Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astri Nugroho
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian skala mikrokosmos yang bertujuan untuk melakukan uji kemampuan konsorsium mikroba hidrokarbonoklastik untuk meningkatkan degradasi sludge minyak bumi dengan perlakuan penambahan pupuk NPK sebagai sumber nitrogen. Percobaan secara aerobik dilakukan dengan meletakkan erlenmeyer pada shaker incubator dengan kecepatan putaran 120 rpm pada temperatur 50°C. Pengamatan selama 150 hari pada skala mikrokosmos menunjukkan konsorsium mampu tumbuh dengan baik hingga beban sludge mencapai 50% (v/v). Pertumbuhan maksimum dan laju pertumbuhan maksimum konsorsium dalam medium cair terjadi pada perlakuan III C (penambahan 50% (v/v) substrat dalam bentuk sludge minyak bumi dan penambahan nitrogen dalam bentuk pupuk NPK sebanyak 30% (b/v) dan substrat yang ditambahkan. Hingga hari ke-150 semua perlakuan terdegradasi di atas 64%. Degradasi tertinggi terjadi pada perlakuan III A diikuti oleh perlakuan III C, masing-masing sebesar 88,72% dan 87,19%. Hasil analisis kromatografi gas menunjukkan bahwa pada t 15 dan t30 muncul senyawa C8 dan C9 yang kemudian menghilang kembali setelah hari ke-30. Senyawa C10 meningkat pada t30 sedangkan mulai dari C11 hingga C17 secara berangsur-angsur kelimpahan relatifhya semakin menurun. Penurunan terbesar terjadi pada C14, yaitu semula 85,28% menjadi 43,11%. Di akhir penelitian berhasil diidentifikasi 7 jenis bakteri, dan 5 jenis di antaranya bergenus Bacillus yang bersifat aerobik.
Crude Oil Sludge Degradation in Microcosmic Scale: Simple Simulation as Preliminary Study on Land Treatment Bioremediation. A study in microcosmic condition has been carried out to evaluate the bacterial hydrocarbonoclastic capability in increasing the oil sludge degradation being mixed with NPK fertilizer as nitrogen resources. Aerobic test was carried out by putting erlenmeyers in a shaker incubator, 120 rpm shaking speed, at 50°C temperature. While 150 days in microcosmic one observation showed that the consortium has the potential to grow up to 50% (v/v) sludge oil load. Maximum growth and maximum growth rate of the consortium occurred in the III C treatment (by adding 50% (v/v) sludge oil and by mixing nitrogen in the form of NPK fertilizer amounting 30% (w/v) of added substrat. The observation showed that at the day 150, all the treatments were degradated above 64%. Highest degradation accured in the III A treatment followed by the III C treatment amounting 88.72% and 87.19% respectively. The gas chromatography analysis showed that at t15 and t30, hydrocarbon C8 and C9 turned up and then vanished after t30. Hydrocarbon do increased at t30 while the relative abundance of C11 up to C17 was decreasing gradually. The biggest decreasing of that was in C14, as 85.28% before and 43.11% after. At the end of the study 7 species of bacteria were identified, 5 of them are of Bacillus sp, which are aerobical.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Octaviyani
Abstrak :
Prospek hidrokarbon di Cekungan Jawa Barat Selatan masih dipertanyakan dan perlu identifikasi lebih detail. Lokasi penelitian ini tepatnya berada di Anggota Konglomerat Formasi Bayah (Teb). Formasi ini di dominasi oleh konglomerat, batupasir kuarsa, batulempung, tuf, dan batu bara. Di Formasi Bayah, salah satunya, sungai cidahu dan cipanadogan ditemukan batuan serpih dengan indikasi rembesan minyak yang sudah mengering di sela-sela batuan. Rembesan minyak yang berada di batuan ini belum diketahui karakteristik lingkungan pengendapan dan kematangannya. Selain memiliki struktur yang kompleks, Formasi Bayah memiliki pemaparan litologi yang luas, salah satunya adalah batu bara. Batu bara yang berada di daerah penelitian memiliki luas ± 100 m yang tersebar di Sungai Cidahu, Cipanadogan, Cimandiri, dan Pantai Cibobos. Karakteristik batu bara Formasi Bayah pada daerah penelitian masih belum diketahui. Oleh karena itu, hal ini perlu diidentifikasi lebih lanjut dengan melakukan analisis pada penelitian ini agar dapat mengetahui kualitas batuan induk dan karakterisasi batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas batuan induk dan karakterisasi batu bara di Cekungan Jawa Barat Selatan di wilayah Formasi Bayah menggunakan analisis kromatografi gas, analisis kromatografi gas-spektropi massa, dan petrografi maseral. Empat sampel batuan serpih dan lima sampel batu bara dari daerah penelitian telah dikumpulkan dan dianalisis. Analisis kromatografi gas dan kromatografi gas-spektropi massa menunjukkan CDH 05, SHALE 01, dan SHALE 04 berada pada lingkungan pengendapan delta (terrigeneous) sedangkan, CP 04 berada pada lingkungan pengendapan transisi antara laut dan darat. Berdasarkan kematangan termalnya conto CDH 05, CP 04, SHALE 01, dan SHALE 04 berada pada tingkat kematangan awal (early mature), sehingga menunjukkan kualitas batuan induk yang cukup baik. Analisis petrografi maseral menunjukkan CDH 09, dan CMN 01 berada di lingkungan pengendapan hutan rawa basah, sedangkan CP 04, CP 07, PCBB berada pada hutan rawa yang sedikit dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga kualitas batu bara buruk. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas batuan induk memiliki kualitas yang cukup baik dan batu bara memiliki kualitas yang buruk.
The prospect of hydrocarbons in the South West Java Basin is still questionable and needs more detailed identification. The exact location of this research in the Members of the Bayah (Teb) Formation Conglomerate. This formation is dominated by conglomerates, quartz sandstone, claystone, tuff, and coal. In the Bayah Formation, one of which, the Cidahu and Cipanadogan rivers are found with shale rocks with an indication of oil seepage that has dried up between the rocks. Oil seeps in these rocks are not yet known characteristics of the depositional environment and its maturity. Besides having a complex structure, the Bayah Formation has extensive lithological exposure, one of which is coal. Coal in the study area has an area of ± 100 m spread over the Cidahu River, Cipanadogan, Cimandiri, and Cibobos Beach. The characteristics of the Bayah Formation coal in the study area are still unknown. Therefore, this needs to be further identified by analyzing this study in order to find out the quality of source rock and coal characterization. This study aims to determine the quality of the source rock and the characterization of coal in the South West Java Basin in the Bayah Formation region using gas chromatography analysis, gas chromatography-mass spectrophy analysis, and mass petrography. Four shale rock samples and five coal samples from the study area were collected and analyzed. Analysis of gas chromatography and gas chromatography-mass spectrophy show that CDH 05, SHALE 01, and SHALE 04 are in the terrigeneous deltaic environment whereas, CP 04 in the transitional depositional environment between marine and land. Based on the thermal maturity, the samples of CDH 05, CP 04, SHALE 01, and SHALE 04 are early mature level, show that the quality of the source rock has quite good. Mass petrographic analysis shows CDH 09, and CMN 01 are in the sedimentation environment of wet forest swamp, while CP 04, CP 07, PCBB are in forest swamp which is slightly affected by tidal water, so that of coal has a poor quality. From these results, it can be concluded that the quality of source rock has a fairly good quality and coal has a poor quality.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library