Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Muhidin
Abstrak :
Penggunaan bata merah sudah sangat umum dalam berbagai bentuk dan jenis bangunan teknik sipil. Beberapa fungsi dari bata merah ini adalah dinding pengisi, partisi mangan, pondasi, kolom, dan lain-lain. Dalam struktur pasangan bata merah terdapat komponen-komponen yang memberikan sumbangan kepada kekuatan pasangan bata merah itu sendiri. Komponen-komponen tersebut adalah bata merah dan mortar sebagai pengikat. Namun dalam analisa perhitungan portal, kekuatan pasangan bata merah biasanya selalu diabaikan. Ini disebabkan karena kurangnya acuan yang memuat parameter kekuatan bata merah ataupun kekuatan pasangan bata merah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pasangan bata merah pejal Cikarang terhadap gaya pra-tekan dan gaya lateral. Benda uji berupa pasangan bata triplet yang tersusun dengan adukan mortar struktural yaitu 1:3 dan 1:4 serta mortar non-struktural yaitu 1:5. Gaya pra-tekan merupakan representasi dari beban-beban vertikal permanen yang bekerja pada tembok bata, sedangkan gaya lateral merepresentasikan gaya yang menyerupai gaya statik arah horizontal yang bekerja pada pasangan bata tersebut seperti angin dan gempa bumi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan mutu mortar yang berbeda dan pemberian beban pra-tekan yang bervariasi berpengaruh terhadap kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Semakin tinggi mutu mortar akan semakin tinggi pula kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Sampai batas kekuatan tekannya, semakin tinggi beban pra-tekan yang diberikan semakin tinggi pula kemampuan pasangan bata dalam menahan beban lateral. Selain itu diperoleh kekuatan geser awal/ kekuatan geser, ?o dan koefisien friksi, antara bata dengan mortar. Pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:4 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.33 - 0.51 MPa dan nilai 4 berkisar antara 0.85 - 1.07. Sedangkan pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:5 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.18 - 0.34 MPa dan nilai berkisar antara 1.07 - 1.44. Tipe keruntuhan yang mendominasi adalah keruntuhan ikatan/bond failure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35091
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Flora Budiatna
Abstrak :
Dalam struktur bangunan kita banyak menjumpai bangunan portal beton bertulang dengan memakai bata merah sebagai dinding, khususnya dalam bangunan rumah tinggal. Dinding bata merah berfungsi sebagai pengisi portal yang semula dalam desainnya tidak memperhitungkan kekakuan dari dinding bata itu sendiri. Tetapi dalam pelaksanaannya, dinding bata secara otomatis tidak terpisah dari struktur portalnya sehingga menyumbangkan kekakuan pada struktur secara keseluruhan.
Skripsi ini meneliti sejauh mana sumbangan kekakuan dari dinding bata terhadap struktur dengan menggunakan pembebanan gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bentuk dari gaya, khususnya gaya lateral yang membebani struktur. Struktur portal sendiri lemah dalam menahan gaya lateral sehingga akan dilihat pengaruh dari gempa bumi jika kekakuan dinding bata ikut diperhitungkan. Dalam melakukan simulasi dengan menggunakan program Matlab akan dibuat parameter-parameter variasi, yaitu kekakuan dinding bata, periode getar gempa, dan modelisasi DOF struktur. Gempa bumi yang dipakai adalah gempa El Centro NS 1940 dan gempa sinusoidal. Hasil yang akan dicari adalah respon struktur yang berupa gaya dalam (gaya geser) dan lendutan. Sebagai dasar acuan dalam menganalisa, dicari pula respon spectrum sinusoidal dan El Centro.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34761
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Praditya M.
Abstrak :
Peningkatan keamanan dalam pengendaraan sepeda motor terkait dengan pengukuran kemiringan rodanya akan sangat membantu masyarakat. Akan tetapi sampai saat ini belum ada alat yang bisa digunakan untuk mengukur kemiringan roda sepeda motor secara akurat. Oleh karena itu, mengacu pada metode spooring pada mobil, dirancang alat untuk mengukur kemiringan roda sepeda motor yang dilakukan dengan memperhitungkan 2 parameter, yaitu camber angle pada arah vertikal roda, dan slip angel pada arah horizontal roda. Swing arm dan shaft roda digunakan sebagai acuan kelurusan badan motor secara keseluruhan. Salah satu komponen alat ukur yang berfungsi sebagai sensor, akan mengalami defleksi akibat kemiringan roda. Kemampuan defleksi komponen dipengaruhi oleh kemampuan ending yang bergantung pada dimensi komponen dan sifat material dari yang dijadikan bahan baku. Aluminium dijadikan pilihan supaya didapatkan komponen yang elastis namun sensitif untuk mendeteksi kemiringan roda. Tujuan dari perancangan ini adalah memperoleh hasil pengukuran yang cukup akurat untuk menentukan kemiringan roda. Rancangan akhir alat ukur kemiringan ini menggunakan metode adjustment untuk memudahkan pemasangan pada roda. Pengujian dan simulasi dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga dari software Autodesk Inventor 2008.
......The improvement of riding motorcycles security, related with the wheel's mis-alignment measurement will be very helpful to people. However, there's still no measuring equipment that could assure the acuracy of that kind of measurement. Therefore, based on car's spooring method, a measuring equipment was designed as it's considering 2 parametres ; camber angle which is at vertical axis and slip angle which is at horizontal. The swing arm and the wheel's shaft are used as the representatives of the vehicle's alignment. One of the components of the measuring equipment, which is functioning as a sensor, will be deflected as a result of mis-alignment of the wheel. Its deflecting ability is effected by the bending ability which is very dependent on the component's dimension and the material properties of its basic material. Aluminium has been chosen as the basic material so that the component will be elastic and sensitive enough to detect the deflection of the wheel. Adjustment mechanism has been applied to the final design of this mis-alignment measurer for solving assembly problems. Test and simulation have been done using the Finite Element Method of Autodesk Inventor 2008.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.02.08.81 Pra p
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library