Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Ilham Mey Setiawan
"Pada saat pengoperasian transformator, permasalahan yang umum terjadi adalah timbulnya kegagalan, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Isolasi minyak memiliki peranan yang penting terhadap kinerja suatu transformator. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengontrolan terhadap kondisi minyak transformator agar keandalannya tetap terjaga. Pengontrolan kondisi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pengujian minyak transformator berdasarkan uji parameter utama, yaitu pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA), pengujian kandungan air (water content) dan pengujian tegangan tembus (breakdown voltage).
Dari keenam sampel minyak yang diujikan, indikasi awal yang terjadi adalah fenomena kegagalan dengan tingkat energi yang rendah, seperti korona, overheated cellulose dan permasalahan yang melibatkan logam panas. Selain itu, dengan menggunakan metode koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa parameter pengujian DGA merupakan parameter uji yang berdiri sendiri atau tidak berkaitan dengan parameter uji lain. Sementara pengujian tegangan tembus dan kandungan air memiliki korelasi yang tinggi yaitu berbanding terbalik, sehingga hasil dari pengujian salah satu parameter, dapat diprediksi apabila nilai dari hasil pengujian parameter lainnya telah diketahui.
Hal ini terlihat dari hasil pengujian bahwa sampel minyak ke-4 memiliki kandungan air tertinggi yaitu 14,525 ppm dan tegangan tembus terendah sebesar 43,2 kV. Sebaliknya, sampel minyak ke-6 memiliki kandungan air terendah, yaitu 6,332 ppm dan tegangan tembus tertinggi sebesar 71,9 k.

At the time operation of the transformer, a common problem that occur is the onset of failure, both thermal and electrical failure. Insulating oil has an important role on the performance of a transformer. Therefore, a control on the condition is needed in order to maintain its reliability. The control condition can be done by testing transformer oil based on the main parameters test, such as Dissolved Gas Analysis (DGA) test, water content test and breakdown voltage test.
From the six oil samples that tested, initial indications are failure phenomenon that occurs with low energy levels, such as corona, overheated cellulose and issues involving hot metal. Moreover, by using the correlation coefficient method can be concluded that DGA is a stand-alone test parameters or not related to the other test parameters. While the breakdown voltage and water content test have a high correlation, which is inversely proportional, so that the result of testing one of the parameters, can be predicted if the value of the other parameters of the test result are known.
This can be seen from the test results that the 4th oil samples has the highest water content with the value 14,525 ppm and also the lowest breakdown voltage of 43,2 kV. In contrast, the 6th oil sample has the lowest water content, i.e 6,332 ppm and the highest breakdown voltage of 71,9 kV.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hardityo
"Permasalahan yang umum pada operasional transformator daya adalah timbulnya kegagalan (failure), baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Kegagalan termal dan kegagalan elektris umumnya menghasilkan gas-gas berbahaya yang biasa dikenal sebagai fault gas. Kebanyakan transformator daya biasanya menggunakan minyak isolator yang fungsinya selain sebagai pendingin juga untuk melarutkan gas-gas berbahaya tersebut agar tidak beredar bebas. Mengindentifikasi jenis dan jumlah konsentrasi gas yang terlarut pada minyak dapat memberikan informasi akan adanya indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator. Metode untuk mengidentifikasi dan menganalisis gas-gas terlarut pada minyak disebut sebagai DGA (Dissolved Gas Analysis).
Skripsi ini akan membahas bagaimana uji DGA dapat mengidentifikasi indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator. Sejumlah sampel minyak diambil dari minyak isolator pada sebuah transformator daya lalu sampel tersebut dimasukkan ke dalam peralatan uji DGA. Hasilnya adalah sejumlah data yang menunjukkan tingkat konsentrasi fault gas. Transformator dan minyak isolator yang diujikan masih berada dalam kondisi yang baru. Setelah memperoleh sejumlah data, selanjutnya dilakukan berbagai metode analisis untuk mengetahui indikasi kegagalan yang ada pada transformator daya yang diujikan.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pada awalnya transformator diindikasikan mengalami kerusakan dalam tingkat yang cukup parah. Hal ini terindikasi dari tingginya nilai gas etilen, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Seiring pertambahan temperatur minyak, maka nilai konsentrasi fault gas juga semakin tinggi. Hal ini seharusnya tidak terjadi mengingat kondisi transformator dan minyak isolator yang masih baru. Ketika sudah dilakukan proses perbaikan transformator dan pembersihan minyak, maka nilai konsentrasi fault gas turun dengan drastis. Beberapa waktu setelah proses pembersihan minyak, kondisi ini terus berlanjut. Hal ini menunjukkan bahwa transformator berada dalam kondisi normal. Sehingga dapat diambil kesimpulan akhir bahwa ada proses yang menyalahi prosedur ketika transformator belum diaktifkan, baik dari saat perangkaian, pemvakuman ataupun proses pengisian minyak.

