Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Izaldi Fikri Muhammad
"an di Indonesia, karena merupakan salah satu cara untuk memperkuat perbankan Indonesia dan memberikan peluang bagi perbankan Indonesia untuk bersaing di kancah internasional. Akuisisi bank telah ada dan diatur sejak tahun 1999 dengan lahirnya Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1999 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Akuisisi Bank. Namun integrasi bank merupakan hal yang relatif baru, apalagi dibandingkan dengan akuisisi, dan dengan telah dialihkannya tugas pengaturan dan pengawasan bank dari Bank Indonesia ke OJK, maka telah dibuat peraturan baru yang tentunya akan merubah bagaimana hal tersebut semula. Sebelumnya, untuk akuisisi dan integrasi bank, kami sekarang mengacu pada POJK No. 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Konsolidasi, Akuisisi, Integrasi dan Konversi Bank Umum. Tesis ini berfokus pada konsep akuisisi dan integrasi oleh bank asing serta potensi masalah hukum dan dampak dari tindakan tersebut. Skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif. Sejalan dengan semakin populernya akusisi dan integrasi bank asing, regulasi dan pengawasan oleh OJK juga perlu disempurnakan, dan juga harus diperhatikan bagaimana dampaknya terhadap pihak-pihak terkait. Oleh karena itu penulis merekomendasikan kepada OJK dan pihak terkait untuk memperbaharui undang-undang terkait yang sudah ketinggalan zaman, namun tidak lupa juga memperhatikan isu hukum atau dampak yang ditimbulkannya.

Acquisition and integration of banks have been popularized in Indonesia for quite some time, as it is one way to strengthen Indonesian banks and give Indonesian banks a chance to compete on an international stage. Bank acquisitions have been around and regulated since 1999 with Government Regulation No. 28 of 1999 regarding Merger, Consolidation, and Acquisition of Banks. However, bank integration is a relatively new thing, especially compared to acquisition. As the regulatory and supervisory duty of banks has been transferred from Bank Indonesia to OJK, new regulations have been made, which would give a change to how it was back in the day. For acquisition and integration of banks, we now mainly refer to POJK No. 41 of 2019 regarding Merger, Consolidation, Acquisition, Integration, and Conversion of Commercial Banks. This thesis focuses on the concept of acquisition and integration by foreign banks and the potential legal issues and impacts of such acts. This thesis uses the juridical-normative research method. As the act of acquisition and integration of foreign banks becomes more popularized, regulations and supervision by OJK should also be improved, and it should also be kept in mind how it would affect relevant parties. For that reason, the author recommends that OJK and relevant parties update the outdated relevant laws and not forget to take care of the legal issues or impacts from it."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaemin Lee
"ABSTRACT
The focus of this paper is to explain the bank regulation in Indonesia and South Korea concerning the establishment of a foreign bank in both countries. In the following chapters, the bank regulation of the commercial bank in Indonesia and South Korea and the condition and process of establishment of branches of a foreign bank will be explained in a narrow sense. In January 2014, there has been a significant change in the bank supervisory body as a single supervisory system by the central bank, Bank of Indonesia, has been transferred to the Financial Services Authority FSA. In December 2012, the 39 Single Presence Policy 39, which restricts the bank 39s stake in the bank, has been amended to allow certain exceptions when securing the management rights of commercial banks. In Korea, the basic forms and standards of entry of foreign banks are laid down in the Banking Law and its subordinate regulations. The banking law refers to the 39 domestic branch 39 of foreign banks as the most basic type of entry, and foreign banks enter into the country in the form of most branches or offices. This research raises questions about the current legal review of banking law and the establishment of a foreign bank. To answer the questions, a normative approach is used in several perspectives. With regard to answering research questions, this paper will look at the banking law focusing on foreign bank regulation the existing foreign banks in Indonesia and South Korea and its implementation.

