Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Aris Umar
Abstrak :
Fixed-wing merupakan salah satu wahana udara tanpa awak. Fixed wing dapat digunakan untuk beberapa jenis misi seperti misi pencarian dan penyelematan ataupun misi pengamatan. Namun, penerbangan fixed-wing tanpa awak memiliki risiko yang tinggi apabila tidak terkendali dengan baik. Mencari pengendali dengan hardware membutuhkan waktu dan cost yang tinggi sehingga dibutuhkan media simulasi yang memiliki sistem sesuai dengan aslinya. Pada penelitian ini, simulasi wahana Fixed-wing akan dilakukan dengan menggunakan ROS dan simulator Gazebo. Simulator Gazebo dapat menyediakan simulasi dengan kondisi fisika asli model hardware sehingga tidak membutuhkan perubahan yang besar dari simulasi ke hardware. Pada penelitian sebelumnya, pengujian sistem kendali sudah dilakukan dengan menggunakan 3 jenis trayektori sederhana yaitu trayektori linear, trayektori zigzag dan trayektori lingkaran. Selain itu, penelitian sebelumnya pun sudah menguji kendali untuk ketinggian dengan trayektori sigmoid. Pada penelitian ini, trayektori yang lebih panjang akan digunakan dengan menggunakan lingkar dalam Universitas Indonesia. Pengujian dibagi menjadi dua yaitu trayektori lingkar dalam Universitas Indonesia dengan ketinggian yang tetap dan dengan ketinggian yang sesuai dengan ketinggian dataran pada kondisi nyata. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa sistem pengendalian fixed-wing sudah dapat mengikuti trayektori lingkar dalam UI baik dengan ketinggian yang tetap ataupun dengan ketinggian yang sesuai dengan ketinggian dataran.
Fixed wing is one of the unmanned aerial vehicles. Fixed wings can be used for several types of missions such as search and rescue missions or observation missions. However, unmanned fixed wing flights have a high risk if not well controlled. Tuning a controller with hardware takes time and high cost so a simulation that has the system in accordance with the real condition is needed. In this study, Fixed wing vehicle simulations will be performed using ROS and Gazebo simulator. Gazebo provide simulation with real physics condition of real hardware so it does not require a big change from simulation to hardware implementation. In previous research, control system testing has been done by using 3 types of simple trajectory such as linear trajectory, zigzag trajectory and circle trajectory. In addition, previous studies have also tested control for altitude with sigmoid trajectories. In this study, longer trajectories will be used using the inner circle of the Universitas Indonesia. Testing is divided into two the inner circle trajectory of the Universitas Indonesia with fixed altitude and with altitude corresponding to the altitude of the terrain in real conditions. From the test results can be seen that the fixed wing control system has been able to follow the trajectory either with a fixed altitude or with altitude corresponding to the height of the terrain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryandi Marta
Abstrak :
Pengembangan hybrid UAV dilakukan untuk mendapatkan keunggulan dari UAV tipe fixed wing dan tipe rotorcraft dalam satu wahana terbang, sehingga wahana tersebut dapat menjalankan misi terbangnya tanpa memerlukan area khusus untuk lepas landas dan mendarat. Dari beberapa tipe konfigurasi hybrid UAV, tipe quadplane dipilih untuk dijadikan objek penelitian karena bentuknya yang sederhana dan mudah untuk dikembangkan. Secara garis besar, quadplane merupakan UAV tipe fixed wing yang diberi empat buah motor listrik sehingga mempunyai kemampuan terbang seperti quadcopter. Dalam operasional terbangnya, quadplane mempunyai tiga mode terbang yaitu: mode quadcopter, mode transisi, dan mode fixed wing. Pada penelitian ini, pembahasan akan difokuskan pada pengembangan model sistem mode quadcopter. Model sistem dibangun menggunakan Matlab/Simulink yang terdiri dari beberapa blok kendali dan blok persamaan gerak. Strategi kendali yang digunakan dalam model ini menggunakan pengendali Proporsional (P) dan Proporsional-Derivatif (PD). Dari hasil simulasi yang telah dilakukan diperoleh model sistem mode quadcopter yang mampu mengikuti nilai referensi yang diberikan dengan overshoot 7.3% pada arah X, overshoot 7.2 % pada arah Y, dan delay selama 2.5 detik pada arah Z. ......The development of hybrid UAV is carried out to gain the advantage of fixed wing and rotorcraft type in one flying vehicle, so that the vehicle can carry out its flying missions without requiring a special area for takeoff and landing. From several types of configurations, quadplane was chosen to be the object of research because of its simple airframe and easy to develop. Simply, the quadplane is a fixed wing type UAV that is equipped with four electric motors so that it has the ability to fly like a quadcopter. In operational flight, quadplane has three flight modes, such as: quadcopter mode, transition mode, and fixed wing mode. In this study, the discussion will focus on developing a quadcopter mode system model. The system model is built using Matlab/Simulink which consists of several control blocks and equations of motion blocks. The control strategy used in this model are Proportional (P) and Proportional-Derivative (PD) controllers. From the simulation results that have been carried out, it is obtained that the quadcopter mode system model is able to follow the given reference value with 7.3% overshoot in the X direction, 7.2% overshoot in the Y direction, and a delay of 2.5 seconds in the Z direction. 
