Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 403 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budhi Agung Priyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis ekonomi di Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya tingkat suku bunga, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan tida tersedianya likuiditas menghentikan kegiatan usaha di Indonesia. Kebanyakan usaha yang dibiayai dengan hutang dalam mata uang asing, menyebabkan banyak perusahaan mengalami lonjakan tanggungan hutang dan ketidakrnampuan membayar bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo. Ancaman kebangkrutan melanda hampir semua perusahaan di Indonesia pada saat krisis yang dimulai pertangahan tahun 1997 itu.

PT Astra International, Tbk sebagai salah satu perusahaan publik yang masuk dalam jajaran perusahaan besar dengan manajemen yang baik, ikut terkena dampak krisis tersebut. Menurut laporan akuntan publik yang dipublikasikan, Astra tidak sanggup lagi membayar bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo sehingga daiancam kebangkrutan atau pengambil alihan oleh pihak lain. Manajemen Astra yang baik menanggapi dengan mengajukan usulan restrukturisasi hutang-hutangnya terhitung tanggal 1 Januari 1999, dengan membeli sebagian hutang dengan harga diskon dan menerbitkan obligasi Astra Seri III untuk menggantikan hutang Iamanya. Dengan negoisasi yang gigih, para eksekutif puncak Astra berhasil memperoleh kepercayaan dengan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang disetujui usulan restrukturisasinya.

Kasus ini dijadikan penelitian dalam Karya Akhir ini dilihat dan sisi manajemen keuangan, dengan mengevaluasi pengaruh program restrukturisasi itu terhadap value of the Krisis ekonomi di Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya tingkat suku bunga, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing clan tida tersedianya likuiditas menghentikan kegiatan usaha di Indonesia. Kebanyakan usaha yang dibiayai dengan hutang dalam mata uang asing, menyebabkan banyak perusahaan mengalami lonjakan tanggungan hutang dan ketidakrnampuan membayar bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo. Ancaman kebangkrutan melanda hampir semua perusahaan di Indonesia pada saat krisis yang dimulai pertangahan tahun 1997 itu.

PT Astra International, Tbk sebagai salah satu perusahaan publik yang masuk dalam jajaran perusahaan besar dengan manajemen yang baik, ikut terkena dampak krisis tersebut. Menurut laporan akuntan publik yang dipublikasikan, Astra tidak sanggup lagi membayar bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo sehingga daiancam kebangkrutan atau pengambil alihan oleh pihak lain. Manajemen Astra yang baik menanggapi dengan mengajukan usulan restrukturisasi hutang-hutangnya terhitung tanggal 1 Januari 1999, dengan membeli sebagian hutang dengan harga diskon dan menerbitkan obligasi Astra Señ III untuk menggantikan hutang Iamanya. Dengan negoisasi yang gigih, para eksekutif puncak Astra berhasil memperoleh kepercayaan dengan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang disetujui usulan restrukturisasinya.

Kasus ini dijadikan penelitian dalam Karya Akhir ini dilihat dan sisi manajemen keuangan, dengan mengevaluasi pengaruh program restrukturisasi itu terhadap value of the firm dengan membandingkan nilai sebelum dan sesudah dilaksanakan program. Digunakan pendekatan dengan metode free cash flows untuk menghitung nilai perusahuan itu dan multifactor index model untuk menghitung beta dengan mempertìmbangkan ketergantungan pada indeks pasar dan nilai tukar rupiah. Nilai perusahaan sebalum program dihitung pada periodc tahun 1998 deiigan rnenjumLah tillai pasar dan hutang dan nilai pasar dan modal, yang didasarkan pada rata-rata harga saham di tahun tersebut. Nilai perusahaan setelah program dihitung berdasarkan prediksi arus kas dalam periode tahun 1999 ? 2006. Asumsi yang digunakan untuk memprediksi pendapatan ìn lebih didasarkan pada perkembangan industri otomotif (yang mendominasi pendapatan perusahaan hingga mencapai 73%). Prediksì anus kas diperoieh dan rata-rata komposisi pos-pos pada laporan keuangan perusahaan di tahun tahun sebelumnya.

