Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oky Dian Sanjaya
Abstrak :
Air murni (H2O) terdiri darl senyawa isotop-isotop oksigen C^O, dan ^"O) dan hidrogen (^H, dan ^H) yang merupakan isctop yang stabil. Terjadinya traksinasi isotop melalui proses evaporasi sebagai akibat penyinaran langsung sinar matahari akan membawa konsekuensi terhadap komposisi isotop aiam pada suatu perairan yang terbuka. Proses fraksinasi tersebut berakibat isotop ringan seperti dan akan menguap terlebih dahulu dan pada air waduk akan tertinggal isotop berat seperti dan dengan kata lain air waduk mengalami pengkayaan isotop berat. Penelitian dilakukan pada 7 lokasi keramba yang berbeda di waduk Jatiiuhur. Berdasarkan hasil data diperoleh bahwa pada keramba 1, 2, dan 3 mempunyai nilai isotop aiam yang lebih kaya (enrich) dibandingkan yang iainnya, hal ini membuktikan bahwa pada keramba tersebut mempunyai karakteristik sebagai air yang diam sehingga kurang baik untuk dijadikan tempat budidaya ikan jaring apung
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Shabrina
Abstrak :
Garcinia merupakan marga terbesar dari suku Clusiaceae, memiliki kurang lebih 400 jenis. Beberapa senyawa dari spesies Garcinia menunjukkan aktivitas farmakologis, seperti antioksidan. Salah satu jenis tanaman dengan marga Garcinia adalah Garcinia fruticosa Lauterbach. Penelitian sebelumnya yang dilakukan secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Garcinia fruticosa memiliki aktivitas antioksidan yang kuat terhadap radikal DPPH, dengan nilai IC50 12,369 ?g/mL. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi dari ekstrak etil asetat daun Garcinia fruticosa dan identifikasi golongan senyawa pada fraksi teraktif. Fraksinasi dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan sistem elusi gradien. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode peredaman radikal DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power menggunakan microplate reader. Aktivitas antioksidan terkuat pada metode penangkapan radikal DPPH diperlihatkan oleh fraksi 11 dengan nilai IC50 6,5798 ?g/mL. Metode FRAP menunjukkan fraksi 10 memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai FeEAC 1015,34 ?mol/g. Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan bahwa fraksi 10 dan 11 mengandung flavonoid. Dari hasil penelitian, fraksi dari ekstrak etil asetat daun Garcinia fruticosa memiliki potensi untuk menjadi sumber antioksidan alami. ......Garcinia is the biggest genus in the Clusiaceae family, with about 400 species. Some biocompounds from Garcinia species exhibited biological and pharmacological activities such as antioxidant ability. One of the plant species from the genus Garcinia is Garcinia fruticosa Lauterbach. In a previous in vitro study, ethyl acetate extract from Garcinia fruticosa leaves showed a strong antioxidant activity towards DPPH radical with IC50 value 12.369 g mL. This study aims to evaluate antioxidant activity of fractions from ethyl acetate leaves extract of Garcinia fruticosa and identify the compound groups from the most active fraction. Ethyl acetate extract was fractionated with column chromatography using gradient elution system. Fractions were evaluated for in vitro antioxidant activity using DPPH radical scavenging and FRAP assay with the use of UV Visible spectrophotometer and microplate reader, respectively. The compund groups were identified using TLC method. The results of this study showed that fraction 11 demonstrated the strongest DPPH radical scavenging activity with IC50 value 6.5798 g mL, while in FRAP the strongest one was fraction 10 with FeEAC value 1015.34 mol g. Compound groups identification showed that fraction 10 and 11 contained flavonoid. These results indicated that the fractions from ethyl acetate leaves extract of Garcinia fruticosa have the potential to be used as a natural antioxidant.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athifah Aferna Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Bromelain merupakan nama kolektif untuk enzim proteolitik atau protease yang ditemukan pada batang, buah, daun dari tanaman nanas famili Bromeliaceae. Pada penelitian ini sebagai sumber bromelain dipilih bagian bonggol nanas (Ananas comosus [L]. Merr). Enzim kasar yang diperoleh dari ekstrak bonggol nanas kemudian difraksinasi menggunakan amonium sulfat dan etanol pada interval konsentrasi yang berbeda. Hasil fraksinasi menggunakan amonium sulfat dihasilkan fraksi 20-50% yang memiliki aktivitas spesifik tertinggi sebesar 89,32 U/mg dengan tingkat kemurnian 1,72 kali. Pemurnian melalui proses dialisis terhadap fraksi amonium sulfat dapat meningkatkan nilai aktivitas spesifiknya menjadi sebesar 120,83 U/mg dengan tingkat kemurnian 2,32 kali. Fraksinasi selanjutnya dengan menggunakan etanol dihasilkan fraksi 20-50% dengan aktivitas spesifik tertinggi sebesar 184,79 U/mg dengan tingkat kemurnian 27,15 kali. Fraksi-fraksi bromelain dengan aktivitas spesifik tertinggi kemudian diuji aktivitasnya sebagai agen antiplatelet secara in vitro dengan menggunakan PRP (Platelet Rich Plasma). Fraksi amonium sulfat menunjukkan persentase agregasi platelet sebesar 17,12% dengan persentase inhibisi agregasi platelet sebesar 81,56%. Fraksi 20-50% etanol menghasilkan persentase agregasi platelet sebesar 15,93% dengan persentase inhibisi agregasi platelet sebesar 82,83%.
