Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Georgius Prihantoro Dwi Tjahjanto
"Total Productive Maintenance (TPM) mengkondisikan mesin untuk menghasilkan produk berkualitas dengan cara mengubah cara pandang operator untuk bekerja. Hal ini terwujud dalam salah satu pillar TPM yaitu Autonomous Maintenance (AM). Tujuan penelitian ini adalah penerapan AM pada proses pengemasan susu bantal fleksibel yang dilakukan dengan perangkat bantu Pareto, Matrik QA, Analisa Kondisi Input Produksi, Kartu Perbaikan, Diagram SIPOC dan analisa 5 why. Data masa lampau menunjukkan jumlah produk cacat yang melebihi target yang ditetapkan. Tiga tahapan langkah AM dilaksanakan yang meliputi pembersihan awal mesin ,pengembalian mesin ke keadaan semula dan pembuatan standar hasil dari dua tahap sebelumnya. Hasil implementasi selama 8 bulan menunjukkan penurunan persentase produk cacat dari 3.8% menjadi 0.07%.

Total Productive Maintenance (TPM) make machine produce product with good quality by change the way operator works. That realized in one of TPM Pillar which is Autonomous Maintenance (AM). Purpose of this research in the packaging process of pillow flex milk is done with help of Pareto, QA Matrix, Input Production Condition Analysis, Tags, SIPOC, and 5 Why Analysis. Historical data shows that the amount of defects is larger than the target. Three steps of AM were done include initial cleaning, return to basic condition, and making of standard. The results of implementation in 8th months shows decrease from 3.8% become 0.07%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42403
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Prihastuti
"ABSTRAK
Poliol yang digunakan tersebut merupakan jenis poliol hidroksi metoksi yang diperoleh melalui reaksi epoksidasi, hidroksilasi dan metoksilasi, yang dikenal sebagai polio! HMGMS. Proses pembuatan foam poliuretan dilakukan dengan mereaksikan polioL HMGMS dengan MDI (4,4'-metilen difenil diisosianat) melalui metode one shoot process. Hasil penelitian menunjukkan karakterisasi poliol HMGMS didapat bilangan iod 8,92 mg 12/100 g dan bilangan hidroksi 122 mg KOH/ g sampel. Titik optimasi foam poliuretan perbandingan HMGMS dan MDI diperoleh pada perbandingan 1:3 dengan densitas foam sebesar 0,3026 g/ cm3. Pengaruh konsentrasi katalis (trietilen diamin) terhadap sifat struktur foam poliuretan menunjukkan dapat mempercepat pembentukan segmen keras lebih banyak, pengaruh konsentrasi surfaktan (silikon glikol) menunjukkan pembentukkan rongga sel "close coif' yang makin stabil dengan ukuran sel yang seragam, dan pengaruh konsentrasi pemanjang rantai (chain extender ) etilen glikol mempengaruhi pembentukan segmen lunak dengan memperpanjang rantai polimer. Didapatkan pula foam poliuretan yang semi rigid dari poliol HMGMS, sedangkan poliol PPG menghasilkan foam poliuretan yang fleksibel. Karakterisasi terhadap foam poliuretan dilakukan dengan menentukan densitas foam, kekerasan, analisa FTIR, dan SEM. "
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2008
S30530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Halim
"Dalam perkembangan pengendalian perubahan iklim di dunia muncul mekanisme fleksibel yang diatur dalam Protokol Kyoto. Dalam perkembangannya terbentuk mekanisme mitigasi baru yaitu JCM sebagai mekanisme mitigasi yang diajukan Jepang kepada UNFCCC di bawah framework for various approaches. JCM sendiri merupakan mekanisme carbon offsetting yang dimana Jepang memberikan bantuan kepada negara berkembang untuk mengurangi karbon dengan timbal balik pemberian kredit karbon kepada Jepang. Dalam tulisan ini Penulis mencoba menelusuri bagaimana JCM itu diletakkan dalam pengaturan perubahan iklim global dan melihat bagaimana JCM diatur dan diimplementasikan dalam mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan kualitatif, dan menggunakan bahan- bahan kepustakaan serta data yang disediakan oleh instansi terkait. Temuan yang disampaikan dalam penelitian ini adalah aspek-aspek dari mitigasi perubahan iklim yang harus diperhatikan Indonesia jika ingin meningkatkan lagi kebermanfaatan dari mekanisme JCM atau ingin mengimplementasiken mekanisme mitigasi dengan bentuk carbon ofsetting lainnya.