Hasil perhitungan menunjukkan terjadi peningkatan nilai perusahaan dan 11,43 Triliun Rupiah menjadi 13,23 Triliun Rupiah. Hal ini juga terjadi pada tillai modal yang mcningkat clan sebelum rcstrukturìsasi 2,64 menjadi 5,50 Triliun Rupiah setelah restrukturisasi. Dcrnikian barga saham meningkat dan Rp. 1.135,- menjadi Rp. 2.367,- per Iernbamya. I3erdasarkan (eon bahwa tujuan utama pengeLolaan keuangan perusahaan untuk nienciptakaii peningkatan nilai perneganig saham, maka fluai pemegang saham menìngkat sebesar 2,86 Triliun Rupiah. Perubahan yang signifikan ini merupakan hash positif para pengelola pcrusahaan itu untuk mempertahankan citra baik di mata investor dan pemberi pinjarnan, dengan berhasil mencegah kelalaian membayar hutang termasuk bunganya yang bisa mcnyebabkan perusahaan dituntut pailit di depan pengadilan niaga.

Kajian pada kasus ini merupakan kasus menarik dan memberikan sumbangan bagi pendidikan dan dunia bisnis secara nyata. Bagi dunia pendidikan, kasus ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan dalam bisnis secara nyata dapat dibuktikan dengan rumusan empiris dan teori-teori yang diperoleh dan dunia kampus. Pemilihan strategi yang didasarkan pada prediksi dan perhitungan sebagai pertimbangan awal sebelum menjalankan strategi tersebut akan mengurangi resiko kegagalan dalam pelaksanaanya. Dengan menggunakan teori yang ada, dibutuhkan data-data kondisi perusahaan. pasar dan faktor lain yang mempengaruhinya. Data-data ini dapat diperoleh dañ media-media atau jaringan yang khusus menyedikan data tersebut dengan akses terbatas namun penting karena kelengkapan data akan mempengaruhi hasil perhitungan selanjutnya.

