Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aji Suryadi
"Mesin banyak memiliki komponen penyusun di dalamnya yang mendukung untuk melakukan fungsi mesin dengan baik. Kualitas struktur dapat berpengaruh besar terhadap kondisi mesin dimana gaya yang normal ketika mesin beroperasi akan ter-eksitasi oleh frekuensi alami jika kondisi struktur kurang baik. Metode pengukuran vibrasi menggunakan vibrometer dan sensor vibrasi serta dihubungkan dengan kabel, bluetooth, atau wireless untuk transfer data vibrasi. Sensor terdapat 3 jenis yaitu displacement atau proximity probe, velocity probe, dan accelerometer. Perbaikan bisa dilakukan dengan pemasangan penguat/bracket ataupun pengecoran ulang untuk fondasi yang menggunakan beton. Selain itu bisa dilakukan juga dengan melakukan pemasangan mass damper yang tujuannya digunakan untuk mengurangi besar nilai amplifikasi dari penambahan gaya yang disebabkan oleh permasalahan struktur. Hasil penelitian menunjukkan nilai vibrasi tinggi pada satu kali putaran mesin arah vertikal yang mengindikasikan adanya lemah struktur pada arah vertikal. Struktur damping menurunkan signifikan nilai vibrasi hingga ± 3 mm/s RMS posisi pengukuran M2V motor inboard vertical. Kondisi awal 4.142 mm/s RMS menjadi 0.753 mm/s RMS.

The machine has many constituent components that support it to perform the function of the machine properly. The quality of the structure can greatly affect the engine's condition where the normal force when the engine is operating will be excited by natural frequencies if the structural conditions are not good. The vibration measurement method uses a vibrometer and vibration sensor connected by cable, Bluetooth, or wireless for vibration data transfer. There are three types of sensors, namely displacement or proximity probe, velocity probe, and accelerometer. Repairs can do by installing reinforcement/brackets or re-casting for foundations that use concrete. In addition, it can also do by installing a mass damper whose purpose is to reduce the amplification value of the additional force caused by structural problems. The results showed a high vibration value at one rotation of the engine in the vertical direction, which indicated a weak structure in the vertical direction. The damping structure significantly reduces the vibration value up to ± three mm/s RMS in the vertical inboard motor M2V measurement position. The initial conditions are 4,142 mm/s RMS to 0.753 mm/s RMS."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Asmarani
"Perencanaan bangunan tahan gempa yang banyak dilakukan saat ini adalah performance based seismic design (PBSD), namun pada PBSD, parameter batas kerusakan bangunan hanya didasarkan pada drift maksimum dan pendefinisian kerusakan secara kualitatif, belum ada kriteria kerusakan secara kuantitatif selain dari besar drift. Sehingga pada penilitian ini akan dikaji mengenai penilaian kuantitatif kerusakan struktur selan drift, yaitu dengan memperhitungkan nilai damage index. Nilai damage index berkisar antara 0-1, dimana 0 menyatakan bahwa kondisi struktur tidak rusak dan 1 menyatakan keruntuhan struktur. Damage index ini nantinya dapat digunakan untuk merumuskan optimasi desain untuk mencapai desain yang lebih aman dan ekonomis. Selain itu, damage index dapat juga digunakan untuk penilaian kerusakan pasca gempa, untuk memberikan pertimbangan dalam perkuatan struktur, dan mengevaluasi kinerja struktur.
Pada penilitian ini digunakan damage index Park&Ang yang berbasis pada eksperimental dan telah mendapatkan pengakuan luas dibidang earthquake engineering. Indeks kerusakan Park&Ang merupakan kombinasi dari deformasi maksimum dan energi siklik yang diserap. Pada penelitian ini akan dianalisa besarnya damage index untuk beberapa variasi bangunan baja dengan sistem moment resistin frame, dan nilai damage index akan dibandingkan dengan nilai frekuensi alami dari struktur. Parameter yang akan digunakan dalam menghitung damage index Park&Ang akan didapatkan dari kurva pushover dan kurva semicyclic.
Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa semakin besar deformasi yang terjadi pada struktur, maka nilai damage index akan semakin meningkat mendekati 1, dan nilai damage index berbanding terbalik dengan besarnya nilai frekuensi alami, karena frekuensi alami akan berkurang seiring bertambahnya deformasi pada struktur, karena deformasi sendiri menyebabkan kekakuan struktur berkurang.

