Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rozvany, G.I.N.
Oxford: Pergamon Press, 1976
624.177 1 ROZ o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sung, Taek Lee
Abstrak :
Indonesia adalah negara yang tercatat sebagai produsen terbesar minyak kelapa sawit didunia. Indonesia memproduksi hampir setengah dari kebutuhan minyak kelapa sawit di dunia. Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Perkebunan, Kementrian Pertanian, diperkirakan Indonesia memiliki kebun kelapa sawit hingga 12.3 juta hektar Ha pada tahun 2017. Lahan tersebut terdiri dari 4,75 juta hektar perkebunan milik komunitas, 6,8 juta hektar perkebunan milik pribadi dan 752 ribu hektar perkebunan milik pemerintah. Penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis adalah penggunaan cangkang kelapa sawit yang terlebih dahulu akan diairi dengan menggunakan air panas 50°C dan air bertemperatur ruangan 28°C untuk dijadikan agregat pada beton ringan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari subtitusi cangkang pada kuat tekan, kuat lentur, susut, dan kuat tarik belah pada beton. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dianalisis dengan membandinngkan kedua metode perendaman dan dilihat metode apa yang memiliki hasil lebih baik pada kuat tekan, kuat lentur, susut, dan kuat tarik belah.
Indonesia is listed as the largest producer of palm oil in the world. Indonesia produces almost half of the world 39 s palm oil inventories. Based on data from the Directorate General of Plantation, Ministry of Agriculture, Indonesia 39 s oil palm plantation area in 2017 is estimated to reach 12.3 million Hectares Ha. This amount consists of 4, 75 million ha of community plantations, 6.80 million hectares of private plantations and 752 thousand ha of state plantations. The research that will be done by the writer is the use of water pre treatment on oil palm shell as coarse aggregate by using hot water 50°C and room temperature water 28°C, which is called common water in general, to lightweight concrete strength. The scope of the research was undertaken to see the effect of oil palm shell to compressive strength, flexural strength, concrete shrinkage, and direct split in concrete. From the result of concrete strength tests, the research can be analyzed by comparing between those two methods, and it can determine which method gives better result in compressive strength, flexural strength, concrete shrinkage, and direct splitting in concrete test.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indra Syahrul Fuad
Abstrak :
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari bahan semen, agregat kasar, agregat halus, air. Untukmengetahui danmempelajari perilaku elemen gabungan (bahan-bahan penyusun beton), kita memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. Karakteristik kualitas agregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Salah satunya diamati pada penelitian ini yaitu pasir laut dari Provinsi Lampung yang memiliki karakteristik butiran yang kasar dan gradasi (susunan besar butiran) yang bervariasi serta memiliki kandungan garam-garaman klorida (Cl) dan sulfat (SO4) yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.Penelitian ini juga mengamati pasir sungai dari Palembang, dimana pasir Sungai yang memiliki sumber (Quarry) yang cukup dan Pasir Sungai sering di gunakan untuk campuran pembuatan beton,akan tetapi pasir sungai yang sering di gunakan dalam campuran pembuatan perlu di teliti lebih lanjut untuk mengetahui kadar lumpur dari pasir sungai tersebut apakah pasir sungai yang akan di gunakan memiliki kadar lumpur yang layak dalam peraturan acuan campuran pembuatan beton. Di dalam penelitian ini, menggunakan beton mutu K 225 yang merupakan campuran air, semen, agregat kasar,dan agregat halus dengan treatment yaitu mencuci dengan air tawar dan yang tidak dicuci. Dan dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat lentur, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengurangan atau penambahan kuat tekan beton lentur terhadap faktor keamanan suatu bangunan, untuk dapat diaplikasikan pada bangunanbangunan masyarakat umum. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan 45,85 kg/cm2 atau sebesar 22,35 % dari beton yang menggunakan pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS). Sedangkan pada kuat tekan beton menggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,25 kg/cm2 atau sebesar 2,23 % dari beton yang menggunakan pasir laut dalam kondisi sebenarnya (BPL). Kuat lentur beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan sebesar 6,8 kg/cm2atau sebesar 16,67 % dari pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS), kuat lentur yangmenggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,79 kg/cm2 atau sebesar 14,27 % dari pasir laut dalam keadaan yang sebenarnya (BPL).
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk meningkatkan mutu beton, disamping komposisi semen, agregat kasar, agregat halus, dan faktor air semen, juga diperlukan bahan tambahan.

