Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dorothy Sinur Christabella
Abstrak :
ABSTRAK
< Kasus dengue masih tinggi di negara-negara endemik, salah satunya Indonesia. Tingkat insidensi penyakit demam berdarah dengue meningkat sejak tahun 1968 sampai 2015. Hingga saat ini belum ada obat antivirus spesifik untuk infeksi dengue. Salah satu penelitian mengenai pengobatan dengue dilakukan dengan menggunakan bahan natural. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa fraksi n-heksana ekstrak daun kenikir memiliki potensi sebagai antivirus DENV dengan nilai IC50, CC50, dan SI sebesar 1.497 μg/ml, 33.247 μg/ml dan 22.209 secara berurutan. Akan tetapi, bagaimana mekanisme penghambatan replikasi DENV paling tepat belum diketahui. Penelitian ini merupakan studi eksperimental menggunakan DENV Serotipe 2 Strain NGC dan sel HUH7it-1 yang membandingkan 2 mekanisme hambatan yaitu sesudah infeksi (post infeksi) dan saat-sesudah infeksi (pre-post infeksi). Penentuan persentase penghambatan DENV menggunakan uji focus assay. Sedangkan penentuan persentase viabilitas sel HUH7it-1 menggunakan uji MTT yang dibandingkan dengan nilai viabilitas kontrol DMSO untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak. Dari uji tersebut, didapatkan persentase penghambatan DENV dan viabilitas pada mekanisme sesudah infeksi adalah 15,43% dan 138,53%. Sedangkan persentase penghambatan DENV dan viabilitas pada mekanisme saat-sesudah infeksi adalah 6,44% dan 118,12%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mekanisme penghambatan antivirus ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana adalah pada sesudah infeksi virus
ABSTRACT
Dengue cases are still high in endemic countries, one of them is Indonesia. The incidence rate of dengue hemorrhagic fever had been increasing since 1968 to 2015. Until now, specific antiviral drug for dengue infection has not been found. One of the research about dengue treatment used natural products. A recent study showed that n-hexane fraction of Cosmos caudatus had the potency of being DENV antiviral drug with the value of IC50, CC50 and SI, 1.497 μg/ml, 33.247 μg/ml and 22.209, respectively. However, the inhibitory mechanism of DENV replication has not been known. This is an experimental study using DENV Serotype 2 Strain NGC and HUH7it-1 cell line that compare 2 inhibitory mechanism, which are post infection and pre-post infection. The inhibitory percentage use focus assay test. And the viability perventage of HUH7it-1 cell is measured by MTT assay to determine the toxicity effect of the extract. From this experiment, the inhibitory percentage of DENV and viability of cell from the post-infection mechanism are 15,43% and 138,53% respectively. Meanwhile the inhibitory percentage and viability from the pre-post infection mechanism are 6,44% and 118,12%. This shows that the inhibitory antiviral mechanism of Cosmos caudatus leaves n-hexane fraction with higher effects is post infection.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Fitri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melakukan isolasi terhadap batang tanaman G. gaudichaudii, menentukan struktur dan uji aktivitas biologi meliputi uji awal toksisitas terhadap udang Artemia salina Leach dan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeroginosa dengan metode difusi. lsolasi ini didahului dengan ektraksi menggunakan pelarut n-heksana. Ekstrak yang diperoleh (8.17 g) dimurnikan melalui kromatografi kolom lambat dengan fase diam silika gel (Merck 7734) dan larutan pengelusi merupakan campuran n-heksana dengan etil asetat yang kepolarannya dinaikkan secara bertahap dimulai pada perbandingan 95:5. Senyawa yang diperoleh dielusidasi dengan teknik spektroskopi meliputi spektrofotometer infra merah, spektrofotometer ultra violet, spektrometer 1H dan 13C NMR, spektrometer massa serta teknik NMR dua dimensi meliputi 1H - 1H COSY, 1H - 1H NOESY, 1H - 13C HMQC dan 1H- 13C HMBC. Dari fraksi 1 dengan perbandingan eluen n-heksana : em asetat = 95:5, diperoleh tiga senyawa yaitu senyawa Gg-1 yang diidentifikasi sebagai stigmasterol, senyawa Gg-2 dan senyawa Gg-3. Dari fraksi 2, dengan perbandingan eluen = 93:7 diperolehsenyawa Gg-4. Senyawa Gg-2, Gg-3 dan Gg-4 merupakan senyawa baru turunan xanton. Senyawa Gg-2 berbentuk jarum berwarna kuning muda, mempunyai putaran optis spesifik [a.] o 31 · 2 = -261.20 (c 0.17, MeOH)· Senyawa ini mempunyai rumus molekul C4oHsoOs (BM = 674.344~). yang diidentifikasi sebagai asam gaudichaudiat F (gaudichaudiic acid F). Senyawa Gg-3 berbentuk minyak berwarna kuning , mempunyai putaran