Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eriyanto
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2005
302.23 ERI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Suma Paramita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitan ini membahas seksisme dalam pemberitaan media online terhadap kasus prostitusi online yang melibatkan sejumlah selebriti perempuan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana seksisme ditampilkan dalam pemberitaan di situs berita online terhadap para selebriti perempuan. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan studi dokumentasi di dua situs berita online, yakni Detik.com dan Tribunnews.com. Analisis berita dilakukan menggunakan metode analisis framing Gamson dan Modigliani. Sedangkan metode pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara medalam pihak kebijakan media. Hasil penelitian menemukan bahwa para selebriti perempuan ditampilkan sebagai objek seksual dengan banyak menampilkan tubuh dan penampilan sebagai berita yang di luar konteks dan cenderung sensasional. Pemberitaan kasus tersebut pada umumnya menggunakan kata-kata yang seksis. Penelitian ini juga menunjukan bahwa media masih sangat minim sensitivitas gender.Kata Kunci : framing, media, seksisme, prostitusi, selebriti
ABSTRACT ABSTRACTThis research discusses sexism in the media coverage related to the online prostitution case involving a number of female celebrities in Indonesia. The purpose of this study to explain how sexism is displayed in the news when informing about the female celebrities. Methods of collecting primary data is done with the study documentation in two online news sites, namely Detik.com and Tribunnews.com. News analysis was performed using Gamson and Modigliani rsquo s framing analysis. While the method of secondary data collection is through in depth interviews. The study found that female celebrities are displayed as sexual object with lots of displays of body and appearance as the news tends to be out of context and tends to be sensational. Preaching the case generally uses words that are sexist. The study also shows that the media is still lack of gender sensitivity.Keywords framing, media, sexism, prostitution, celebrity
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Melinda
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini disusun dalam upaya menjelaskan bagaimana framing media dalam pemolisian suatu kejahatan pembunuhan. Pemberitaan media terus-menerus padasuatu kejahatan pembunuhan mengindikasikan adanya keinginan untukpenanganan dan penuntasan kasus oleh pihak kepolisian sehingga terbentukframing pemolisian. Melalui pemberitaannya, media dapat menjadikan suatukejahatan pembunuhan diketahui publik, dianggap penting, dan menjadi wacanapublik. Framing media dijelaskan dengan menggunakan teori framing dari ErvingGoffman, wacana sebagai praktik sosial dari Norman Fairclough dan kriminologikonstitutif dari Stuart Henry Dragan Milovanovic.

ABSTRACT
This study is arranged in order to explain how the media framing in policing acrime of murder. Continuously media reporting on a murder crime indicates adesire for the handling and completion of case by the police thus forming aframing policing. Through reporting, the media can make a murder crime isknown public, considered important, and into public discourse. Media framing isexplained by using framing theory of Erving Goffman, discourse as a socialpractice of Norman Fairclough and criminology constitutive of Stuart Henry andDragan Milovanovic.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Pramudyati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Afdhala Kuncoro
Abstrak :
Kemampuan literasi digital dapat menangkal pengaruh buruk dari hoaks dan hate speech. Banyak upaya yang telah dilakukan demi mempromosikan literasi digital pada masyarakat, sebagai contoh, media akan melakukan framing dengan menonjolkan aspek-aspek dari realitas literasi digital untuk disajikan kepada pembaca dan membentuk pandangan publik. Penelitian ini menganalisis pola framing pemberitaan media online Antaranews dan Liputan6 mengenai isu literasi digital dari April 2019 sampai Maret 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing Entman dengan pendekatan kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa pola pemberitaan kedua media tidak jauh berbeda, namun Antaranews memberikan porsi peliputan yang lebih banyak untuk sumber pemerintah daripada Liputan6. Isu-isu yang diangkat terkait literasi digital di kedua media didominasi oleh berita mengenai upaya-upaya berbagai pihak dalam mengampanyekan literasi digital. Meskipun begitu, kedua media masih cenderung pasif dalam meletakkan framing-nya dan lebih bergantung pada framing yang diberikan oleh sumber berita, sehingga peran kritis media masih kurang terlihat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi digital tidak dibahas secara mendalam oleh kedua media dalam pemberitaannya. Pada akhirnya, penelitian ini menyarankan media untuk memberikan pemberitaan yang lebih kritis dan mendalam untuk berkontribusi lebih banyak dalam meningkatkan literasi digital. ......Digital literacy skills have been made to promote digital literacy in the community and counteract the adverse effects of hoaxes and hate speech. The media then framed the issue by highlighting certain aspects on the reality of digital literacy to be presented to the audience and form public views. This research analyze the framing pattern on the news regarding digital literacy in Antaranews and Liputan6 from April 2019 until March 2020. The method used in this research is Entman’s framing analysis with a qualitative approach. The result of this study shows that the news patterns of the two media are not much different. However, Antaranews provides a greater portion of coverage for government sources than Liputan6. Issues covered regarding digital literacy in both media are dominated by news about the efforts of various parties in campaigning for digital literacy. Thus, both media still tend to be passive in putting their own frame and more dependent on the framing provided by the source of the news, so that the critical role of the media are quite less visible. This study concludes that digital literacy is not discussed in depth by both media in their coverage. Finally, this research suggests that the media provide more critical and in-depth coverages to contribute more in developing digital literacy.