The current code on structural seismic design focuses on the performance based seismic design (PBSD) method. However, in this method, damage assessment is based only on qulitative measurements. The only quantitative mean to evaluate damage on structures is based on drift. This research studies on an alternative approach to quantitative assessment of structures, which is by estimating the structure's damage index. Damage index values range between 0 and 1, where 0 represents no failure at all while 1 represents total structural failure. This value can later be used to optimize designs. Another use of the damage index is that it can be used to assess post-earthquake structural damage and allow improvements on various aspects of the structure.
This research will use the damage index formula as defined by Park & Ang, which is based on a vast number of experimental results and is widely accepted by professionals. The Park & Ang damage index is a function of the maximum deformation of 1 cycle and the amount of dissipated energy during 1 cycle of a cyclic loading. This research will evaluate the damage indices of several steel moment resisting frames, and those values will be compared with the natural frequencies of the structures for the trend to be analyzed. The parameters for the calculation of the damage index will be acquired through monotonic and semicyclic pushover analyses.
Results of the research shows that with increasing load application on the structures, their damage index values increase. The trend is opposite of the trend of the structures' natural frequencies, which decreases with increasing load application, due to it being a function of stiffness where with increasing amounts of structural damage, the structure's stiffness will decrease.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Sari Intan
"Pada daerah rawan gempa, struktur harus melawan beban lateral yang besar. Filosofi desain bangunan tahan gempa adalah tahan terhadap guncangan gempa dan meski mengalami kerusakan tetapi tidak langsung runtuh sehingga dapat memastikan keamanan manusia maupun isi bangunan. Ada beberapa tipe sistem struktur bangunan baja penahan gaya lateral, yaitu Moment Frame dan Braced Frame. Penelitian ini berfokus pada bangunan baja tipe Special Moment Resisting Frame sebagai bagian dari sistem Moment Frame pada wilayah gempa yang tinggi. Perbedaan Special Moment Resisting Frame terletak pada pendetailan pada balok, kolom, dan sambungan. Penelitian ini akan mengkaji tentang kuantifikasi kerusakan pada struktur, yang biasa dikenal dengan istilah damage index. Damage index memiliki nilai 0-1, dimana 0 menggambarkan kondisi struktur yang tidak rusak (kondisi awal struktur) dan 1 menggambarkan struktur yang telah mengalami keruntuhan. Pada penelitian ini model kerusakan yang digunakan adalah damage index Park & Ang karena telah dikenal secara luas pada rekayasa gempa. Model kerusakan yang dikembangkan oleh Park & Ang menitikberatkan pada deformasi maksimum struktur dan disipasi energi. Struktur dapat mengalami kerusakan karena terjadinya penurunan kekakuan yang disebabkan pembebanan. Perubahan kekakuan pada bangunan akan menyebabkan perubahan pada frekuensi alami. Perubahan frekuensi alami merupakan indikator yang sering digunakan dalam penilaian struktur. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilihat korelasi antara perubahan frekuensi natural dengan nilai damage index melalui pemodelan yang dilakukan pada software OpenSEES dan SAP2000. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar kerusakan struktur berarti deformasi akan semakin besar juga sehingga nilai damage index akan mendekati angka 1. Berbeda dengan frekuensi alami yang nilainya semakin kecil pada kerusakan struktur yang semakin besar akibat dari berkurangnya kekakuan struktur.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunthi Pramesti
"Penelitian mengenai pengujian dinamik ini bertujuan untuk memperoleh parameter dinamik (frekuensi alami, mode getar, dan rasio redaman) dari struktur yang diuji. Pengujian dinamik dilakukan di Jembatan Teksas Universitas Indonesia yang merupakan jembatan pejalan kaki rangka baja dengan bentang total 84 meter. Struktur Jembatan Teksas dimodelkan secara 3 dimensi dengan menggunakan program SAP2000 untuk memperoleh frekuensi alami dan mode getar. Permodelan struktur dilakukan dengan 2 asumsi, yaitu jika joint jembatan dimodelkan sebagai sambungan sendi dan joint jembatan dimodelkan sebagai sambungan jepit. Pengujian dinamik dilakukan dengan memberikan eksitasi paksaan pada Jembatan Teksas dengan menggunakan alat eccentric mass shaker. Respon dari struktur akibat getaran dari eksitasi paksaan direkam menggunakan accelerometer dan vibrometer. Data yang digunakan adalah data saat struktur dalam kondisi mengalami getaran paksa (saat alat masih beroperasi) dan dalam kondisi mengalami getaran bebas (saat alat dihentikan). Dari hasil pengujian dapat diperoleh 5 mode getar pertama Jembatan Teksas. Hasil pengujian dinamik lebih mendekati hasil permodelan dengan asumsi joint jembatan sebagai sambungan sendi dengan perbedaan sebesar 11%. Rasio redaman rata-rata yang diperoleh dari hasil pengujian sebesar 1,72%. Jika hasil pengujian ini dibandingkan dengan hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahun 2013 dan 2011 terdapat penurunan frekuensi yang cukup signifikan (20%) untuk mode getar kedua torsi.