A problem that always occur when a power transformer is being operated is failure, both thermal fault and/or electrical fault. Thermal failure and electrical failure generally produce some gasses that known as fault gasses. Most of power transformers are usually using oil insulator that has functions as transformer cooler and as a solvent material to dissolve those fault gasses. Indentifying type and quantity of those gasses will gave us some information about indication of failure that occur in transformer unit. A method to identify and analyze fault gasses that dissolved in transformer oil is known as DGA ? Dissolved Gas Analysis.
This paper presents about how DGA testing can identify fault indicator that occur in transformer. Several oil samples are taken from oil insulator in a power transformer, and then those samples are tested by using DGA analyzer device. The result is some data that show concentration value of fault gasses. Transformer and oil insulator being tested are in fresh condition. After receive some data then some analysis methods are applied to distinguish fault indicator that occur in power transformer that have been tested.
Earlier data shows that transformer is breakdown in a severe level. This condition is indicated from the high values of some gasses, such as ethylene, carbon monoxide, and carbon dioxide. As the oil temperature increase, concentration values from fault gasses are also increase. This condition is not supposed to be happened because both transformer and oil insulator are in fresh condition. When transformer and oil insulator are already treated, so the concentration value of fault gasses will decrease significantly. Several periods after oil insulator are treated, this condition is keep continuing. So, the final conclusion is that transformer is on a normal condition. Breakdown condition from early data is occur because there are some process that out of procedure when transformer is not activated, can be either from installation, vacuuming, or oil filling process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stefan Heryanto
"Transformator merupakan salah satu peralatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem tenaga listrik. Transformator berfungsi untuk mengubah level tegangan dari daya yang dialirkan tanpa merubah frekuensi tegangan tersebut. Salah satu jenis dari transformator adalah transformator tenaga. Transformator tenaga merupakan transformator yang berfungsi sebagai penyalur daya dari pembangkit ke sistem tenaga listrik. Disini penulis mengambil contoh minyak isolasi dari transformator tenaga yang digunakan untuk transmisi tenaga listrik dengan rating 70 kV. Banyak pengujian yang dapat dilakukan pada minyak transformator untuk mengetahui karakteristik minyak transformator tersebut. Pengujian-pengujian secara garis besar dibagi menjadi pengujian karakteristik dan analisis gas terlarut. Pengujian karakteristik yang digunakan penulis antara lain adalah pengujian tegangan tembus, pengujian tegangan antar muka, pengujian kadar air, pengujian kadar asam (angka kenetralan), dan pengujian warna. Pengujian yang kedua dilakukan dengan metode analisis gas terlarut. Metode ini digunakan untuk mengukur berapa banyak gas yang terlarut di dalam minyak transformator tersebut. Gas-gas yang terdeteksi merupakan indikasi dari terjadinya suatu kerusakan didalam transformator sehingga dengan melihat gas mana yang jauh melebihi batas kita dapat mengetahui kerusakan apa yang ada pada transformator. Berdasarkan analisis dari data-data pengujian tersebut akan ditentukan tindakan yang akan dilakukan pada setiap transformator.

Transformer is one of many tools that can not be separated from a power system. Transformer is used to change the voltage level of the transmitted power without changing its frequency level. One example of transformer is a power transformer. Power transformer is a transformer that serves as a supplier of power generation to the power system. Here the authors take the example of the insulating oil of power transformers used for electric power transmission with a rating of 70 kV. Many tests that can be performed on transformer oil to know the characteristics of the transformer oil. Oil tests broadly divided into characteristics tests and dissolved gas analysis. Testing characteristics used by the author, among others, is the breakdown voltage, interfacial tension, water level, acid levels (neutrality number), and color. The second test was conducted using dissolved gas analysis. This method is used to measure how much gas is dissolved in the transformer oil. The gases that were detected point out the occurrence of a fault in the transformer so we can know that there is damage to the transformer when the detected gas is beyond the limit. Based on the analysis of the test data, we must take specified action on each transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library