Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryanto Suryali
"Distribusi kanal radio siaran FM yang selama ini tidak seimbang dan bijaksana menyebabkan penggunaan sumber daya kanal tidak optimal. Daerah-daerah berkembang mengalami kesulitan menambah porsi kanal dari yang telah ditetapkan. Distribusi kanal radio siaran FM untuk tiap-tiap propinsi ditetapkan pada Keputusan Menteri no 15 tahun 2003.
Sebuah program sederhana dirancang untuk mencari keberadaan nomor-nomor kanal yang masih mungkin dialokasikan bagi suatu daerah. Nomor-nomor kanal ini merupakan nomor-nomor kanal yang bebas interferensi, baik terhadap semua pemancar-pemancar potensi interferensi, maupun terhadap pemancar itu sendiri.
Propinsi yang dioptimalisasi dan dianalisa adalah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan daerah-daerah potensi interferensi dilakukan secara manual dengan menggunakan software Chirplus BC, yaitu daerah-daerah pada propinsi JawaTengah.
Hasil simulasi dan analisa memperlihatkan bahwa lima pemancar dari total delapan pemancar yang dimiliki oleh propinsi tersebut memiliki nomor-nomor kanal yang mengalami interferensi dengan pemancar lain. Terdapat lima pemancar yang kepadanya masih dapat dialokasikan nomor-nomor kanal baru, dengan syarat nomor-nomor kanal yang mengalami interferensi diabaikan.

The distribution of FM broadcasting radio channels that has been allocated is both unbalance and unwise. This results in a less optimum use of channel source. Growing regions are also in trouble of adding new channels beside what has been allocated for them before. The distribution of FM broadcasting radio channels is stated on Keputusan Menteri no 15 tahun 2003.
A simple program is built to search the existence of new channels that are possible to be allocated for a transmitter in a region. These channels are interference-free channels, from both other potential-interfering transmitters, and the transmitter itself.
The province selected to be optimized and examined is the province of Yogyakarta. The selection of potential-interfering regions is done manually, by means of software Chirplus BC. This selection focuses on regions whose boundary located next to the province of D.I Yogyakarta, that is Central Java. The frequency spacing between two transmitters is calculated based on the value of protection ratio that has been calculated from data-processing.
The analysis shows that five among total eight transmitters have channels that conduct interference with another transmitter. If the channels that conduct interference are neglected, then there are still five transmitters that have possibilities to be allocated to new channels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40452
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Putri Permata
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas tentang Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin KUBE FM , sebagai upaya pemberdayaan masyarakat miskin melalui kelompok. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pembentukan kelompok, rekruitmen terjadi secara top-down, dan pendamping berfungsi sebagai fasilitator. Dalam proses pendampingan dan pembinaan yang dilakukan, yang paling berperan dalam menentukan perkembangan KUBE FM adalah pendamping desa. Hal ini karena pendamping desalah yang paling sering berinteraksi dengan ketua dan para anggota KUBE FM. Kualitas interaksi, peran pendamping sebagai pelaku perubahan, serta adanya komitmen terhadap tujuan kelompok merupakan fakror-faktor yang berinteraksi dalam menentukan perkembangan kelompok. Penelitian ini menyimpulkan bahwa KUBE FM dapat menjadi media dalam memberdayakan fakir miskin. Kelompok yang dinamis disertai dengan pendampingan yang intensif dapat memperbesar peluang keberhasilan pemberdayaan masyarakat miskin melalui KUBE FM.

ABSTRACT
This dissertation discussed about economical joint group effort of the poorest KUBE FM as an effort to empower poor community through group. This research used qualitative design. The result of this research showed that at group formation processs, recruitment was top down and the consultant roled as facilitator. Generally, at consultation and supervision process, the most influenced person in determining the development of KUBE FM was village consultant. This was because he did most interaction with the leader as well as members of the group. Quality of interaction, roles of consultant as change agent and commitment toward the goal were factors which interact in determining the the development of KUBE FM. This research conclude that KUBE FM could be used as medium to empower the poorest community. Dynamic group accompanied by intensive consultation could enhance the success of KUBE FM in empowering poor community. "
2017
D1721
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiralda, Cera
"Jumlah dan jenis media massa pada saat ini semakin banyak dan beragam, namun perkembangan ini tidak disertai dengan kenaikan budget iklan yang ada. Akibatnya persaingan antar media massa termasuk media radio menjadi semakin ketat. Dalam kondisi persaingan seperti ini muncul sebuah stasiun radio baru yang membidik segmen wanita di Jakarta.