The purpose of this dynamic test was to obtain dynamic parameters (natural frequencies, mode shapes, and damping ratio) of the tested structure. The dynamic test was conducted on Jembatan Teksas Universitas Indonesia, the pedestrian steel-truss bridge with 84 meters total span. This bridge structure was modeled in 3D by SAP2000 program to obtain natural frequencies and mode shapes. Structural modeling conducted with 2 assumptions, the bridge joints modeled as a pinned connection and the bridge joints modeled as a fixed connection. A dynamic test was conducted by applied forced excitation using an eccentric mass shaker. Structure responses were recorded using accelerometers and vibrometer. The data used were the data when the structure in forced vibration state and in free vibration state. This test could obtain 5 mode shapes of Jembatan Teksas. The results obtained from the test were close to the model of bridge joints as pinned connections. The average damping ratio obtained from the test was 1,72%. Compared to the test that was conducted in 2013, there was a significant frequency decrement (20%) for the 2nd torsional mode shape.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mufidatul Ula
"Pengujian getaran terhadap head expander telah dilaksanakan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dinamis dari head expander yang digunakan pada Laboratorium Uji Suhu dan Vibrasi Pusat Teknologi PenerbanganLAPAN. Head expander digunakan sebagai alat bantu pengujian untuk kebutuhan benda uji yang besar. Validasi head expander melalui metode eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui tingkat homogenitas head expander. Pengambilan data menggunakan 4 buah akselerometer yang ditempatkan pada setiap ujung head expander. Getaran sine sweep diberikan mulai dari 5 Hz sampai 2000 Hz dengan amplitude konstan sebesar 1g dan sweep rate sebesar 1 octave/minute. Hasil pengujian menunjukkan bahwa head expander memiliki sifat homogen dengan nilai frekuensi alami yang tidak berbeda jauh. Resonansi terjadi pada frekuensi 900 Hz, 1300 Hz, 1600 Hz dan 1900 Hz. Nilai amplitudo terbesar dengan nilai 11,76 g terjadi pada frekuensi 1900 Hz, sehingga head expander ini tidak dapat digunakan untuk pengujian diatas 1900 Hz."
Lengkap +
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Fatihah Nugroho
"Pengaruh terbesar dari gelombang gempa pada bangunan gedung seringkali diperhitungkan berdasarkan gaya lateral yang diterima. Akibat adanya gaya lateral yang diterima, struktur akan mengalami pergerakan. Pergerakan yang terjadi pada struktur bangunan akibat gaya lateral dapat direkayasa dengan berbagai jenis struktur baja tahan gempa. Salah satunya adalah struktur dengan sistem Eccentrically Braced Frame-Vertical Shear Link karena memiliki daktilitas, kekakuan, dan kekuatan yang baik. Selain itu, Deformasi inelastik yang ekstrim terlokalisasi pada elemen Vertical Shear Link, sehingga tidak terjadi kerusakan pada elemen utama. Jenis rekayasa struktur ini dapat memberikan pengaruh pada indeks kerusakan pada struktur. Indeks kerusakan merupakan salah satu metode untuk mengetahui tingkat kerusakan yang diterima struktur. Teori indeks kerusakan yang umum digunakan adalah Indeks Kerusakan Park&Ang, karena memiliki konsep fisika yang jelas yaitu kombinasi dari deformasi tiap siklus dan daktilitas atau parameter kapasitas penyerapan energi. Perhitungan indeks kerusakan dapat dilakukan dengan menganalisis grafik hasil pembebanan monotonic dan semisiklik pada struktur. Indeks kerusakan memiliki nilai 0 hingga 1, 0 untuk menyatakan struktur dalam konsdisi utuh dan 1 ketika struktur mengalami keruntuhan atau telah mencapai deformasi kontrol. Dengan bertambahnya tingkat kerusakan struktur, maka kekakuan struktur akan berkurang, hal ini karena sendi-sendi plastis pada struktur mengalami perlemahan. Fenomena ini menyebabkan frekuensi alami struktur berkurang seiring meningkatnya kerusakan struktur. Pada skripsi ini ditemukan korelasi antara indeks kerusakan dan frekuensi alami struktur yaitu memiliki hubungan yang berbanding terbalik.

