Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Asa Patia
Abstrak :
ABSTRAK
Gerakan fundamentalisme Islam adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk mendirikan masyarakat dan negara Islam seperti yang pernah terjadi pada masa generasi pertama umat lslam. Demikian pula halnya tujuan dari gerakan fundamentalisme Islam yang terdapat di Mesir yang telah mewarnai perjalanan politik di Mesir semenjak zaman kolonialisme Inggris hingga pada masa sekarang ini. Khususnya semasa pemerintahan Presiden Sadat yang dimulai pada tahun 1970 hingga tahun 1981, gerakan fundamentalisme telah memainkan peranan politik sedemikian rupa sehingga diperhitungkan oleh pemerintah. Peristiwa pembunuhan Presiden Sadat pada tanggal 6 Oktober 1981 oleh sekelompok orang anggota gerakan fundamentalisme Islam membuktikan akan keampuhan dari gerakan ini keseriusan terhadap usaha mencapai tujuan dari gerakan mereka. Adapun penyebab-penyebab timbulnya gerakan fundamentalisme Islam, yaitu akibat berbagai faktor-faktor obyektif dan subyektif yang hidup di dalam masyarakat. Khususnya semasa pemerintahan Presiden Sadat, faktor-faktor tersebut antara lain faktor modernisasi di dalam masyarakat, perbedaan ideologi antara kelompok masyarakat, kebijaksanaan pemerintah dan pengaruh dari luar negeri. Faktor-faktor ini serta hubungannya dengan gerakan fundamentalisme Islam semasa Sadat dapat dilihat dari berbagai kasus seperti peristiwa pembunuhan terhadap Presiden Sadat itu sendiri, masalah masalah pengangguran, militansi sekolompok masyarakat dan sebaqainya. Dalam skripsi ini akan dibahas faktor-faktor yang menyebabkan dan medorong timbulnya gerakan fundamentalisme. Islam di Mesir dengan mengambil fokus waktu antara tahun 1970 hingga tahun 1981.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euben, Roxanne Leslie
Jakarta: Serambi, 2002
297.09 EUB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Jinanto
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tema ideologi teks novel Les toiles de Sidi Moumen dan film Les Chevaux de Dieu melalui kajian alih wahana. Pengungkapan ideologi teks diperoleh dengan menggunakan pendekatan struktural dan analisis wacana kritis dari kedua karya. Hasil penelitian ekranisasi ini mengungkapkan ideologi teks yang berbeda, khususnya dalam perubahan citraan tokoh fundamentalis. Unsur naratif dan sinematografis film menghilangkan beberapa gagasan yang ada di dalam struktur naratif novel, seperti latar belakang keluarga, kisah cinta, pelampiasan hawa nafsu, dan aspek emosional tokoh. Wahana film mengutamakan interaksi antartokoh untuk membentuk tokoh fundamentalis. Tesis ini memberikan pemahaman bahwa hasil ekranisasi mampu menampilkan citraan tokoh fundamentalis Islam sebagai bentuk kesadaran diri pada nilai kemanusiaan yang terdapat di dalam novel dan sebagai sebuah internalisasi praktik kekuasan yang tidak disadari tokoh dalam film.
ABSTRACT
This study aims at showing the changes of ideology of the text in the novel Les toiles de Sidi Moumen and in its film adapation which goes under the title of Les Chevaux de Dieu. To unravel the ideology of the two texts, this study uses the structural approach and critical discourse analysis. The results reveal that the narrative and cinematographic elements of the film incite some changes in the images of the fundamentalist characters. The changes indicate that there are some eliminations of the following elements from the narrative structure of the novel a family background a love story a lust and emotional aspects of the characters. This thesis provides an understanding that the imagery of the fundamentalist characters could be shown as a self consciousness on the value of humanity in the characters through the novel and as an internalization of power practices, which are not recognized by the characters in the film.
2017
T48139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafi Muthohirin
Abstrak :
[;, ]
Jakarta: IndoStrategi, 2014
297.72 NAF f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Razanah Balqis
Abstrak :
Sistem pemikiran serta gerakan politik fundamentalisme Islam berkembang pesat di Aljazair pasca kolonialisme Prancis guna menjawab tantangan-tantangan modernitas, baik internal maupun eksternal. Agama Islam pun terbawa arus pergolakan sosial seiring dengan upaya mereka dalam membentuk suatu wilayah yang memiliki makna strategis dalam bidang ekonomi dan militer sebagai respon terhadap berbagai isu serta konflik di Aljazair. Berkembangnya paham fundamentalisme Islam berdampak besar terhadap kesejahteraan perempuan di Aljazair, perempuan dianggap lebih lemah dan diharapkan lebih rendah daripada laki-laki. Artikel ini berupaya membahas kritik terhadap paham fundamentalisme Islam di Aljazair yang terdapat dalam novel L'Interdite (1993) karya Malika Mokeddem. Novel ini mengisahkan seorang perempuan yang memiliki konflik batin dengan lingkungan di negara asalnya, yakni Aljazair. Dengan metode kualitatif, penelitian ini menggunakan teori Sekuen oleh Schmitt dan Viala (1982), teori Feminisme Liberal oleh Betty Friedan (1963), dan teori Écriture Féminine oleh Hélène Cixous (1975). Hasil analisis mengemukakan kehadiran Mokeddem sebagai écriture feminine telah berperan dalam menyuarakan pendapatnya atas tindakan-tindakan yang menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender dan penguatan budaya patriarki yang disebabkan oleh berkembangnya paham fundamentalisme Islam, khususnya di Aljazair. ......The thought system and political movements of Islamic fundamentalism developed rapidly in post- French colonialism in Algeria in order to respond to the challenges of modernity, both internal and external. Islam was also carried away by social upheaval along with their efforts to form an area that had strategic significance in the economic and military fields in response to various issues and conflicts in Algeria. The development of Islamic fundamentalism has a major impact on the welfare of women in Algeria, women are considered to be weaker and are expected to be inferior to men. This article attempts to discuss the criticism of Islamic fundamentalism in Algeria which is contained in the novel L'Interdite (1993) by Malika Mokeddem. This novel tells the story of a woman who has an inner conflict with the environment in her home country, Algeria. With qualitative methods, this study uses Sequence theory by Schmitt and Viala (1982), Liberal Feminism theory by Betty Friedan (1963), and Écriture Féminine theory by Hélène Cixous (1975). The results of the analysis show that Mokeddem's presence as an écriture féminine has played a role in voicing her opinion on actions that show gender inequality and strengthening the patriarchal culture caused by the development of Islamic fundamentalism, especially in Algeria.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library