Gebrakan awal yang dilakukan untuk meningkatkan brand awarness adalah menggandeng brand Cosmopolitan yang telah lebih dulu dikenal sebagai majalah yang sarat akan info mengenai seks dan relationship. Dengan hadirnya radio ini yang merupakan radio pertama didunia yang menggunakan brand Cosmopolitan, maka peneliti ingin mengetahui pertama konsep awal pernbentukkan radio Cosmopolitan, kedua bagaimana bentuk penjabaran konsep tersebut ke dalam salah satu program unggulan yaitu acara pagi dan ketiga bagaimana gambaran respon pendengar mengenai program acara tersebut dilihat dari kesukaan sampai ketidaksukaan terhadap topik acara, narasumber, variasi program, humor, karakteristik, musik dan sound effect yang digunakan.
Kerangka konsep penelitian ini adalah karakteristik media radio, fungsi media, brand, segmentasi. targeting dan positioning, audiens dan program radio. Konsep tersebut akan memberikan teori dan definisi yang dapat dijadikan acuan pada penelitian ini. Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif yang selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi manajemen radio untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Dari hasil in depth interview yang dilakukan terlihat bahwa radio Cosmopolitan dibuat dengan konsep awal sebagai on air magazine. Namun karena perbedaan karakter kedua media tersebut, maka terdapat peruedhan usia antara pendengar Radio dan pembaca majalah Cosmopolitan. Info yang diberikan juga mengalami perubahan namun perubahan-perubahan ini harus tetap berada pada satu rujukan yang sama yaitu Fun Fearless Female.
Salah satu turunan dari konsep radio yang dibuat tercemiin dari konsep program acara pagi yang ada setiap hari Senin sampai Jum'at dari jam 06.00 - 10.00 WIB tang disebut dengan acara Breakfast Club. Acara ini dibuat dengan konsep ringan santai, lucu dan tidak serius yang berfungsi sebagai teman perjalanan dari rumah ke tempat aktifitas dan bias membuat orang semangat menghadapi hari ini.
Topik yang dipilih setiap harinya dibagi beberapa kategori yaitu karir, keluarga, current issues, seks dan relationship. Penyiar yang bertugas harus seorang publik figure, memiliki karakter yang kuat dan good story teller. Dari hasil survey yang dilakukan sebagian responden menyukai topik karir dan seks. Sedangkan humor yang spontan dan istilah baru merupakan humor yang disukai oleh responden.
Penggunaan public figure dapat membuat responden memiliki ikatan emosional dengan penyiarnya, namun konsekuensi yang harus diterima adalah pendengar menjadi lebih loyal ke penyiamya dibandingkan dengan stasiun radio tersebut, akibatnya bargaining power pihak manajemen dapat melemah. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya publik figur tersebut harus dapat mempromosikan program acara dan penyiar lainnya sehingga akan terjadi keseimbangan antar program acara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmara Pusparani
"Radio TOP FM, akhir-akhir ini telah mulai ikut ambil bagian dalam memunculkan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) diantara waktu-waktu siarannya. Dan berbeda halnya dalam frekuensi pemunculan di media cetak, pada media elektronik ini frekuensi pemunculan ILM tergolong cukup tinggi. Akan tetapi pemunculan yang relatif sering dan pemilihan topik permasalahan yang selalu mengikuti perkembangan masyarakat, kurang ditunjang oleh cara penyajian yang memadai. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan dengan berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari beberapa sumoer (DN) dengan Judul "ABRI”. Adapun konsep pengetahuan yang digunakan disini adalah berdasarkan Rogers yang terdiri atas tiga tahap yaitu Awareness Knowledge untuk melihat apakah pendengar memiliki pengetahuan terhadap Judul dan Topik ILM yang diteliti. How-to Knowledge untuk mengetahui apakah pendengar memiliki pengetahuan terhadap cerita dari ILM PH dan ILM ABRI, kemudian adalah Principle Knowledge untuk mengetahui apakah pendengar mengerti maksud dan tujuan dari masing-masing' ILM tersebut. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut maka diambil 100 orang responden yang merupakan pendengar TOP FM, dengan pengambilan sampel secara Aksidentai. Kemudian juga dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil penelitian, yaitu usia pendidikan dan pengeluaran per-bulan. Penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa kebanyakan responden cenderung belum memiliki pengetahuan terhadap maksud dan tujuan dari masing-masing ILM dalam penelitian ini. Pengetahuan yang mereka miliki baru sampai pada tahap Awareness Knowledge dan How-to Knowledge. Selain itu juga responden lebih menyukai ILM PH dibandingkan dengan ILM ABRI. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat disampaikan. Pertama yang berkenan dengan cara I penyampaian pesan dari masing-masing ILM tersebut dan Kedua, adalah pembagian Prime Time dan Regular Time dalam radio TOP FM sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S3966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Patra Dwi Gumala
"Tesis ini akan menganalisa keberhasilan radio 987 Gen FM Jakarta yang dalam waktu singkat berhasil melesat menjadi stasiun radio papan atas di kota Jakarta. Dalam tulusan ini saya akan mencoba menganalisa mengenai keberhasilan strategi bisnis radio Gen FM yang dalam waktu singkat bisa menjadi market leader baik dari segi bisnis dan segi program. Untuk menganalisa keberhasilan strateginya saya akan mencoba menganalisa berdasarkan Structure, Performance, dan Conduct dengan menggabungkan teori ekonomi mikro dan juga teori komunikasi. Indikator yang dipakai untuk mengukur dan menganalisa tingkat keberhasilan yang terjadi antara lain berdasarkan data jumlah pendengar, besarnya margin laba, efisiensi perusahaan dan banyaknya pengiklan.

This thesis will analyze the success of 98.7 Gen FM Jakarta Radio into a prominent radio station in Jakarta within a short time. In my writing, I will try to analyze the success of Radio Gen FM?sbusiness strategy that has made them a market leader, both in terms of businesses and programs, in such short time. I will try to analyze their efficacious strategy based on Structure, Performance and Conduct by incorporating microeconomic theory and also communication theory. The indicator that was used to measure and analyze the success rate was based on the number of listeners data, profit margin, company efficiency and the amount of advertisers."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30397
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tirtadi Muchtar
"Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh negara yang bersifat strategis serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien guna memperoleh manfaat yang optimal. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling mengganggu mengingat sifat spektrum frekuensi radio yang dapat merambat ke segala arah. Dikarenakan masih banyaknya terdapat penggunaan frekuensi baik oleh masyarakat maupun penyelenggara, khususnya pada dinas siaran radio FM yang menggunakan frekuensi tidak dilengkapi dengan izin stasiun radio dan tidak sesuai dengan aturan alokasi frekuensi yang telah ditentukan serta juga penggunaan alat perangkat telekomunikasi yang tidak memiliki sertifikat, menyebabkan potensi terjadinya gangguan frekuensi yang merugikan atau harmful interference menjadi tinggi. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan monitoring dan penertiban yang diawali dengan pengukuran frekuensi, identifikasi legalitas stasiun radio, deteksi sumber pancaran frekuensi, selanjutnya dilakukan inspeksi sebagai langkah penertiban terhadap pengguna frekuensi yang telah terbukti melakukan pelanggaran penggunaan frekuensi secara ilegal. Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan telah menerapkan dan memperhatikan prinsip dan kaidah pokok ilmu keinsinyuran seperti profesionalisme, prinsip dasar kode etik dan etika profesi insinyur, serta unsur keselamatan kesehatan keamanan kerja dan lingkungan (K3L) sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan pengawasan dan pengendalian spektrum frekuensi radio pada dinas siaran radio FM di wilayah layanan DKI Jakarta dapat menekan potensi terjadinya harmful interference, sehingga seluruh masyarakat pengguna frekuensi dapat memanfaatkan frekuensi dengan tertib, nyaman, dan aman dari gangguan-gangguan interferensi frekuensi yang merugikan.