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heldy Fadillah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan bagaimana framing yang dilakukan oleh BBC, The Guardian, dan Sputnik terhadap klub sepakbola asal Rusia, yaitu Anzhi Makhachkala pada periode 2011-2013. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten dipadukan dengan konsep framing Robert Entman. Kemudian, penelitian ini melakukan pengidentifikasian bentuk frame menggunakan pendekatan deduktif berdasarkan lima bentuk frame yang didefinisikan oleh Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga media aktif dalam menggunakan kelima bentuk frame dan membentuk citra positif untuk Anzhi Makhachkala pada periode 2011-2013. This paper aimed to reveal how framing used by BBC, The Guardian, and Sputnik to Russian football club Anzhi Makhachkala within period 2011-2013. This paper uses content analysis with accordance to Robert Entman`s framing concept. Then, this paper do an identification of certain frames is gained through using a deductive approach that uses  five pre-defined frames by Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. This paper concluded that all three medias actives using the five pre-defined frames and forming a positive image to Anzhi Makhachkala within period 2011-2013
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Veronica
Abstrak :
Penelitian ini mengangkat topik representasi industri hiburan Korea Selatan dalam media berita Indonesia. Budaya populer Korea tidak dapat dipungkiri berada sangat dekat dengan masyarakat Indonesia melalui akses mereka ke beragam bentuk media informasi. Saat ini, seseorang dapat dengan mudah menemukan berita tentang Hallyu atau budaya populer Korea dalam media berita Indonesia, bahkan media berita ini ada yang menyediakan kolom rubrik khusus yang hanya berisi konten tentang Hallyu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk representasi industri hiburan Korea Selatan, khususnya acara survival show, dalam media daring Indonesia. Data penelitian berupa artikel terkait acara televisi bergenre survival show, ‘Girls Planet 999’, dalam media berita daring Wowkeren.com dan IDN Times dianalisis menggunakan metode analisis framing Gamson & Modigliani yang mengategorisasi unsur-unsur dalam teks untuk memudahkan interpretasi. Analisis data menyimpulkan bahwa Wowkeren.com membingkai survival show sebagai acara yang penuh kontroversi, sedangkan IDN Times membingkai survival show sebagai acara yang megah dan terkenal. ......This research raises the topic of representation of the Korean entertainment industry in Indonesian news media. Korean popular culture cannot be denied being very close to the Indonesian people through their access to various forms of information media. Currently, one can easily find news about Hallyu or Korean popular culture in Indonesian news media, even this news media provides a special column that only contains content about Hallyu. This study aims to explain the form of representation of the South Korean entertainment industry, especially survival shows, in Indonesian online media. Research data in the form of articles related to the television show genre survival show, Girls Planet 999, in the online news media Wowkeren.com and IDN Times were analyzed using the Gamson & Modigliani framing analysis method which categorizes the elements in the text to facilitate interpretation. Data analysis concluded that Wowkeren.com framed the survival show as a controversial event, while IDN Times framed the survival show as a grand and famous event.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnina Sekar Segari
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai bagaimana tiga surat kabar nasional, Kompas, Media Indonesia dan Koran Sindo memberitakan Partai Nasdem sebagai partai politik baru dalam masa kampanye Pileg 2014. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis framing mengunakan model Gamson dan Modigliani. Hasil penelitian ini menemukan adanya agenda yang berbeda dari masing-masing surat kabar dalam memberitakan Partai Nasdem. Setiap media mengkonstruksi isu yang sama dengan cara yang berbeda, untuk mendukung ide dasar mereka. Selain itu, hasil penelitian juga menyimpulkan adanya keberpihakan media yang terafiliasi dengan Partai Nasdem dalam memberitakan partai tersebut.