Bagi dunia bisnìs secara nyata, kasus ini dapat dijadikan pelajaran yang baik bahwa restruktunsasi menjadikan pilihan yang baik yang dapat menghindarkan perusahaan dan ancaman kebangkrutan. Dengan melakukan negosiasi untuk mencari penyelesaian secara win win tanpa harus mengurangi kewajiban perusahaan yang akan menurunkan citra perusahaan di mata pemberi pinjaman dan investor yang akan menurunkan nilai saham yang berarti menurukan nilai perusahaan.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Dick
Abstrak :
"For better and for worse, few companies have been so prominently and constantly in the public eye as AT&T. Through decades of growth and dominance, followed by its 1984 breakup and a litany of well-documented troubles, the company has soldiered on, by turns thriving and hanging on for dear life.
New York: [American Management Association, ], 2005
e20438393
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fajar
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan menganalisis pengaruh struktur modal dan faktor atribut syariah terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yakni dalam rentang 2012 sampai dengan 2016. Variabel struktur modal diwakili Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan kinerja keuangan diwakili oleh rasio Return on Equity (ROE). Penelitian ini menggunakan model regresi data panel melalui metode OLS Pooled dengan Generalized Least Square (GLS). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh negatif signifikan struktur modal terhadap kinerja perusahaan, pengaruh negatif struktur modal yang dipengaruhi faktor atribut syariah terhadap kinerja keuangan, serta terdapat pola non-linear pada pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan perusahaan.
ABSTRACT
This thesis aims to analyze the effect of capital structure and shariah attribute to financial performance among listed manufacturing firms in Indoenesia. The sample taken in this research is in the range of 2012 until 2016. Capital structure represented by Debt to Equity Ratio (DER) and firm's financial performance represented by Return on Equity (ROE) ratio. This research uses panel data regression model through OLS Pooled method with Generalized Least Square (GLS). As the conclusion, there is negative significant effect of capital structure on firm's performance and capital structure influenced by sharia attribute as facto's variable to financial performance. There is a conclusion of non-linear effect of capital structure to the firm performance
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Putri Ratnaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat tata kelola yang lebih lemah pada fraud firm dibanding control firm pada periode sebelum terjadi kecurangan dan apakah terdapat perbaikan tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh fraud firm pada periode setelah kecurangan. Penelitian ini menganalisis tata kelola perusahaan yang diukur menggunakan variabel efektivitas dewan komisaris, efektivitas komite audit, kualitas audit, dan struktur kepemilikan. Hasil uji beda menunjukkan bahwa fraud firm lebih lemah dalam kualitas audit dan bahwa fraud firm melakukan perbaikan pada kompetensi dewan komisarisnya. Selain itu, kecurangan menyebabkan penurunan kepemilikan terkonsentrasi pada fraud firm.
ABSTRACT
This research’s objective is to check whether fraud firm has weaker corporate governance compared to control firm in the period before fraud occured and whether fraud firm make improvements on its corporate governance in the period following fraud. This research analyzes corporate governance structures which are measured by board of commissioners’ effectiveness, audit committee’s effectiveness, audit quality, and ownership structure. The results show that fraud firm has weaker audit quality and that fraud firm makes improvement on its board of commissioners’ competence. Besides, fraud occurence causes decline on fraud firm’s blockholders ownership.
[, Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis], 2015
S61016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otniel Krisnanda Wardoyo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh struktur modal terhadap kinerja perusahaan-perusahaan manufaktur di ASEAN-5 yang terdaftar di Bursa Efek Negara masing-masing pada periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan rasio total utang terhadap total aset untuk mengukur struktur modal perusahaan yang dilihat dari nilai buku. Sementara rasio total utang terhadap total utang ditambah kapitalisasi pasar digunakan untuk menghitung struktur modal yang dilihat dari nilai pasar. Untuk kinerja perusahaan, digambarkan dengan Return On Assets dan Tobin rsquo;s Q. ROA digunakan untuk melihat kinerja perusahaan berdasarkan nilai buku, sementara Tobins Q digunakan untuk melihat kinerja perusahaan berdasarkan nilai pasar. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, ditemukan pula hubungan non-linier u-shaped pada struktur modal dan kinerja perusahaan. ......This study aimed to investigate the effect of capital structure on the performance of manufacturing firms in the ASEAN 5 countries listed in the Stock Exchange respectively in the period 2012 2016. This study uses the ratio of total debt to total assets to measure the firm 39 s capital structure which is seen from its accounting value. While the ratio of total debt to total debt plus market capitalization is used to calculate capital structure seen from its market value. Meanwhile, firm 39 s performance is described by Return on Assets and Tobin 39 s Q. ROA is used to view the performance of the company based on its accounting value, while Tobin 39 s Q is used to view the performance of the company based on its market value. By using panel data analysis, the results of this study indicate that the capital structure has a negative effect on the firm 39s performance. This research also found U shaped non linear relationship between capital structure and firm performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Adhisty Ayu Pratiwi
Abstrak :
ASEAN akan segera melaksanakan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN atau AFTA. Dengan dilaksanakannya AFTA, arus investasi akan dengan cepat berpindah dari satu negara ke negara yang lain. Negara-negara emerging market dianggap sebagai primadona dalam bursa saham ASEAN. Pergerakan return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan menggunakan metode regresi linear, diperoleh hasil bahwa size, value, profitability, dan investment memberikan pengaruh yang terhadap return saham di bursa efek Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand pada periode tahun 2009-2013. ...... ASEAN will implement the ASEAN Free Trade Area or AFTA soon. By implementing this policy, investment flows would move quickly from one country to the others. Emerging market countries have regarded as the best performance in ASEAN stock exchange. The movement of stock returns are influenced by various factors. By using linear regression, obtained that size, value, profitability, and investment have significant influence on stock return in Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand stock exchange in the period 2009-2013.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Bledoeg
Abstrak :
ABSTRAK
Bisnis Properti semakin hari semakin roenjamur di Indonesia, khususnya di Jakarta. Hal ini dikarenakan industri ini memang memiliki peluang besar sekali untuk meraih laba yang besar khususnya di tahun 80-an awal dimana dunia usaha Indonesia semakin berkembang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perubahan dunia yang dilanda kecenderungan baru yang diakibatkan perubahan drastis dari teknologi, politik yang saling berakumulasi demikian hebatnya dengan bidang-bidang kehidupan lainnya mampu mengubah tatanan sosial, budaya dan perekonomian dunia; khususnya terasa di bagian-bagian dunia yang bisa berinteraksi secara cepat dengan bagian dunia lainnya.

Perubahan perilaku tadi membawa pula perubahan pada pola/gaya hidup masyarakat yang terkait oleh kecenderungan perubahan tadi; membawa perubahan pada penataan ruang kehidupan dimana kegiatan kehidupan itu berlangsung. Tuntutan akan unitisasi dan konsolidasi lewat pemanfaatan ukuran dan ragam sebagai upaya mendapatkan efisiensi yang setinggi-tingginya serta efektif untuk memenuhi tuntutan kwalitas kehidupan yang dicari.