The radio frequency spectrum is a limited natural resource controlled by the state which is strategic in nature and has high economic value so it must be managed effectively and efficiently in order to obtain optimal benefits. The use of the radio frequency spectrum must be in accordance with its intended purpose and not interfere with each other considering that the nature of the radio frequency spectrum can propagate in all directions. Because there is still a lot of frequency use by both the public and organizers, especially in the FM radio broadcast service which uses frequencies that are not equipped with radio station permits and do not comply with predetermined frequency allocation rules and also the use of telecommunications equipment that does not have a certificate, causes the potential for harmful frequency interference or harmful interference becomes high. The activities carried out include monitoring and controlling activities starting with frequency measurements, identifying the legality of radio stations, detecting frequency emission sources, then carrying out inspections as a control measure against frequency users who have been proven to have committed illegal frequency use violations. Each stage of activity carried out has implemented the basic principles and rules of engineering science such as professionalism, basic principles of the code of ethics and professional ethics of engineers, as well as paying attention to elements of safety, health, occupational safety and the environment (K3L) in accordance with applicable laws and regulations. It is hoped that by carrying out activities to monitor and control the radio frequency spectrum in the FM radio broadcast service in the DKI Jakarta service area, it can reduce the potential for harmful interference, so that all frequency users can utilize the frequency in an orderly, comfortable and safe manner from harmful frequency interference."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Staya Saraswati
"Penelitian ini mengungkap ideologi laten yang ada di balik program acara radio Guys' Talk yang disiarkan Hard Rock FM 87,6 Jakarta. Penelitian menggunakan analisis kritis wacana Norman Fairciough. Model analisis ini mengubungkan tiga dimensi dalam communicative events, yaitu teks, praktik wacana (discourse practice), dan praktik sosiokultural (sociocultural practice). Penelitian ini menemukan bahwa Guy's Talk secara taat asas menyampaikan ideologi kebebasan seksual dengan menampilkan seks sebagai sesuatu yang bebas, individual, subyektif, dan hedonis."
2004
TJPI-III-2-MeiAugust2004-73
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Varidia
"Sebagai media yang mobilitasnya tinggi dan memiliki pendekatan lokal maupun personal, radio terbilang unik dan istimewa. Media ini diterima dan mampu menjangkau semua segmen dari masyarakat. Realitas yang dihadapi media radio telah menjadi tantangan tersendiri, akibat persaingan dengan media lain, perolehan total iklan pada radio terus merosot. Hal ini diperparah dengan semakin banyaknya pemain dalam industri ini.
Fenomena yang terjadi saat ini adalah masing-masing pendengar memiliki kebutuhan yang berbeda ketika mereka mendengarkan radio. Akibatnya, segmentasi radio menjadi pilihan dan kini menjadi makin tajam dan mengarah ke fragmentasi pasar. Segmen yang dipilih pun tidak hanya berdasarkan karakteristik demografi saja, melainkan jugs karakteristik psikograf. Salah satu segmen yang menarik adalah segmen radio wanita, mengingat pasar ini sangat potensial seiring dengan meningkatnya jumlah wanita karir, isu persamaan gender, dan adanya dua pecan dalam rumah tangga. Cosmopolitan FM yang merupakan salah satu radio perintis dalam segmen ini, menyasar pada tipikal pendengar wanita modem, yang berpikiran terbuka dengan kategori umur antara 28-38 dan berada pada SES A dan B+.
Meskipun Cosmopolitan FM telah memiliki positioning yang kuat, berkomitmen tinggi dan konsisten dalam penyampaian kualitas, serta Iingkup segmen pendengar yang jelas, namun brand awareness dan jumlah pendengarnya cenderung untuk menurun dari tahun ke tahun.
Berangkat dari hal ini, penelitian ini dilakukan dengan tiga tujuan utama, tujuan pertama yaitu merumuskan faktor-faktor yang menjadi pembentuk loyalitas pendengar Cosmopolitan FM, tujuan kedua adalah mengevaluasi hubungan yang terjadi antara Cosmopolitan FM dengan pendengarnya dan hubungan sesama pendengar, sedangkan tujuan terakhir adalah untuk mengetahui efektifitas kegiatan yang dilakukan oleh Cosmopolitan FM terhadap loyalitas pendengar.
