Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Robet Tua Parluhutan
Abstrak :
Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang dampak sosial operasionalisasi TPA Sampah Bantargebang terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi TPA. Penelitian ini dalam rangka memberikan masukan untuk menanggulangi dampak sosial yang dirasakan masyarakat yang berada di sekitar lokasi tersebut terutama pada masyarakat Kelurahan Ciketing Udik, Cikiwul dan Sumur Batu, yang wilayahnya terkena dampak sosial paling intensif dari operasionalisasi TPA Sampah Bantargebang. Pembangunan TPA Bantargebang adalah merupakan salah satu bentuk kerjasama Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan untuk menangani masalah persampahan yang dialami masyarakat di Kota Jakarta dan Kota Bekasi. Operasionalisasi TPA Sampah Bantargebang telah menimbulkan dampak pada perubahan lingkungan baik fisik maupun sosial. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana masyarakat disekitar lokasi TPA Sampah tersebut bereaksi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar mereka. Terutama pada perubahan lingkungan sosial yang terjadi di sekitar lokasi TPA Sampah tersebut sebagai dampak sosial dari operasionalisasi TPA Sampah Bantargebang. Keberadaan TPA Sampah Bantargebang tersebut telah membawa banyak perubahan terhadap prikehidupan masyarakat dan keluarga pada masyarakat di sekitar lokasi TPA tersebut. Pola mobilitas masyarakat dan terjadinya interaksi antara masyarakat setempat masyarakat-masyarakat pendatang yang pada umunya berprofesi sebagai pemulung mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan tata cara hidup yang dianut masyarakat. Hal ini menunjukkan telah terjadi suatu hubungan timbal balik yang dinamis antara operasionalisasi TPA Sampah di satu sisi dengan perubahan pada kondisi sosial masyarakat di sisi lain dan upaya masyarakat setempat untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di sekitar mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriftif yang diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan. Lingkup informan mencakup unsur pengelola, pemerintah, masyarakat sekitar (non pemulung), dan masyarakat pemulung. Dari analisis hasil temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa upaya penanggulangan dampak sosial operasionalisasi TPA Sampah Bantargebang terhadap kesejahteraan masyarakat adalah merupakan tanggung jawab sosial pengelola dan pemerintah daerah. Perubahan yang telah dilakukan sejak tahun 2002 telah berjalan ke arah perbaikan terutama pada sarana dan prasarana pendudkung bagi masyarakat di sekitar lokasi TPA tersebut. Walaupun dalam pelaksanannya masih mengalami beberapa kendala-kendala baik itu kendala dari dalam (faktor manusia) yang berasal dari perilaku para pemulung dan perilaku para petugas pengelolaan TPA Sampah Bantargebang dan kondisi dari luar (faktor lingkungan) yang berasal dari karakteristik fisik wilayah, teknologi dan pemerintah daerah.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Masalah penyakit diare dapat dikendalikan melalui faktor lingkungan dan perilaku yang baik. Departemen Kesehatan telah membuat suatu indikator sederhana untuk menilai potensi kesehatan keluarga dengan Indeks Potensi Keluarga Sehat (IPKS). Studi ini bertujuan untuk menilai apakah IPKS dan indikator lain berpengaruh terhadap risiko diare. Data penelitian ini didapat dari hasil survei oleh tim peneliti Program Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret pada bulan Agustus sampai September 2003 di antara keluarga miskin di lima propinsi yang memperoleh proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG). Subjek terdiri dari 1500 kepala keluarga miskin yang dipilih dengan tahapan berjenjang dan secara acak. Pengisian kuesioner dan obervasi oleh tim peneliti secara langsung di rumah subjek. Keluarga yang menggunakan sumber air bersih dari ledeng dan sumur yang dibangun selama proyek KKG berlangsung berisiko 66% penyakit diare dibandingkan dengan yang menggunakan sumber air selain ledeng dan sumur (rasio odds suaian = 0,34; 95% interval kepercayaan = 0,16-0,70). Di samping itu, keluarga yang membuang sampah di lubang, selokan, sungai atau ditimbun mempunyai risiko diare sebanyak 2 kali lipat dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai tempat sampah khusus. Untuk menurunkan risiko diare, diperlukan penyediaan sumber air sumur dan ledeng, dan bak tempat pembinaan sampah. Penggunaan kriteria rumah tidak terbuka dari tanah sebagai salah satu IPKS dalam pencegahan diare perlu penelitian lanjut. (Med J Indones 2004; 13: 119-26)
The problem of diarrhea can be controlled through environmental factors and good habits. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia has designed a simple indicator to evaluate the family health potential, the Family Health Potential Index (FHPI). This study aims to evaluate the effect of FHPI and other indicators on the risk of diarrhea. The data were obtained through a survey carried out by a team from the Family Physician Studies, Graduate Program of the Universitas Sebelas Maret. The survey was held from August to September 2003 in 5 provinces receiving the Family Health and Nutrition (FHN) project. The subjects were 1500 heads of poor families chosen by stratified random sampling. Interviews and observations were carried out by special trained interviewers and held in the subjects’ homes. The use of potable water from the water system and well source built during the FHN project lowered the risk of diarrhea by 66% compared to the use of water from other sources (adjusted odds ratio= 0.34; 95% confidence interval = 0.16 - 0.70). Disposing of garbage using pits, sewers, rivers, or simply burying in the ground, increased the risk of diarrhea by twice compared with the specific method. Providing potable water from the water system or well and proving special tank for garbage disposal were important in order to lower the risk of occurrence diarrhea in a family. The use of non-dirt floors of houses as an FHPI specifically for diarrhea should be studied further. (Med J Indones 2004; 13: 119-26)
Medical Journal of Indonesia, 13 (2) April June 2004: 119-126, 2004
MJIN-13-2-AprilJune2004-119
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library