Dengan segala aspek yang berpengaruh tadi, kekurangan penawaran/supply dari kamar hotel yang berkwalitas, perkantoran, aparternen/condominium serta fasilitas-fasilitas hiburan yang memiliki kelas semakin terasa dengan bertumbuhnya perekonomian dan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Secara cepat dan pasti banyak pengusaha yang mengincar peluang ini sehingga kelebihan penawaran/supply pun terjadi di akhir 80-an. Demikian pula perburuan semakin gencar di bisnis apartemen; superblock sebagai bentuk alternatif pilihan dalam upaya pemcahan masalah perkotaan sekaligus efisiensi akan lahan. Hal ini menjadi semacam strategi bersaing merebut pangsa pasar.

Jakarta Hilton International membangun perlahan tapi pasti kerajaan di bidang properti dimulai dengan usaha perhotelan yang disusul berturut-turut fasilitas lainnya sebagai bagian dan kelengkapan dari core/inti bisnisnya dengan sasaran segment pasar para eksekutif.

Kalau diamati pertumbuhan bisnis Jakarta Hilton International mengalami tahap-tahap perubahan yang menguji kemampuannya:

- Pada mulanya ada kesesuaian gerak antara tingkat turbulensi, agresifitas strategi dan kemampuan respons manajemen perusahaan.

- Dengan mulai terjadinya perubahan yang discontinue maka kemampuan entrepreuner nya teruji; JHI menghadapi ujian baik dalam kemampuan respons manajemen maupun agresifitas strateginya.

- Masa 90-an dengan semakin gencarnya perubahan-perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk pola dan gaya hidup masyarakat yang tersentuh oleh gencarnya perubahan; JHI raengalami pukulan tingkat turbulensi yang lebih tinggi lagi. Di sini perubahan sangat cepat tersebut tidak terkejar lagi; suatu contoh dari ketidak-sesuaian antara kemampuan responsif, agresifitas dan tingkat turbulensi.

Masa ini menghadapi pendatang-pendatang baru, khususnya Jakarta International Hotel dengan melakukan merger dengan PT. Danayasa Arthatama yang berlokasi berdekatan dengan JHI dan menjanjikan fasilitas-fasilitas yang super modern yang mampu memadukan hampir semua memadukan hampir semua tuntutan kehidupan. Bentuk bisnis properti raksaksa superblock adalah pilihannya yang merupakan wujud mimpi lama arsitek dan planner modern yang mampu mengatasi tuntutan kehidupan masa kini yang idealnya mampu memenuhi seluruh needs yang ada padanya; phisiological, safety, social, esteem dan self actualization (Maslow) yang ddapat ditampung dalam suatu kawasan yang luas.

Memang masa terjadinya turbulensi adalah masa terjadinya peristiwa unik yang mampu mengubah konfigurasi dan tentu saja tidak dapat direncanakan berdasarkan pertimbangan masa lalu. Suatu masa yang berbahaya; dan bahaya terbesarnya adalah apabila Kita berupaya mengaingkarinya. Menyimak apa yang dikupas oleh Peter F. Drucker, 1980, dalam masa yang tidak menentu, tugas pertama adalah berusaha memastikan agar perusahaan terus hidup; ada kepastian akan kekuatan dan kebaikan strukturnya, kemampuan bertahan menghadapi pukulan, meneyesuaikan diri untuk menghadapi peluang baru. Inilah masanya para manajer harus bekerja dan berprestasi di dalam masa yang penuh ketidak-pastian/turbulen ini.

Dalam pada itu perlu strategi memahami dimana perubahan paling besar akan terjadi dan apa saja yang mungkin berubah, strategi yang memungkinkan perusahaan dapat meraih keuntungan dari kenyataan baru dan mengubah turbulensi menjadi peluang.

Yang menjadi key issue di masa mendatang nemapaknya adalah 4 hal: Keuangan, Pemasaran, Operasi, Suinber Daya Manusia yang harus senantiasa berkesusuaian dalam menjalankan maupun memberi masukan dalam penyususnan strategi; dan ujung tombak keksuksesan jasa ini adalah faktor pemasaran yang didukung ke 3 aspek lainnya.

Perencanaan Pemasaran Strategis tidak saja mengupas semua aspek lainnya sebagai bahan pertimbangan penyampaian produk/jasanya kepada konsumen tetapi juga memberi arus balik sebagai dasar penyusunan aspek lain tadi agar mengena sasarannya dan secaora menyeluruh berkaitan degan Rencana Strategi Perusahaan baik dalam penentuan arah strategi, tujuan dan sasaran, strategi pertumbuhan dan rencana bisnis portfolio.

