Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puguh Setyopratomo
"Carbon nanotubes CNT dipandang sebagai media yang potensial untuk penyimpan gas hidrogen. Untuk mempercepat pengembangan metode dan teknik-teknik produksi CNT skala komersial, maka pada penelitian ini akan dilakukan produksi CNT dengan metode chemical vapor deposition menggunakan reaktor fluidized bed, dengan katalis Fe-Co-Mo/MgO dan sumber karbon LPG. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kefektifan katalis Fe-Co-Mo/MgO, mengetahui kinerja reaktor fluidized bed dan menguji kinerja CNT yang dihasilkan dalam aplikasinya sebagai penyimpan gas hidrogen.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa katalis dengan loading logam 10 b/b menghasilkan yield CNT tertinggi. Katalis tersebut tetap menunjukkan keaktifan yang tinggi dan terhindar dari deaktifasi akibat sintering sampai suhu reaksi 950 oC. Katalis juga mampu mempertahankan keaktifannya sampai 5 jam waktu reaksi. Meningkatkan rasio massa katalis terhadap laju alir gas umpan berakibat pada turunya yield CNT karena unggun katalis menjadi lebih padat sehingga mengurangi ketersediaan ruang untuk pertumbuhan CNT. Partikel katalis Fe-Co-Mo/MgO memiliki ukuran dalam rentang 135 ndash; 227 nm dan memiliki karakteristik sulit difluidisasi.
Fluidisasi terjadi setelah terjadinya pertumbuhan CNT. Pada reaktor fluidized bed yang dirancang, diperlukan zona preheating untuk mengkondisikan zona reaksi berada pada suhu yang diperlukan untuk terjadinya sintesa dan pertumbuhan CNT. Adsorpsi gas hidrogen pada produk CNT mengikuti model Langmuir. Purifikasi as-grown CNT secara signifikan meningkatkan kapasitas adsorpsinya terhadap gas hidrogen dimana pada suhu 30 oC mencapai 32,7 m mol H2/g CNT. Pada kasus ini, penggunaan siklon sebagai alat bantu untuk memisahkan produk CNT yang terbawa aliran gas ke luar reaktor terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas sintesa CNT dengan reaktor fluidized bed.

Carbon nanotubes are considered as a potential media for hydrogen storage. To accelerate the development of methods and techniques of commercial-scale CNT production, this research will produce CNT by chemical vapor deposition method using fluidized bed reactor with Fe-Co-Mo/MgO catalyst and LPG as carbon source. The objectives of the study are to determine the effectiveness of Fe-Co-Mo/MgO catalyst, to observe the performance of fluidized bed reactor and to investigate the performance of the CNT product in the application as a hydrogen gas storage.
From the result of the research, it is found that the catalyst with metal loading 10 w demonstrate the highest CNT yield. The catalyst continues to exhibit high activation and avoid rapid deactivation due to sintering until the reaction temperature reach 950 oC. The catalyst is also able to maintain its activity up to 5 hours reaction time. Increasing the mass ratio of the catalyst to the feed gas flow rate results in the decrease in the CNT yield because the catalyst bed becomes more compact thus reducing the space available for CNT growth. Fe-Co-Mo/MgO catalyst particles have sizes in the range of 135-222 nm and has a characteristic that is difficult to fluidize.
Fluidization occurs after CNT growth occurs. on the designed fluidized bed reactor, a preheating zone is required to heat up the reaction zone until it reaches the temperature required for the synthesis and growth of the CNT. Adsorption of hydrogen gas on CNT products follows Langmuir model. As-grown CNT purification significantly increases the adsorption capacity of hydrogen gas in which at 30 oC reach 32.7 m mol H2/g CNT. In this case, the use of cyclone as a tool for separating CNT products carried by gas streams exit the reactor proven effective in increasing the capacity of CNT synthesis in fluidized bed reactors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D2453
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Ashrawi
"Indonesia sebagai negara agraris memiliki jumlah residu pertanian yang melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber biomassa. Sekam padi berpotensi menjadi salah satu bahan bakar energi (feedstock) paling berpotensi pada biomass fluidized bed gasifier di Indonesia. Biomass fluidized bed gasifier berperan sebagai salah satu proses gasifikasi yang menggunakan biomassa sebagai bahan bakar energi dan sekaligus menjadi material untuk media gasifikasi pada fluidized bed. Berbagai studi telah dilakukan untuk mendapatkan kualitas fluidisasi yang baik dan juga untuk mencegah terjadinya slugging pada fluidisasi bubbling tanpa bed material. Studi ini akan melakukan simulasi CFD dua-dimensi (2D) dengan tujuan untuk mendefinisikan dan menganalisa fenomena fluidisasi yang terjadi pada reaktor bubbling fluidized bed gasifier. Menggunakan simulasi CFD, fenomena fluidization terjadi pada laju kecepatan 0.82 m/s.

