Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintang Sidratul Muntaha
"ABSTRAK
Tulisan ini akan membahas tentang pencegahan kejahatan secara situasional untuk mengatasi dan menyempurnakan sistem AMR yang telah diterapkan oleh PLN dalam mengatasi pencurian listrik pada sektor industri. Pencurian listrik yang dilakukan pada sektor industri atau perusahaan telah menyebabkan PLN harus menanggung kerugian hingga ratusan miliar, PLN sendiri telah menerapkan sistem AMR sebagai cara untuk mengatasi pencurian tersebut namun cara ini dirasa kurang tepat karena sistem AMR ini berfungsi untuk mendeteksi adanya penggunaan listrik yang tidak wajar, bukan untuk melindungi kWh meter dan gardu listrik yang selama ini menjadi target bagi pelaku pencurian. Pada tulisan ini penulis akan mengaitkanya dengan teori pilihan rasional guna menjelaskan bagaimana pelaku berfikir, menggunakan pemahaman modus operandi untuk mengetahui bagaimana kejahatan tersebut bisa terjadi dan pencegahan kejahatan secara situasional dalam upaya mencegah pencurian listrik.

ABSTRACT
This paper will discuss about situational prevention of crime to overcome and improve the AMR system that has been implemented by PLN in overcoming the theft of electricity in the industrial sector. Theft of electricity carried out in the industrial sector or company has led to PLN must bear losses of up to hundreds of billions, PLN itself has implemented the AMR system as a way to overcome the theft but this way is not appropriate because the AMR system serves to detect the use of unnatural electricity, not to protect kWh meters and electrical substations that have been the target for the criminals. In this paper the authors will relate it to rational choice theory to explain how the crminals thinks, using an understanding of modus operandi to know how the crime can occur and the situational crime prevention in an effort to prevent theft of electricity. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Destrianda
"ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan mobilitas seiring perkembangan jaman, menyebabkan naiknya konsumsi minyak bumi sebagai bahan bakar dan emisi CO2 yang dikeluarkan kendaraan bermotor. Untuk itu diperlukan suatu langkah untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu Bis Listrik Terpandu (Trolley Bus). Studi ini bertujuan untuk merancang jaringan listrik aliran atas Bis Listrik Terpandu sesuai dengan jalur khusus bus yang telah ada, yaitu jalur TransJakarta. Perancangan meliputi pemilihan sistem elektrifikasi, pemilihan level tegangan, konfigurasi sistem, penentuan jarak antar gardu listrik dan kapasitas gardu listrik, dan penentuan penggunaan gardu hubung. Penentuan aspek-aspek tersebut disesuaikan dengan kriteria susut tegangan maksimum 5%. Dari hasil perencanaan tersebut, didapatkan jaringan distribusi listrik untuk sistem Bis Listrik Terpandu, yaitu sistem arus searah dengan level tegangan 750 V, dengan konfigurasi desentralisasi, menggunakan 90 buah gardu dengan jarak minimum antar gardu 1,68 km dan jarak maksimum antar gardu 3,012 km, dengan kapasitas gardu 100-250 kVA, dan tidak memerlukan gardu hubung sebagai pengatur tegangan.

ABSTRAK
The increasing demand of mobility, causing the increasing of oil consumption as a fuel and CO2 emission issued by motor vehicle. Therefore, we need a solution to resolve the issue, Trolley Bus. This study aims to design an electric power overhead line network for Trolley Bus system according to TransJakarta route. The discussion covers the selection of electrification system, selection of voltage level, system configuration, determining the distance between Trolley Bus substation and Trolley Bus substation capacity, determining the use of junction substation. Determination of these aspects adapted to the criteria of maximum voltage drop which is 5%. From this planning, electric power distribution network that fit for Trolley Bus system is the system of 750 V direct current using decentralized configuration, using 90 substations with minimum distance between substation 1,68 km and maximum distance between substation 3,012 km with 100-250 kVA substation capacity, without the need to use junction substation as voltage regulator for system."
2016
S63647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devid Perdana
"Dalam suatu proyek dibutuhkan sumber daya yang kompeten dan berkualitas dan dimanfaatkan dengan benar untuk tercapainya keberhasilan suatu proyek. Dalam menyelesaikan suatu proyek gardu listrik pada tahap eksekusi desain diperlukan sumber daya yang berkompeten, waktu yang efisien dan biaya yang optimal sehingga tercapai target penyelesaian proyek dengan biaya yang optimal serta yang sesuai dengan ekspetasi dari customer.
Salah satu masalah yang timbul selama tahap desain adalah waktu penyelesaian drawing yang lama yang disebabkan karena meningkatnya total beban kerja (loading total) selama pembuatan gambar pada proses desain. Hal itu menunjukkan bahwa adanya metode kerja yang tidak baik karena adanya aktivitas yang duplikasi, tidak efisien dan aktivitas yang dikerjakan tidak parallel sehingga menyebabkan waktu penyelesaian drawing yang lama. Oleh karena itu, diperlukan suatu perbaikan metode kerja pada tahap desain.
Metode analisa menggunakan peta aliran proses dan VSM (Value Stream Mapping) dapat digunakan untuk memperbaiki sistem kerja dalam pembuatan gambar pada tahap desain sehingga dapat mengurangi waktu penyelesaian drawing yang lama. Metode tersebut kemudian diuji untuk mendapatkan variable set up time yang paling berpengaruh terhadap total waktu beban kerja (loading total time).

In a project resource needs qualified and competent and properly utilized to achieve the success of a project. In completing an electrical substation at the project execution stage of the design required a competent resource, time-efficient and cost optimal in order to reach the target project completion with optimum cost and in accordance with the expectations of the customers.
One of the problems that arise during the design phase is drawing a long turnaround time due to the increase in total workload (loading in total) during the making of image in the design process. It shows that the existence of a working methods which is not good because of the duplication of activities, inefficient and activities that do not parallel causing long turnaround time drawing. Therefore, we need a working system improvement at the design stage.
Method of process flow maps and VSM (Value Stream Mapping) can be used to improve the work method in the graphic at the design stage so as to reduce the completion time drawing a long. Those method is then tested to get a variable set up time that most influence on the total time workload (total loading time).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library