Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Andriyana Dwi Astuti
"Studi dan kajian ini sangat penting dilakukan untuk mendesain ukuran suar header pipa dari lokasi lama ke lokasi yang baru untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh back pressure. Pembakaran gas sangat umum dilakukan dibanyak industri seperti refinery, petrochemical, dan oil and gas untuk melepaskan gas yang sudah tidak digunakan. Disetiap plant diwajibkan mempunyai sistem yang mampu membuang tekanan berlebih saat plant dimatikan, perbaikan tahunan, start up dan saat plant sedang mengalami emergency. Dengan adanya beberapa simulasi dan pengaplikasian desain suar diharapkan akan mendapatkan beberapa kajian yang mendalam karena suar gas asam ini didesain dengan memperhatikan resiko dampak dari kandungan asamnya.
Metode yang digunakan menggunakan thermo hydraulic model. Untuk simulasi akan menggunakan AspenTechs Flarenet software. Simulasi akan menggunakan beberapa skenario dengan menggunakan feed dari existing dan penambahan dari feed baru. Dari beberapa simulasi yang dilakukan didapatkan beberapa rekomendasi untuk external fire plant 7 tail pipe 7-PSV-036A/B harus dinaikkan dari 3" menjadi 4", CV fail 079-PSV-001A/B mengganti type PSV dari balance ke pilot, untuk pemilihan worst case dari power failure dipilih desain pipa gabungan setelah menerima feed dari existing dan feed baru dengan ukuran 20".
This study examines the important issue to determine flare header size extension from original location to new location of flare acid to prevent damage caused by back pressure. Gas flaring is a common practice used in many industrial processes such as refinery, petrochemical, and oil-gas industry to release flue gas. It is a must-have safety requirement which is installed to reduce excess pressure when the plant is shut down for annual repair, start up or emergency circumstance. With case study and design flare packages system will get additional information because acid flare system has been designed based on the largest single risk with consideration of acid content. Methods flare design studies will be using thermo-hydraulic model. The modelling will be simulated using AspenTechs flarenet software with some scenario from existing flare acid flare system design basis for non-simultaneous relieving load and then new flare acid will receive additional load from new unit. From the result of simulation, for external fire for plant 7tail pipe 7-PSV-036A/B shall be increase from 3" become 4", CV fail scenario of 079-PSV-001A/B PSV type shall be changed from balance to pilot type, new header size determined based general power failure header selected is 20"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Irwan
"Laporan Praktik Keinsinyuran ini menjabarkan sebagian pekerjaan yang ditugaskan kepada penulis oleh pimpinan perusahaan dalam merancang sistem pengamanan untuk fasilitas kilang LNG dimana harus disediakan untuk penanganan, pengarahan, dan pembuangan gas dan cairan yang disengaja maupun tidak disengaja yang mampu membuang tekanan berlebih saat kilang LNG dimatikan, perbaikan tahunan, start-up dan pada saat kilang LNG sedang mengalami kondisi emergency. Simulasi sistem pembuangan yang penulis rancang pada sistem warm flare di kilang LNG menggunakan AspenTech FlareNets dan kalkulasi sizing warm flare knock out drum menggunakan excel spreadsheet. Hasil desain studi menjelaskan untuk flare header sizing didasarkan pada worse scenario 021-T-1001 overhead blocked outlet di salah kilang LNG dan 25% start-up venting pada kilang LNG yang lain. Hasil kalkulasi untuk ukuran warm flare knock out drum adalah internal diameter (ID) 4.4m dan tinggi (tangent to tangent) 15.5m dengan posisi knock out drum horizontal. Adapun dari hasil studi didapatkan bahwa spesifikasi untuk warm flare stack adalah kapasitas 651ton/jam, riser internal diameter 36 inchi dan tinggi warm flare stack 55m. Laporan praktik keinsinyuran ini juga mencakup pembahasan tentang K3L dengan menggunakan teknik metode HAZOP yang fokus pada seluruh kondisi operasi pada sistem warm flare. Kode etik insinyur dan profesionalisme sebagai seorang insinyur dalam membangun kompentensi penulis dijalankan dengan menggunakan standar keinsinyuran PII dan juga peraturan yang berlaku di perusahaan berupa kode etik perusahaan dan juga standard yang berlaku di perusahaan.
This Engineering Practice Report outlines various tasks assigned to the author by company leadership, focusing on designing a flare and blowdown system for an LNG plant to manage gases and liquids during shutdowns, maintenance, start-ups, and emergencies. The warm flare system simulation was conducted using AspenTech FlareNets, while knock out drum sizing was computed with Excel. The design results indicate that flare header sizing is influenced by the worst-case scenario of a 021-T-1001 overhead blocked outlet at one LNG plant and 25% start-up venting at another. The warm flare knock out drum measures 4.4m in internal diameter and 15.5m in height, positioned horizontally. Specifications for the warm flare stack include a capacity of 651 tons/hour, an internal riser diameter of 36 inches, and a height of 55m. The report also addresses HSE aspects using the HAZOP method, which examines all operating conditions in the warm flare system. The engineer's code of ethics and professionalism are maintained through adherence to PII engineering standards and the company's regulations, including the company's code of ethics and applicable standards. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library