ABSTRACT
Bromelain is a collective name for proteolytic enzymes or proteases found in stems, fruits, leaves of pineapple plants family Bromeliaceae. In this study the enzyme obtained from the pineapple core (Ananas comosus [L] Merr). The purification of the crude enzyme from core was carried out by ammonuim sulfate and ethanol precipitation. The result of fractionation using ammonium sulfate yielded fraction 20-50% which have the highest specific activity was 89,32 U/mg with purity was 1,72 times. Purification through a dialysis against the ammonium sulfate fraction can increase the value of its specific activity was 120,83 U/mg with a purity was 2,32 times. The fraction obtained using ethanol 20-50% saturation with the highest specific activity was 184,79 U/mg with a purity was 27,15 times. Fractions with the highest specific activity were tested in vitro for their anti-platelet activity using PRP (Platelet Rich Plasma). The platelet aggregation percentage of ammonium sulfate fraction was 17,12% with the percentage of platelet inhibition 81,56%. The platelet aggregation percentage of 20-50% ethanol fraction was 15,93% with the percentage of platelet inhibition 82,83%.
2017
S70131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
Abstrak :
ABSTRAK
Obat golongan α-glukosidase inhibitor merupakan salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan diabetes melitus. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 80% ekstrak etanol kulit batang Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm. memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase yang lebih baik dibandingkan dengan acarbose standar. Pada penelitian ini dilakukan fraksinasi dengan metode cair-cair pada ekstrak etanol 80% kulit batang Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm. untuk melihat apakah hasil fraksinasi memiliki daya hambat aktivitas -glukosidase yang lebih baik dibandingkan ekstrak etanol 80%. Selain itu juga dilakukan penentuan kadar fenol total dan fitokimia ekstrak dan fraksi kulit batang Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm. Uji daya hambat α-glukosidase dilakukan secara in vitro pada ekstrak dan fraksi kental yang diukur absorbansinya menggunakan microplate reader. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% memiliki daya hambat aktivitas α-glukosidase yang lebih baik dengan IC50 sebesar 38,42 ± 1,20 μg / mL dibandingkan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol dengan IC50 sebesar 374,69 ± 6,75 μg / mL; 157,52 ± 4,01 μg / mL; dan 331,21 ± 4,46 μg / mL, masing-masing. Fraksi etil asetat memiliki kandungan total fenol tertinggi yaitu 450,34 mg GAE / g ekstrak diikuti oleh ekstrak etanol 80%, fraksi metanol dan fraksi n-heksan 196,74; 102.03; dan ekstrak GAE / g 22,95 mg. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% mengandung flavonoid, terpenoid, saponin, glikosida; fraksi n-heksan dan fraksi metanol mengandung terpenoid, saponin glikosida; Fraksi etil asetat mengandung flavonoid, terpenoid dan glikosida. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksinasi ekstrak etanol 80% dapat menurunkan aktivitas kulit batang Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm. dalam menghambat α-glukosidase.
