Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leona Amanda
"Abstrak Selulase adalah enzim yang dapat memutuskan ikatan glikosidik B(1,4) yang terdapat pada selulosa, dan dapat dihasilkanlkan oleh bakteri, khamir, dan kapang. Salah satu kapang yang dapat menghasilakn enzi ini adalah Trichoderma viride. Biaya produksi selulosa yang tinggi menyebabkan harganya menjadi mahal.salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan limbah yang banyak mengandung selulosa sebagai salah satu komponen dalam media untuk menghasilkan enzim ini ..."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Aulia Utami
"Tingginya volume impor gandum Indonsia menimbulkan suatu dilemma. Hal tersebut mendorong pentingnya kegiatan ini untuk dipelajari dan dianalisis. Impor gandum Indonesia secara signifikan akan menggunakan devisa dalam jumlah besar dan juga menimbulkan kekhawatiran terhadap masa depan dan kedaulatan pangan Indonesia. Namun disisi lain, industri pengolahan gandum membutuhkan gandum untuk terus berproduksi agar dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negri. Industri pengolahan gandum juga berperan penting dalam perekonomian Indonesia dari penyerapan tenaga kerja, menciptakan penerimaan pemerintah lewat pajak, dan industri yang menghasilkan output untuk diekspor. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui produktivitas industri pengolahan gandum. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan volume impor gandum di Indonesia sejak tahun 1971-2020, dan (2) Mengetahui dampak dari dilakukanya impor gandum Indonesia terhadap produktivitas industri tepung terigu nasional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif berupa data sekunder. Dianalisis dengan regresi linier berganda menggunakan data time series dan OLS untuk mengestimasi parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga impor gandum, konsumsi gandum domestik, dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap permintaan volume impor gandum di Indonesia sejak tahun 1971-2020. Harga Jagung dan tarif impor gandum  tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan gandum impor. Kegiatan impor gandum berpengaruh signifikan terhadap produktivitas industri pengolahan gandum nasional.

The high volume of Indonesian wheat imports poses a dilemma. It is encourages the importance of this to be studied and analyzed. Indonesian wheat imports will significantly uses large amount of foreign exchange to import those products and raises concerns about the future of Indonesia's food self-sufficiency and sovereignty. But in the other hand, wheat processing industry need this comodity to continue to produce and meet domestic needs. Not only that, wheat processing industry also plays important role in the Indonesia’s economy from employment absorption, create government revenue through taxes, and industries that produce output to be exported. Therefore, it is very important to know the productivity of wheat  processing industry. According to that, the purpose of this research is: (1) Identify the factors that influence the demand for wheat import volume in Indonesia since 1971-2020, and (2) Analyze the impact of wheat import activity on the productivity of the national wheat processing industry (wheat flour industry). This research was conducted in Indonesia using quantitative data in the from of secondary data. Analyzed by multiple linear regression using time series data and OLS to estimated the parameter. The results showed that the variable wheat import price, domestic wheat consumption, and exchange rate had a significant effect on the demand of wheat import volume in Indonesia since 1971-2020. Corn prices and wheat import tariff as government interventions had a nonsignificant effect on the demand for imported wheat. Wheat import activity also have a significant effect on the productivity of national wheat processing industry. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursantiyah
"Penelitian ini membahas implementasi kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah atas penyerahan tepung terigu dan impor gandum dengan menggunakan studi kasus pada produsen tepung terigu X. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengenaan PPN atas penyerahan tepung terigu dilimpahkan kepada konsumen (forward shifting). Hal ini dikarenakan permintaan pasar tepung terigu yang inelastis. Rational choice yang diterapkan produsen tepung terigu X adalah membebankan Pajak Masukan yang dinilai tidak material pada unsur Harga Pokok Penjualan. Rational choice which applied Producer of Wheat Flour X is to chrage VAT In which is immaterial to COGS. Hal ini dilakukan untuk menekan cost of tax compliance apabila dilakukan restitusi terhadap PPN yang lebih bayar. Tindakan ini tidak melanggar ketentuan perundang-undangan, tetapi menyebabkan dalam Harga Pokok Penjualan tepung terigu masih mengandung unsur PPN. Insentif PPN Ditanggung Pemerintah atas penyerahan tepung terigu dan impor gandum dapat dirasakan seluruh mata rantai jalur produksi dan distribusi tepung terigu. Produsen diuntungkan dari segi cash flow, dan tidak terganggunya produktivitas tepung terigu. Dibandingkan jika pemerintah memberikan subsidi berupa tepung terigu yang diimpor langsung dari luar negeri.

