Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S6868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Iman Fachry
Abstrak :
Abstract
Pada penelitian ini membahas tentang compliance rate perusahaan di industri garmen di Indonesia. Penghitungan compliance rate dilakukan dengan mengukur sembilan variabel yang mempengaruhi compliance rate perusahaan antara lain child labour, discrimination, forced labour, freedom of association and collective bargaining, contracts and human resource, pay and benefit, working time, occupational safety and healthy dan industrial relations. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan compliance rate perusahaan di industri garmen di Jabodetabek adalah 76%. Compliance rate pada tahun 2011 bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 1997 terdapat peningkatan compliance rate pada variabel pemenuhan upah tenaga kerja, akses untuk toilet, ketersediaan klinik di pabrik, berkurangnya cidera ketika bekerja dan meningkatnya persentase adanya perjanjian kerja bersama. Indonesia memiliki keadaan yang lebih baik bila dibandingkan dengan Yordania, akan tetapi keadaan ini terbalik bila dibandingkan dengan keadaan di Vietnam.
Abstract
In this research discusses the compliance rate of companies in the garment industry in Indonesia. calculated the compliance rate using nine variables, which are child labour, discrimination, forced labour, freedom of association and collective bargaining, contracts and human resource, pay and benefit, working time, occupational safety and healthy and industrial relations. Based on our analysis this research can concluded the compliance rate of companies in the garment industry in Indonesia is 76%. Then, when compared with conditions in 1997 there is an increased compliance rate on the minimum wage, access to toilets, clinics availability in factories, injuries at work and the collective bargaining agreement. Indonesia has compliance rate better than Yordania contrast when Indonesia compared to Vietnam.
2012
T30263
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Yeriesca
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis pengaruh keberadaan FDI terhadap performa ekspor perusahaan di industri garmen Indonesia selama periode 2002 2006 Adanya FDI di suatu negara melalui pendirian perusahaan multinasional MNCs dipercaya dapat meningkatkan produktifitas perusahaan domestik melalui superior knowledge yang dimilikinya Dengan demikian adanya perusahaan MNCs dipercaya dapat memberikan spillover effect yang dapat mempengaruhi performa ekspor perusahaan domestik yang berada disekitarnya Performa ekspor dalam penelitian ini dilihat dari peluang ekspor dan propensitas ekspor Penelitian ini menyimpulkan bahwa FDI yang masuk ke industri garmen Indonesia melalui perusahaan MNCs terbukti meningkatkan peluang ekspor dan propensitas ekspor perusahaan garmen Hal ini dikarenakan adanya spillover effect yang terjadi melalui persaingan dengan perusahaan ekspor yang membuat peningkatan pada nilai tambah produksi perusahaan yang berada di sekitarnya Selain itu penelitian ini juga menyimpulkan bahwa industri garmen Indonesia masih mengandalkan upah buruh yang rendah dibandingkan produktifitas pekerjanya untuk dapat bersaing di pasar ekspor. ...... This study examines the effect of FDI on export performance in Indonesian garment industry in a span of year 2002 2006 FDI inflows through multinational corporations are believed to have superior knowledge that can improve domestic firm's productivity Thus the presence of MNCs is believed could bring spillover effect that can affect domestic firm's export performance Export performances here are defined as a firm's export decision and export propensity This study concludes that FDI which come through the presence of MNCs in garment industry raises the likelihood of domestic firms to enter the export market and also improves their export propensities This improvement results from the spillover through competition with export firms that can increase nearby firms's value added in production Other than this this study also finds that Indonesian garment industry still rely on low labor wages to compete in export market rather than its labor productivity
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Athaya Chairunnisa
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan yang ketat dari industri garmen dunia menyebabkan permintaan tinggi untuk produksi di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, yang bisa menyediakan tenaga kerja dengan fleksibel peraturan untuk mengurangi biaya produksi. Biaya fleksibilitas itu menguntungkan perusahaan, tetapi merugikan pekerja. Upah rendah, jam kerja panjang, dan hubungan buruk dengan penyelia beberapa dampak buruk yang dirasakan oleh pekerja terkait kondisi kerja mereka. Miskin kondisi kerja dapat menghasilkan niat turnover yang tinggi di antara pekerja garmen. Sejak 2011, Better Work Indonesia, organisasi kolaboratif antara Internasional Organisasi Buruh (ILO) dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC), diluncurkan untuk memecahkan masalah kondisi kerja dan meningkatkan daya saing Indonesia industri garmen, dengan menyediakan program dan pelatihan untuk pabrik garmen di Indonesia. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kondisi kerja dan niat berpindah antar perusahaan garmen yang telah berpartisipasi dalam Better Work Indonesia (BWI) program dan mereka yang belum berpartisipasi dalam program ini BWI). Data penelitian diperoleh dengan melakukan diskusi kelompok fokus pada 93 pekerja garmen di Jawa yang bekerja untuk perusahaan BWI dan Non BWI. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan BWI cenderung memiliki kepatuhan yang lebih tinggi terhadap berbagai tenaga kerja peraturan daripada perusahaan Non BWI, tetapi tingkat turnover intention ditemukan tinggi di kedua jenis perusahaan. Hasil analisis lebih lanjut akan dibahas dalam penelitian ini.