ABSTRAK
Fokus dari makalah ini adalah untuk menjelaskan peraturan bank di Indonesia dan Korea Selatan mengenai pembentukan bank asing di kedua negara. Dalam bab-bab selanjutnya, peraturan bank bank komersial di Indonesia dan Korea Selatan serta kondisi dan proses pendirian cabang bank asing akan dijelaskan dalam arti sempit. Pada bulan Januari 2014, telah terjadi perubahan signifikan dalam badan pengawas bank sebagai sistem pengawasan tunggal oleh bank sentral, Bank Indonesia, telah dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan OJK. Pada bulan Desember 2012, 39 Kebijakan Kehadiran Tunggal 39, yang membatasi saham bank di bank, telah diubah untuk memungkinkan pengecualian tertentu ketika mengamankan hak pengelolaan bank komersial. Di Korea, bentuk dasar dan standar masuknya bank asing ditetapkan dalam UU Perbankan dan peraturan-peraturan di bawahnya. Undang-undang perbankan pada dasarnya mengacu pada 39 cabang domestik 39 bank asing sebagai jenis entri paling dasar, dan bank asing juga masuk ke negara dalam bentuk sebagian besar cabang atau kantor. Penelitian ini menimbulkan pertanyaan tentang tinjauan hukum saat ini pada hukum perbankan dan pembentukan bank asing. Untuk menjawab pertanyaan, pendekatan normatif digunakan dalam beberapa perspektif. Berkenaan dengan menjawab pertanyaan penelitian, makalah ini akan melihat hukum perbankan yang berfokus pada peraturan bank asing bank asing yang ada di Indonesia dan Korea Selatan dan pelaksanaannya."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusriyanto
"Krisis keuangan menimbulkan dampak sosial yang besar dan terus-menerus, membuat hubungan stabilitas perbankan, kompetisi dan penetrasi bank asing menjadi penting. Perhatian utama tesis ini adalah mengenai dampak dari penetrasi bank asing dan kompetisi terhadap stabilitas industri perbankan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan asumsi Ordinary Least Square (OLS) untuk menguji pengaruh dari penetrasi bank asing dan kompetisi terhadap stabilitas perbankan. Populasi dalam penelitian ini adalah 83 bank di sektor perbankan Indonesia, yang menerbitkan laporan bulanan dari tahun 2008-2013.
Hasil penelitian menggunakan pendekatan Panzar-Ross menunjukkan bahwa industri perbankan Indonesia tergolong ke dalam kategori pasar monopolistik. Temuan lainnya menunjukkan bahwa penetrasi bank asing dan kompetisi mempengaruhi stabilitas perbankan. Penetrasi bank asing, dalam hal pembatasan masuknya bank asing yang ketat dan kompetisi memiliki efek yang cenderung membuat sektor perbankan menjadi stabil, namun persyaratan modal yang ketat cenderung melemahkan stabilitas perbankan.