This research discusses implementation on the policy of the Value Added Tax borned by the government on the delivery of wheat flour and wheat import with case study at the producer of wheat flour X. This research is a qualitative research with descriptive analysis. The Value Added Tax Imposition of the Wheat Flour submission is charged to consumer (forward shifting). This is because the inelasticity of wheat flour market demand. Rational choice which applied Producer of Wheat Flour X is to chrage VAT Input which is immaterial to Cost Of Good Sold (COGS). This is done to limit cost of tax compliance if restitution is done overpay VAT. This action is legal according to constitution law, but caused wheat flour Cost Of Good Sold (COGS) still contain VAT. The VAT borned by the goverment incentive policy has a role in every production and distribution chain. Producer is having advantage from cash flow and indisturbance wheat flour productivity. Compare with if the government give insentive in form of wheat flour imported from other country."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rika Fitrian
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S10233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widodo
"Penggunaan tepung terigu oleh masyarakat Indonesia cukup besar dan cenderung meningkat. Bahan baku tepung terigu berasal dari impor, menyedot devisa tidak sedikit. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi singkong cukup melimpah dan berharga murah yang dapat diolah menjadi tepung sebagai pengganti tepung terigu, yaitu Mocaf (Modified Cassava Flour). Mocaf merupakan produk turunan dari tepung singkong menggunakan prinsip modifikasi sel singkong oleh fermentasi dengan peran enzim mikroba mendominasi. Produk tepung yang dihasilkan memiliki karakteristik mirip tepung terigu, yaitu putih, lembut, dan tidak berbau singkong. Dengan karakteristik tersebut, tepung Mocaf dapat menjadi komoditas subtitusi tepung terigu sehingga impor gandum di Indonesia dapat dikurangi. Pengembangan Mocaf sudah lama dilakukan namun kurang mendapat perhatian yang serius termasuk dari Pemerintah serta stakeholder terkait. Pengembangan Mocaf secara terpadu dan berkesinambungan perlu dilakukan diantaranya melalui pendekatan Desa Mandiri Mocaf"
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2023
330 JPP 6:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ersya Widya Prahesti
"Kondensasi kromosom memainkan peran penting dalam pembelahan mitosis. Ion Ca2+ diketahui berperan penting dalam proses kondensasi kromosom. Sejauh ini, studi tentang peran Ca2+ dalam kromosom sel hewan telah dilaporkan melalui penggunaan 1,2-bis (2-aminophenoxyethane-N,N,N′,N-tetraacetic acid) (BAPTA) dan Ethylenediamine-tetraacetic acid (EDTA) sebagai agen pengkelat ion Ca2+. Namun, penelitian tentang peran Ca2+ pada kromosom tanaman masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Ca2+ terhadap kromosom gandum (Triticum aestivum) dengan pemberian 1mM BAPTA sebagai agen pengkelat ion Ca2+, 1mM EDTA sebagai agen pengkelat kation divalen umum, dan phosphate buffered saline (PBS) sebagai kontrol menggunakan mikroskop cahaya. Preparasi kromosom dilakukan dengan cara akar gandum dipotong dan diberi perlakuan colchicine sebelum dilarutkan dalam 2% Paraformaldehyde (PFA). Kemudian diinkubasi dengan 2,5% selulase dan 2,5% enzim pectoliase pada suhu 37℃ selama 1 jam. Sampel kemudian disaring dan disentrifugasi untuk memperoleh sampel yang mengandung kromosom. Sampel kemudian diberi perlakuan dengan 1 mM BAPTA, 1 mM EDTA, dan PBS, dan diwarnai dengan Aceto orcein. Kromosom kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya. Struktur dan kepadatan warna kromosom, serta panjang, lebar dan luas kromosom diamati dan diukur. Hasil pengamatan kualitatif menunjukkan bahwa struktur kromosom pada kontrol lebih rapat dan pendek sedangkan kromosom yang diberi perlakuan 1 mM BAPTA dan 1 mM EDTA mengalami dekondensasi, melebar, dan berwarna pucat. Hasil pengukuran kuantitatif menunjukkan bahwa kromosom Kontrol, BAPTA, dan EDTA masing-masing memiliki panjang 10.763 m, 14.845 m, 17.154 m, lebar 1.570 m, 1.637 m, 1.723 m, dan luas 18.172 m, 24.644 m, 29.687 M. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh BAPTA dan EDTA terhadap panjang dan luas kromosom berbeda nyata (α < 0,05). Hal ini membuktikan bahwa Ca2+ memiliki peran penting dalam menjaga struktur kromosom gandum.

