Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Dwi Yunianti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penerapan knowledge sharing di perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan knowledge sharing yang dilakukan oleh staf perpustakaan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan knowledge sharing dan kendalanya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis, yaitu wawancara, studi dokumen dan observasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan berbagi pengetahuan telah dilaksanakan oleh staf perpustakaan sejak lama dengan faktor-faktor yang mendasari seperti sifat pengetahuan, budaya kerja, kesempatan untuk berbagi, dan motivasi untuk berbagi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa staf perpustakaan di wilayah KKP DKI Jakarta lebih cenderung menerapkan knowledge sharing melalui sarana informal yang didominasi oleh faktor budaya kerja yang mendorong mereka untuk menerapkannya. Adanya right sizing organization memberikan kendala pada faktor-faktor yang mendasari penerapan knowledge sharing antar staf. Dukungan organisasi diharapkan mampu mengatasi kendala dalam pelaksanaan knowledge sharing oleh staf tidak hanya di wilayah DKI Jakarta tetapi secara keseluruhan di Perpustakaan KKP di Indonesia.
ABSTRACT
This study discusses the application of knowledge sharing in the library of the Ministry of Marine Affairs and Fisheries (KKP) in the DKI Jakarta area. The purpose of this study is to identify the application of knowledge sharing carried out by library staff and to determine the factors that influence the application of knowledge sharing and its constraints. This research was conducted using a qualitative approach with a case study method. The data collection methods used in this study consisted of three types, namely interviews, document studies and observation. The findings of this study indicate that knowledge sharing activities have been carried out by library staff for a long time with underlying factors such as the nature of knowledge, work culture, opportunities to share, and motivation to share. The results of this study indicate that library staff in the DKI Jakarta KKP area are more likely to apply knowledge sharing through informal means which are dominated by work culture factors that encourage them to apply it. The existence of a right sizing organization provides constraints on the factors that underlie the application of knowledge sharing between staff. Organizational support is expected to be able to overcome obstacles in the implementation of knowledge sharing by staff not only in the DKI Jakarta area but as a whole in the KKP Library in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Ramadani
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan relasi ketergantungan di dalam
hubungan kerja putting-out system yang terjadi pada pekerja ngelipet di dalam
Industri Percetakan Kartu Perdana Telkomsel, Tanah Abang, Jakarta. Pendekatan
penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan strategi studi kasus melalui
teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan data sekunder.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa relasi sosial yang terjadi di dalam
hubungan kerja putting-out system merupakan hasil dari subkontrak berganda
antara sektor formal dan sektor informal. Penelitian ini juga menemukan bahwa
pekerja di sektor informal melalui mekanisme putting-out system di dalam relasi
tersebut berada pada posisi subordinat dan mengalami ketergantungan kepada
sektor formal. Selain itu, pekerja di sektor informal ini secara tidak langsung
memberikan subsidi kepada kapitalisme melalui berbagai macam aspek yang
selama ini dibatasi oleh regulasi negara.