optis spesifik [a.] o 31 · 2 = -248.90° (c 0.37, MeOH)· Seny_awa ini mempunyai rumus molekul C3sH4oOs (BM = 624,2607), yang diidentifikasi sebagai asam gaudichaudiat G (gaudichaudiic acid G). Senyawa Gg-4 berbentuk minyak berwarna kuning , mempunyai putaran optis spesifik [a.] o 31 ·2 = -25.13 (c 0.41, MeOH)· Senyawa ini mempunyai rumus molekul C3sH440s (BM = 656.2890), yang diidentifikasi sebagai asam gaudichaudiat H (gaudichaudiic acid H). Uji aktivitas biologis terhadap senyawa-senyawa Gg-2, Gg-3 dan Gg-4 menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tersebut bersifat tosik terhadap larva udang A. salina Leach dengan LCso (ppm) untuk Gg-2 = 2.5992, Gg-3 = 12.9778 dan Gg-4 = 6.5543. Senyawa-senyawa tersebut juga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri-bakteri B. subti/is, S. aureus, E.coli dan P. aeroginosa. ...... This study was carried to isolate chemical constituen s of the bark of Garcinia gaudichaudii and the biology- activity test included Brine Shrimp Lethality Test (BSL T) and antibacteri againts Bacillus subtilis,, Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Pseudomonas aeroginosa with diffusion method. The method of isolation first extraction using n-hexane as solvent extracted (8.17 g) were purified by column chromatography on silica gel (Merck 7734) and eluted with n-hexane-ethylacetate polarity increased starting n-hexane-etilacetate 95:5. The structure of purified compounds were established using spectoscopy data included infrared spectrofotometry, ultraviolet spectrofotometry, 1H and 13C NMR, mass spectrometry and 2-D NMR ( 1H -1H COSY, 1H -1H NOESY, 1H -13C HMQC dan 1H -13C HMBC). The isolated compounds from the first fraction (n-hexaneethylacetate = 95:5) afforded three compounds they are Gg-1 (stigmasterol), Gg-2 and Gg-3. From the second fraction (n-hexaneethylacetate = 93 :7) afforded one compound Gg-4. The Gg-2, Gg-3 and Gg-4 compounds were the new xanthone derivates. The Gg-2 has optically active [a] 0 31 ·2 = -261.20 (c 0.17, MeOH) that the molecular formula C4oHsoOs (MW = 67 4.3449) is named gaudichaudiic acid F. The Gg-3 has optically active [a] o 31 ·2 = -248.90 (c 0.37, MeOH) that the molecular formula C3sH4oOs (MW = 624.2607), is named gaudichaudiic acid G. The Gg-4 has optically active [a] o 31 · 2 = -25.13 (c 0.41, MeOH)· that the molecular formula C39H4409 (MW = 656.2890}, is named gaudichaudiic acid H. The biology activity test for Gg-2, Gg-3 and Gg-4 compounds, showed have toxic activity for Brine Shrimp Lethality Test, that LC5o (ppm) for Gg-2 = 2.5992, Gg-3 = 12.9778 dqn Gg-4 = 6.5543 and have antibacterial activity on B. subtilis, S. aureus, E. coli dan P. aeroginosa.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Calista
Abstrak :
ABSTRACT
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh virus dengue. Tiap tahunnya, kematian akibat DBD di Indonesia terus meningkat. Daun kenikir (Cosmos caudatus) merupakan salah satu bahan natural yang digunakan sebagai antiviral terhadap dengue. Hal ini dikarenakan daun kenikir mengandung zat flavonoid aktif yang memiliki efek antiviral Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan mekanisme penghambatan ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana pada reseptor sel Huh7it-1 dengan penempelan virus dengue secara in vitro. Efek antivirus dilihat menggunakan 2 kali nilai IC50 yaitu 2.994 μg/ml pada sel Huh7it-1. Mekanisme yang dibandingkan ialah pada pemberian reseptor dan saat penempelan. Penentuan presentase penghambatan dihitung melalui perbandingan jumlah focus perlakuan dan kontrol DMSO dikalikan 100%. Viabilitas sel pada penelitian dihitung dengan menggunakan MTT assay dan dibandingkan dengan nilai viabilitas kontrol DMSO. Presentase penghambatan infektivitas virus dengue pada reseptor dan penempelan menggunakan ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana bernilai negatif sebesar -23,21% dan -5,37% secara berurutan sehingga menunjukkan peningkatan infektivitas. Pada uji viabilitas sel reseptor ditunjukkan angka 103,9294%. Sedangkan, pada penempelan virus viabilitas sel 96,8284%. Ekstrak daun kenikir berpotensi menjadi antivirus melalui metode penghambatan reseptor meskipun bukan pada penghambatan proses penempelan virus pada sel. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencari mekanisme terbaik dalam inhibisi DENV serta mencari tahu molekul spesifik sebagai target protein dari ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana.
ABSTRACT
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zayadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library