Chromosomal condensation plays an important role in the mitotic division. Ca2+ ions are known to play an important role in the chromosome condensation process. So far, studies on the role of Ca2+ in animal cell chromosomes have been reported using 1,2-bis (2-amino phenoxy ethane N, N, N′, N-tetraacetic acid) (BAPTA) and Ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA) as Ca2+ ions chelating agents. However, research on the role of Ca2+ on plant chromosomes is still very limited. This study was conducted to determine the effect of Ca2+ on wheat chromosomes (Triticum aestivum) by administering 1mM BAPTA as a Ca2+ ion chelating agent, 1 mM EDTA as a general divalent cation chelating agent, and phosphate-buffered saline (PBS) as a control using a light microscope. For chromosome preparation, the root tips of wheat were cut and pretreated with colchicine before being dissolved in 2% Paraformaldehyde (PFA). The roots were then incubated with 2.5% cellulase and 2.5% pectoliase enzyme at 37℃ for 1hour. The sample is then filtered and centrifuged to obtain a sample containing chromosomes. Samples were then treated with 1 mM BAPTA, 1 mM EDTA, and PBS and stained with Aceto orcein. Chromosomes were then observed under a light microscope. The structure and color density of the chromosomes were observed. The length, width, and area of the chromosomes were also measured. The qualitative observations showed that the chromosome structure in control was denser and shorter while the chromosomes treated with 1 mM BAPTA and 1 mM EDTA were decondensed, widened, and had pale color. The quantitative measurement showed that length, width, and area of chromosomes for in control, BAPTA, and EDTA were 10.763 m, 14.845 m, 17.154 m; 1.570 m, 1.637 m, 1.723 m; and 18.172 m, 24.644 m, 29.687 M respectively. The statistical results showed that the effect of BAPTA and EDTA on the length and area of chromosomes were significantly different (α < 0.05). This result proves that Ca2+ has a vital role in maintaining the chromosomal structure of wheat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi
"Pencemaran tanah oleh logam berat yang terakumulasi dalam tanaman dan produk olahan tanaman tersebut akan menimbulkan bahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kadar logam timbal, tembaga, dan kadmium pada tepung gandum utuh dan tepung terigu dari negara importir yang berbeda, yaitu Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Turki. Sampel tepung gandum ini kemudian didestruksi dengan 9 ml asam nitrat pekat menggunakan Microwave Digestion System (180ºC, 25 menit). Serapan logam dalam sampel diukur dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik, yaitu 283,3 nm untuk timbal; 324,8 nm untuk tembaga; dan 228,8 nm untuk kadmium. Asetilen-udara digunakan sebagai gas pembakar dan oksidannya.
Penelitian menunjukkan bahwa tepung terigu Turki mengandung timbal 0,2216 mg/kg, tembaga 2,5427 mg/kg, dan kadmium 0,1045 mg/kg; tepung terigu Australia mengandung timbal 0,3151 mg/kg, tembaga 1,3641 mg/kg, dan kadmium 0,1264 mg/kg; tepung gandum utuh Amerika Serikat mengandung timbal 0,7111 mg/kg, tembaga 5,5128 mg/kg, dan kadmium 0,1618 mg/kg; tepung gandum utuh Kanada mengandung timbal 0,3872 mg/kg, tembaga 3,4577 mg/kg dan kadmium 0,1375 mg/kg. Berdasarkan batas aman yang tertera pada Standar Nasional Indonesia 01-3751-2006, seluruh sample yang diuji, baik tepung terigu maupun tepung gandum utuh, masih di bawah batas aman dan layak untuk dikonsumsi.

Soil contamination caused by heavy metals is accumulated in plants and the processed products. It will be harmful to human?s health. The aim of this research was to analyze and investigate the concentration of lead, copper, and cadmium in whole wheat flour and wheat flour from different importer countries, such as USA, Australia, Canada, and Turkey. The samples were destructed with 9 ml concentrated nitric acid using microwave digestion system (180ºC, 25 minutes). Absorption of metals contained in samples were measured with atomic absorption spectrophotometer (AAS) at the specific wavelengths, which were 283,3 nm for lead; 324,8 nm for copper; and 228,8 nm for cadmium. Acetylene-air was used as the fuel gas and oxidant.
