Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allendra Amala Haqqi
Abstrak :
Permasalahan limbah makanan rumah tangga yang menyumbang 61% dari total limbah makanan global memerlukan penanganan serius. Di Indonesia sendiri menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu sekitar 40,8%, pada tahun 2023. Selanjutnya, mayoritas sampah makanan tersebut atau 44,7% berasal dari aktivitas rumah tangga. Maka dari itu diperlukan sebuah penanganan dengan menerapkan food waste management di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat penerapan manajemen limbah makanan di lingkungan rumah tangga dengan mengadopsi pendekatan hibrida DEMATEL dan ANP. DEMATEL digunakan untuk menstrukturkan hubungan saling ketergantungan antar faktor, sementara ANP memungkinkan pembobotan dan peringkat faktor-faktor tersebut. Pada tahap awal, penelitian ini mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat melalui studi literatur. Kemudian, faktor tersebut divalidasi dan dinilai oleh lima ahli yang telah memenuhi kualifikasi. Hasil penilaian tersebut diolah menggunakan Content Validity Index (CVI) dan Modified Kappa. Selanjutnya, faktor yang tervalidasi dinilai hubungan antar faktornya oleh lima ahli yang telah memenuhi kualifikasi dan diolah menggunakan metode DEMATEL berbasis ANP. Berdasarkan penelitian, faktor dengan dimensi kebiasaan menjadi faktor yang paling berperan. ......The issue of household food waste, which contributes 61% of total global food waste, requires serious attention. In Indonesia itself, according to the National Waste Management Information System of the Ministry of Environment and Forestry, around 40.8% of waste is food waste, as of 2023. Furthermore, the majority of this food waste, or 44.7%, comes from household activities. Therefore, it is necessary to implement food waste management in households. This research aims to identify the driving and inhibiting factors in the implementation of food waste management in household environments by adopting a hybrid DEMATEL and ANP approach. DEMATEL is used to structure the interdependent relationships between factors, while ANP enables the weighting and ranking of these factors. In the initial stage, the research identified the driving and inhibiting factors through literature studies. These factors were then validated and assessed by five qualified experts. The results of this assessment were processed using the Content Validity Index (CVI) and Modified Kappa. Subsequently, the validated factors were assessed for their interrelationships by five qualified experts and processed using the ANP-based DEMATEL method. Based on the research, the factor with the habit dimension emerged as the most influential factor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Riana
Abstrak :
Jumlah industri di Indonesia ditargetkan akan terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara, dalam menjalankan aktivitas bisnisnya setiap industri menghasilkan limbah. Oleh karena itu, pemerintah mengambil peran dengan memberlakukan Standar Industri Hijau SIH sebagai sebuah kewajiban bagi seluruh perusahaan di Indonesia, di mana salah satunya adalah dengan melakukan pengelolaan limbah. Di sisi lain, Perusahaan katering penerbangan sebagai obyek penelitian ini sudah memiliki program pengelolaan limbah yang dilaksanakan dengan berdasarkan ISO 9001 dan ISO 22000. Akan tetapi, setelah dilakukan perhitungan kinerja terhadap divisi HSE perusahaan dalam melakukan pengelolaan limbah, diketahui bahwa limbah di perusahaan belum dikelola dengan baik, di mana limbah makanan merupakan penyebab utama terbentuknya keseluruhan limbah di perusahaan pada tahun 2016. Penelitian ini terfokus pada akar masalah dari segi metode, yaitu tidak efektifnya penggunaan ISO 9001 dan ISO 22000 sebagai acuan perusahaan dalam membuat program pengelolaan limbah. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan saran kepada perusahaan untuk membuat program pengelolaan limbah, khususnya limbah makanan, dengan menggunakan Food Waste Management FWM , tanpa menghiraukan ISO 9001 dan ISO 22000 yang telah dimiliki perusahaan. Analytical Hierarchy Process AHP digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan prioritas program pengelolaan limbah makanan, di mana model AHP ini terdiri atas level 1 yaitu 4 kriteria utama yang berdasarkan aspek keberlanjutan , level 2 yaitu 13 sub kriteria yang berdasarkan ISO 9001:2015, ISO 22000:2009, dan Food Waste Management , dan level 3 yaitu 5 alternatif program yang berdasarkan Food Waste Management . Hasil dari penelitian ini adalah prioritas program pengelolaan limbah makanan yang harus dilakukan perusahaan, yaitu menjual limbah makanan ke pendaur ulang limbah. ......The number of industries in Indonesia is targeted to increase from year to year. Meanwhile, in carrying out its business activities every industry produces waste. Therefore, the government takes a role by enacting the Green Industry Standard as an obligation for all companies in Indonesia, one of which is to manage waste. On the other hand, the airline catering company as the object of this research already has a waste management program implemented under ISO 9001 and ISO 22000. However, after the performance calculation of the company 39 s HSE division in waste management, it is known that the waste in the company has not been managed well, where food waste is the main cause of overall waste generation in the company in 2016. This study focuses on the problem root cause in terms of methods, which is the ineffectiveness of the use of ISO 9001 and ISO 22000 as the company 39 s reference in making waste management programs. Therefore, this study advises companies to create waste management programs, especially food waste, by using Food Waste Management FWM , regardless of ISO 9001 and ISO 22000 that the company has had. Analytical Hierarchy Process AHP is used in this study to prioritize the food waste management program, where the AHP model consists of level 1 that is 4 main criteria based on sustainability aspect , level 2 that is 13 sub criteria based on ISO 9001 2015, ISO 22000 2009, and Food Waste Management , and level 3 that is 5 alternative programs based on Food Waste Management . The result of this research is the priority of food waste management program which must be done by company, which is selling food waste to recycling waste.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library