The greatest influence of earthquake waves on buildings is often calculated based on the lateral force received. As a result of the lateral force being received, the structure will experience movement. Movements that occur in building structures due to lateral forces can be engineered with various types of earthquake resistant steel structures. One of them is an Eccentrically Braced Frame-Vertical Shear Link system because it has good ductility, stiffness, and strength. In addition, extreme inelastic deformation is localized to the Vertical Shear Link element, in order to avoid damage to the main element. This type of structural engineering can have an effect on the damage index on the structure. A method to determine the level of damage received by the structure is Damage index. Park & Ang's Damage Index is a Damage index commonly used because it has a clear physics concept that is a combination of deformation per cycle and ductility or energy absorption capacity parameters. Damage index calculation can be done by analyzing the results of monotonic and semi-cyclic loading graphs on the structure. Damage index has a value of 0 to 1, 0 to indicate the structure in a complete condition and 1 when the structure has collapsed or has reached deformation control. As the level of structural damage increases, the structural stiffness will decrease due to the plastic joints in the structure are weakened. This phenomenon causes the natural frequency of the structure to decrease with increasing structural damage. This thesis has found the correlation between the damage index and the natural frequency of the structure which has an inverse relationship."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhavin Ariza Adrian
"Sebagai negara kepulauan yang rawan terkena bencana alam gempa bumi, perencanaan dan desain gedung bertingkat di indonesia, harus bersifat daktail. Dalam sistem penahan gaya lateral akibat gempa pada suatu struktur beton bertulang, terdapat tiga jenis struktur penahan gaya lateral yaitu Sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB), Sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM), dan Sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Penelitian ini dilakukan terhadap SRPMK yang merupakan salah satu tingkat dari moment resisting frame (MRF) dalam bangunan beton.
Kerusakan pada struktur dapat dinilai dari penurunan kekakuan struktur. Frekuensi alami merupakan parameter dari fungsi kekakuan yang dapat mengilustrasikan kerusakan pada struktur tersebut. Damage Index merupakan parameter yang dapat menilai kerusakan pada struktur secara kuantitatif. Damage index merupakan fungsi dari deformasi struktur, yang juga dapat mengilustrasikan kerusakan dari struktur dengan baik.
Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yakni pertama merupakan perhitungan damage index dengan membuar kurva pushover monotonik dan semisiklik menggunakan CAST3M. Bagian kedua adalah mencari frekuensi alami struktur dengan menggunakan SAP2000. Penelitian ini menggunakan studi kasus struktur yang berbeda lantai serta bentang dengan properti material yang berbeda.
Hasil dari penelitian menyimpulan dengan bertambahnya gaya pembebanan lateral terhadap struktur, nilai frekuensi alami akan mengalami penurunan sedangkan nilai damage index akan mengalami kenaikan.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Balok merupakan elemen struktur yang utamanya menahan lentur dan geser dengan atau tanpa gaya aksial atau torsi. Tujuan penelitian ini adalah mengamati perubahan natural frekuensi terhadap pembebanan bertahap pada balok beton bertulang dengan agregat daur ulang. Studi dilakukan secara eksperimen, yakni menggunakan beton dengan agregat kasar daur ulang (kuat tekan fc’ 20,74 MPa). Balok yang digunakan berukuran 3000 × 150 × 250 mm3 yang diberi beban semi-siklik dengan metode pembebanan four-point loading. Pembebanan dilakukan dalam 4 siklus, yaitu siklus 2 ton, 4 ton, 6 ton, dan 8 ton. Respon struktur berupa grafik perpindahan vs beban dan waktu, regangan vs beban diolah dari hasil pengujian menggunakan Digital Image Correlation (DIC) dan pengukuran manual dengan LVDT, dial gauge, dan strain gauge. Karakteristik dinamik balok berupa frekuensi alami dan rasio redaman diperoleh dengan alat accelerometer. Hasil eksperimen tersebut dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Analisis menunjukan bahwa balok mencapai batas elastis pada beban 8000 kg. Frekuensi alami cenderung menurun terhadap penambahan beban, hal dikarenakan nilai kekakuan balok yang telah diberi beban akan turun akibat muncul retakan. Nilai rasio redaman pada balok RAC cenderung menurun terhadap penambahan pembebanan bertahap.

