Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Arthur
Abstrak :
Masalah penentuan route pesawat bukan saja merupakan masalah yang beruiang terjadinya, tetapi juga merupakan masalah yang kornpleks dan penting bagt perusahaan jasa angkutan udara. Kesalahan penentuan route bukan saja akan mengakibatkan bertambahnya biaya operas! perusahaan, tetapi juga akan rnengakibatkan kapasitas daya angkut yang tersedia menjadi tidak efisien. Berita harian KOMPAS tanggal 7 September 1996 : "Penumpang Naik, tap! Merpati Masih Merugi", adalah cukup relevan untuk membuka permasalahan ini. Merpati sebagai BUMN sarat dengan beban yang harus dipikulnya yaitu sebagai penerbangan komersial, penerbangan perintis dan pengguna pesawat produk dalam negeri. Sebagai penerbangan komersiai perusahaan diharuskan mencetak laba, sedangkan sebagai penerbangan perintis harus bersedia melayani sebagian besarjalur kurus. Masalah yang dibahas dafam Tugas Akhir ini adalah bagatmana menetukan route penerbangan dan jumlah frekwenst mastng-masing pesawat yang optimum dalam melayani setiap route penerbangan. Skenaho perrnasalahan dapat terdiri dari keinginan perusahaan untuk menghasilkan profit yang maksimum atau kebijakan perusahaan atau pemerintah untuk melayani semua demand atau penumpang, atau keharusan menggunakan jenis pesawat tertentu. Masing-masmg skenano mi dapat diformulasikan kedalam Linear Programming dimana hastinya akan membawa dampak pada profit yang dihasilkan perusahaan. Dapat dikatakan esensi permasalahan yang sebenarnya adalah setiap kendala atau kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan akan berpengaruh pada keuntungan yang dicapai. Dalam pembahasan ini akan dibandingkan dua skenario yang dihadapi perusahaan, yaitu skenario "Satisfy Demand" dan skenario "Satisfy Profit". Dalam skenario satisfy demand semua demand atau penumpang harus dilayani, sedangkan pada skenario satisfy profit tidak semua demand atau penumpang harus dilayani atau dengan kata lain perusahaan hanya beroperasi pada route-route yang menguntungkan saja. Dalam membahas suatu route dalam fleet assignment seharusnya mempertimbangkan route tersebut dalam satu sistem atau route secara keseluruhan sehingga akan dihasilkan nilai optimum dari sistem tersebut. Tetapi karena terbatasnya software komputer untuk menganalisa route ini secara keseluruhan, maka hanya beberapa route saja yang dianalisa dalarn model ini. Akibatnya solusi yang dihasilkan hanya dalam bentuk lokal optimasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Rahma Tsabita
Abstrak :
Sebuah perusahaan kontraktor tambang di Kalimantan Timur ingin mengurangi biaya transportasi yang dikeluarkan, salah satunya adalah biaya pengantaran karyawan ke lokasi tambang menggunakan bus. Penggunaan bus untuk pengantaran karyawan digunakan untuk aspek keselamatan mengingat kondisi jalan tambang yang tidak beraspal. Untuk menentukan jumlah, kombinasi, dan penugasan bus untuk pengantaran karyawan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti ketersediaan bus, kapasitas, jumlah karyawan, dan tipe bus yang tidak dapat masuk ke beberapa lokasi tambang. Oleh karena itu, dibuat model yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan kombinasi bis yang sesuai untuk meminimumkan biaya sewa bus dan biaya bahan bakar yang dikeluarkan. Metode yang digunakan untuk mencari solusi dari model yang dibuat adalah integer linear programming dengan algoritma branch and bound. Dalam waktu komputasi 30 menit didapatkan solusi yang baik dengan optimality gap < 1. Hasil dari optimasi dengan 3 skenario menunjukkan penurunan biaya transportasi bus karyawan, masing-masing penurunan sebesar 2,90, 7,24, dan 10,44. ......A mining contractor company in East Kalimantan wants to reduce the transportation costs incurred, one of which is the cost of delivering employees to the mine by bus. The use of bus for employee delivery is used for safety aspect considering the unpaved mining road condition. To determine the number, combination, and assignment of buses for employee delivery there are several things to note, such as the availability of buses, capacity, number of employees, and the type of bus that can not enter several mine sites. Therefore, a model can be used to determine the appropriate bus number and combinations to minimize the cost of bus rental and fuel costs incurred. The method used to find the solution of the model is linear integer programming with branch and bound algorithm. In 30 minute computation time, good solution generated with optimality gap of.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvinka Vianissa Putri Anugerah
Abstrak :
Metode optimasi telah banyak diaplikasikan di berbagai bidang. Prinsip dari ilmu optimasi adalah mengoptimalkan tujuan yang ingin dicapai dengan adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Salah satu pengaplikasian metode optimasi adalah di industri penerbangan. Metode optimasi di antaranya digunakan untuk menentukan kombinasi destinasi yang akan dilayani serta penugasan armada pesawat. Penentuan destinasi dan penugasan armada pesawat yang kurang tepat akan menghasilkan kerugian yang besar bagi pihak maskapai. Penentuan destinasi dilakukan dengan menggunakan konsep programa multi tujuan yang meminimalkan penyimpangan antara nilai riil dengan nilai ideal yang diharapkan. Terdapat tiga fungsi tujuan yaitu biaya operasi, pendapatan, dan jumlah penumpang. Penugasan armada pesawat dilakukan dengan menggunakan metode programa linier integer yang akan mengeluarkan hasil berupa jumlah armada tiap tipe pesawat yang dibutuhkan dan penugasan armada tersebut ke penerbangan. Fungsi tujuan dari model ini adalah memaksimalkan keuntungan yang akan didapat maskapai. Studi kasus dilakukan di PT. Pelita Air Service, salah satu maskapai penerbangan nasional di Indonesia. Perusahaan ingin melakukan ekspansi bisnis dengan membuka penerbangan reguler berjadwal dari Bandara Juanda Surabaya. Hasil dari penentuan destinasi ada enam destinasi terpilih yaitu Banyuwangi, Jogja, Jember, Sumenep, Semarang, dan Denpasar. Kebutuhan armada pesawat adalah satu pesawat CRJ 1000 untuk melayani penerbangan dari dan ke Semarang sedangkan destinasi lainnya dilayani oleh dua pesawat ATR 72-600. ......Optimization method has been widely used in various fields. The principle of optimization is to obtain an optimum condition with resource constraints. One of the most used applications of optimization is destination selection and fleet assignment model in the aviation industry. A poor destination selection and fleet assignment can cause a great increase in costs of airline companies. Destination selection is done by using multi objective programming concept that minimizes the gap between real condition and the ideal condition. There are three objective functions which are minimize operational costs, maximize revenue, and maximize number of passengers served. Fleet assignment is done by using integer linear programming method to develop a fleet assignment model. The output of this model is the number of aircrafts needed every day to serve all flights in a day and the assignment of the fleet itself to the most appropriate flight. The objective of this model is to maximize profit. This research is done by using study case method of a national aviation company, PT. Pelita Air Service. The company is planning to expand its charter plane business to open regularly scheduled flights from Juanda Airport Surabaya. The result from the destination selection is there are six destinations that are most optimum to be served which are Banyuwangi, Jogja, Jember, Sumenep, Semarang, and Denpasar. The number of aircraft needed are one Bombardier CRJ 1000 plane for Surabaya Semarang return flight and the rest of the flights will be assigned to two ATR 72 600 planes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library