Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Ghaisa Aufa
"ABSTRAK
Penggunaan cross flow fan CFF sebagai propulsi vertical take off and landing VTOL pada pesawat terbang telah diteliti oleh banyak pihak. Umumnya CFF yang diteliti memiliki bentuk desain yang sama. Pada penelitian ini, CFF dimodifikasi dengan penambahan silinder di tengah fan. Dengan penambahan tersebut maka sumber gaya angkat tidak hanya berasal dari outlet namun juga dari silinder. Pada intinnya, penambahan silinder tersebut diharapkan dapat meningkatkan gaya angkat yang dihasilkan oleh CFF. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan simulasi Computational Fluid Dyanamics CFD dengan perangkat lunak ANSYS CFX. CFF yang diteliti memiliki diameter 80 mm dengan lebar 200 mm dan memiliki jumlah sudu sebanyak 26 buah. Penelitian ini menggunakan empat variasi model. Keempat model tersebut adalah CFF biasa, CFF termodifikasi, CFF termodifikasi dengan silinder 24 mm, dan CFF termodifikasi dengan silinder 32 mm. Model-model tersebut kemudian disimulasikan dengan dua tipe variasi. Pertama, pada kondisi kecepatan sudu dan silinder yang sama, dari kecepatan 4000 RPM hingga 8000 RPM. Dan kedua, pada kondisi kecepatan sudu dan silinder yang berbeda, dari kecepatan silinder -8000 RPM hingga 16000 RPM. Hasil simulasi menunjukkan bahwa performa CFF dengan penambahan silinder memiliki gaya angkat yang lebih baik dibanding dengan yang tidak. Dibandingkan dengan CFF biasa, CFF dengan silinder menghasilkan gaya angkat 9,1 lebih tinggi. Jika silindernya memiliki kecepatan dua kali kecepatan sudu, maka gaya angkatnya dapat meningkat hingga 34 . Dengan performa seperti itu, maka CFF dengan silinder memiliki potensi untuk dijadikan propulsi vertikal.

ABSTRACT
The use of cross flow fan CFF as vertical take off and landing VTOL propulsion has been studied by many researchers. Generally, the studied CFF has a same design. In this research, CFF is modified with the additional of cylinder at the center of the fan. By adding cylinder, the source of lift will not only generated from outlet but also from cylinder. Concisely, the additional of cylinder is expected to increase the lift of CFF. The research method uses Computational Fluid Dynamics CFD with software ANSYS CFX. The studied CFF model has 80 mm diameter with 200 mm span and has 26 blades. This research uses four model variations. The variations are a common CFF, a modified CFF, a modified CFF with 24 mm cylinder, and a modified CFF with 32 mm cylinder. Those models will be simulated in two variations. Firstly, a condition with the blades and cylinder rotated in a same speed, from 4000 RPM to 8000 RPM. Secondly, a condition with the blades and cylinder rotated in different speed, from 8000 RPM to 16000 RPM. The result of simulation shows that the addition of cylinder will give a better lift than the common one. Compared to the common CFF, the CFF with cylinder will generated a better lift about 9,1 higher. If the cylinder speed is increased twice to the blades speed, the lift will be increasing to 34 higher. With those kind of performance, then CFF with cylinder has potential to be a vertical propulsion device."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Pratiwi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sudut serang, bilangan Reynolds dan desain winglet terhadap performa pesawat Cessna 172 Skyhawk. Winglet meningkatkan efisiensi dengan memecahkan vorteks pada wingtip sehingga dapat mengurangi gaya hambat dan meningkatkan rasio perbandingan gaya angkat dan gaya hambat. Spesimen merupakan duplikasi dari sayap pesawat Cesnna 172 Skyhawk dengan rasio 1:40 yang terbuat dari kayu balsa. Terdapat tiga desain winglet yang berbeda yang kemudian dibuat perbandingan
dengan sayap tanpa winglet. Ekperimen dilakukan pada sebuah terowongan angin model terbuka untuk mengukur besarnya gaya angkat dan gaya hambat untuk bilangan Reynolds 25.000 dan 38.000. Setelah melakukan penelitian dapat diketahui bahwa semua sayap yang
dipasang winglet memiliki koefisien gaya angkat yang lebih besar jika dibandingkan dengan sayap tanpa winglet untuk kedua bilangan Reynold. Dapat disimpulkan juga bahwa secara umum semua sayap yang dipasang winglet memiliki perbandingan koefisien gaya angkat dan gaya hambat yang lebih besar jika dibandingkan dengan sayap tanpa winglet dimana winglet cant bersudut 45 derajat merupakan winglet yang memiliki perbandingan koefisien gaya angkat dan gaya hambat tertinggi."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library