Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Annisa Jamal
"Daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.) telah lama digunakan oleh masyarakat antara lain untuk mengobati reumatik. Pemanfaatan tanaman ini perlu ditunjang oleh data ilmiah dengan melakukan uji keamanan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai potensi toksisitas relatif (LD50) ekstrak etanol daun gandarusa dan mengetahui pengaruhnya terhadap jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan kadar hemoglobin.
Sebanyak 50 ekor mencit jantan dan 50 ekor mencit betina dikelompokkan menjadi 5 kelompok mengikuti rancangan acak lengkap. Kelompok II, III, IV dan V merupakan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun gandarusa dengan dosis berturut-turut 4; 8; 16; dan 32 g/kg bb. Kelompok I adalah kelompok kontrol yang diberi aquadest. Pengamatan jumlah hewan uji yang mati dilakukan setelah 24 jam.
Hasil penelitian menunjukkan LD50 ekstrak etanol daun gandarusa yaitu sebesar 31,99 g/kg bb untuk jantan dan 27,85 g/kg bb untuk betina dengan kategori tidak toksik. Hasil ANAVA satu arah (α = 0,05) terhadap jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan kadar hemoglobin sebelum perlakuan, setelah 24 jam dan setelah 14 hari perlakuan menunjukkan bahwa tidak terdapat erbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun gandarusa tidak mempengaruhi jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan kadar hemoglobin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Julian R.P.P.
"Gout merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di masyarakat. Satu tanaman yang diduga mampu mengatasi gout adalah gandarusa (Justicia gendarussa Burm.) dengan bagian yang dimanfaatkan adalah daun. Namun, data farmakologinya belum ada. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun gandarusa terhadap kadar asam urat tikus putih jantan yang dibuat hiperurisemia dengan kalium oksonat. Sebanyak 35 ekor hewan uji dibagi ke dalam 7 kelompok. Sediaan uji dibagi dalam tiga kelompok variasi dosis: 0,26 g ekstrak/200 g bb; 0,52 g/200 g bb; dan 1,04 g/200 g bb. Sebagai pembanding, yaitu kelompok alopurinol (36 mg/200 g bb) dan herbal "X" (170 mg/200g bb). Sebagai kontrol, yaitu kelompok normal (CMC 0,5% 3 ml/200 g bb) dan kelompok induksi (kalium oksonat 50 mg/200 g bb). Pengukuran kadar asam urat dalam plasma dilakukan dengan metode kolorimetrik enzimatik pada panjang gelombang 520 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gandarusa dapat menurunkan kadar asam urat tikus putih jantan yang dibuat hiperurisemia dengan kalium oksonat.

Gout is one of the illnesses which is high prevalence happen. A plant which is estimated could be dealt with gout is gandarusa (Justicia gendarussa Burm.), and the part of the plant which is used is the leaves. Nevertheless, its pharmacologic data hasn`t existed yet. Therefore, this research is done in order to know the influence from ethanol extract of gandarusa leaves administration toward uric acid level in male white mouse which is induced with oxonic potassium. There are 35 tested animals which are separated into 7 groups. Tested materials which are given peroral into three groups with various dosage: 0,26 g extract/200 g bw; 0,52 g/200 g bw; 1,04 g/200 g bw. As the comparison is allopurinol group (36 g/200 g bw) and "X" herbal (170 mg/200 g bw). As the controller is normal group (CMC 0,5% 3 ml/200 g bw) and induction group (oxonic potassium 50 mg/200 g bw). The measurement of uric acid level in plasm is done with enzymatic colorimetric method at the wavelength 520 nm. The result of the research shows that ethanol extract of gandarusa leaves can decrease the uric acid level of male white mouse which is made hiperurisemia with oxonic potassium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Rifandi Laurens
"Produksi berlebih dan kurangnya ekskresi asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan hiperurisemia. Xantin oksidase merupakan enzim yang berperan dalam mengkatalisis oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tanaman obat yang memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase serta identifikasi golongan kandungan kimianya. Metode yang digunakan menguji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase adalah Continous Spectrophotometric Rate Determination. Serbuk simplisia diekstrak dengan cara refluks menggunakan pelarut etanol 80%. Dengan uji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase didapatkan ekstrak yang aktif yaitu ekstrak akar sidaguri (Sida rhombifolia), ekstrak kulit batang nyamplung (Callophylum inophyllum), dan ekstrak daun gandarusa (Justicia gendarussa) yang mempunyai nilai IC50 berturut-turut 1622 ppm, 2832 ppm, dan 5824, 49 ppm. Dari hasil uji kinetika enzim diketahui bahwa ekstrak akar sidaguri mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Identifikasi kimia pada ekstrak sidaguri menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Pada ekstrak kulit batang nyamplung mengandung flavonoid, tanin, dan saponin, sedangkan pada ekstrak daun gandarusa menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan antrakuinon.

Overproduction and excessive excretion of uric acid in the body can cause hyperuricemia. Xanthine oxidase is an enzyme that plays a role in catalyzing the oxidation hypoxanthine and xanthine into uric acid. The purpose of this study is to find medicinal plants which have inhibited the enzyme xanthine oxidase activity and identification the chemical contain. The method used to test the inhibitory activity of the enzyme xanthine oxidase is a Continous Spectrophotometric Rate Determination. The simplisia powder was extracted by reflux using 80% ethanol solvent. By testing the enzyme xanthine oxidase inhibitory activity obtained an active extract, that is sidaguri (Sida rhombifolia) root extract, nyamplung (Calophyllum inophyllum) bark extract, and gandarusa (Justicia gendarussa) leaf extract with IC50 values 1622 ppm, 2832 ppm, and 5824,49 ppm. The kinetics results are known to sidaguri root extract have a competitive inhibitory activity. Chemical identification in sidaguri root extract is showed alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins. Nyamplung bark extract is contain flavonoids, tannins, and saponins, while gandarusa leaf extract showed alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and anthraquinone."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library