Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harry Tanugraha, 1939-
Jakarta: Jurnalindo Aksara Grafika, 1998
382.4 HAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thomsett, Michael C.
Abstrak :
Whether dealing in coffee, wheat, pork bellies, silver or gold, any buyer investing in commodities is trading in the futures market. For the investor, the goal is to make money when that commodity either gains or loses in value. Winning with Futures demystifies the market, with all of its risks and opportunities, and enables readers to make the most informed decisions when betting on the outcome of a product. With easy-to-follow, practical advice, Michael C. Thomsett teaches novice investors to select the best commodities—from energy and imports to financial futures; manage risks effectively while diversifying their portfolios; and avoid selling at the wrong time.
New York: American Management Association, 2009
e20448615
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Jauhari
Abstrak :
Financial futures muncul pertama kali pada tahun 1972 yaitu sejak diperkenalkannya futures mata uang menyusul keruntuhan sistim pertukaran mata uang yang berlaku saat itu (Bretton Woods System). Perdagangan futures, baik komoditi maupun keuangan muncul sebagai respon terhadap perubahan tingkat harga yang menyebabkan ketidakstabilan di bursa komoditi maupun di bursa keuangan. Di Indonesia, perdagangan futures balk untuk komoditi maupun finansial belum berkembang dengan baik walaupun di bursa dunia sekarang ini sudah menuju ke arah globalisasi. Ada beberapa penyebab perdagangan futures tidak atau belum berkembang dengan balk, diantaranya belum adanya peraturan, tempat (bursa) serta standar akuntansi yang memadai. Masalah yang timbul berkenan dengan akuntansi futures adalah bagaimana mengakui dan inencatat nilai pasar (market value) dari suatu kontrak futures. Bertolak dari masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan bagaimana suatu transaksi futures dilaporkan dan dicatat dalam laporan keuangan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur/ kepustakaan dari buku, majalah, buletin, brosur internal dan sumber literatur lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FAS 52 dan FAS 80 membedakan perlakuan akuntansi futures kedalam tujuan hedging dan spekulasi. Untuk tujuan spekulasi, FAS 52 dan FAS 80 mengharuskan pengakuan perubahan nilai pasar futures kedalam income pada periode terjadinya. Sedangkan untuk tujuan hedging ada dua metode pengakuan perubahan nilai pasar yaitu metode mark to market dan metode deferal. Metode deferal menangguhkan pengakuan laba atau rugi yang telah direalisasi atau yang belum direalisasi dari obyek yang dihedging dan rugi atau laba dari instrumen hedging. Metode mark to market mengakui laba atau rugi pada periode berjalan atas instrumen hedging serta rugi atau laba dari obyek yang dihedging. Untuk mengantisipasi masuknya industri futures di Indonesia, maka perlu kiranya Ikatan Akuntan Indonesia dan instansi lain yang terkait mempersiapkan suatu standar akuntansi yang inenyeluruh yang mengatur pencatatan dan pelaporan transaksi futures di Indonesia yang dapat diandalkan dan mudah dimengerti.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teweles, Richard J.
New York: McGraw-Hill, 1987
332.644 TEW f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Timmerman, Kelsey
Abstrak :
A deeply human-centered perspective on the origins of America's food Where Am I Eating' bridges the gap between global food producers and the American consumer, providing an insightful look at how our eating habits affect farmers and fishermen around the world. Follow the author on his global quest to meet the workers that nurture, harvest, and hunt our food, as he works alongside them'loading lobster diving boats in Nicaragua, harvesting bananas in Costa Rica, lugging cocoa beans in Ivory Coast with a modern-day slave, picking coffee beans in Colombia and hauling tomatoes in Indiana. This new edition includes a study guide, a deeper explanation of the "glocal" concept, and advice for students looking to become engaged as both local and global citizens. Arguing neither for nor against globalization, this book simply explores the lives of those who feed us. Imports account for eighty-six percent of America's seafood, fifty percent of its fresh fruit, and eighteen percent of its fresh vegetables. Where Am I Eating' examines the effects of this reliance on those who supply the global food economy. -Learn more about the global producers that feed our nation, and learn from their worldviews intensely connected to people and planet -Discover how food preferences and trends affect the lives of farmers and fishermen -Catch a boots-on-the-ground glimpse of the daily lives of food producers on four continents -Meet a modern-day slave and explore the blurred line between exploitation and opportunity -Observe how the poorest producers fare in the global food economy This book takes a human-centered approach to food, investigating the lives of the people at the other end of the global food economy, observing the hope and opportunity'or lack thereof'that results from our reliance on imports. Where Am I Eating' is a touching, insightful, informative look at the origins of our food.
Hoboken, N.J.: Wiley, 2014
338.19 TIM w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nederland: Wolters Kluwer/ Law & Business, 2012
332.632 7 ALT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Revaldi Akbar
Abstrak :
Pertumbuhan volume transaksi perdagangan berjangka komoditi Indonesia menunjukkan tren yang positif sejak tahun 2016-2020. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berwenang melakukan pembinaan, pengaturan, pengembangan, dan pengawasan terhadap mekanisme dan pelaku perdagangan berjangka komoditi. Perdagangan berjangka komoditi merupakan kegiatan yang berisiko, kompleks, dan fluktuatif, sehingga perdagangan berjangka komoditi Indonesia membutuhkan pengaturan tata kelola yang kuat, khususnya yang terkait dengan pialang berjangka dan pedagang berjangka (penyelenggara sistem perdagangan alternatif) dalam rangka perlindungan terhadap nasabah. Oleh karena itu, penulis melakukan evaluasi pengaturan tata kelola pelaku perdagangan berjangka komoditi Indonesia (pialang berjangka dan pedagang berjangka (penyelenggara sistem perdagangan alternatif)) dalam perlindungan terhadap nasabah serta melakukan perbandingan dengan prinsip-prinsip/best practice global seperti G20 High-Level Principles on Financial Consumer Protection. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dan sumber data yang digunakan yaitu kajian literatur (teori, informasi, dan data) dan wawancara dengan Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti untuk mengkonfirmasi daftar rekomendasi perbaikan yang ditawarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan tata kelola pelaku perdagangan berjangka komoditi Indonesia (pialang berjangka dan pedagang berjangka (penyelenggara sistem perdagangan alternatif)) telah memenuhi sebagian prinsip-prinsip perlindungan terhadap nasabah serta sebagian sudah setara dengan best practice. Namun, masih terdapat sebagian prinsip-prinsip perlindungan terhadap nasabah yang belum terpenuhi dan sebagian belum setara dengan best practice. Bappebti sebagai regulator sebaiknya menerapkan daftar rekomendasi yang ditawarkan untuk memperkuat pengaturan tata kelola pelaku perdagangan berjangka komoditi Indonesia (pialang berjangka dan pedagang berjangka (penyelenggara sistem perdagangan alternatif)) dalam perlindungan terhadap nasabah. ......The volume of Indonesian commodity futures trading transactions has shown significant positive growth from 2016 to 2020. The Commodity Futures Trading Regulatory Agency (CoFTRA) has the authority to guide, regulate, develop and supervise the commodity futures trading mechanisms and their actors. This activity is risky, complex, and volatile hence it needs strong governance arrangements, especially those related to futures brokers and futures traders (alternatives trading system providers) in the context of consumer protection. Therefore, this study evaluate the governance arrangements for Indonesian commodity futures trading actors (futures brokers and futures traders (alternative trading system providers)) in consumer protection and make comparisons with global principles/best practices, such as the G20 High-Level Principles on Financial Consumer Protection. This is a qualitative research (case study approach) with data collected through literature reviews and interviews with the Bureau of Legislation and Enforcement in to confirm the list of recommendations for improvement being offered. The results showed that governance arrangements for Indonesian commodity futures trading actors (future brokers and futures traders (alternative trading system providers)) are in accordance with some principles of consumer protection and best practices. However, there are still some principles of consumer protection that have not been fulfilled and some are not on par with best practice. CoFTRA as a regulator, should implement the recommendations offered to strengthen governance arrangements for Indonesian commodity futures trading actors (futures brokers and futures traders (alternative trading system providers)) in consumer protection.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Gaby Tulangow
Abstrak :
ABSTRACT