Secara garis besar, Karya akhir ini disusun menggunakan metode eksploratoris untuk menggali wawasan atas masalah yang dihadapi, dan riset konklusif yang bersifat kausal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan menilai suatu hubungan spesifik antar variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini. Untuk itu digunakan data primer sebesar 110 orang, pembagian kuesioner menggunakan Non probability sample, sedangkan dalam menentukan talon responden, digunakan metode convenience sampling. Variabel utama yang diukur terdiri dari variabel Consumer Characteristic, additional Consumer Characteristic, Consumer Expectation, Assessed Performance, Assessed Value, Satisfaction, Image, Loyalty, Communication, 7izrst, dan Consumer Voice. Untuk pengukuran masing-masing variabel digunakan 5 -point liken scale, untuk menguji reliabilitas metode pengukuran, dilakukan pengujian dengan menggunakan kriteria internal consistency (Cronbach 's Alpha).
Terdapat empat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis karateristik responden, Analisis perbedaan karakteristik pendengar terhadap loyalitas, Analisis performance-importance, dan Analisis model relationship secara terintegrasi. Dalam analisis terakhir yang menggambarkan hubungan masing-masing variabel, digunakan structural equation modelling dengan menggunakan model estimasi maximum likelihood dengan menggunakan Variance-covariance matrix dan Correlation matrix sebagai input. Sebelum dilakukan modelling, dilakukan reduksi beberapa variabel dengan menggunakan factor analysis.
Untuk mengevaiuasi hubungan yang terjadi antara Cosmopolitan FM dengan pendengamya dan hubungan sesania pendengar, digunakan Analisis perbedaan karakteristik pendengar terhadap loyalitas, dari basil Analisis ini akan didapat kecenderungan tingkat loyalitas dari masing-masing kelompok pendengar berdasarkan perbedaan karakteristik. Beberapa kesimpulan yang diambil adalah loyalitas pendengar yang berinteraksi secara on-air lebih tinggi dibandingkan pendengarnya yang tidak berinteraksi, loyalitas pendengar yang berinteraksi secara off-air dan anggota arisan cosmoners lebih tergantung kepada penyiarlacara, sedangkan anggota milis cosmoners memiliki loyalitas yang lebih rendah dibandingkan yang bukan anggota.
Hasil analisis dan pemetaan dengan menggunakan performance importance matrix memberikan basil yang cukup baik dengan tingkat kesesuaian variabel kinerja (performance) berbanding nilai harapan (importance) sebesar 9023%. Terdapat hanya 3 atribut yang secara kinerja kurang memuaskan namun memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dimata pendengar (kuadran I), 7 atribut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan pencapaian kinerja sudah baik (kuadran II). Selain itu atribut yang mempunyai harapan yang tidak terlalu tinggi dari pendengar dan tingkat kinerja yang tidak tinggi pula (kuadran III) sebanyak 4 atribut dan terdapat 1 atribut dimana pencapaian kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan harapannya (kuadran IV).
Untuk merumuskan faktor-faktor yang menjadi pembentuk loyalitas pendengar, dilakukan Analisis Model Relationship secara terintegrasi. Dan basil hubungan tersebut ditemukan bahwa perbedaan karakteristik demograf pendengar tidak mempengaruhi cars pandang mereka dalam membangun hubungan dengan Cosmopolitan FM, dan loyalitas pendengar Cosmopolitan FM temyata hanya dipengaruhi oleh kepercayaan dan kepuasan pendengar.
Terdapat beberapa saran yang berfungsi sebagai masukan bagi pihak internal Cosmopolitan FM dan dapat diangkat pada penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. Pertarna, penggalian hubungan antar variabel dengan menggunakan pendekatan psikografi mennadi sangat penting mengingat perbedaan karakteristik demografi konsumen tidak dapat menjelaskan kecenderungan dan perbedaan cara pandang dari masing-masing kelompok. Kedua, peningkatan loyalitas pendengar dapat dilakukan dengan meningkatan kepuasan pendengar. Kepuasan pendengar dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan atribut-atribut yang terdapat pada kuadran I, yaitu atribut siaran pagi yang menyenangkan dan menghibur, koleksi lagu yang beragam dan beritalinformasi yang aktual. Hal lain yang mempengaruhi Ioyalitas adalah kepercayaan pendengar_ Pada pembuktian model, diternukan bahwa kepercayaan pendengar terbangun dari komunikasi perusahaan dan suara konsumen yang positif. Hal ini menyatakan bahwa komunikasi, baik berupa satu arah antara pihak manajemen kepada pendengar, serta komunikasi berbentuk dialog dua arah antara pihak manajemen dengan pendengar merupakan hal yang perlu untuk ditingkatkan.