Bahan tambahan ini bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton sewaktu masih dalam keadaan segar atau setelah mengeras, misalnya mempercepat pengerasan, menambah encer adukan, menambah kuat tekan, menambah daktilitas, memperlambat terjadinya retak-retak.

Salah satu bahan tambahan beton adalah fiber. Pemikiran dasar pemakaian fiber ini adalah menulangi beton dengan orientasi random, sehingga dapat mencegah terjadinya retak-retak pada beton yang terlalu dini, akibat panas hidrasi maupun akibat beban.

Dengan dicegahnya retak-retak yang telalu dini, mengakibatkan kemampuan bahan untuk mendukung tegangan-tegangan yang terjadi akan semakin lebih besar.

Bahan fiber ini ada beberapa jenis. Seperti baja, karbon, nilon, dan polypropylene. Sedangkan bentuknya, seperti oval, rektangular, bergantung pada proses pembuatan dan bahan mentahnya yang dipakai. Dalam penelitian ini dipakai dipakai polypropylene.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap kuat tekan, kuat tank talc langsung, kuat tank lentur, dan daya tahan abrasi pada beton.

Hasil pengujian menunjukkan, bahwa dengan tambahan 0,1%-0,3% fiber, kuat tekan, kuat tarik tak langsung, kuat tarik lenturnya meningkat dan abrasinya menurun.
ABSTRACT
To increase quality concrete, beside cement composition, coarse aggregate, fine aggregate, and water cement ratio, even if require admixtures.

These admixtures to aim at change one or more properties concrete at still fresh or hardened, increase soft paste, increase compressive strength, increase ductility, delaying the growth of ckracks.

One of admixtures for concrete are fibers. The basic idea use of fibers are the bones at concrete with ramdom orientate, until it can the restrain growth of very early ckracks at concrete, result both hydrated temperature and load. With the restrain growth of very ckracks, result in capability material to carry happened strength more bigger.

Fiber material have some type. As steel, carbon, nylon, polypropylene. At the time shape, as oval, rectangular, hang by activation process, and the use of crude material. In this research the polypropyline will be used.

The aim of this research is to find out the effect of the increase of Polypropylene fibers on concrete compressive strength, tensile strength, flexural strength, and abrasion.

The test result show that by adding 0,1% - 0,3% fibers, compressive strength, tensile strength, flexural strength are mounting and abrasion is reduce.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinita Apritasari
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam sistem EBF, jarak link memiliki fungsi untuk memberikan penampang yang lemah pada frame sehingga akan memberikan kapasitas deformasi plastis dan mendisipasi energi yang muncul akibat gempa. Link yang cukup panjang maka disipasi energi diperoleh dari flexural yielding, sementara link tidak terlalu panjang, maka link akan mengalami shear yielding. Shear yielding memungkinkan untuk terjadinya pengembangan deformasi plastis yang besar tanpa adanya pengembangan strain lokal berlebihan yang muncul pada flexural yielding. Oleh karena itu, sistem EBF dengan shear yielding link lebih stabil dan menunjukkan daktilitas yang lebih baik dibandingkan dengan flexural yielding link.