Transak:si Derivatif sudab mulai diperkenalkan di pasar modal Indonesia Pengamatan temadap volatilitas suatu transaksi adalah penting mengingat barga suatu derivatif bisa dibitung dari volatilitasnya. Karya tulis ini ingin melibat bagaimana pengaruh peluncuran indeks futures LQ 45 di Bursa Efek Surabaya terbadap volatilitas indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. lndeks futures LQ 45 mulai ditransaksikan sejak: 13 Agustus 200 I. Observasi dilak:ukan temadap nilai indeks dan imbal basil indeks LQ 45 ~ejak 4 Januari 2000 sampai dengan 31 Juli 2003. Peluncuran indeks futures LQ 45 tersebut tidak berpengaruh terbadap volatilitas indeks LQ 45. Hal ini banyak disebabkan teijadinya asimetri volatilitas dan volatilitas imbal basil berubah secara difusi dalam bentuk autoregresi kuadrat residualnya saat sebelum dan sesudah peluncuran indeks futures LQ 45 terse but. Selain itu, kurang likuidnya perdagangan indeks futures LQ 45 ini juga menyebabkan dampak derivatif ini tidak: terlihat. Oleb karena itu, sosialisasi dari bursa dan edukasi terbadap investor sangatlah diperlukan dalam pasar modal Indonesia yang sedang berkembang ini.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liestyowati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan pertama mengetahui dan menganalisa pengaruh faktor BETA, DER, EPR, L.N.ME dan PBV terhadap R saham di BEJ periode sebelum krisis dan selama krisis.

