, d-limonena, sitronelal, sitronelol, dan α-pinena. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan kebenaran minyak atisiri kulit jeruk limau dan potensinya sebagai ihibitor tirosinase dan elastase. ......One such source of essential oil is Citrus amblycarpa, commonly known as kaffir lime, which is readily available in Indonesia, but there have been limited studies exploring its potential applications. This research aims to investigate the inhibitory potential of kaffir lime peel essential oil against tyrosinase and elastase enzymes, while also characterizing its physical and chemical properties through density, refractive index, optical rotation, and GC-MS analysis. The essential oil was extracted using water distillation, and its anti- tyrosinase and anti-elastase activities were evaluated by measuring its absorbance using a microplate reader. The positive control, kojic acid, exhibited an IC50 value of 4.26 μg/mL in the anti-tyrosinase assay, while the kaffir lime peel essential oil sample showed an IC50 value of 235.89 μg/mL. In the anti-elastase assay, the positive control, quercetin, displayed an IC50 value of 6.12 µg/mL, while the kaffir lime peel essential oil sample demonstrated an IC50 value of 40.66 μg/mL. The measured density of kaffir lime peel essential oil was 0.8317 g/mL, with a refractive index of 1.467 and an optical rotation of [α]D25 = +35.10 (c = 1, neat, λ = 589 nm). GC-MS analysis identified several active compounds in the essential oil, including β-pinene, d-limonene, citronellal, citronellol, and α-pinene.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library