Dalam perkembangan dunia arsitektur, bangunan tidak hanya dilihat berdasarkan fungsi dan kekuatannya, namun juga estetika dan seninya. Jika dinilai berdasarkan fungsi dan estetika, frame tanpa bracing lebih baik digunakan untuk penggunaan ruang seperti jendela dan bukaan pada dinding lainnya. Namun, jika dibandingkan dengan sistem bangunan tanpa bracing, sistem bangunan dengan bracing akan menunjukkan kekuatan yang lebih baik terhadap beban lateral. Sehingga untuk dapat mengimbangi kebutuhan kekuatan dan estetika bangunan, flexural yielding link dapat dijadikan sebagai aternatif solusi karena mampu memberikan ruang yang lebih luas dibandingkan dengan shear yielding link.

Pada penelitian ini, dilakukan eksperimen pada portal baja dengan sistem struktur Eccentrically Braced Frames (EBF) dengan menggunakan flexural link dan menggunakan analisa dinamik dengan menggunakan eccentric mass shaker. Dilakukan juga pemodelan numerik pada portal tersebut dengan software OpenSEES.
ABSTRACT
In an EBF system, the length of a link functions to give a frame a weak section that provides a plastic deformation capacity and dissipates energy that emerges from earthquakes. Longer links dissipate energy through flexural yielding while shorter links dissipate energy through shear yielding. Shear yielding allows for larger development of plastic deformation without experiencing excessive local strain, as is what happens when links experience flexural yielding. For that reason, shear link EBFs tend to be more stable and more ductile than flexural link EBFs.

A look from the perspective of the world of architecture denotes that a structure is not only seen from its function and strength, but also its aesthetic and artistry. Functionally and aesthetically speaking, unbraced frames are better utilized for windows and other wall openings. However, braced frames have been known to show better resistances to lateral loading when compared with unbraced frames. To resolve this issue between strength and aesthetics, flexural link EBFs proves to be a viable alternative because of its ability to provide larger clearance space than shear link EBFs.

