Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lavi Indriani
Abstrak :
ABSTRACT
Rumah Sakit merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi penyebaran penyakit melalui makanan dan alat makan yang dapat menimbulkan infeksi nosokomial. Jika penyelenggaraan makanan kurang memenuhi syarat higiene sanitasi makanan, dapat memperpanjang lama peraatan dan dapat menimbulkan kontaminasi silang. Faktor-faktor yang memiliki peran utama terjadinya foodborne disease yang berkaitan dengan penjamah makanan yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku yang dapat memengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor dominan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan dan gambaran kelaikan fisik higiene sanitasi makanan di Instalasi Gizi RS X Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data primer dan desain studi cross-sectional dengan teknik sampling total sampling seluruh pekerja. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar tilik. Variabel yang berhubungan dengan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan adalah Sikap p= 0,042; OR 5,029 dan Pelatihan p= 0,003; OR 13,5. Sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan dengan perilaku penjamah adalah Karakteristik responden pendidikan, usia, lama kerja p=1,00; OR pendidikan = 1,17; OR usia dan lama kerja = 0,84 dan pengetahuan p= 0,565; OR = 1,929. Penilaian ketersediaan laik fisik higiene sanitasi makanan di RS X, didapatkan secara keseluruhan Instalasi Gizi RS X belum memenuhi laik fisik higiene dengan nilai 55 dari 69 79,1. Untuk melengkapi penelitian ini, perlu diadakan uji bakteri pada sampel makanan, usap alat dan tangan penjamah makanan.
ABSTRACT
Hospitals are places that have a high risk of disease spread through foods and utensils that can cause nosocomial infection. If food handling is iniadequate in food hygiene sanitation, not only extend the hospitalization but may also cause in cross contamination. Major factors that have a role in foodborne disease associated with food handlers are knowledge, attitude and behavior that can affect the quality of the food produced. The aim of this research is, to know the dominant factor of food handler hygiene behaviour and physical overview of food hygiene facilities in Hospital Unit Nutrition Installation X, the year of 2018. This study used primary data and cross sectional study design with total sampling technique. The instruments used were questionnaires and checklists. Data analysis used were univariate analysis, bivariate using chi square and multivariate with predictive method. Variables related to hygiene behavior of food handler were attitude p 0,042 OR 5,029 and Training p 0,003 OR 13,5. Meanwhile, variables that have no relation with handler behavior are Characteristics age, education, length of work of respondents p 1.00, OR education 1.17 OR age and length of work 0.84 and knowledge p 0,565 OR 1.929 . Assessment of physical feasibility of food hygiene facilites, overall the result is Hospital Unit Nutrition Installation X has not reach the physical worth of hygiene with value 55 max 69 79,1. It is necessary to test the bacteria on food samples, swabs and hands of food handlers.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahya Amaniy Daniya
Abstrak :
Foodborne disease saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Sebagian besar kasus foodborne disease disebabkan oleh makanan yang disajikan oleh berbagai penyedia fasilitas layanan makanan, seperti rumah makan dan restoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan higiene sanitasi di Tempat Pengelolaan Pangan rumah makan golongan A1 dan A2 serta restoran dan penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dalam tiap tahapan penyelenggaraan makanan. Penelitian dilakukan secara deskriptif menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada seluruh penjamah makanan di Rumah Makan X (golongan A1), Rumah Makan Y (golongan A2), dan Restoran Z Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek yang paling banyak tidak terpenuhi adalah pada higiene bangunan, penanganan makanan, dan penggunaan pelindung saat menjamah makanan, dan Rumah Makan X (golongan A1) menjadi rumah makan yang paling memerlukan perhatian dan pembinaan lebih lanjut karena jumlah ketidaksesuaiannya paling besar pada seluruh aspek higiene sanitasi dan HACCP. Diharapkan kepada pemilik usaha untuk memperbaiki ketidaksesuaian pada aspek higiene sanitasi yang belum terpenuhi dan menerapkan prinsip HACCP pada tiap proses pengelolaan makanan di tempat usahanya. ......Foodborne disease is currently still a global health problem. Most cases of foodborne disease are caused by food served by various food service providers, such as food stalls and restaurant. This research aims to provide an overview of the implementation of sanitation hygiene in Food Management Places in food stalls group A1 and A2 and restaurant and the application of Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) in each stage of food management. The research was conducted descriptively using primary data collected through observation and interviews with all food handlers at Food Stall X (group A1), Food Stall Y (group A2), and Restaurant Z, Depok City. The results of the research show that the aspects that are most often not fulfilled are building cleanliness, food handling, and the use of protection when handling food, and Food Stall X (group A1) are the food stall that require the most attention and further development because the number of non-conformities is the largest in all aspects of hygiene sanitation and HACCP. It is hoped that all owners will correct any discrepancies in sanitation hygiene aspects that have not been fulfilled and apply HACCP principles in every food management process at their place of business.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library