Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrea Raysha Putri
Abstrak :
Penggunaan limbah terak feronikel dapat membantu dalam upaya mengurangi limbah yang menimbun di Lingkungan. Terak feronikel memiliki kandungan berharga dan suhu leleh yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai filler pada flame retardant - Rigid Polyurethane Foam (FR-RPUF) dengan campuran amonium polifosfat yang digunakan sebagai aditif. Dimana, saat ini formula FR-RPUF masih diperlukaan improvisasi untuk dapat meningkatkan kemampuan flame retardant. Variabel yang diamati yaitu penambahan terak feronikel dengan APP sebesar 2:3, 3:2, dan 1:1. Proses diawali dengan terak feronikel dilakukan pengujian XRD, XRF, dan SEM untuk mengambil informasi material yang akan digunakan. Kandungan terak feronikel yang digunakan akan mempengaruhi efektivitas flame retardant pada RPUF dengan adanya jenis-jenis terak feronikel. Proses pengujian pembakaran menggunakan uji flammability (UL-94) dan karakterisasi SEM untuk melihat struktur pori yang terbentuk untuk melihat efektivitas terak feronikel dan APP. Kandungan terak feronikel yang kaya akan oksida dan unsur Si, Fe, dan Mg bersama dengan APP mampu membentuk lapisan char pada FR-RPUF yang berguna sebagai lapisan termal barier sehingga dapat mencegah oksigen untuk dapat memperbesar proses pembakaran. Proses uji flammanility menunjukkan hasil sampel yang memiliki sifat flame retardant tinggi yaitu RPUF dengan penambahan terak feronikel dan APP (1:1). ......Using terak feronikel waste can help reduce waste in the environment. Ferronickel slag has valuable content and a high melting temperature, so it can be used as a filler in Flame Retardant - Rigid Polyurethane Foam (FR-RPUF) with a mixture of ammonium polyphosphate which is used as an additive. Where currently, the FR-RPUF formula still needs improvisation to be able to increase its flame retardant ability. The variables observed were the addition of ferronickel slag with APP of 2:3, 3:2, and 2.5:2.5. The process begins with ferronickel slag; XRD, XRF, and SEM tests are carried out to retrieve information on the material to be used. The ferronickel slag content will affect the flame retardant's effectiveness in RPUF in the presence of ferronickel slag types. The combustion testing process uses the flammability test (UL-94) and SEM characterization to see the pore structure formed and the effectiveness of ferronickel slag and APP. The content of ferronickel slag ,which is rich in oxides and the elements Si, Fe, and Mg together with APP, can form a char layer on FR-RPUF which is helpful as a thermal barrier layer so that it can prevent oxygen from increasing the combustion process. The flammability test showed that the samples had high flame retardant properties, namely RPUF, with the addition of ferronickel slag and APP (1:1).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazwa Malahatul Fardah
Abstrak :
Dengan adanya kesadaran akan perlindungan lingkungan, bahan flame retardant berbasis bio menjadi pilihan utama yang mendapat perhatian bagi para peneliti. Dalam penelitian ini, kitosan dan natrium alginat sebagai sistem penghambat api dibangun di atas kain goni untuk mencapai ketahanan api yang efisien dengan metode pelapisan bertingkat. Hasil uji pembakaran UL-94V menunjukkan bahwa ketahanan api paling baik dicapai oleh kain 5 lapisan dengan waktu pembakaran 324,8 detik. C/NA membentuk lapisan arang yang melindungi permukaan kain goni, sehingga ketahanan api meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah lapisan. Kenaikan massa memiliki efek pada kinerja tahan api dalam proses pembakaran. Semua kain yang diberi perlakuan alkali meningkat dengan meningkatnya jumlah pelapisan dan lebih tinggi dari pada kain tanpa perlakuan alkali dengan pelapisan yang sama. Pemindaian mikroskop elektron menegaskan bahwa pada permukaan serat dengan pelapisan terdapat bintik putih yang menunjukkan bahwa lapisan C/NA menempel pada permukaan kain goni. Antara kain 5C/NA dan 5C/NA-A, kain 5C/NA-A memperlihatkan struktur serat yang lebih kasar jika di bandingkan dengan kain 5C/NA karena kain 5C/NA-A mendapatkan perlakuan alkali dengan perendaman dalam basa kuat, yaitu NaOH. Hasil FTIR menunjukkan jelaga kain NT tidak terlihat adanya puncak OH yang berada pada bilangan gelombang 3500 – 3200 cm-1 , hal ini menunjukkan bahwa terjadi pembakaran sempurna pada kain. Sedangkan pada spektra 1C/NA-A dan 5C/NA-A terlihat adanya puncak OH yang berada pada bilangan gelombang 3320 cm-1 , dimana menunjukkan bahwa dalam proses pembakaran tidak mampu membakar kain goni secara keseluruhan. ......With environmental protection awareness, bio-based flame retardant materials are the main choice that has received attention from researchers. In this study, chitosan and sodium alginate as flame retardant systems were built on jute fabric to achieve efficient flame retardancy by a multilayer coating method. The UL-94V burning test results showed the best flame retardancy achieved by the 5-layer fabric with a burning time of 324.8 seconds. C/NA forms a char layer that protects the surface of the jute fabric, so the fire resistance increases as the number of layers increases. The increase in weight affects the flame retardant performance in the burning process. All alkali-treated fabrics increased with the addition of coating amount and were higher than those without alkali treatment with the same coating. Scanning electron microscopy confirmed that on the surface of the fibers with coatings, there were white spots indicating that the C/NA coating was attached to the surface of the jute fabric. Between the 5C/NA and 5C/NA-A fabrics, the 5C/NA-A fabric showed a coarser fiber structure when compared to the 5C/NA fabric because the 5C/NA-A fabric received alkali treatment by immersing in a strong base, NaOH. The FTIR results showed that the NT fabric did not show any OH peaks at wave numbers 3500 - 3200 cm-1 , indicating that complete combustion occurred on the fabric. Whereas in the spectra of 1C/NA-A and 5C/NA-A, there is an OH peak at wave number 3320 cm-1 , which indicates that the combustion process cannot burn the jute fabric as a whole.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library