ABSTRACT
Persaingan yang ketat di industri garmen dunia menyebabkan permintaan tinggi untuk produksidi negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, yang bisa menyediakan tenaga kerja dengan peraturan yang fleksibel sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tekanan biaya ini menguntungkan perusahaan, tetapi merugikan pekerja. Upah rendah, jam kerja yang panjang dan hubungan dengan majikan yang tidak baik adalah beberapa efek buruk yang dirasakan oleh pekerja terkait dengan kondisi kerja. Kondisi kerja perilaku buruk dapat mengakibatkan tingginya turnover intention di kalangan pekerja garmen. Sejak 2011, Better Work Indonesia, sebuah organisasi kolaborasi antara Internasional Organisasi Buruh (ILO) dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC), hadir untuk memecahkan masalah kondisi kerja dan meningkatkan daya saing industri garmen Indonesia, dengan memberikan program dan pelatihan kepada pabrik garmen di Indonesia. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaannya kondisi kerja dan niat berpindah antar perusahaan garmen yang telah mengikuti Program Better Work Indonesia (BWI) dan mereka yang belum berpartisipasi dalam program (Non BWI). Data penelitian diperoleh dengan melakukan diskusi kelompok fokus dari 93 pekerja garmen di Jawa yang berfungsi untuk perusahaan BWI dan Non BWI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan BWI cenderung memiliki kepatuhan peraturan tenaga kerja yang lebih tinggi daripada perusahaan Non BWI, Namun, tingkat turnover intention ditemukan tinggi di kedua jenis perusahaan. Hasil Analisis lebih lanjut akan dibahas dalam penelitian ini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochman Achwan
Jakarta : Ui-Press, 2013
306.3 ROC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Latar Belakang Penelitian: Sektor industri garmen yang berkembang selama 10 tahun terakhir telah dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar, tenaga kerja yang diserap industri ini mempunyai perbedaan-perbedaan dalam jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat umur dan suku bunga. Perbedaan ini merupakan masalah tersendiri bagi perusahaan, karena tingkat pendidikan akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Tingkat pendidikan yang berbeda ini akan memberikan suatu kendala bagi perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Walaupun perusahaan sadar akan pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang dimilikinya, akan tetapi kendala yang dihadapi perusahaan memberikan makna tersendiri.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sommeng, Andy Noorsaman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Astri Fauzi
Abstrak :
Kecamatan Cakung merupakan pusat industri garmen berskala rumah tangga, kecil dan menengah sebagai hasil relokasi yang bertujuan agar tata ruang DKI Jakarta dapat tertata dengan baik dan industri tidak lagi berada ditengah-tengah permukiman. Dalam penelitian ini lokasi industri garmen yang ideal dilihat dari besar atau kecilnya biaya pengelolaan yang dikeluarkan oleh industri garmen tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Malvin Greenhut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa di Kecamatan Cakung lokasi industri garmen ideal diluar kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) tersebar pada seluruh kelurahan di Kecamatan Cakung. Di ketahui juga bahwa apabila suatu industri garmen mempunyai omzet yang tinggi maka biaya pengelolaan yang dikeluarkan oleh industri garmen tersebut akan tinggi pula. Dapat kita ketahui juga bahwa lokasi industri garmen pada Kecamatan Cakung banyak yang tidak sesuai dengan peruntukan tanah dalam rencana rinci tata ruang wilayah Kecamatan Cakung.