Kalau biasanya kita kenal dengan Bauran Pemasaran/Marketing Mix Me Carthy dengan 4 P's nya maka di sektor jasa dikenal dengan Bauran khusus untuk itu seperti yang diutarakan oleh Leo M. Renaghan

Produk/Servis, Presentasi dan Komunikasi. . Dalam hal Produk-Servis: JHI memiliki semua syarat keunggulan dalam bisnis properti, yaitu Lokasi, Brant dan Kelengkapan fasilitas dibandingkan dengan para pesaingnya yang kebanyakan hanya memiliki 1 atau 2 faktor tadi. Jika harus memilih kombinasi 2 yang nana dari 3 aspek tadi yang lebih dipentingkan, apakah Lokasi-Brand ataukah Brand-Kelengfcapan Fasilitas ataukah Lokasi-Kelengkapan Fasilitas; maka dapat dikatakan kombinasi apapun asal memasukkan faktor Lokasi adalah tebaik untuk bisnis hingga akhir 90-an. Sedangkan untuk menjadi bintang bisnis properti masa depan maka diantara 3 alternatif kombinasi 2 tadi adalah Lokasi-Kelengkapan Fasilitas. JHI untuk masa kini memiliki ke 3 nya, paling tidak sampai masa perabangunan Sudirman Business District yang dirailiki Jakarta International Hotel sebaian besar selesai 5 hingga 7 tahun mendatang dan selesai keseluruhannya 10 - 12 tahun mendatang.

. Dalam Hal Presentasgi (aspek visual dari operas!): Presentasi adalah hal yang menyangkut penyampaian jasa kepada konsumen atau hal akhir yang diterima konsumen sebagai apa adanya. Dari data guestionaire yang dilakukan maka dalam aspek visual dan kelengkapan lainnya, di luar faktor teknologi yang dipakai dalam operasional salah satunya sistem informasi, JHI termasuk kategori biasa untuk kelasnya. Hal yang perlu ditingkatkan karena sangat berpengaruh pada penikmatan akan jasa tersebut yang boleh dikatakan dari aspek pertama yaitu keunggulan Produk-jasa sudah dimiliki. Apalagi segment yang dilayani adalah kaum eksekutif papan atas.

Manajemen Properti adalah kunci langgeng tidaknya suatu properti tidak saja dari umur/nilai properti secara fisik tetapi juga faktor yang kwalitatif seperti kenyamanan yang terasakan oleh konsumen, tenants maupun pengunjung luar. Dalam hal hotel, hal ini dimasukkan dalam aspek servis, sedangkan dalam properti lainnya dikaitkan dengan maintenance fee.

Hal yang menyangkut kesuksesan 2 hal di bawah ini adalah Sistem Informasi, Sumber Daya Manusia, Produktivitas dan Strategi. Faktor ini juga memperhitungkan faktor harga/price kesiapan bagaimana jasa pemeliharaan/maijitenance bisa menutupi untuk biaya pengelolaan yang baik. . Komunikasi: Public Relation yang berkaitan dengan properti manajemen adalah bagairaana mengupayakan agar 2 hal di atas diketahui dengan baik oleh masyarakat konsumen maupun pers. Ini tidak saja berkaitan dengan komunikasi yang menyangkut media cetak tetapi juga penggunaan media elektronik, seperti audio-visual promotion. Pengadaan special events adalah penting sebagai upaya komunikasi untuk mengangkat citra asset ini.

Bagaimanapun pentirtg bagi JHI dalam tahun-tahun mendatang mengupayakan kelengkapan fasilitas sesuai dengan segment pasarnya dengan lebih menekankan aspek keunggulan teknologi operasional dalam meraih pangsa pasar bisnis properti. Kebaikan produk-jasa itu sendiri sudah merupakan kemudahan bagi pemasaran dan penjualanya kelak.