Beams are structural elements that primarily resist bending and shear with or without axial or torsional forces. The purpose of this study was to observe the natural frequency changes to the gradual loading of reinforced concrete beams with recycled aggregate. The study was conducted experimentally, using concrete with recycled coarse aggregate (compressive strength fc' 20.74 MPa). The beam used is 3000 × 150 × 250 mm3 which is given a semi-cyclic load with a four-point loading method. The loading is carried out in 4 cycles, namely 2 tons, 4 tons, 6 tons, and 8 tons. Structural responses in the form of graphs of displacement vs. load and time, strain vs. load were processed from the test results using Digital Image Correlation (DIC) and manual measurements with LVDT, dial gauge, and strain gauge. The dynamic characteristics of the beam in the form of natural frequencies and damping ratio were obtained by using an accelerometer. The experimental results are compared with the results of theoretical calculations. The analysis shows that the beam reaches its elastic limit at a load of 8000 kg. The natural frequency tends to decrease with increasing load, this is because the stiffness value of the beam that has been given a load will decrease due to cracks appearing. The value of the damping ratio in the RAC beam tends to decrease with the addition of gradual loading."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
IRWAN ADE PUTRA
"Penelitian mengenai pengujian dinamik ini bertujuan untuk mendapatkan parameter dinamik struktur, yaitu: frekuensi alami, rasio redaman, dan mode getar. Dan juga pengaruh perletakan bearing pad terhadap transmisibilitas dari respon dinamik struktur jembatan. Objek struktur yang digunakan adalah Jembatan Elevated Toll yang terletak di jalan tol ruas Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Surabaya-Jawa Timur. Struktur jembatan dimodelkan secara tiga dimensi dengan menggunakan software SAP2000 untuk memperoleh frekuensi alami dan mode getar struktur jembatan secara teoritis. Forced vibration test kemudian dilakukan untuk mendapatkan frekuensi alami dan rasio redaman struktur jembatan secara eksperimen. Pengukuran vibrasi menggunakan microtremor dengan sensor accelerometer. Hasil dari eksperimen ini mampu mengidentifikasi dua mode dari struktur jembatan, yaitu mode vertikal pertama dan mode longitudinal pertama. Hasil yang diperoleh adalah frekuensi alami hasil eksperimen nilainya relatif lebih besar sampai 13 % dibandingkan frekuensi alami hasil permodelan. Frekuensi hasil eksperimen lebih besar dari permodelan maka jembatan masih dalam keadaan yang utuh atau belum mengalami kerusakan dan dalam kondisi yang baik. Rasio redaman struktur jembatan yang diperoleh dari hasil eksperimen yaitu 1.92 % dan 2.32 %. Transmisibilitas dari perletakan bearing pad dapat mereduksi respon percepatan dari struktur atas jembatan ke struktur bawah jembatan sebesar 54.62 % dan 60.22 %.