Cakung sub-district is the center of the household-scale garment industry, small and medium enterprises as a result of the relocation which aims to Jakarta layout can be well ordered and the industry is no longer at the center of the settlement. In this study an ideal location garment industry viewed from big or small the management costs incurred by the garment industry in accordance with the theory expressed by Malvin Greenhut. This research uses descriptive analytical method. From this research it is known that in the District Cakung ideal location outside of the garment industry of Small Settlements (PIK) scattered throughout the villages in the district in Cakung. In the know also that if a garment industry has a high turnover of the management costs incurred by the garment industry will be high as well. We know also that the location of the garment industry in the District of Cakung many are not in accordance with the allotment of land in a detailed spatial plan of the District Cakung.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43443
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Saputra Alam
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap Life Satisfaction pada pekerja garmen di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data yang didapatkan dari tim peneliti aying yang dilakukan oleh Tim Riset Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU) dan Real-Time Analystics (RTA) Vietnam diambil menggunakan metode survey. Sebanyak 2794 pekerja garment yang tersebar pada lima provinsi di Indonesia menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan metode structural equation model (SEM). Hasil group discussion digunakan untuk mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological empowerment berpengaruh positif terhadap Life Satisfaction serta adanya hubungan positif yang signifikan dari workload terhadap life satisfaction. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Work-family Conflict tidak memediasi hubungan workload dengan life satisfaction pada pekerja garmen.


ABSTRACT


This study aims to examine the relationship of psychological empowerment, Workload, Work-family Conflict, and Life Satisfaction on garment workers in Indonesia. Respondents on this study used as many as 2794 garment workers spread across five provinces in Indonesia. Hypothesis testing was conducted using the structural equation model (SEM) method with the LISREL 8.8 application. The results showed that psychological empowerment had a positive effect on life Satisfaction and there was no significant relationship of workload to life satisfaction. In addition, the results of the study also show that Work-family Conflict not  mediates the workload relationship with life satisfaction on garment workers.

2019
T53708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nimas Alief Alfianita
Abstrak :
Turnover intention merupakan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian khusus bagi industri garmen di Indonesia. Fakta kurangnya pekerja di industri ini dapat memperburuk kondisi apabila pihak manajemen tidak mampu mencegah turnover intention pekerja garmen yang dapat berakibat pada actual turnover. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh work-family conflict dan resilience terhadap turnover intention dengan peran mediasi emotional exhaustion. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI), Tufts University, dan Real-Time Analytics (RTA) Vietnam dengan melibatkan 127 pabrik garmen dan 3.800 responden dari enam provinsi di Indonesia. Namun, jumlah data yang valid dan dapat digunakan dalam penelitian adalah 2.897 responden. Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menguji hubungan variabel melalui Structural Equation Model (SEM). Hasil membuktikan bahwa pengaruh work-family conflict dan resilience terhadap turnover intention secara penuh dimediasi oleh emotional exhaustion. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat work-family conflict dan rendahnya resilience pekerja akan mendorong munculnya turnover intention apabila pekerja mengalami emotional exhaustion. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak manajerial untuk terus memperbaiki kondisi lingkungan kerja di industri garmen Indonesia dengan cara memahami faktor apa saja yang menimbulkan emotional exhaustion. ......Turnover intention is one of problems faced by garment industries in Indonesia while this condition becomes worse because of workers shortage occured in Indonesia. This research aims to examine the effect of work-family conflict and resilience on turnover intention through the mediating role of emotional exhaustion. This research is a part of collaborative study conducted by Universitas Indonesia (UI), Tufts University, and Vietnam Real-Time Analytics (RTA) which involves 127 selected garment factories with a sample of 3.800 garment workers from six provinces. However, the valid data that can be used in this research are only 2.897. Structural Equation Model (SEM) is used to proved the hypotheses. The results show that the effect of work-family conflict and resilience on turnover intention are fully mediated by emotional exhaustion. In conclusion, the higher level of work-family conflict and the lower level of resilience can lead to the higher level of turnover intention only if the workers are emotionally exhausted. This research gives insight for management to provide better working condition in garment industry by identifying factors of emotional exhaustion.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>