In the development of climate change mitigation in the world, flexible mechanisms are created under the Kyoto Protocol. In its development, a new mitigation mechanism was formed, namely JCM as a mitigation mechanism proposed by Japan to the UNFCCC under the framework for various approaches. JCM itself is a carbon offsetting mechanism in which Japan provides assistance to developing countries to reduce carbon in exchange for giving carbon credits to Japan. In this paper, the author tries to explore how the JCM is put into global climate change regulation and see how JCM is regulated and implemented in climate change mitigation in Indonesia. The research method in writing this thesis is juridical-normative research with a qualitative approach, and uses library materials and data made available by the relevant agencies. The findings presented in this study are aspects of climate change mitigation that Indonesia must pay attention to if it wants to increase the usefulness of the JCM mechanism or to implement mitigation mechanisms with other forms of carbon offsetting."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Topik Teguh Estu
"Antena fleksibel adalah komponen penting dari perangkat elektronik yang dapat dikenakan. Bahan yang diperlukan untuk teknologi ini harus memiliki fleksibilitas dan
konduktivitas tinggi saat mengalami deformasi, seperti pembengkokan dan peregangan. Namun, studi tentang efek pembengkokan pada kinerja antena patch fleksibel masih
terbatas. Dalam tesis ini, membahas proses desain dan fabrikasi antena patch fleksibel yang terdiri dari kawat nano perak (Ag NWs) sebagai patch peradiasi dan ground plane dan polydimethylsiloxane (PDMS) sebagai substrat. Antena beroperasi pada frekuensi 5 GHz dan dirancang menggunakan perangkat lunak analisis elektromagnetik CST Studio Suite. Kinerja antena single patch dan patch array 1x2 yang dibuat menunjukan hasil yang sesuai spesifikasi yang diharapkan. Pada kondisi non-bending, nilai terukur antena single patch S11 = -21,18 dB dan VSWR 1,18 yang mendekati hasil simulasi S11=-23,76 dB dan VSWR = 1,14 dan nilai terukur antena patch array 1x2 S11 = -15,19 dB dan VSWR 1,42 dan nilai simulasi S11= -19,35 dB dan VSWR 1,24. Dalam tesis ini juga membahas pengaruh pembengkokkan bidang-H, bidang-E, dan bidang diagonal pada kinerja antena single patch pada berbagai radius pembengkokan (10–100 mm), dan pengaruh pembengkokan pada antena patch array 1x2 dengan radius pembengkokan 60 mm dan 80 mm. Prototipe antena yang dibuat menunjukkan frekuensi resonansi yang sedikit bergeser, VSWR yang rendah, dan half power beam width (HPBW) yang lebar dalam semua kondisi pembengkokan, yang membuktikan kinerja antena yang sangat baik.
Secara keseluruhan, kinerja prototipe antena dalam berbagai kondisi pembengkokan berada dalam batas toleransi untuk aplikasi nyata.