In this research, an experiment will be conducted on a steel frame utilizing the flexural link Eccentrically Braced Frame (EBF) system. A dynamic analysis using an eccentric mass shaker will be conducted. The frame will also be numerically modelled on OpenSEES.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manendra Muhtar
Abstrak :
Latar Belakang: Sifat mekanis material restorasi resin komposit sangat dipengaruhi komposisi material tersebut. Sifat mekanis tersebut juga dapat mengalami degradasi oleh cairan pada rongga mulut, termasuk makanan dan minuman seperti buah. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat mekanis kekuatan fleksural dari dua jenis resin komposit microhybrid setelah perendaman akuades dan larutan asam sitrat dengan konsentrasi buah sitrus yang umum dikonsumsi, yaitu jeruk mandarin dan jeruk lemon. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan fleksural dua resin komposit microhybrid yaitu komposit tanpa Bis-GMA dan memiliki pre-polymerized filler (G-aenial PosteriorTM), serta komposit dengan Bis-GMA dan tanpa pre-polymerized filler (Filtek Z250TM), setelah penyimpanan kering dan perendaman akuades serta dua konsentrasi asam sitrat. Metode: Empat puluh spesimen microhybrid G-aenial PosteriorTM dan empat puluh spesimen Filtek Z250TM berbentuk balok berukuran 25 x 2 x 2 mm dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, 1 hari penyimpanan kering, 30 hari perendaman akuades, 30 hari perendaman asam sitrat 0,06 mol/L (konsentrasi jeruk mandarin), dan 30 hari perendaman asam sitrat 0,30 mol/L (konsentrasi jeruk lemon). Spesimen di polimerisasi menggunakan LED curing unit irradiansi 700 mW/cm2 (LED Max Hilux) selama 20 detik. Spesimen diuji dengan Universal Testing Machine AGS-X (Shimadzu, Japan) 50 kgF dan 0,5 mm/menit untuk mendapatkan nilai kekuatan fleksural. Data dianalisis dengan uji statistik One-Way ANOVA dan Post-Hoc Tamhane. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan penurunan bermakna nilai kekuatan fleksural bahan G-aenial PosteriorTM dari nilai 86,32 ± 3,54 MPa pada 1 hari kering menjadi 70,14 ± 4,37 MPa setelah perendaman akuades, 71,58 ± 4,09 MPa setelah perendaman asam sitrat 0,06 mol/L, dan 71,01 ± 3,2 MPa setelah perendaman asam sitrat 0,30 mol/L, serta penurunan bermakna nilai kekuatan fleksural bahan Filtek Z250TM dari nilai 138,72 ± 6,26 MPa pada 1 hari kering menjadi 93,58 ± 7,69 MPa setelah perendaman akuades, 96,39 ± 3,15 MPa setelah perendaman asam sitrat 0,06 mol/L, dan 96,14 ± 5,39 setelah perendaman asam sitrat 0,30 mol/L. Antara kedua bahan microhybrid terdapat perbedaan nilai kekuatan fleksural bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan, dengan nilai yang lebih besar bermakna pada Filtek Z250TM, namun Filtek Z250TM mengalami penurunan nilai kekuatan yang lebih besar dibandingkan G-aenial PosteriorTM. Pada masing-masing bahan microhybrid, tidak terdapat perbedaan nilai kekuatan fleksural yang signifikan antara kelompok perlakuan perendaman akuades, asam sitrat 0,06 mol/L dan asam sitrat 0,30 mol/L Kesimpulan: Disimpulkan bahwa perendaman dalam akuades dan asam sitrat dapat mempengaruhi signifikan kekuatan fleksural kedua bahan komposit microhybrid.
Background: The mechanical properties of a resin composite restoration are affected by its composition. These mechanical properties can also be degraded by liquids in the oral environment, including food and drinks such as fruits. Therefore in this study, the mechanical property flexural strength of two different microhybrid composites are tested after immersion in distilled water, and citric acid solutions with concentrations of commonly consumed citrus fruits: mandarin orange and lemon. Objective: This study aims to observe the differences in flexural strength between two microhybrid composite resins after dry storage, and immersion in distilled water and citric acid. The first composite is without Bis-GMA and contains pre-polymerized fillers (G-aenial PosteriorTM), while the other one has Bis-GMA and doesn't contain pre-polymerized fillers (Filtek Z250TM). Methods: Forty G-aenial PosteriorTM and forty Filtek Z250TM 3-point bend test bar specimens are divided into four groups, 1 day dry storage, 30 days immersion in distilled water, 30 days immersion in 0.06 mol/L citric acid (mandarin orange concentration) and 30 days immersion in 0.30 mol/L citric acid (lemon concentration). The specimens are polymerized for 20 seconds using a 700 mW/cm2 irradiance LED curing unit (LED Max Hilux). Afterwards, the flexural strength of the specimens are measured with a Shimadzu, Japan AGS-X Universal Testing Machine (50 kgF, 0,5 mm/minute). Data was analyzed using a One-Way ANOVA statistical test and Tamhane Post Hoc. Result: Statistical analysis shows a significant reduction in the flexural strength of G-aenial PosteriorTM from a value of 86.32 ± 3.54 MPa after 1 dry storage, to 70.14 ± 4.37 MPa after immersion in distilled water, 71.58 ± 4.09 MPa after immersion in 0.06 mol/L citric acid, and 71.01 ± 3.2 MPa after immersion in 0.30 mol/L citric acid. Filtek Z250TM composite also showed a significant reduction in flexural strength from a value of 138.72 ± 6.26 MPa after 1 dry storage, to 93.58 ± 7.69 MPa after immersion in distilled water, 96.39 ± 3.15 MPa after immersion in 0.06 mol/L citric acid, and 96.14 ± 5.39 MPa after immersion in 0.30 mol/L citric acid. A significant difference of flexural strength is shown between the two microhybrid materials, in each of the treatment groups, with a significantly higher value for Filtek Z250TM, however Filtek Z250TM had a larger reduction in strength compared to G-aenial PosteriorTM. In each of the microhybrid composite types, there isn't a significant difference of flexural strength between the distilled water, 0.06 mol/L citric acid, and 0.30 mol/L citric acid immersion groups. Conclusion: It is concluded that immersion in water and citric acid has a significant effect on the flexural strength of the microhybrid composites.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrul Wisma Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK Beton merupakan salah satu material yang mengalami perkembangan signifikan pada industri konstruksi. Salah satu inovasi material beton adalah beton ringan dengan penggunaan agregat kasar ringan berbahan dasar polypropylene PP . Penggunaan beton ringan memungkinkan pengurangan berat sendiri sehingga elemen struktur yang didesain bisa lebih efisien dan ekonomis. Penulis menggunakan agregat halus Cimangkok dan melaksanakan pengujian berat jenis, berat isi, dan analisis saringan. Rancang campur yang digunakan adalah metode volume dengan perbandingan semen : pasir : agregat : air adalah 1 : 2 : 2.6 : 0.9. Penulis merencanakan pengecoran benda uji silinder 15x30 cm dan benda uji balok 7x10x150 cm. Benda uji balok terdiri dari 3 jenis, yaitu P polos , T tulangan tarik , dan K tulangan tarik, tekan, dan sengkang . Seluruh tulangan dan sengkang yang dipakai berdiameter 4 mm. Benda uji balok diuji lentur dengan menggunakan dua metode yaitu lentur murni dan lentur dengan pengaruh geser. Kapasitas momen nominal untuk balok T dan K adalah masing-masing 1.29 kNm dan 2.38 kNm. Berat isi beton ringan adalah 1,690.98 kg/m3. Kuat tekan fc rsquo; aktual silinder umur 28 hari untuk pengujian destruktif dan UPV ultrasonic pulse velocity adalah masing-masing 22.63 MPa dan 26.11 MPa. Kuat tekan aktual balok menggunakan UPV adalah 20.58 MPa. Pada pengujian lentur murni dan lentur dengan pengaruh geser, balok K menunjukkan kurva kekakuan yang relatif besar dibanding balok T dan balok P. Secara umum, pengujian lentur dengan geser menyebabkan balok mengalami keruntuhan terlebih dahulu dibandingkan dengan pengujian lentur murni. Hal ini disebabkan oleh besarnya gaya dalam momen lentur dan gaya geser yang bekerja maksimum pada tengah bentang.
ABSTRACT Concrete is one of the most developed material in construction industry. This thesis portrays innovation in structural lightweight concrete by using lightweight polypropylene PP aggregates. The use of lightweight concrete has been usually predicated on the reduction of its dead load so the structural elements can be designed efficiently. Researcher chose Cimangkok sand as fine aggregates and performed specific gravity, unit weight, and sieve analysis testing. Volume based mix design is used with ratio 1 2 2.6 0.9 cement fine aggregates coarse aggregates water . Concrete batching was performed to mold cylinder 15x30 cm and beam 7x10x150 cm. Beams are designed into 3 categories, P without rebar , T single rebar at bottom , and K confined rebar . 4 mm diameter rebars are used for specimen T and K. Beams are tested flexurally in 2 methods, pure bending and bending with shear. Nominal moment capacity for beam T and K are respectively 1.29 kNm and 2.38 kNm. The average unit weight of concrete cylinder speciments is 1,690.98 kg m3. 28 days compressive strength for destructive and UPV ultrasonic pulse velocity tests are respectively 22.63 MPa and 26.11 MPa. 28 days equivalent compressive strength for beam using UPV test is 20.58 MPa. In pure bending and bending with shear testing, beam K shows greater flexural rigidity than beam T and beam P. Bending with shear in beams caused early failure rather than pure bending. The failure occured due to the combination of bending moment and shear force at middle span.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elton Cang