This research showed that Turkey wheat flour contained lead 0,2216 mg/kg, copper 2,5427 mg/kg, and cadmium 0,1045 mg/kg; Australia wheat flour contained lead 0,3151 mg/kg, copper 1,3641 mg/kg, and cadmium 0,1264 mg/kg; USA whole wheat flour contained lead 0,7111 mg/kg, copper 5,5128 mg/kg, and cadmium 0,1618 mg/kg; Canada whole wheat flour contained lead 0,3872 mg/kg, copper 3,4577 mg/kg and cadmium 0,1375 mg/kg. Based on the safety limit that is allowed by National Standardization Agency of Indonesia 01-3751-2006, all of those analyzed samples either whole wheat flour or wheat flour are safe for human consumption.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S820
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vycka Fikriyani Fairuz
"Kondensasi kromosom pada tahap metafase memiliki peranan penting dalam keberlangsungan siklus sel. Sejauh ini masih terus dilakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi kondensasi kromosom. Kation divalen, terutama kalsium (Ca2+) diketahui memiliki peranan penting dalam kondensasi kromosom manusia. Akan tetapi, peranan Ca2+ terhadap kromosom tumbuhan belum diketahui. Gandum merupakan salah satu organisme model dalam sitogenetika. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai efek Ca2+ kalsium terhadap kondensasi kromsosom gandum (Triticum spp.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian 1 mM BAPTA (1, 2-bis(2-aminophenoxy) ethane-N, N, N′, N′-tetraacetic acid), 1 mM EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid), sebagai pelekat Ca2+, terhadap struktur kromosom gandum menggunakan mikroskop cahaya dan Scanning Electron Microscope (SEM). Kecambah gandum dipotong bagian ujung akar dan diinkubasi di dalam larutan PFA (Paraformaldehyde) 2%. Sampel diinkubasi dengan enzim selulase 2,5 % dan pectoliase 2,5%. Setelah itu sampel diberi perlakuan masing-masing dengan 1 mM BAPTA, 1 mM EDTA, dan kontrol dengan PBS. Kromosom kemudian diwarnai dengan aceto orcein sedangkan yang diamati SEM dipreparasi melalui tahap fiksasi, post-fiksasi, staining, dehidrasi, dan dikeringkan dengan HMDS (hexamethyldisilazane) sebelum diamati menggunakan SEM. Hasil yang diperoleh pada pengamatan kuantitatif menunjukkan panjang rata-rata untuk kromosom kontrol 12,5±3,4 µm sedangkan pada perlakuan 1 mM BAPTA dan 1 mM EDTA panjang rata-rata yang diperoleh adalah 17,7±6,6 µm dan 41,9±16,3 µm. Struktur kromosom kontrol secara kualitatif lebih padat dan lebih terkondensasi. Akan tetapi kromosom yang diberi perlakuan 1 mM BAPTA dan 1 mM EDTA menunjukkan hasil yang lebih panjang, tersebar, dan terjadi dekondensasi kromosom sehingga serat-serat kromatin lebih terlihat jelas. Hal tersebut menunjukkan Ca2+ memiliki peranan penting dalam kondensasi kromosom gandum.

Chromosome condensation at metaphase has an important role in the continuation of the cell cycle. Researches on the investigation of the major factors affecting chromosome condensation has been conducted so far. Divalent cations, especially Ca2+ has been reported to have an important role in human chromosome condensation. Nevertheless, its effect on the plant chromosome has yet to be evaluated. Wheat (Triticum spp.) is one of the model organisms in cytogenetics.Therefore, study to evaluate the effect of Ca2+ on wheat chromsosomes is required. The purpose of this study was to determine the effect of 1 mM BAPTA and 1 mM EDTA as the Ca2+ chelating agent on the wheat chromosomes using light microscope and SEM (Scanning Electron Microscope). The root tips of wheat sprouts was cut off and incubated in a 2% PFA (Paraformaldehyde)  solution. The sample was incubated with 2.5% cellulase and 2.5% pectoliase enzyme. After that, the samples were treated with 1 mM BAPTA, 1 mM EDTA, and PBS as control. Chromosome were then stained with aceto orcein, while sample for SEM were subjected to SEM preparation including fixation, post-fixtaion, staining, dehydration, and HMDS (hexamethyldisilazane)  drying. The results showed that the average length of the control chromosome was 12.5±3.4 µm, while those treated with 1 mM BAPTA and 1 mM EDTA showed the average length of 17.7 ± 6.6 µm and 41. 9 ± 16.3 µm, respectively. The qualitative observation of the control chromosomes showed the more compact and condensed structure. However, chromosomes treated with 1 mM BAPTA and 1 mM EDTA showed a longer, dispered, and decondensed chromosome showing the chromatin fibers. This result indicated that Ca2+ play an important role in wheat chromosome condensation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ribka Novita Sari