Flexible antennas are an essential component of wearable electronic devices. The materials required for this technology must have high flexibility and conductivity when subjected to deformations, such as bending and stretching. However, studies on the effect
of bending on flexible patch antenna performance are limited. In this thesis, we discuss the design and fabrication process of a flexible patch antenna consisting of silver nanowires (Ag NWs) as a radiating patch and ground plane and polydimethylsiloxane (PDMS) as a substrate. The antenna operates at a frequency of 5 GHz and is designed using the CST Studio Suite electromagnetic analysis software. The performance of the single patch antenna and the 1x2 patch array that was made showed the results according to the expected specifications. In non-bending conditions, the measured value of the single patch antenna S11 = -21.18 dB and VSWR 1.18 which is close to the simulation results of S11 = -23.76 dB and VSWR = 1.14 and the measured value of the patch array 1x2 antenna is S11 = - 15.19 dB and VSWR 1.42 and the simulation value of S11 = - 19.35 dB and VSWR 1.24. This thesis also discusses the effect of bending the H-plane, E-plane, and diagonal planes on performance of single patch at various bending radii (10– 100 mm), and the effect of bending onpatch array 1x2 antenna with bending radius of 60mm and 80mm. The antenna prototype created shows a slightly shifted resonant frequency, low VSWR, and a wide half power beam width (HPBW) under all bending conditions, which proves the antenna's excellent performance. Overall, the performance of the antenna prototype under various bending conditions is within tolerance limits for real applications.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Andrew Bony Nabasar
"Data waktu survival adalah data waktu dimana suatu objek pada penelitian bertahan hingga mengalami kejadian yang tertarik untuk diamati. Dalam perkembangan ilmu statistika, telah banyak distribusi yang dikembangkan untuk memodelkan waktu survival. Distribusi-distribusi tersebut pun memiliki beberapa karakteristik yang cocok untuk beberapa tipe objek dan kejadian yang spesifik. Salah satu karakteristik yang dapat ditinjau ialah fungsi hazard di mana fungsi ini memiliki fleksibilitas yang lebih jika dibandingkan dengan kuantitas distribusi yang lainnya, dapat monoton naik, monoton turun, berbentuk bathtub, dan lain sebagainya. Salah satu distribusi yang dianggap memiliki keunggalan dalam memodelkan bentuk hazard ialah distribusi Inverse Lomax. Distribusi ini telah dipakai untuk memodelkan kejadian pada bidang keilmuan tertentu, seperti ekonomi dan geografi. Distribusi ini dianggap unggul karena dapat memodelkan hazard yang berbentuk nonmonoton. Namun, semakin beragamnya fenomena yang terjadi pada kehidupan manusia membuat bidang keilmuan statistika harus mengembangkan distribusi yang dapat lebih fleksibel dalam memodelkan hazard. Untuk menghasilkan bentuk hazard yang lebih fleksibel, sebuah distribusi dapat dimodifikasi dengan distribusi lainnya sehingga membentuk keluarga distribusi, contohnya keluarga distribusi Kumaraswamy Generalized. Keluarga distribusi ini diperkenalkan oleh Cordeiro dkk. Keluarga distribusi Kumaraswamy Generalized berasal dari distribusi Kumaraswamy. Distribusi Kumaraswamy memiliki keunggulan yaitu bentuk fungsi distribusi (CDF) dan fungsi kepadatan probabilitasnya (PDF) memiliki bentuk yang sederhana dan tidak melibatkan fungsi khusus yang rumit. Oleh karena itu, distribusi ini dianggap cocok untuk menjadi ‘alat’ bagi distribusi Inverse Lomax untuk meningkatkan fleksibilitasnya dalam memodelkan hazard. Skripsi ini membahas mengenai pembentukan distribusi Kumaraswamy Generalized Inverse Lomax yang memiliki empat parameter. Selain itu, dibahas pula mengenai penaksiran parameter dari distribusi ini menggunakan metode maximum likelihood. Pada bagian akhir juga diberikan ilustrasi data berupa data waktu survival hingga terjadinya kematian pada pasien penderita kanker tenggorokan berdasarkan penelitian di Northern Carolina, Amerika Serikat. Data tersebut dimodelkan menggunakan distribusi Kumaraswamy Generalized Inverse Lomax dengan distribusi Inverse Lomax sebagai pembanding. Hasil pemodelan menunjukan bahwa distribusi Kumaraswamy Generalized Inverse Lomax merupakan distribusi terbaik dalam memodelkan data waktu tunggu hingga terjadinya kematian pada pasien kanker tenggorokan.