The purpose of this dynamic test was to obtain dynamic parameters of structure, such as: natural frequency, damping ratio, and mode shape. And also the effect of elastomeric bearing support on the transmissibility of the dynamic response of the bridge structure. The object used is the Elevated Toll Bridge located on the Krian-Legundi-Bunder-Manyar toll road (KLBM), Surabaya-East Java. The bridge structure was modeled in three dimensional using SAP2000 software to obtain the natural frequency and mode shape of the bridge structure theoretically. Forced vibration test was then performed to obtain the natural frequency and damping ratio of the bridge structure experimentally. Vibration measured using microtremor with accelerometer sensor. The results of this experiment were able to identify two modes of the bridge structure, namely the first vertical mode and the first longitudinal mode. The results obtained are the natural frequency of experimental value is relatively greater up to 13% compared to the natural frequency of the modeling results. The natural frequency of the experimental is greater than modeling, so the bridge is still in a complete condition or has not been damaged and in good condition. The damping ratio of the bridge structure were obtained from the experimental results is 1.92% and 2.32%. The transmissibility of the bearing support can reduce the acceleration response from the upper bridge structure to the lower bridge structure by 54.62% and 60.22%."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bias January Parmadi
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang sering terkena bencana alam gempa. Dari kondisi tersebut, muncul kebutuhan akan struktur yang tahan gempa. Salah satu dari jenis sistem rangka penahan gaya lateral adalah SRPMB atau sistem rangka pemikul momen biasa. Untuk itu, penelitian dilakukan terhadap SRPMB dengan menggunakan material beton bertulang.

Kerusakan adalah hal yang tentunya akan dialami oleh struktur. Untuk mengkuantifikasi hal tersebut, digunakan konsep yang dinamakan damage index. Damage index adalah sebuah indeks nilai yang mengkuantifikasi kerusakan dari sebuah sistem struktur dengan menggunakan parameter seperti kekuatan struktur, displacement dan sebagainya. Selain dari itu, kerusakan struktur juga mempengaruhi nilai kekakuan struktur sehingga akan berpengaruh pula pada frekuensi natural struktur.

Penelitian ini ingin menganalisis korelasi antara damage index dengan frekuensi natural sebuah struktur seiring kerusakan yang dialami. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan studi parametrik dengan membuat kurva kapasitas pushover (monotonic dan semicyclic) dari struktur menggunakan CAST3M untuk mendapatkan nilai damage index. Lalu frekuensi natural struktur didapatkan dengan menggunakan SAP2000. Studi parametrik dibuat dengan variasi geometri penampang, jumlah bay dan story, dan variasi properti material yang digunakan.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa seiring struktur mengalami kerusakan, damage index cenderung mengalami peningkatan dan frekuensi alami mengalami penurunan.


Indonesia is an archipelago that is often plagued by earthquakes. And so, the need for structure that can handle lateral loads is important. One of the candidates for the lateral load-resisting structure type is Ordinary Momen Frame (OMF). This research focuses on the aforementioned lateral load-resisting structure type using reinforced concrete as choice material.

Damage is a natural phenomenon that will happen to structures. To quantify it, concept called damage index is used. Damage index itself is an index that make use of  parameter such as structural strength, displacement and so forth. Besides damage index, damage to structure will also influence its natural frequency.

This research aims to analyze the correlation between damage index and natural frequency of structures as it get progressively damaged. To do so, a parametric study is carried out by creating pushover capacity curves (monotonic and semicyclic) of the structures using CAST3M to obtain the damage index value. Following that, natural frequency of the structures are generated using SAP2000. The parametric study will be realized through the variations of cross-section geometry, number of bay and story, and variation in material property used.

From the research, it is concluded that as the structures get progressively damaged, the value of the damage index tends to increase while the natural frequency decrease.

 

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library