Financial crises imposed large and persistent social costs, making the relationship of banking stability, competition and foreign bank penetration important. The main concern of this thesis is the impact of foreign bank penetration and competition on the stability of the Indonesian banking industry. This research used multiple regression analysis with assumption Ordinary Least Square (OLS) to examine the influence of foreign bank penetration and competition on the banking stability. The sample of this study consist of 83 banks in Indonesia banking sector, which were published monthly report from 2008-2013.
Using the Panzar-Rosse approach indicated that Indonesian banking industry could be cataragorized into monopolistic market. Other results show that foreign bank penetration and competition affect banking stability. Foreign bank penetration, in terms of restrictions on the entry of foreign banks were tight and competition had similar effects tended to stabilize the banking stability, but stricter capital requirements tended to destabilize the banking stability.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosman Bustaman
"Marjin intermediasi bank dikenal dengan sebutan net interest margin (NIM) yaitu selisih pendapatan bunga pinjaman dan bunga tabungan. NIM masih merupakan sumber utama pendapatan bank di kawasan ASEAN. Marjin yang tinggi akan berdampak pada tingginya biaya sosial bagi masyarakat, bahkan bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebaliknya marjin bunga yang rendah diharapkan memberikan efek positif bagi semua pihak, namun marjin bunga juga merupakan sumber pendapatan yang menjadi buffer bagi bank dalam menghadapi risiko. Kecendrungan penurunan marjin bunga dikawasan ASEAN-4 paralel dengan peningkatan market power bank, peningkatan aktifitas diversifikasi income dan peningkatan penetrasi bank asing.
Untuk mengkaji fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari diversifikasi pendapatan, diversifikasi portofolio kredit, tingkat kompetisi dan penetrasi bank asing terhadap marjin bunga perbankan di kawasan ASEAN-4. Model bank sebagai dealer dari Ho dan Saunders (1981) dan pengembangan terakhir dari Maudos dan Solis (2009) di aplikasikan dalam kajian ini. Selanjutnya juga dilakukan investigasi pengaruh penurunan marjin intermediasi yang dipengaruhi oleh kompetisi pasar, diversifikasi, terhadap risiko kegagalan bank atau stabilitas perbankan seperti teori yang diajukan oleh Martinez-Miera & Repullo (2008, 2010). Estimasi model menggunakan panel data statis dan juga panel data dinamis dengan System Generalized Method of Moment (GMM).
Hasil estimasi model NIM menunjukkan bahwa kecendrungan penurunan marjin intermediasi pada perbankan konsisten dengan peningkatan penjualan produk tradisional berbasis fee income, yang memberikan indikasi bahwa terdapat subsidi silang dari pendapatan produk non-tradisonal terhadap penurunan pendapatan dari produk tradisional. Penetrasi bank asing secara langsung ikut meningkatkan kompetisi dan berkontribusi pada penurunan marjin bunga. Namun laju penurunan NIM diperlambat oleh meningkatnya market power perbankan dan kecendrungan bank untuk menjadi spesialis (less diversified) dalam pemberian kredit pada sektor bisnis. Hasil estimasi model risiko menunjukkan bahwa tingginya marjin bunga merupakan buffer bagi perbankan dalam peningkatan stabilitas.
Penetrasi bank asing, strategi diversifikasi bank pada penjualan produk non tradisional dan fokusnya (less diversified) perbankan dalam penyaluran kredit pada jenis kredit tertentu berkontribusi pada peningkatan stabilitas. Estimasi dampak kompetisi terhadap risiko menunjukkan bahwa semakin tinggi market power (less competitive) semakin meningkatkan stabilitas perbankan (competition fragility). Berbeda dengan MMR (2008, 2010), hasil estimasi regressi tidak memberikan bukti adanya hubungan yang tidak linear antara tingkat kompetisi dan risiko. Sementara itu agresivitas bank besar dalam pengambilan risiko untuk berekspansi dan merasa nyaman dengan garansi too big to fail diduga kuat berdampak pada penurunan stabilitas perbankan di kawasan ini.

Bank intermediation margin, well known as net interest margin (NIM) is the main source of bank?s revenue in the ASEAN region. On the positive side, high NIM will increase income that would provide a buffer for risk of bank failure. However, higher intermediation margin also cause bigger impacts on the social costs to society, even worse slower economic growth of a country. Decreasing trend in bank interest margin in ASEAN-4 is parallel with the increase in the market power of banks, the rise of revenue diversification as well as high penetration of foreign banks.
To examine this phenomenon, this study aims to analyze the effect of income diversification, loan portfolios diversification, market competition and the penetration of foreign banks on banks' interest margins in ASEAN-4. The diversification of the credit portfolio is divided into lending to the business sector and the types of credit financing. This study models bank as a risk averse dealer (Ho and Saunders, 981) and the latest development of Maudos and Solis (2009). It also investigates the impact of intermediation margins affected by market competition and diversification on the risk of bank failure as proposed by Martinez- Miera & Repullo - MMR (2008, 2010). The models are estimated using static panel data as well as dynamic panel data applying the System of Generalized Method of Moment (GMM).
The estimations of NIM model indicate that the declining trend of banking intermediation margin is consistent with an increase in sales of traditional products that generate fee-based income. It suggests that there is cross-subsidization of revenues from non-traditional products to the decline in revenues from traditional products. Penetration of foreign banks is directly boosted competition and contributed to the decline in interest margin. However, the rate of decline of NIM is slowed down by increased of market power and bank tendency to become specialists (less diversified) in lending to the business sector. Meanwhile, the estimation of risk model shows that higher interest margin is a buffer for banks to increase stability.
In addition, penetration of foreign banks, bank diversification strategy on the sale of non-traditional products and focused bank (less diversified) in lending to certain types of credit contribute to banking stability. The impact of competition on the risk indicates that more market power (less competitive) may result in higher banking stability (competition fragility view). Unlike MMR (2008, 2010), the results do not provide evidence of a non-linear relationship between the level of competition and risk. While the aggressiveness of bigger banks in taking risks to expand their market and feel comfortable with the warranty too big to fail allegedly impact on banking instability in the region.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
D2159
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Wirdaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberadaan bank asing dengan aggregate dan disaggregated measures terhadap kinerja bank domestik Indonesia periode 2004-2012. Teknik estimasi penelitian menggunakan fixed effect model. Peneliti menemukan bahwa keberadaan bank asing memiliki pengaruh negatif terhadap net interest margin bank domestik, tetapi memiliki pengaruh positif terhadap noninterest income dan overhead cost bank domestik Indonesia. Hal tersebut mengimplikasikan bahwa peningkatan keberadaan bank asing dapat meningkatkan efisiensi pendapatan bank domestik. Namun, peningkatan keberadaan bank asing mempengaruhi bank domestik untuk meningkatkan biaya operasional.