Lifetime data is a type of data that consists of a waiting time until an event occurs. Numerous distributions have been developed to model lifetime data. These distributions also have various characteristics suitable for some specific types of objects and events. One of the characteristics or quantities that is interesting to be studied is the hazard function of a distribution due to this function having more flexibility compared to other quantities of distribution. The hazard function can appear in different forms from monotonically increasing, monotonically decreasing, and bathtub. One of the distributions that is considered to have advantages in modeling the hazard shape is the Inverse Lomax distribution. This distribution has been used in certain scientific fields, such as economics and geography. This distribution has been extended in several ways to address the problem of non-monotone hazard which is often encountered in real life data. However, the increasingly diverse phenomenons that occur in human life make the need for the scientific field of statistics to develop distributions that can be more flexible in modeling hazards. To produce a more flexible form of hazard, a distribution can be extended with other distributions to form a family of distribution, for example the Kumaraswamy Generalized family of distribution. This family of distribution was introduced by Cordeiro et al. The Kumaraswamy Generalized family of distribution was originally developed from the Kumaraswamy distribution. This distribution has a simple form of distribution function (CDF) and probability density function (PDF). It does not involve complicated special functions, such as the beta function. Therefore, this family of distribution is considered suitable to be a 'tool' for the Inverse Lomax distribution to increase its flexibility in modeling hazards. This thesis studies how to generate the Kumaraswamy Generalized Inverse Lomax distribution which has four parameters. Furthermore, it also studies the parameter estimation of this distribution using the maximum likelihood method. At the end of this thesis, data illustrations will also be given in the form of survival time data until the death of head-and-neck cancer patients occurs based on a study conducted in Northern Carolina, USA. The data is modeled using the Kumaraswamy Generalized Inverse Lomax distribution with the Inverse Lomax distribution as a comparison. The modeling results show that the Kumaraswamy Generalized Inverse Lomax distribution is the most suitable distribution for modeling waiting time data until the death of head-and-neck cancer patients occurs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahar
"Mungkin hampir tidak ada industri, kecualì industri yang berorientasi ekspor dengan kandungan impor (import content) yang relatif kecil yang tidak terpengaruh dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan November 1997. Salah satu industri yang cukup resistance terhadap krisis ini adalah industri kemasan fleksibel. Ketika krisis ekonomi terjadi sampai pemuithan di awal tahun 2000, industri ini tetap survival dengan pertumbuhan ±3%.
Dalam 10 tahun terakhir sampai dengan tahun 1997 pertumbuhan konsumsi kemasan fleksibel di Indonesia mencapai rata-rata 10% per tahun. Sedangkan, proyeksi pesimistik yang dilakukan oleh The CIC Consulting Group dalam Study on Flexible Packaging in Indonesia pada bulan Desember 2000 mengatakan pertumbuhan pemakaian kemasan fleksibel di Indonesia berdasarkan agregrat industri downstream pada kondisi ketidakstabilan politik dan keamanan sampai tahun 2004 adalah akan terjadi sebesar 5% per tahun.
Memasuki tahun 2000, banyak perusahaan yang sejenis mulai melakukan persiapan ekspansi kapasitas produksinya yang kebanyakan tertunda karena krisis ekonomi. Optimisme kalangan industri kemasan fleksibel terhadap peningkatan permintaan pasar sarigat kuat karena konsumsi kemasan fleksibel per kapita yang masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.
Ketika perusahaan-perusahaan lain sangat optimis untuk melakukan ekspansi kapasitas produksinya, hal ini tidak terjadi pada PT Multikemasindo yang juga perusahaan yang bergerak di industri fleksibel packaging. Dalam lingkungan struktur organisasi industri yang menarik di mapa profitabilitas mudah diperoleh dengan penerapan strategy yang tepat, kondisi yang dialami oleh PT. Multikemasindo merupakan fenomena yang aneh.
Sebagai perusahaan yang sejak tahun 1983 berkecimpungan di industri kemasan fleksibel, khususnya di bidang general packaging, perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Situasi ini berubah ketika perusahaan melakukan ekspansi usahanya ke bidang fine packaging - masih di dalam industri kemasan fleksibel pada tahun 1995, Jadi, jauh sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia.
Penulis mengidentifikasikan masalah yang dihadapi oleh PT. Multikemasindo sehingga perusahaan ini tidak mampu berkinerja baik, yaitu perusahaan ini tidak fokus dalam menentukan bisnis intinya. Perusahaan ini tidak belajar dari pengalaman dan perusahaan-perusahaan lain yang mempunyai history path yang sama, mengdevestasi usaha general packaging ketika mulai beralih ke bidang fine packaging.
Tujuan keseluruhan dan karya akhir ini adalah memberi gambaran yang mendalam tentang industri keniasan fleksibel dan mengetahui posisi PT. Multikemasindo di tengah-tengah persaingan bisnis kemasan fleksibel di Indonesia. Berdasarkan penelitian dan analisa-analisa yang terdapat di dalam tulisan ini, dapat diambil kesimpulan dan perumusan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing. Karya tulis ini, dengan mengambil kasus yang terjadi di PT. Multikemasindo juga diharapkan dapat memberikan masukkan bagi dunia usaha, khususnya industriawan kemasan fleksibel di Indonesia dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan industri ini pada umumnya."
