Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haidar Ali
Abstrak :
Energi listrik merupakan sumber energi yang penting bagi kehidupan manusia. Saat ini permintaan tenaga listrik terus meningkat, namun disaat yang sama perluasan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan saluran transmisi cukup terbatas. Oleh karena itu, terjadi pola pembebanan yang dipaksakan pada pembangkit tenaga listrik dan transmisi yang terlampau berat. Pembebanan yang dipaksakan dapat menyebabkan gangguan pada saluran transmisi yang dapat mengakibatkan lepasnya saluran transmisi, sehingga terjadi penurunan tegangan pada sistem tenaga listrik. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah pada Subsistem Cibatu34-Mandirancan. Terdapat jatuh tegangan yang cukup besar ketika 2 saluran transmisi Indramayu-Kosambibaru lepas. Lepasnya 2 saluran transmisi tersebut menyebabkan 14 dari 17 gardu induk mengalami penurunan tegangan hingga dibawah 5 mengacu pada standar IEEE/ANSI C84.1. Maka, dilakukan pemasangan teknologi Flexible AC Transmission System (FACTS) berupa Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada subsistem Cibatu34-Mandirancan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada penelitian ini, didapati penempatan STATCOM paling optimum pada subsistem Cibatu34-Mandirancan yaitu pada gardu induk Dawuan dan Haergeulis dengan masing-masing injeksi daya reaktif sebesar 175 MVAr dan 175 MVAr sehingga terjadi perbaikan profil tegangan pada seluruh Gardu Induk subsistem Cibatu34-Mandirancan hingga sesuai standar IEEE ANSI C84.1 yaitu adalah 5.
Electrical energy is an important source of energy for human life. Nowadays, the demand for electricity continues to increase, but at the same time the expansion of power plants and the construction of transmission lines are quite limited. Therefore, forced loading occurs on the power plants and the transmission lines are too heavy. Forced loading may cause disturbances on the transmission lines which may lead to the release of the transmission lines, and lead to voltage drop on the power system. The location of the research is in the Cibatu34-Mandirancan subsystem. There is a significant voltage drop when two of Indramayu-Kosambibaru transmission lines are released. The release of these two transmission lines causes 14 of the 17 substations to experience a voltage drop below 5 according to the IEEE ANSI C84.1 standard. In this manner, a Flexible AC Transmission System (FACTS) device such as Static Synchronous Compensator (STATCOM) is installed in the Cibatu3&4-Mandirancan subsystem to overcome these issues. In this study, the most optimal STATCOM placement in the Cibatu34-Mandirancan subsystem is found at Dawuan and Haergeulis substations with reactive power injections of 175 MVAr and 175 MVAr respectively so that the voltage profile improves in all substations of Cibatu34-Mandirancan subsystem up to IEEE ANSI C84.1 standard which is 5.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Adi Nugroho
Abstrak :
Dalam sistem tenaga listrik yang kompleks, terjadinya ganggan short circuit dapat timbul kapan saja. Dampak dari gangguan tersebut akan semakin parah dan berpengaruh terhadap kestabilan sistem yang ada. Pada sistem tenaga listrik Pacitan, terdapat jalur transmisi pembangkit yang merupakan jalur utama penyaluran daya aktif dari pembangkit menuju gardu-gardu induk di sekitarnya. Oleh karenanya, jalur tersebut harus diminimalisir dampak dari gangguannya. Selain itu, kapasitas cadangan dari PLTU Pacitan masih tersisa banyak untuk menyuplai beban-beban yang berlebih dan perencanaan beban yang akan mendatang. Namun, apabila kapasitas standar pembangkit ditingkatkan akan terjadi ketidakstabilan pada sudut rotor maupun daya aktif pembangkitnya. Oleh karena itu, Unified Power Flow Controller (UPFC) salah satu divais Flexible AC Transmission System (FACTS) merupakah jawaban dari kedua permasalahan tersebut. Dengan pemasangan UPFC, kestabilan dari sudut rotor dan osilasi daya aktif pembangkit dapat teredam sehingga masih dalam ambang stabil. Injeksi yang diberikan UPFC kepada sistem berupa daya reaktif dan tegangan p.u pada saluran transmisi PLTU Pacitan-Nguntoronadi dengan menganut pemasangan dengan impedansi paling besar juga memberikan keunggulan dalam menangani bus-bus yang undervoltage serta pemerataan aliran daya aktif saat pembangkit ditingkatkan 10 MW dari kapasitas standarnya.
In complex electric power systems, the occurrence of a short circuit can occur at any time. The impact of these disturbances will be more severe and affect the stability of the existing system. In the Pacitan power system, there is a generator transmission line which is the main channel for channeling active power from the generator to the surrounding substations. Therefore, the pathway must be minimized from the impact. Apart from that, there is still a lot of spare capacity from the PLTU PLTU to supply excessive loads and plan future loads. However, if the standard capacity of the generator is increased there will be instability in the rotor angle and the active power of the generator. Therefore, the Unified Power Flow Controller (UPFC), one of the Flexible AC Transmission System (FACTS) devices, is the answer to these two problems. With the installation of UPFC, the stability of the rotor angle and generator active oscillation can be damped so that it is still in a stable threshold. The injection given by UPFC to the system in the form of reactive power and p.u voltage on the transmission line of the Pacitan-Nguntoronadi PLTU with the highest impedance installation also provides advantages in handling undervoltage buses and even distribution of active power when the plant is increased by 10 MW from its standard capacity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faya Safirra
Abstrak :
Dalam sistem tenaga listrik, penyaluran tenaga listrik yang baik merupakan hal yang vital dalam memenuhi kebutuhan beban. Pada sistem tenaga listrik Jawa Bali, terdapat permasalahan dalam transmisi tenaga listrik dari timur ke barat Jawa, yaitu ketidakseimbangan pembebanan jalur utara (Sirkit Ungaran-Mandiracan 1&2) dan jalur selatan (Sirkit Pedan-Tasik & sirkit Pedan-Kesugihan-Tasik) karena perbedaan impedansi saluran, juga masalah penurunan tegangan pada sisi barat Jawa. Permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan memasang UPFC pada sistem tenaga listrik Jawa Bali. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemasangan UPFC pada sirkit Pedan-Tasik dapat membantu meningkatkan transfer jalur selatan sampai sebesar 5% dan menurunkan transfer jalur utara sampai sebesar 5% untuk semua skenario transfer. Peningkatan nilai tegangan pada sisi barat Jawa yaitu region 1 dan 2 juga bisa didapat. Kestabilan sistem setelah terjadi gangguan juga bisa dicapai dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan sistem tanpa UPFC. ...... In electric power system, a good power transmission is vital in meeting the needs of the load. In Java Bali electric power system, there are problems in the transmission of electric power from east to west of Java, namely the loading imbalance of north transmission line (Ungaran-Mandiracan 1 & 2) and the south transmission line (Pedan-Tasik & Pedan-Kesugihan-Tasik) because of differences in line impedance, also the voltage drop problem on the west side of Java. Those problems can be solved by using the UPFC in the Java-Bali power system. The simulation results show that UPFC installation on Pedan-Tasik circuit can improve the transfer of the south transmission line up to 5% and lower the transfer of north transmission line up to 5% for all transfer scenarios. Increasing the voltage on the western side of Java, the region 1 and 2, can also be obtained. In addition, the stability of the system after an interruption can be achieved in a shorter time compared to system without UPFC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library