This research is aimed to analyze the effect of foreign bank entry on Indonesian domestic banks performance by using aggregate and disaggregated measures in 2004-2012. By applying fixed effect estimators, this research presents that foreign bank presence has a negative effect on net interest margin. However, this research found that foreign bank presence has positive effects on noninterest income and overhead cost. These findings suggest that foreign banks play an important role to encourage domestic banks to operate more efficient. However, an increased foreign bank presence forces domestic banks to spend more.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Varian Arditya
"Indonesia merupakan lokasi yang menarik bagi investor asing, sehingga mendorong liberalisasi di sektor perbankan di Indonesia. ketika dominasi bank asing di Indonesia semakin menguat, ada banyak kecemasan terjadi di dalam negeri. Pertama, ada kecemasan bahwa masuknya bank milik asing dapat meningkatkan persaingan di industri perbankan domestik Indonesia. Kedua, masuknya bank asing yang dianggap terkait dengan kurangnya penyediaan kredit untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Tulisan ini bertujuan untuk menyelidiki apakah masalah tersebut dapat dibenarkan atau tidak, dengan memanfaatkan pengalaman Indonesia dengan liberalisasi di sektor perbankan.

Indonesia has become an interesting location for foreign investor, resulting in a fully liberalization of banking sector in Indonesia. While the domination of foreign banks in Indonesia become stronger, there has been much anxiety happening within the country. First, there is an anxiety that the entry of foreign-owned banks may increase the competition in Indonesia’s domestic banking industry. Second, foreign bank entry are thought to be associated with less provision of credit to small medium enterprises (SMEs). This paper aims to investigate whether the mentioned issues can be justified or not, by making use of Indonesian experiences with liberalization on its banking sector.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Setiawatiningsih
"ABSTRAK
Tulisan ini mengangkat analisis pada praktik tata kelola governance Gapoktanhut Jati Mustika dalam implementasi program pinjaman tunda tebang di Desa Tempuran, Kabupaten Blora menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui analisis tersebut ditemukan adanya kesenjangan antara rancangan program dan implementasi program di lapangan. Kesenjangan tersebut kemudian ditemukan sebagai hasil dari praktik ilegal aparat negara state illegality yang melibatkan pengurus gapoktanhut dan perangkat Desa Tempuran. Praktik ilegalitas ini diketahui dan diakui keberadaannya oleh masyarakat di Tempuran, namun tetap dibiarkan terjadi begitu saja. Tulisan ini menunjukkan bagaimana praktik ilegalitas dapat bertahan di masyarakat dengan mengamatinya dari sudut pandang komunitas.

ABSTRACT
This paper raise an analysis on Gapoktanhut Jati Mustika governance practice in the implementation of pinjaman tunda tebang program in Tempuran village, Blora Regency of Central Java using qualitative approach. Through this analysis it is found that there is a gap between the program rsquo s initial design, and its actual implementation in practice. That gap is later discovered to be a product of state illegality practice involving both the gapoktanhut and village officials. This practice of illegality is known and being acknowledge by the rest of the Tempuran community, yet they allow it to happen as it is. This paper tries to decipher how this practice of illegality can persist by observing it through the community point of view."
Lengkap +
2017
S68500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library