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia. Hal ini menyebabkan produk sampingan dari produksi nikel yang disebut slag nikel menjadi banyak dan sebagian besar tidak digunakan. Salah satu bentuk pemanfaatan terak nikel yaitu membuatnya menjadi beton. Keuntungan dari pemanfaatan ini adalah untuk mengurangi emisi gas karbondioksida dari pemrosesan semen Portland dan menunjukkan waktu curing yang cepat. Beberapa pengujian dilakukan untuk menentukan kelayakan slag nikel yang akan digunakan sebagai beton, seperti Prosedur Pelindian Karakteristik Beracun, Le Chatelier, Uji susut, Uji kuat lentur, dan XRD. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa slag nikel yang digunakan sesuai dengan baku mutu TCLP-A dan TCLP B, geopolimer terak nikel tersebut memiliki nilai ekspansi sebesar 1 mm, memiliki nilai persentase penyusutan sebesar 0,66%, memiliki nilai kuat lentur sebesar 1,66 MPa, dan memiliki fase Akermanite yang ketika menjalani proses geopolimerisasi menjadi Hatrurite, Periclase, dan Quartz. ......Indonesia is one of the largest nickel producing countries in the world. This causes a by-product of nickel production called nickel slag to be abundant and most of it is not utilized. One way of using nickel slag is to make it into the concrete. The advantages of this utilization are to reduce carbon dioxide gas emissions from Portland cement processing and show fast curing time. Several tests were conducted to determine the feasibility of nickel slag to be used as concrete, such as the Toxicity Characteristic Leaching Procedure, Le Chatelier, Shrinkage Test, Flexural Strength Test, and XRD. Based on the research that has done, it concluded that the nickel slag used is in accordance with TCLP-A and TCLP B quality standards, the nickel slag geopolymer has an expansion value of 1 mm, has a shrinkage percentage value of 0.66%, has a flexural strength value of 1.66 MPa, and has the Akermanite phase which when undergoes the geopolymerization process becomes Hatrurite, Periclase, and Quartz.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Emerald Amal Furqon
Abstrak :
Indonesia sebagai negara ke-2 di dunia dalam menyumbang sampah plastik ke lautan. Dengan tingkat daur ulang pastik hanya sebesar 11,83% tiap bulannya di pulau dengan populasi terpadatnya. Dalam upaya mengatasi masalah ini, penelitian ini fokus pada pemanfaatan HDPE daur ulang sebagai bahan baku pembuatan kapal. Dengan melakukan pengujian material untuk mendapat nilai mechanical properties dan pengujian menggunakan software, penelitian ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian HDPE daur ulang sebagai material kapal berdasarkan pedoman dari IRClass. HDPE yang digunakan menggunakan metode manufaktur compression moulding. Sebagai hasil, didapatkan nilai Yield Strength sebesar 15.2 MPa, Ultimate Tensile Strength sebesar 20 MPa, Flexural Strength sebesar 27 MPa, dan Modulus elastisitas sebesar 429.60 MPa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengolahan limbah plastik untuk dijadikan kapal kecil di Indonesia. ......Indonesia, as the world's second-largest contributor of plastic waste to the oceans, faces a recycling rate of only 11.83% per month in its most populous island. To address this issue, this research focuses on the utilization of recycled High-Density Polyethylene (HDPE) as a raw material for small boat construction. By conducting material testing to obtain mechanical property values and using software simulations, this study aims to ensure the suitability of recycled HDPE as a boat material based on the guidelines from IRClass. HDPE is manufactured using the compression molding method. The obtained results include a Yield Strength of 15.2 MPa, Ultimate Tensile Strength of 20 MPa, Flexural Strength of 27 MPa, and Elastic Modulus of 429.60 MPa. The findings of this research are expected to contribute to improving plastic waste management by utilizing recycled HDPE for small boat production in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>