ABSTRACT
The α-glucosidase inhibitor class of drugs is one of the drugs used for the treatment of diabetes mellitus. Previous studies have shown that 80% ethanol extract of the stem bark of Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm. has better α-glucosidase activity inhibition compared to standard acarbose. In this study, fractionation using the liquid-liquid method was carried out on 80% ethanol extract of the stem bark of Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm. to see whether the fractionation has better inhibition of -glucosidase activity than 80% ethanol extract. In addition, the determination of total phenol content and phytochemical extracts and fraction of Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm bark was also carried out. The α-glucosidase inhibition test was carried out in vitro on viscous extracts and fractions which were measured for absorbance using a microplate reader. The test results showed that 80% ethanol extract had better α-glucosidase activity inhibition with an IC50 of 38.42 ± 1.20 μg / mL compared to the n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and methanol fraction with IC50 of 374.69 ± 6.75 μg / mL; 157.52 ± 4.01 μg / mL; and 331.21 ± 4.46 μg / mL, respectively. Ethyl acetate fraction had the highest total phenol content, namely 450.34 mg GAE / g extract followed by 80% ethanol extract, methanol fraction and n-hexane fraction 196.74; 102.03; and extract GAE/g 22.95 mg. Phytochemical screening showed that 80% ethanol extract contained flavonoids, terpenoids, saponins, glycosides; n-hexane fraction and methanol fraction containing terpenoids, saponin glycosides; The ethyl acetate fraction contains flavonoids, terpenoids and glycosides. This study shows that fractionation of 80% ethanol extract can reduce the activity of the stem bark of Cephalomappa malloticarpa J.J.Sm. in inhibiting α-glucosidase.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Albuntana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31643
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Hanani
Abstrak :
Anacardium Occidentale L atau yang lebih dikenal masyarakat Indonesia dengan nama daerah jambu mede, jambu mente, merupakan salah satu tumbuhan multiguna, karena selain dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, bagian biji dapat dimakan sebagai makanan kecil, bagian buah sebagai buah segar atau sari buah dan bagian daun muda untuk lalap ( sayur mentah ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgetik hasil fraksinasi sari metanol daun jambu mede yang diberikan secara oral pada hewan coba mencit putih yang diberi asam asetat sebagai pembangkit rangsang nyeri. Penelitian dilakukan menurut metode writhing test atau test peritoneal, menggunakan pembanding asam asetil salisilat ( asetosal ). Bahan uji diberikan secara oral dalam bentuk suspensi dalam larutan CMC 0,5 %, diberikan tiga puluh menit sebelum pemberian asam asetat. Pengamatan jumlah geliat dilakukan 10 menit setelah penyuntikan asam asetat, selang waktu 5 menit selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari etil asetat dosis 47 mg/20 g berat badan dan sari butanol dosis 26 mg/20 g berat badan mempunyai efek analgetik yang secara statistik tidak berbeda bermakna dengan efek yang ditimbulkan oleh asam asetil salisilat dosis 1,30 mg/20 g berat badan. Sari air dan residu tidak menunjukkan efek analgetik. Ketiga macam dosis sari etil asetat yaitu 31, 47 dan 71 mg/20 g berat badan memberikan efek analgetik tetapi peningkatan dosis ini tidak diikuti dengan peningkatan efek.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Teripang merupakan salah satu biota yang dapat dijadikan sebagai sumber senyawa bioaktif dari laut. Senyawa tersebut memiliki efek biologi seperti anti kanker, jamur, hemolisis dan aktivitas kekebalan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga tingkat toksisitas ekstrak empat jenis teripang yaitu Actinopyga miliaris, Holothuria leucospilota, Bohadschia argus, dan Bohadschia marmorata dari Pulau Penjaliran Timur Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Brine Shrimp Lethalty Test (BSLT). BSLT merupakan salah satu metode awal untuk menduga tingkat toksisitas suatu substansi bahan alam dengan menggunakan larva udang Artemia salina. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keempat jenis teripang tersebut bersifat aktif terhadap uji BSLT yang ditandai dengan nilai LC50 kurang dari 1000 µg/ml. Keaktifan tertinggi diperoleh jenis B. argus dengan nilai LC50 sebesar 69,254 µg/ml. Uji BSLT fraksi crude extract jenis H. leucospilota menunjukkan bahwa fraksi air memiliki keaktifan tertinggi dengan nilai LC50 sebesar 50,968 µg/ml.
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Daun sirih merah (Piper cf. fragile, Benth.) telah sering digunakan secara tradisional sebagai obat berbagai penyakit, salah satunya sebagai antidiabetes. Mekanisme antidiabetes dari daun sirih merah kemungkinan berhubungan dengan aktivitas antioksidan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan daun sirih merah serta golongan senyawa aktif. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah metode peredaman radikal DPPH dan reducing power sedangkan untuk identifikasi golongan senyawa aktif digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstrak metanol difraksinasi menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat, berturut-turut n-heksan, kloroform, etil asetat, dan n-butanol. Dengan uji peredaman radikal DPPH didapatkan hasil fraksi yang aktif yaitu fraksi etil asetat dan n-butanol yang mempunyai nilai IC50 berturut-turut 18,30 μg/ml dan 37,31 μg/ml sedangkan dengan metode reducing power didapat hasil fraksi yang aktif adalah n-heksan. Dua fraksi teraktif dari metode peredaman radikal DPPH diidentifikasi kandungan kimianya dengan teknik KLT. Identifikasi kimia menunjukkan bahwa senyawa golongan flavonoid sebagai senyawa dengan aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol.