ABSTRACT
This thesis discussed how three national daily in Indonesia, Kompas, Media Indonesia, and Koran Sindo covered Partai Nasdem as new political party contesting in 2014 legislative election campaign. This research is a qualitative research that using framing analysis model from Gamson & Modigliani. In this research, researcher found that each media has their different agenda in covering Partai Nasdem. Each media contructed the same issue with different ways that support their big idea about Partai Nasdem. This research also concludes that media who has affliation with political party, tends to support the political party they affiliated with
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriyo Adi Wicaksono
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini ingin membahas tentang bagaimana framing pemberitaan pada media online Republika membuat kelompok homoseksual dicap sebagai folk devils. Analisis framing yang dilakukan menurut model Robert Entman. Kasus Pesta Seks Gay di Kelapa Gading pada 21 Mei 2017 dipilih sebagai unit analisis karena merupakan kasus penggerebekan pesta seks dengan jumlah orang terbanyak yang diamankan polisi. Selain itu, kasus ini juga begitu berdampak di masyarakat dan mendapat sorotan media luar negeri. Hasil menunjukan bahwa Republika membingkai realitas homoseksual sebagai sekoelompok yang amoral, menyimpang, dilaknat Tuhan, Mengancam ideologi negara, produk liberalisme Barat, dan dapat menular. Republika menggunakan pendapat narasumber sebagai opinion leaders untuk membingkai homoseksual sebagai folk devils.
ABSTRACT
This research would like to discuss about how the framing of news on online media Republika make homosexual group labeled as folk devils. Framing analysis done according to Robert Entman model. The Gay Sex Party Case in Kelapa Gading on 21 May 2017 was chosen as an analytical unit because it was a case of sex party raids with the highest number of people secured by the police. In addition, this case is also so impacted in the community and get the media spotlight abroad. The results show that Republika framed the homosexual reality as an amoral, distorted, cursed group of God, threatening the state ideology, the product of Western liberalism, and can be contagious. Republika uses the opinion of resource persons as opinion leaders to frame homosexuals as folk devils.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Farhan Hibatullah
Abstrak :
Perburuan besar-besaran kelompok homoseksual yang terjadu di Hindia-Belanda tahun 1938-1939 merupakan upaya yang dilakukan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda dalam menjaga moral baik peradaban kolonial berdasarkan ukuran moral bangsa Barat. Kasus pembersihan moral yang kemudian dikenal dengan istilah zedenschandaal atau skandal susila tersebut menjerat lebih dari 200 pria Eropa dan pribumi dewasa yang diduga melakukan pelanggaran seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur. Meskipun demikian, dalam praktiknya, upaya pembersihan moral ini juga menjerat kelompok homoseksual secara umum. Dalam penelitian ini, proses peradilan yang diambil pemerintah digambarkan melalui arsip Binnenlandsch Bestuur (Pemerintahan Dalam Negeri) berupa proces-verbaal (berita acara) interogasi terhadap tersangka yang dilakukan oleh reserse kepolisian. Teori analisis framing media Neuman (1992) diterapkan untuk meneliti peranan surat kabar Bataviaasch Nieuwsblad (BN) dalam meliput berita. Setelah meneliti 87 artikel surat kabar, hasil menunjukkan bahwa responsibility frame merupakan frame yang paling banyak digunakan oleh BN sepanjang kasus zedenschandaal. Hal ini menunjukkan peranan besar BN dalam menjaga kredibilitas dalam menyampaikan berita yang faktual dan akurat sebagai surat kabar terdepan dan terbesar di Hindia-Belanda. Seluruh kategori Neuman dapat ditemukan di seluruh artikel. Teori Neuman (1992), terbukti dapat digunakan untuk meneliti artikel surat kabar masa kolonial yang bobotnya banyak. ......Mass persecution of homosexual group occurred in 1938-1939 Dutch East Indies was the action taken by the colonial government to maintain the civilized morality of its people according to Western morality standard. This moral cleansing case later known as zedenschandaal or vice scandal criminalized more than 200 European and indigenous men who allegedly conducted sexual offences towards underage boys. However, in the practice, this moral cleansing action also targeted homosexuals in general. In this current research, the legal procedure taken by the government is shown by interpreting and describing the obtained Binnenlandsch-Bestuurs (Ministry of Home Affairs) archive of proces-verbaal (official report) of the interrogation conducted by the police corps. Neumans (1992) media framing analysis theory was applied to analyze Bataviaasch Nieuwsblads role in covering the news. After analyzing in total of 87 newspaper articles, this research showed that the responsibility frame is the most used frame by Bataviaasch Nieuwsblad throughout the zedenschandaal case. This frame is used by the newspaper in order to maintain their credibility as the leading and largest newspaper in Dutch East Indies. All of Neumans frame categories can be found in every article. This proved that Neumans (1992) theory can be used to analyze lengthy articles of colonial era newspapers.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>