2001
T971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Dewi Irzalinda
"ABSTRAK
Meningkatnya konsumsi kemasan plastik memberikan pengaruh pada lingkungan. Dampak lingkungan yang dihasilkan seperti kontribusi terhadap peningkatan global warming, non-renewable energy, dan dampak lingkungan lainnya. Dalam studi ini, penilaian dampak lingkungan dilakukan untuk mengevaluasi siklus hidup kemasan plastik fleksibel menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan dampak lingkungan yang diperoleh dalam proses pembuatan kemasan plastik fleksibel yang terdiri dari 2 lapis plastik dan aluminium. Kemasan yang dinilain adalah gabungan dari PET, LLDPE, dan Aluminium dengan OPP, CPP, dan Aluminium. Penelitian dilakukan berdasarkan 1 m2 kemasan plastik fleksibel yang diproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan plastik OPP/CPP/Al memiliki dampak lingkungan terendah dari PET/LLDPE/Al. Selain itu, dampak lingkungan tertinggi dihasilkan dari kedua kemasan plastik selama proses dry laminating.

ABSTRACT
The increasing consumption of plastic packaging has an effect on the environment. The environmental impacts results contributing to increased global warming, non-renewable energy, and other environmental impacts. In this study, an environmental impact assessment was carried out to evaluate the life cycle of flexible plastic packaging using the Life cycle assessment (LCA) method. The purpose of this research is to analyze and compare the environmental impacts obtained in the process of making flexible plastic packaging consisting of 2 layer plastic and aluminum. The packaging assessed is a combination of PET, LLDPE, and Aluminum and OPP, CPP, and Aluminum. The study was conducted based on 1 m2 of flexible plastic packaging produced. The results showed that OPP/CPP/Al plastic packaging had the lower environmental impact than PET/LLDPE/Al. In addition, the highest environmental impact generated from both plastic packaging during the dry laminating process."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Annisa Febrina
"Transisi dari bekerja dari kantor ke telecommuting atau WFH selama pandemi COVID-19 memiliki dampak yang unik bagi pekerja, antara lain bagaimana pekerja memanfaatkan pengaturan kerja, work-to-home spill over, dan perbedaan tingkat kepuasan yang berdampak pada Kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memediasi hubungan antara pengaturan kerja yang fleksibel dan pengaruh cognitive work-to-home terhadap Kinerja. Peserta terdiri dari pekerja organisasi yang melakukan pengaturan kerja fleksibel dan telecommuting (N = 250). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja secara signifikan memediasi hubungan antara pengaturan kerja yang fleksibel, limpahan kognitif kerja-ke-rumah dan kinerja dalam pengaturan telecommuting. Hasil penelitian ini memberikan referensi bagi perusahaan dan manajemen SDM mengenai pentingnya mendorong faktor internal dan eksternal bagi individu untuk mencapai kinerja yang efektif dalam pengaturan telecommuting, terutama di masa pandemi ini.

The transition from working from the office to telecommuting or WFH during the COVID-19 pandemic has a unique impact on workers, including how workers utilize work arrangements, the work-to-home spill over, and differences in satisfaction levels that have an impact on performance. This study aims to determine whether job satisfaction mediates the relationship between flexible work arrangements and cognitive work-to-home spillover on performance. Participants consisted of organizational workers performing flexible work arrangements and telecommuting (N = 250). The results showed that job satisfaction significantly mediates the relationship between flexible work arrangements, cognitive work-to-home spillover and performance in telecommuting settings. The results provide a reference for companies and HR management regarding the importance of encouraging internal and external factors for individuals to achieve effective performance in telecommuting settings, especially during this pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eky Andrianta Pinem
"Fokus riset ini adalah pentingnya upaya untuk mencapai konservasi nilai material terutama untuk pemakaian produk plastik untuk pengemasan pengiriman belanja rumah tangga secara daring. Pemakaian plastik untuk pengemasan pengiriman yang berlebihan akan menyebabkan dampak penumpukan limbah plastik di lingkungan. Metode yang dipakai adalah analisa statistik data kuantitatif dengan metode ANOVA dan korelasi Pearson dan pengolahan data kualiatatif menggunakan metode wawancara kepada narasumber di beberapa lokasi tempat pembuangan akhir di sekitar JABODETABEK. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan timbulan limbah plastik belanja daring, serta penilaian konservasi nilai material pada plastik tersebut dengan melihat kategori plastik yang layak dan tidak layak diperdagangkan atau didaur ulang, beserta informasi pendukung lainnya. Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) Plastik pengemasan terdiri dari 9 jenis yaitu bubble wrap hitam, bubble wrap bening, bubble wrap multilayer, selotip warna, selotip bening, selotip label, polymailer , kantong asoy dan sealed air , (2) Dalam peningkatan timbulan limbah plastik pasca belanja, terdapat 2 faktor sosial yang berpengaruh yaitu pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga. (3) 5 Jenis plastik yang mengikuti paradigma konservasi nilai material dan layak diperdagangkan / didaur ulang adalah bubble wrap hitam, bubble wrap bening, polymailer, kantong asoy dan sealed air ; sedangkan yang lain tidak termasuk dikarenakan beberapa faktor yaitu (a) Kontaminasi material eksternal, (b) Tambahan atau campuran material lain, (c) Proses pemisahan yang rumit.