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryda Tazkia
Abstrak :
Metode House of Risk (HOR) merupakan metode dalam melakukan manajemen risiko dengan menentukan tindakan preventif terhadap sumber risiko dan memprioritaskan tindakan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu. HOR merupakan modifikasi metode Failure Mode and Effect of Analysis (FMEA) dan kombinasi dengan kerangka House of Quality (HOQ). Metode ini diterapkan untuk merancang manajemen risiko pada industri penerbangan, yaitu pada bisnis air charter khususnya pada pesawat tipe fixed-wing. Proses bisnis layanan sewa udara dipengaruhi oleh berbagai risiko sebagai faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pencapaian targetnya. Karena itu, perlu dilakukan manajemen risiko pada proses bisnis layanan sewa udara. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Pelita Air Service sebagai perusahaan penyedia layanan sewa udara di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi kejadian risiko yang dapat terjadi pada aktivitas dalam proses bisnisnya serta menentukan penilaian agen risiko yang merupakan faktor penyebab dari kejadian risiko terpilih. Selanjutnya, dilakukan penentuan prioritas kepentingan terhadap aksi pencegahan yang harus dilakukan sebagai tindakan mitigasi risiko. Identifikasi risiko dilakukan melalui penilaian para ahli pada bidang terkait. Kemudian, metode House of Risk (HOR) digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap risiko terpilih serta penentuan tindakan mitigasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 21 jenis kejadian risiko serta 19 agen risiko, sumber risiko utama dalam penelitian ini yaitu cuaca ekstrim. Setelah itu, 19 aksi pencegahan ditetapkan beserta dengan prioritas kepentingannya sebagai usulan tindakan mitigasi terhadap risiko. ......House of risk (HOR) methodology is based on the risk management process and focuses on determining preventive actions to the source of risks and rank which actions should be implemented first, it is a modification of failure modes and effect of analysis (FMEA) method and a combination with the house of quality (HOQ) framework. This method is implemented to design risk management in the aviation industry, namely in the air charter business on fixed-wing aircraft. The air charter service business process is influenced by various risks as factors that may affect the company in achieving its targets. Therefore, it is necessary to carry out risk management in the air charter service business process. This research was conducted at PT Pelita Air Service as an air charter service provider in Indonesia. This research was conducted by identifying risk events that may occur in business process activities and determining risk agent assessments which are the causative factors for selected risk events. Furthermore, the prioritization of preventive actions that must be taken as risk mitigation is determined. Risk identification is carried out through the assessment of experts in related fields. Afterward, the House of Risk (HOR) method is used in evaluating selected risks and determining the prioritization of preventive actions to mitigate the risks. Based on the research results, there are 21 types of risk events and 19 risk agents, the most critical source of risk in this research is extreme weather. After that, 19 preventive actions were determined along with their priority level as proposed risk mitigation actions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parmadi Komalajaya
Abstrak :
Latar Belakang: Kejadian Nyeri Punggung Bawah yang muncul tiba-tiba, tidak dapat diprediksi, dan kekambuhan yang dapat sering terjadi berisiko terjadinya ketidaknyamanan serta disabilitas pada pilot yang bahkan dapat meningkatkan resiko inkapasitasi yang dapat mengancam keselamatan penerbangan. Tujuan Penelitian ialah untuk mengetahui hubungan NPB dengan faktor risiko yang dialami oleh pilot fixed-wing penerbangan komersial di Indonesia. Metode: Studi potong lintang dilakukan pada pilot fixed-wing penerbangan komersial yang melaksanakan pengujian kesehatan di Balai Kesehatan Penerbang pada bulan September-Oktober 2021. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah disiapkan dan melalui rekam medis. Untuk parameter penelitian penentuan nyeri punggung bawah, digunakan kuesioner ODI (Oswestry Disability Index) bahasa Indonesia yang sudah divalidasi pada penelitian lainnya. Hasil: didapatkan jumlah reseponden sebesar 410 orang, yang terdiri dari 394 responden laki-laki dan 16 responden perempuan. Dari keseluruhan didapatkan 24 responden (5,85%) mengalami NPB. Analisis lebih lanjut menunjukkan faktor jenis kelamin memiliki hubungan yang bermakna terhadap NPB (p = 0,01) dibandingkan dengan faktor lainnya (usia, index masa tubuh, dan total jam terbang). Kesimpulan dan saran: Penerbang perempuan memiliki resiko lebih besar daripada penerbang laki-laki untuk mengalami NPB, sebaiknya menjaga kondisi tubuh baik dari aktivitas maupun berat badan agar dapat mengurangi resiko terjadinya NPB ......Background: The incidence of low back pain that appears suddenly, unpredictable, and often relapses has the risk of discomfort and disability for pilots which can even increase the risk of incapacitation which can threaten flight safety. Aim of this study was to determine the correlation between NPB and its risk factors among fixed-wing commercial flight pilots in Indonesia. Methods: Cross-sectional study was conducted on fixed-wing commercial flight pilots who conducting medical examination at Civil Aviation Medical Center in September-October 2021. Data collection was carried out through filling out prepared questionnaires and through medical records. For research parameters determining low back pain, the Indonesian language Oswestry Disability Index questionnaire was used which has been validated in other studies. Results: among 410 respondents, consisting of 394 male respondents and 16 female respondents, 24 respondents (5.85%) experienced LBP. Further analysis showed that gender had a significant relationship with LBP (p = 0.01) compared to other factors (age, body mass index, and total flight hours). Conclusions and suggestions: Female pilots have a greater risk than male pilots to experience LBP, it is better to maintain their condition both from activity and body weight in order to reduce the risk of LBP.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library