"UMKM di bidang makanan dan minuman menjadi prioritas pemberdayaan bagi pemerintah. Dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 oleh Kementerian Perindustrian, UMKM harus mengadopsi teknologi di sepanjang rantai nilai bisnis agar hasil produksi dan pangsa pasar meningkat. Pemerintah juga menargetkan 30 juta UMKM untuk melakukan transformasi digital di akhir 2023. Penerapan sistem informasi sebagai transformasi digital membantu UMKM untuk mengotomatisasi aktivitas operasional, mengintegrasikan data, dan mendapatkan data yang lebih akurat. Penelitian ini, menggunakan metode System Development Lifecycle (SDLC) dengan pendekatan Object Oriented. Sistem yang dihasilkan berupa sistem pemesanan, sistem manajemen produk, sistem manajemen karyawan, sistem input promosi, sistem input invoice, dan sistem transaksi. Dalam penelitian ini, alat bantu perancangan yang digunakan adalah entity relationship diagram, use case diagram, use case scenario, class diagram, activity diagram, dan sequence diagram. Sistem informasi yang dirancang memiliki arsitektur database berupa three-tier architecture. Adapun tahapan tranformasi digital yang dicapai adalah integrasi data dan otomatisasi proses.

The government has made MSMEs in the food and beverage sector as a priority for empowerment. In the Making Indonesia 4.0 roadmap by the Ministry of Industry, MSMEs must adopt technology along the business value chain so that production results and market share increase. The government is also targeting 30 million MSMEs to carry out digital transformation by the end of 2023. The application of information systems as digital transformation helps MSMEs to automate operational activities, integrate data, and obtain more accurate data. This study uses the System Development Life Cycle (SDLC) method with an Object-Oriented approach. The resulting systems are order systems, product management systems, employee management systems, promotion input systems, invoice input systems, and transaction systems. In this study the design tools used are entity relationship diagrams, use case diagrams, use case scenarios, class diagrams, activity diagrams, and sequence diagrams. The designed information system has a database architecture in the form of a three-tier architecture. The stages of digital transformation that have been achieved are data integration and process automation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanti Teresa Novitawati
"Gandum merupakan salah satu hasil pertanian yang dihasilkan di Indonesia dan banyak dimanfaatkan lebih lanjut menjadi bahan pangan. Pada umumnya, hasil samping dari penggilingan biji gandum adalah pollard dan bran. Pollard merupakan bagian yang paling dekat dengan endosperma biji gandum dan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak. Di dalam pollard terkandung hemiselulosa yang apabila dihidrolisis dapat menghasilkan monomer-monomernya. Salah satu monomer yang dihasilkan adalah xilosa yang dapat diubah menjadi xilitol yang berfungsi sebagai pemanis seperti gula. Pada penelitian ini, digunakan pollard gandum sebagai bahan utama pembuatan xilitol dengan hidrolisis menggunakan H2SO4 0,3 M pada suhu 121ºC dengan waktu optimum 45 menit. Hasil pengukuran kadar xilosa dalam hidrolisat pada kondisi optimum adalah sebesar 9,48% (w/w). Hidrolisat ini digunakan sebagai substrat dalam proses fermentasi oleh khamir penghasil enzim xylose reductase, yaitu Candida fukuyamaensis U 62311 UICC Y–247. Sebelum dilakukan proses fermentasi, dibuat terlebih dahulu media aktivasi untuk mengaktifkan enzim xylose reductase. Hidrolisat diberi perlakuan detoksifikasi untuk menghilangkan senyawa toksik yang dapat menghambat pertumbuhan khamir dengan menambahkan arang aktif 1% (w/v). Produk xilitol hasil fermentasi tertinggi, didapatkan pada waktu fermentasi 24 jam untuk substrat yang didetoksifikasi yaitu dengan persen konversi xilitol tertinggi sebesar 8,65%. Waktu fermentasi optimum untuk substrat tanpa detoksifikasi diperoleh pada jam ke-12 dengan persen konversi xilitol tertinggi sebesar 5,31%. Persen yield xilitol tertinggi untuk 2 gram sampel, terdapat pada substrat yang didetoksifikasi, yaitu sebesar 0,70%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30502
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>