The focus of the research is an important effort to achieve conservation of material value to use plastic products for packaging household online shopping shipments. Excessive use of plastic for shipping packaging will cause the impact of plastic waste on the environment. The method used is quantitative data analysis using ANOVA method and Pearson correlation and qualitative data processing using interviews with sources at several landfill sites around JABODETABEK. The results of this study are the factors that can influence the increase in the generation of plastic waste for shopping, as well as an assessment of the material assessment of the plastic by looking at the categories of plastic that are feasible and not feasible or recycled, along with other supporting information. From this research, (1) Plastic packaging results consist of 9 types, namely black bubble wrap, clear bubble wrap, multilayer bubble wrap, color tape, clear tape, label tape, polymailer, asoy bag and sealed air, (2) In increasing waste After shopping for plastic, there are 2 social factors that influence, namely household income and the number of household members. (3) 5 types of plastic that follow the paradigm of conservation of material value and are suitable for storage, namely black bubble wrap, clear bubble wrap, polymailer, asoy bag and sealed air; while others are excluded due to factors namely (a) Contamination of external materials, (b) Addition or mixture of other materials, (c) Complicated separation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Indah Astari
"Upaya dalam mempromosikan praktik berkelanjutan terletak pada keterlibatan aktif perusahaan pemesan plastik dengan beralih ke desain ramah daur ulang dengan paradigma Konservasi Nilai Material (KNM) yang dirancang untuk menghasilkan biji plastik daur ulang berkualitas tinggi sehingga bahan dapat digunakan kembali dan mengurangi limbah plastik. Oleh karena itu, perlu diketahui niat untuk beralih dan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan pemesan kemasan plastik. Pemodelan PLS-SEM digunakan untuk mengolah data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner online kepada 525 responden berupa pemilik UMKM di Jakarta. Nilai Informasi yang Dirasakan adalah faktor yang paling berpengaruh pada Niat Beralih ke Desain untuk Konservasi Nilai Material. Faktor-faktor lain termasuk Nilai Fungsional yang Dirasakan, Nilai Promosi dan Pemasaran yang Dirasakan, Nilai Lingkungan yang Dirasakan, dan Pengetahuan tentang Manfaat Desain untuk KNM. Pada penelitian ini didapatkan secara statistik bahwa faktor Kepedulian Lingkungan, Nilai Sosial yang Dirasakan, dan Nilai Ekonomi yang Dirasakan tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beralih.

Efforts in promoting sustainable practices lie in the active involvement of plastic purchaser companies by switching to recycle-friendly designs with a Material Value Conservation (MVC) paradigm designed to produce high-quality recycled plastic seeds so that materials can be reused and reduce plastic waste. Therefore, it is necessary to know the intention to switch and the factors that influence plastic packaging purchaser companies. PLS-SEM modeling was used to process data collected through distributing online questionnaires to 525 respondents in the form of MSME owners in Jakarta. Perceived Information Value was the most influential factor on the intention to switch to Design for Conservation of Material Value. Other factors include Perceived Functional Value, Perceived Promotional and Marketing Value, Perceived Environmental Value, and Knowledge of the Benefits of Design for KNM. In this study, it was statistically found that the factors of Environmental Concern, Perceived Social Value, and Perceived Economic Value did not have a significant effect on switching intention."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>