Bagaimanapun, ada upaya manajemen JHI menanggapi ini semua, terlihat pada gerak pembangunan JHI yang juga mengarh pada bisnis raksaksa ini. Agar upaya ini dapat menghapuskan ancaman yang kuat tadi, perlu kejelian strategi yang roemang merupakan senjata dalam menghadapi tingkat turbulensi ini, yaitu dengan melakukan inovasi dan pengembangan teknologi yang khas jajaran segraentnya, kaum eksekutif, kaum tingkat atas, serta wisatawan elit Manca-Negara dengan menjanjikan kwalitas kelas dunia yang merupakan tuntutan kehidupan masa kini dengan khas kelas Hilton International.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boetarboetar, Bob Eddy Robert P.
Abstrak :
The objective of this study is to examine a company?s value based on a comprehensive earning model which is constructed before valuation method is applied. There is an urgent need to construct such a comprehensive model to grab its true value. The earning model that is constructed must accommodate up to date information and recent development of the company being studied. The quest to build the model take us to the study of company?s environment, internal & external (cocoa industry), which will be useful in the process of obtaining pieces by pieces information that is going to be included in the model. An cocoa industry and company analysis basically was intended to identify some important characteristics of the industry as well as to identify some company?s comparative advantage position in the industry as well to find out reasons and justifications for assumptions that are set in the earning model. Subsequent to industry of cocoa processing and company analysis is done, the next is to establish a framework for company?s financial analysis which will be followed by the prospective analysis. We discuss not only the historical financial figure analysis but also financial prospective framework analysis. Prospective analysis means that an earning forecasting model will serve as the forecasting.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudianto Prasetiadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah struktur modal suatu perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor fundamental perusahaan yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta periode 2005 dengan jumlah sampel sebanyak 126 perusahaan. Dari hasil pengujian hipotesis ditemukan hasil bahwa debt equity ratio terbukti secara signifikan (pada tingkat keyakinan 5%) mempunyai hubungan positif dengan nilai perusahaan. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal hanya faktor keuntungan yang terbukti secara signifikan (pada tingkat keyakinan 5%) mempunyai hubungan negatif dengan struktur modal perusahaan dan faktor risiko bisnis yang terbukti secara signifikan (pada tingkat keyakinan 5%) mempunyai hubungan positif dengan struktur modal perusahaan. Sedangkan faktor size dan pertumbuhan tidak terbukti secara signifikan mempunyai hubungan dengan struktur modal perusahaan.
2007
T 23815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Asih
Abstrak :
Direktur Keuangan adalah posisi strategis yang bertugas merumuskan strategi, membuat kebijakan, dan mengelola semua hal yang berkaitan dengan aspek keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh CFO wanita terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga akan memeriksa apakah hubungan tersebut dipengaruhi oleh kebijakan cash holding perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi data panel fixed effect dan random effect, dengan 341 perusahaan di sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2014 hingga 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CFO wanita memiliki hubungan negatif dengan nilai perusahaan. Temuan ini menegaskan bahwa gender perempuan mungkin memiliki kecenderungan untuk lebih berhati-hati, menolak risiko, kurang percaya diri, dan kurang kompetitif dalam pengambilan keputusan investasi, sehingga akan menurunkan nilai perusahaan. Namun demikian, perusahaan dengan kepemilikan kas yang lebih tinggi akan memiliki hubungan negatif yang lebih lemah antara CFO perempuan dan nilai perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa cash holding yang tinggi dianggap memberikan peningkatan likuiditas dan biaya pembiayaan yang lebih rendah, distribusi dividen, dan potensi keberlangsungan perusahaan yang lebih kuat di masa krisis. Studi ini memberikan wawasan tambahan bahwa karakteristik gender penting dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan strategi keuangan perusahaan dan harus dipertimbangkan ketika memilih CFO di perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Finance Director is a strategic position in charge of formulating strategies, making policies, and managing all matters related to the company's financial aspects. This study aims to examine the effect of female CFO on the firm value. In addition, this study will also examine whether that association is influenced by the firm cash holding policy. Hypothesis testing is conducted by using data panel fixed effect and random effect regression analysis, with of 341 companies in the non-financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014 to 2018. The results of the study shows that female CFO has a negative association with the firm value. This finding confirms that female gender may have the tendency to be more cautious, risk averse, less confidence, and less competitive in investment decision making, so it will reduce firm value. Nevertheless, firms with higher cash holdings will have weaker negative association between female CFO and firm value. This finding indicates that high cash holding perceived to give liquidity increase and lower cost of financing, dividend distribution, and stronger survival potential in crisis period. This study gives an additional insight that gender characteristics matter in policy making related to company financial strategies and should be considered when choosing a CFO in the company to maximize firm value.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>