Indonesia as an agriculture country has an abundant amount of agriculture residue as a biomass source. Rice husk has the potential to become one of the biggest energy fuels (feedstock) on biomass fluidized bed gasifiers in Indonesia. Fluidized bed gasifiers act as a gasification process that uses biomass as its energy fuel (feedstock) and a fluidized bed material as its gasification medium. Numerous studies have been done to perform good quality and also to prevent slugging occurs on a bubbling fluidization without bed material. This study will perform two-dimension (2D) CFD simulation on the reactor of bubbling fluidized bed with the aims to define and analyze the phenomena that occur throughout the simulation. Through CFD simulation, fluidization phenomenon occurs at the initial velocities of 0.82 m/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Meiliasari
"Industri pencucian pakaian dan alat rumah tangga lainnya (laundry) merupakan salah satu usaha yang menjamur di beberapa kota besar di Indonesia, khususnya kota Depok. Air limbah laundry yang dihasilkan akan merusak lingkungan jika dibuang ke badan air tanpa pengolahan khusus, sehingga diperlukan tindakan pencegahan pencemaran badan air melalui pengolahan air limbah dengan FBR menggunakan EM4 dan reaktan CaCl2 dengan media pasir silika. Pada penelitian ini, air limbah yang digunakan berasal dari air hasil cucian pada Laundry House Ajeng, Depok.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penyisihan COD, BOD, dan fosfat pada air limbah laundry serta HRT optimumnya yang akan digunakan sebagai desain usulan di lapangan. Pada penelitian ini, FBR dioperasikan secara kontinyu dan air limbah dialirkan secara upflow dengan variasi HRT 1 hari dan 2 hari. Berdasarkan hasil penelitian, FBR mampu menurunkan konsentrasi COD, BOD, dan fosfat mencapai 87,18%; 85,22%; dan 71,17%, dengan HRT 2 hari.
Berdasarkan uji t-test yang dilakukan, variasi HRT 1 hari dan 2 hari mempengaruhi efisiensi penyisihan COD secara signifikan, namun tidak mempengaruhi efisiensi penyisihan BOD dan fosfat. Aplikasi di lapangan dengan debit eksisting 3 m3/hari membutuhkan unit FBR dengan diameter 0,75 meter dan tinggi total 4,75 meter.

Laundry Industry in Indonesia are increasing, especially in Depok. Laundry wastewater potentially damage the environment if discharged into the stream without any treatment, hence on-site wastewater treatment with Fluidized Bed Reactor (FBR) using EM4 and CaCl2 with silica sand media is needed to avoid water pollution. In this study, laundry wastewater sample comes from Laundry House Ajeng, Depok.
This study aims to determine removal efficiency COD, BOD, and phosphate concentration of laundry wastewater and optimum HRT to be used for unit design of FBR in the field. In this study, FBR operated continuously and streamed upflow with HRT variation 1 day and 2 days. Based on the result, FBR is able to decrease the concentration of BOD, COD, and phosphate reached 87,18%; 85,12%; and 71,17%, on 2 days HRT.
Based on t-test, the variation of HRT (1 day and 2 days) influence removal efficiency of COD significantly, but does not influence the removal efficiency of BOD and phosphate. Applications in the field with 3 m3/day wastewater flowrate requires FBR unit with 0,7 meter diameter and 4,4 meter total height.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S655667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Danu Rahatwan
"Kebutuhan akan penggunaan carbon nanotube (CNT) dalam negeri terus meningkat setiap tahunnya. Sampai saat ini, produksi dan komersialisasi CNT terkendala pada proses yang mahal. Bahan baku CNT yang berpotensi karena harganya lebih murah adalah liquified petroleum gas (LPG). Untuk merealisasikan produksi CNT di Indonesia, diperlukan analisis tekno ekonomi produksi CNT dari LPG. Produksi CNT dilakukan dengan metode chemical vapor deposition (CVD) menggunakan katalis Fe-Co-Mo/MgO. Produksi dilakukan dalam reaktor fluidized bed yang dilengkapi cyclone untuk memisahkan CNT dengan gas sisa. Sintesis CNT dalam reaktor berlangsung pada suhu 900oC dan tekanan 1 atm. Purifikasi CNT hasil sintesis dilakukan dengan perlakuan asam menggunakan HNO3, yang diikuti netralisasi menggunakan H2O dan pengeringan. Produksi dapat menghasilkan CNT yang memiliki kemurnian 99% dengan kapasitas 228,35 kilogram per tahun. Argon recovery dilakukan untuk menghemat penggunaan gas argon sampai dengan 85%. Proses produksi keseluruhan membutuhkan lahan 15 m2 dan konsumsi energi 209203 kJ/hari. CNT yang diproduksi memiliki harga jual Rp5.300 per gram. Hasil analisis keekonomian menunjukkan nilai IRR sebesar 18,88%, NPV sebesar Rp1.281.356.353, dan payback period kurang dari 5 tahun. Hal ini menandakan pengembangan produksi CNT menguntungkan secara investasi sehingga dapat membuka peluang pembangunan fasilitas produksi CNT dengan harga jual lebih murah di Indonesia.

Demand of carbon nanotube (CNT) in Indonesia is increasing every year. Until this time, CNT production and commercialization is constrained by expensive processes. CNT carbon source that is potential because of its low price is liquified petroleum gas (LPG). To realize the CNT production in Indonesia, techno-economic analysis of CNT production from LPG is needed. CNT is produced by chemical vapor deposition (CVD) method using Fe-Co-Mo/MgO catalyst. Production is done using fluidized bed reactor equipped by cyclone for separating CNT from residual gas. CNT synthesis in the reactor is done at temperature 900oC and pressure 1 atm. CNT purified with HNO3 acid treatment, followed by netralization using H2O and drying. The process produce 99% purity CNTs with capacity 228.35 kilograms per year. Argon recovery is applied on the process to reduce argon utilization up to 85%. Whole process required 15 m2 space and 209203 kJ/day energy consumption. CNT produced would have IDR 5300 selling price. Economic analysis result shows it have 18.88% on IRR, IDR 1,281,356,353 on NPV, and less than 5 years on payback period. These values shows that CNT production is a profitable investation and could open opportunity for developing CNT production with low price in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library