As a high mobility media with local and personal touch, radio can be considered as unique and a special medium. This media can be accepted and able to reach all segmen of the community. The reality which have been encounter by radio has become a problem. Because of competition with the others media, the amount of total income in radio advertising has decrease. The situation has become worse since there s a lot of player in this industry.
The fact what is happened now is each of the radio listeners have a different needs when they want to hear the radio. As a result, radio segmentation has become a choice and are heading to the market fragmentation. The segmentation which has been choose not only based on the demographic characteristic, but also on psyhcographic characteristic. One of the most interesting segment is women's radio, which has a potential market together with the raising issue of woman emancipation and dual function in family. Cosmopolitan FM who is one if the pioneer in this segment, targeting its market to a typical modern woman's listeners, open minded, with age between 28-38 year old and SES A, B+.
Even though Cosmopolitan FM has a good positioning, strong commitment and consistent in delivering duality, with a focus listener's segment, but its brand awareness and the listener amount has decrease in recent years.
From these backgroundd, this research emphasizes three main purposes. the first purpose is to find the factors which become the antecedent of listeners loyalty in Cosmopolitan FM the second purpose is to evaluate the relationship between Cosmopolitan FM with its listeners and the listeners-listeners relationship. The last purpose is to see the effectivity of event which was held by Cosmopolitan Fivi in the term of listener loyalty.
In a broad view, this thesis ii'ere made by exploratory method, and also conclusive with causal method to test the hypothesis and review a specifrc relationship inter-variables which was uses in this research. The amount of valid respondents is 110 samples. he distribution of questionnaire used non probability. sample, and using convenience sampling method to select the large! respondent. The main variable which were tested are Consumer Characteristic, additional Consumer Characteristic, Consumer Expectation, Assessed Performance, Assessed Value, Satisfaction, Image, Loyalty, Communication, Trust, and Consumer Voice. To rate each of the variables using 5point liken scale, to test the reability of the scales using internal consistency criteria (Cronbach's Alpha).
There are four analysis which were used in this research : Analysis- qf the respondent characteristic, Analysis of the differences of listeners characteristic to loyalty, Importance Performance Analysis, and Integrated relationship model Analysis. The last analysis was used to exploring the relationship of each variables, using estimated Maximum Likehaod with variance-covariance and correlation matrix as the input. Before the modelling was conducted, factor analysis were used to reducled few variables.
To evaluate the relationship between Cosmopolitan 1-M with its listeners and the relationship between the listeners, we use Analysis q f the differences of listeners characteristic to loyalty, from this analysis, were found that there is an inclining degree of loyalty from each of listeners groups by the difference of characteristic. The result are, the loyalty of listeners who were having on air interaction is higher than the non-interaction, the loyalty of the listeners who were having off air interaction and the member of cosmoners mailing list is lower than the non-interaction and non-member.
The analysis and 'napping with performance importance matrix result is good, with performance importance appropriate degree in 90.23%. There are three attributes with lower performance and high importance of listener (1st quadrant), seven attributes where the performance is near with listener's demand (2nd quadrant), four attributes that have importance not too high from the listeners and the management gives performance at the saute level (3rd quadrant), and one attributes where gives good performance more than the expected importance of listeners (1st quadrant).
In order to know the exact factor which have become the antecedent of the listeners loyalty, we use Integrated relationship model analysis. The founding are that the differences of listeners characteristic do not give any influence of their point of view in building relationship with Cosmopolitan FM and the listeners loyalty of Cosmopolitan FM were only influence by trust and listeners satisfaction.
There are few suggestion as the input for the management of Cosmopolitan FM and for the next research. First, the exploring of relationship inter-variables with psyhcographic view has become importance since the differences of listeners demographic characteristic cannot define the differences of the groups point of view. Second, The listeners loyalty can he raise by the raising of the listeners satisfaction. The satisfaction can he raise by maximizing the attributes in quadrant of performance importance analysis : an exiting and fin morning program, a comprehensive songs collection, and acual new: information. The other things that can increasing listeners loyalty are the listeners trust. From the modelling testing, found-that listeners trust were built by one way management communication and a positive listener voice. This founding state that communication, both one way and two way dialog between Cosmopolitan FM management with the listener, are things that needs to improve."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>