ABSTRACT
The purposes of this study is to describe dependent relationship in the worker
relation of putting-out system that happened to ngelipet worker in Telkomsel
starter pack printing industry. This study use qualitative approach with case study
strategy through a detailed data collection which is in-depth interviewing,
observing and literature study. This study found that social relation that happened
within putting out system are result from double subcontract between formal and
informal sector. This study also shows that worker who works in informal sector
are lives in a subordinat position and depends to formal sector. In addition, worker
who works in informal sector indirectly gives subsidy to capitalism through any
aspect that limited by nation regulation"
2015
S60936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyani Nuraeni
"Penelitian ini ingin melihat pergeseran wewenang struktur formal yang diakibatkan oleh kuatnya struktur informal dalam program Susuya MNC TV. Hasil observasi awal menunjukkan adanya pergeseran wewenang dari Produser kepada Host. Dengan menggunakan metode Soft Systems Methodology,ditemukan beberapa kondisi problematik yang terjadi yaitu Host secara tidak langsung menjadi pemimpin (leader) dalam proses produksi program Susuya terutama yang berhubungan dengan konten dan gimmick, lalu di lapangan pun terlihat seolah-olah Produser itu sejajar dengan Kreatif. Selain itu, ternyata Host lah yang mempunyai andil yang besar dalam pembuatan konsep program Susuya tersebut sedangkan Produser belum memiliki pengalaman dalam memproduksi program seperti program Susuya sehingga Host merasa memiliki kewenangan lebih dalam program tersebut. Sistem Pengembalian Wewenang dari Host Kepada Produser dengan Pengawasan dan Evaluasi yang terdiri dari delapan human activity system dan Sistem Pengembalian Wewenang ke tangan Produser dengan Peningkatan Kemampuan dan Keahlian Produser yang terdiri dari sembilan human activity systems ini dipilih oleh peneliti sebagai sistem yang akan dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan berbagai perangkat yang ada dalam Soft Systems Methodology seperti CATWOE, PQR, dan 3E. Lalu hasil implikasi teori dalam penelitian ini adalah pada dimensi Legitimization of legitimacy, studi ini menunjukkan bahwa konsep yang dikemukakan oleh Meyer dan Rowan mengenai cara mempertahankan legitimasi dengan menggunakan cara ceremonial inspection and evaluation kurang tepat untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada program Susuya tersebut. Dengan menggunakan kritik mengenai kontrol dan koordinasi “lunak” dari Gordon, Kornberger, dan Clegg ini menunjukkan bahwa cara tersebut justru memunculkan struktur dominasi dari Host. Lalu pada dimensi yang kedua yaitu sensemaking and legitimacy, studi ini menunjukkan bahwa konsep dari Meyer dan Rowan yang mengatakan bahwa untuk memenuhi kendala kontekstual biasanya organisasi menggunakan strategi retoris dan teknik ini cukup sesuai untuk menggambarkan apa yang terjadi pada organisasi produksi program Susuya. Namun mengacu kepada konsep sensemaking and legitimacy yang dikemukakan oleh Gordon, Kornberger, dan Clegg ini menjelaskan bahwa mereka mengasosiasikan legitimasi menjadi sesuatu yang tidak hanya harus terlihat sah tetapi juga masuk akal. Maka dari itu, apabila Produser ingin meraih kembali kewenangannya maka Produser perlu melakukan upaya-upaya tindakan langsung yang terlihat lebih masuk akal agar dapat mengurangi dominasi Host dalam produksi program Susuya tersebut.

This study wants to see a shift in the formal structure of authority caused by strong informal structure in Susuya MNC TV programs. Results of preliminary observations indicated a shift of authority from the producer to the Host. By using the Soft Systems Methodology, found some problematic conditions that occur are hosts indirectly become the leader in the production process of the Susuya program especially relating to the content and gimmick, and the field also looks as though it is parallel between Creative and Producer. In addition The host have a significant role in drafting the program Susuya while the Producer has no experience in producing programs such as Susuya program that hosts feel has authority over the program. The process Transformation of Authority Returns Systems Authority of Host To Producer with Control and Evaluation which consisted of eight human activity system and The Transformation Process of Authority Returns Systems with Upgrades of Producer Ability and Skill which consisted of nine human activity systems have been selected by the researchers as a system to be analyzed further by using a variety of devices that exist in the Soft Systems Methodology as CATWOE, PQR, and 3E. Then the results of the theoretical implications of this research is on the dimensions of Legitimization of legitimacy, this study shows that the concept proposed by Meyer and Rowan on how to maintain the legitimacy of the use of inspection and evaluation ceremonial way less up to describe the conditions that occur in the Susuya program. By using criticism about “soft”control and coordination from Gordon, Kornberger, and Clegg have demonstrated that it actually led to the dominance of the Host structure. Then in the second dimension is sensemaking and legitimacy, this study shows that the concept of Meyer and Rowan who said that to meet the contextual constraints usually organizations use rhetorical strategies and techniques is quite appropriate to describe what is happening in the organization of production Susuya program. However, referring to the concept of sensemaking and legitimacy proposed by Gordon, Kornberger, and Clegg explained that they associate legitimacy into something that does not just have to look legitimate but also reasonable. Therefore, if the producer wants to regain its authority, the producer needs to make efforts to direct action that looks more reasonable in order to reduce the dominance of Hosts in the production of the Susuya program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library