Universitas Indonesia, 2010
S33179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutomo Mahardima
Abstrak :
Didemnum sp. merupakan salah satu organisme laut yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber senyawa bioaktif. Penelitian dilakukan untuk menguji toksisitas pada ekstrak Didemnum sp. dari Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah uji Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), fraksinasi dengan kromatografi cair-cair, kromatografi kolom, dan uji biuret. Hasil uji BSLT menunjukkan bahwa ekstrak kasar Didemnum sp. bersifat aktif dengan nilai LC50 sebesar 545,113 μg/ml. Hasil fraksinasi yang aktif adalah fraksi etil asetat dan air dengan nilai LC50 sebesar 89,210 μg/ml dan 138,468 μg/ml secara berturut-turut. Fraksinasi dengan kromatografi kolom menghasilkan 7 fraksi. Fraksi yang paling aktif adalah fraksi ke-7 dengan nilai LC50 sebesar 7,449 μg/ml. Uji biuret memberikan hasil negatif. ...... Didemnum sp. is one of marine organism which can be used as one of bioactive compound resource. This research was conducted to test the toxicity of Didemnum sp. extract from Semak Daun Island Seribu Islands Jakarta. Methods which used in this research were Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), fractionation with liquid-liquid chromatography, column chromatography, and biuret test. The result from BSLT showed that Didemnum sp. crude extract was active with LC50 value 545,113 μg/ml. The active fractionation product was ethyl acetate and water fraction which has LC50 value 89,210 μg/ml and 138,468 μg/ml respectively. Column chromatography fractionation produced 7 fractions. The most active fraction was the 7th fraction which has LC50 value 7,449 μg/ml. Biuret tests were negative.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Adani Putri
Abstrak :
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit dengan penderita yang cukup banyak di dunia. Indonesia sendiri merupakan negara yang menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes terbanyak sedunia. Berbagai pengobatan selalu dikembangkan untuk menurunkan jumlah penderita diabetes tiap tahunnya, salah satu pilihan adalah pengobatan herbal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman dari suku Clusiaceae memiliki khasiat sebagai anti diabetes, Calophyllum hosei Ridl. merupakan salah satunya. Dalam penelitian ini, C. hosei akan diteliti lebih lanjut khasiatnya terhadap penghambatan alfa-glukosidase yang akan menentukan apakah tanaman ini memiliki khasiat sebagai anti diabetes. Ekstrak etanol dari tanaman C. hosei difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan butanol sehingga dihasilkan fraksi bertingkat. Fraksi-fraksi tersebut kemudian diuji aktivitas penghambatan alfa-glukosidase menggunakan alat spektrofotometri multiwell dengan panjang gelombang 405 nm untuk menentukan nilai persen inhibisi yang akan digunakan untuk menentukan nilai IC50. Fraksi yang berpotensi memiliki khasiat kemudian dipisahkan dengan menggunakan kromatografi kolom dengan pelarut bertingkat. Subfraksi yang dihasilkan kemudian diuji aktivitas penghambatan alfa-glukosidase untuk menentukan nilai persen inhibisi. Subfraksi yang paling tinggi persen inhibisinya kemudian akan dicari nilai IC50. Fraksi n-heksan, etil asetat, butanol dan air masing-masing memiliki IC50 sebesar 327,88; 119,4; 34,43 dan 102,33 ppm. Sedangkan subfraksi teraktif memiliki nilai IC50 sebesar 84,36 ppm. Akarbose yang digunakan sebagai pembanding memiliki nilai IC50 sebesar 91,17 ppm.
Diabetes mellitus is a disease with a lot of patients in the world. Indonesia itself is a country that ranks fourth in the number of diabetics worldwide. Various treatments have always been developed to reduce the number of people with diabetes each year, alternative options such as herbal medicine is one of them. A lot of experiences shown that plants from family clusiaceae have a efficacy as an antidiabetic drug, one of them is Calophyllum hosei Ridl. In this study, C. hosei will be further examined efficacy against inhibition of alpha-glucosidase that will determine whether this plant has efficacy as an anti diabetic drug. The ethanol extract from plant C. hosei Ridl. is fractionated by using a funnel to obtain fraction of n-hexane, ethyl acetate, butanol and water. Fractions are then tested as alpha-glucosidase inhibition activity as a parameter using a multiwell spectrophotometry with a wavelength of 405 nm to determine the percent inhibitory values that will be used to determine the IC50 value. Faction that has potential, which is ethyl acetate fraction, then isolated using column chromatography with solvent that gradually rising its polarity. Subfractions then tested using alpha-glucosidase inhibition activity as a parameter to determine the percent inhibition values. Subfraction with highest percent inhibitory then used as a sample to determine the IC50 value. Fraction of n-hexane, ethyl acetate, butanol and water each have IC50 of 327.88; 119.4; 34.43 and 102.33 ppm. While the most active subfraction from ethyl acetate fraction has IC50 value of 84.36 ppm. Acarbose, which has used as a comparator, has IC50 value of 91.17 ppm.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>