Kedua mengetahui dan menganalisa ada tidaknya perbedaan pengaruh faktor BETA, DER, EPR, L.N.ME, dan PBV terhadap R antara dua periode tersebut.

Berdasarkan CAPM pengaruh BETA terhadap return adalah positif. Sementara studi empiris ditemukan adanya kontradiksi pada model CAPM : Basu (1977) menemukan pengaruh EPR terhadap return adalah positif. Stattman (1980) ; Rosenberg(1985) dan Fama & French (1992) menemukan pengaruh BE/ME terhadap return adalah positif ( pengaruh negatif PBV terhadap return ), Benz (1981); Reinganum (1981); Brown dkk.(1983) dan Fama & French (1992) menemukan bahwa leverage punya pengaruh positif terhadap return.

Sementara Fama & French (1992) dalam penelitian yang sama tanpa ada uji pembedaan menemukan ada perbedaan pengaruh faktor Beta, Size dan Be/Me terhadap return secara individual antara periode 1963-1976 dan periode 1977-1990, begitupun penemuan Davis periode observasi antara Januari 1941)-1962 dan Pebruari-Desember 1940-1962. Penelitian di Indonesia dilakukan Suiastri, 1999 yang menguji perbedaan pengaruh beta (risiko) terhadap return antara periode sebelum dan selama krisis, hasilnya adalah ada perbedaan yang signifikan pada pemodal domistik.

Berdasarkan studi empiris tersebut maka hipotesa pertama dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif yang signifikan faktor BETA, DER dan EPR terhadap R, ada pengaruh yang negatif yang signifikan faktor ME dan PBV terhadap R, dan hipotesa kedua, adalah ada perbedaan pengaruh faktor BETA, DER, EPR, LN. ME dan PBV terhadap R antara periode sebelum dan selama krisis.

Metode penelitian melalui beberapa tahap pertama seleksi sampel yaitu saham teraktif dan mempunyai market equity besar selama periode observasi sebelum krisis dan selama krisis (Januari 1995 - Juli 1999). Tahap kedua merupakan analisis pengaruh faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV terhadap R periode sebelum, selama krisis dan gabungan. Dan tahap ketiga adalah analisis uji perbedaan pengaruh faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV terhadap R - antara periode sebelum dan selama krisis. Ketiga tahap ini dilakukan terhadap data observasi sebelum dan setelah dikeluarkan data yang tidak normal (outlier). Pada analisa setelah outlier dikeluarkan juga dilakukan analisa terhadap variabel Leverage dan BE/ME.

Hasil penelitian sebelum outlier dikeluarkan adalah pertama dari analisis pengaruh secara individual ditemukan faktor paling signifikan berpengaruh terhadap return pada periode sebelum krisis, selama krisis dan periode gabungan masing-masing EPR(0.0008,**), PBV(-0.032,***) dan BETA (0.058,***). Variabel DER merupakan faktor paling tidak berpengaruh dan tidak signifikan selama periode observasi. Sedang dari analisis pengaruh pada regresi cross section berganda ditemukan bahwa diantara faktor lainnya variabel DER paling tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap R. Ditemukan ada indikasi multikolinier antara variabel EPR dan Ln. ME. Maka dibentuk model regresi dengan mengeluarkan variabel DER dan Ln. ME hasilnya adalah terjadi model regresi yang signifikan secara partial dan keseluruhan pada periode sebelum, selama dan gabungan dengan nilai Finasing -masing 2.323T, 23.65*** dan 11.088***.

Uji perbedaan pengaruh dengan variabel dummy secara individual ditemukan faktor-faktor yang signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis yaitu EPR (***}, LN.ME (*) dan PBV(*). Uji perbedaan pengaruh dengan uji dummy secara berganda ditemukan faktor - faktor yang signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis yaitu EPR (***) dan PBV(**).

Hasil penelitian setelah outlier dikeluarkan adalah pertama dari analisis pengaruh secara individual ditemukan diantara faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV LEV. dan BE/ME, faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap R pada periode sebelum krisis adalah BETA (*) dan EPR(*). Sedang dari analisis pengaruh pada regresi cross section berganda ditemukan tidak satupun variabel tersebut berpengaruh dan tidak signifikan terhada R.

Uji perbedaan pengaruh dengan variabel dummy secara individual ditemukan hanya faktor BETA yang signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis. Dan secara berganda ketika model regresi dibentuk dengan variabel independen BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV ditemukan semua variabel punya pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis, kecuali PBV. Sedang ketika model regresi dibentuk dengan variabel independen BETA, EPR, LN. ME, LEV. dan BEIME hasilnya adalah hanya variabel EPR signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis terhadap R.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada faktor lain selain BETA yang selalu konsisten dan signifikan mempengaruhi return saham di BED yaitu EPR. Pengaruh kedua faktor terhadap return ini adalah signifikan berbeda antara periode sebelum dan selama krisis.
Depok: 2000
T3939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S10238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>